DIORAMA NATAL
PEACE OF GOD FOR ME FOR US AND FOR EVERYONE
NATAL JARINGAN DOA ANAK
POLEWALI MANDAR 2017
Bermain Diorama:
Diorama adalah potongan-potongan adegan yang mengkisahkan suatu kisah secara bersambung.
Ada kain terbentang untuk menutupi orang-orang yang sedang mempersiapkan adegan di balik kain.
Kain tersebut dipegangi oleh dua orang di ujung satu dan ujung lainnya.
Pada saat adegan dipersiapkan, akan lebih kaya bila dilengkapi dengan property, make up dan juga kostume, sesuai jalannya cerita.
Ketika kain penutup dibuka ke bawah oleh dua orang pemegang kain, maka dua orang pemegang kain ikut duduk, sehingga dapat membedakan mana pemeran dan mana pemegang kain.
Para pemeran diorama tidak bersuara sama sekali, dan mereka akan mematung tidak bergerak.
Sementara itu pemeran lainnya mempersiapkan diri, dan kostume dan property sedangkan si pencerita akan membacakan naskah atau akan bercerita secara lepas untuk merangkai dari adegan diorama satu kepada adegan diorama lainnya.
Diorama ini dapat dimainkan secara:
- Kelompok tunggal penyaji diorama, kelompok tunggal ini bisa saja secara spontan, bisa juga telah melewati latihan pra acara.
- Kelompok majemuk oleh audience sebagai penyaji diorama/ congregation may joint, kelompok majemuk oleh audience ini bisa saja secara spontan, bisa juga telah melewati waktu latihan yang disediakan di dalam rundown acara.
- Kelompok penyaji dan kelompok peniru yang mana kelompok peniru ini dilakukan oleh kelompok majemuk oleh audience. Kelompok penyaji tentunya sudah latihan di pra acara, sedangkan kelompok peniru tentunya meniru secara spontanitas di sepanjang acara.
Kami memilih KELOMPOK TUNGGAL PENYAJI DIORAMA yang melibatkan ANAK-ANAK DARI RUMAH KASIH BEREA, untuk mempersiapkan diorama ini.
Ayat yang diambil adalah dari injil Lukas 1:26-38
Dialoge yang ada dalam diorama ini BUKAN UNTUK PEMAIN, melainkan untuk si pencerita.
Tujuan cerita:
Anak-anak dapat mencontoh kehidupan TOKOH MARIA dengan thema Peace of God for me, for us and for everyone
PENCERITA; IBU GRACE
ADEGAN DIORAMA 1
Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7)
Pemeran: Seorang anak laki-laki dari kelas besar sebagai Yesaya ( pemeran 1)
Property: Gulungan Kitab.
Kostum: Jubah
Make Up: Jenggot.
POSE:
Yesaya memegang gulungan kitab, dan mulutnya terbuka seolah-olah sedang membaca nubuatan bagi Tuhan.
Pada jaman dahulu kala…..hiduplah seorang Nabi yang diurapi Tuhan, ia biasa dipanggil dengan nama Yesaya. Jauh sebelum Tuhan Yesus lahir, Yesaya menyerukan suara Tuhan
“Sesungguhnya , seorang gadis akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yes 7:14, revisi kata ‘perempuan muda’ menjadi kata ‘gadis’ disesuaikan dengan terjemahan New King James Version yang menggunakan kata ‘virgin’, oleh Grace, redaksi, karna perbedaan yang sangat mencolok antara perempuan muda, dengan ‘gadis’, sedangkan penggunaan kata ‘perawan’ agak asing bagi telinga anak-anak)
ADEGAN DIORAMA 2 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: 1. Seorang anak perempuan dari kelas besar sebagai ibu ( pemeran 2) 2. Seorang Bayi/Batita/ perempuan ( pemeran 3) Property: Selendang kain untuk menggendong bayi, dot susu bayi Kostum: Jubah, kain penutup kepala. POSE; Seorang ibu yang sedang menimang bayi/ anaknya, sambil memberi susu pada bayi itu.
Setiap ibu yang melahirkan bayi perempuan nan cantik dan lucu, menimang-nimang dengan penuh kasih sayang, sambil berbisik pada bayi mungilnya ‘Mungkinkah engkau gadis yang terpilih itu, sayang?’ ‘Mungkinkah anak perempuanku yang akan terpilih, menjadi ibu-Nya Imanuel itu?’
ADEGAN DIORAMA 3 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: 1. Seorang anak pria dari kelas besar sebagai Ayah ( pemeran 4) 2. Seorang anak perempuan dari kelas tengah sebagai seorang putri ( pemeran 5) 3. Seorang anak perempuan dari kelas kecil sebagai seorang putri ( pemeran 6) Property: Mainan untuk dua orang anak perempuan kecil Kostum: Jubah, kain penutup kepala dan ikat kepala, ikat pinggang POSE; Seorang ayah yang sedang memberitahu kedua anak perempuannya yang sedang bermain-main, dan kedua anak perempuan itu memperhatikan ucapan ayah mereka. Ketika bayi mungil itu semakin lama semakin besar….. Semua Ayah akan mengajarkan pada anak-anak mereka tentang apa yang Tuhan Firmankan… Dan ketika sampai pada cerita tetang Nabi Yesaya…… Sang Ayah mulai berkata kepada putrinya ‘ seorang gadis akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel’ “Oh yah?” Wajahnya terkejut, matanya berbinar-binar, pipinya memerah, ia bertanya-tanya dalam hatinya ‘mungkinkah aku yang dipilih Tuhan menjadi ibu-Nya Imanuel itu….waaaau….seandainya…..’
ADEGAN DIORAMA 4 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: Gadis 1; Seorang anak perempuan dari kelas remaja ( pemeran 7) Gadis 2. Seorang anak perempuan dari kelas remaja ( pemeran 8) Property: Alat Make up, atau cermin genggam untuk dua orang pemeran Kostum: Jubah , kain penutup kepala, ikat pinggang POSE; Gadis-gadis sedang bermake up bersama, dan sambil bercakap-cakap dengan seru dan ashik. Seperti biasa,para gadis senang bertemu dan berkumpul dengan teman-teman seusianya. Seorang gadis berkata kepada teman-temannya “Kemarin Ayah-ku berkata bahwa suatu saat nanti akan ada seorang gadis yang akan mengandung seorang anak laki-laki yang disebut ….” “Immanuel kan?” “Aku sudah tahu, kira-kira sebulan yang lalu Ibuku juga menceritakan hal itu…..itu semua adalah Firman Tuhan yang disampaikan lewat seorang Nabi yang….” “aaaah,” “aku juga udah tahu, maksudmu Nabi Yesaya kan? Itu kan cerita yang udah lama banget…kalian ini nggak gaul deh!” “coba bayangin kalau ternyata kamu yang terpilih….apa kamu mau?” “kalau aku sih, senang sih senang, siapa yang nggak seneng sih terpilih jadi ibu-Nya Imanuel itu, tapi, terus terang, aku takut…!” “Apa yang kau takutkan?” Tentu saja akan ada ketakutan jika terpilih menjadi Ibu-Nya Imanuel, atau Juruslamat itu, …
Pada jaman itu, jika ada seorang gadis yang mengandung, padahal ia belum mempunyai suami, pastilah ia akan dianggap sebagai gadis yang tidak baik, dan dia akan dilontari batu sampai mati. (Ul 22:23-24) Seorang gadis bernama Maria yang ada di tengah-tengah gadis-gadis itu, dari tadi terdiam, ia hanya mendengarkan perkataan dan ocehan teman-temannya. ‘Dilontari batu sampai mati? Ihhhh ngeri…’pikir Maria . Sesekali ia memikirkan Yusuf, pemuda tampan pujaan hatinya. Yusuf yang ia sayangi, kini telah menjadi tunangannya, tidak lama lagi mereka akan menikah. ‘jangan sampai ada sesuatu apapun yang memisahkanku dari Yusuf…’ bisiknya dalam hati ‘aku sangat menyayangi dia’ tambahnya pula. “Maria…!” “ eh….iya?” “Jangan ngelamun aja donk!” Maria pun hanya tersenyum malu. Ia tidak ingin teman-temannya tahu, bahwa ia sedang memikirkan Yusuf, tunangannya.
ADEGAN DIORAMA 5 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: Seorang anak remaja pria sebagai Malaikat Gabriel ( pemeran 9) Property: Sayap Kostum: Jubah Putih POSE: Malaikat gabriel sedang melihat ke atas seperti sedang bercakap-cakap dengan tuhan, kedua tangannya terbuka dan bahunya terangkat ke atas seperti orang yang sedang keheranan. Bibirnya seperti sedang berkata “ooooowwww” Waktu terus berlalu, semua orang menunggu-nunggu, kapankah saatnya Imanuel itu lahir, kapankah kiranya Juruslamat atau Mesias itu lahir? …..telah lama berselang sejak Nabi Yesaya yang terkenal itu menyerukan suara Tuhan Hari ke hari, semua orang menunggu-nunggu Minggu ke minggu, semua orang berharap harap cemas Bulan ke bulan, setiap gadis berdebar-debar Tahun ke tahun, orang –orang mulai bertanya “jangan-jangan Nabi Yesaya itu salah?” Waktu terus melaju, berpacu dengan putaran bumi Tidak ada berita apa-apa Tidak ada sesuatu yang istimewa Sampai suatu waktu tiba……….. Dalam bulan yang keenam….. Suara Tuhan memenuhi surga “Gabriel….., Gabriel…..” “Ya…Tuhan.”
Pergilah ke Galilea….ke sebuah kota bernama Nasaret” “Siapa yang harus aku jumpai kali ini Tuhan?” “Waktunya telah tiba” “Apakah Tuhan sudah memilih seorang gadis…..untuk ikut dalam rencana huuuebat itu? Apakah saat kelahiran Imanuel, Juruslamat, Yesus Kristus itu sudah tiba sekarang, siapakah gadis yang beruntung itu?” “Ya…Aku sudah memilih seorang gadis….” “ Siapakah gadis yang beruntung itu, Tuhan?” “Nama gadis yang telah Kupilih itu adalah ‘Maria’ “ “Maria? Maria yang mana Tuhan..? Banyak sekali gadis yang bernama Maria…..!” “Tapi hanya satu saja gadis bernama Maria, yang bertunangan dengan seorang pemuda bernama Yusuf” “Yusuf….? Pemuda bernama Yusuf juga banyak Tuhan! Yusuf yang mana yang Tuhan maksudkan?” “Yusuf yang berasal dari keluarga Daud, dia adalah keturunan Daud” “Ooooh, Yusuf yang tukang kayu itu? Yusuf yang tulus hati itu? Oh ya..aku tahu, dia telah bertunangan dengan seorang gadis yang baik, gadis itu bernama Maria” “Ya…betul, merekalah yang Kumaksudkan.” “Baik Tuhan, aku akan memberitakan berita bahagia ini pada Maria yang telah Tuhan pilih” Betapa senangnya menyampaikan berita bahagia ini pada Maria…. Maria adalah seorang gadis yang telah dipilih Tuhan, “Waaaau, bagaimana ya nanti, maukah Maria ikut dalam rencana huuuebatNya Tuhan itu?”
ADEGAN DIORAMA 6 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: Seorang anak remaja putri menjadi Maria ( Pemeran 10) Pemeran: Seorang anak pemuda menjadi Malaikat Gabriel ( pemeran 9) Property: Alat memasak, sayap. Kostum: Jubah, kain penutup kepala, ikat pinggang ( untuk Maria) Jubah putih untuk Gabriel POSE; Gabriel sedang berbicara kepada Maria, sedangkan Maria sambil memegang alat masak, terlihat sedang terkejut atas kedatangan malaikat itu. Sementara itu Maria sedang ada di rumah…. Baru saja ia memikirkan perkataan-perkataan Ayah Ibunya dulu…..bahwa suatu ketika akan ada seorang gadis yang akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel…..Mengapa ya akhir-akhir ini, perkataan-perkataan ayah ibunya itu terngiang-ngiang lagi di telinganya, …..mengapa pula ya perkataan nabi Yesaya itu seperti terdengar lagi di telinganya…..Hati Maria berdebar-debar tak menentu. “Salam,” “Tuhan telah memilih kamu, Tuhan sendiri besertamu…” “Hah?” Maria menoleh dengan terkejut, di pintu rumahnya tiba-tiba ada seorang berdiri, menghalangi masuknya sinar matahari. Ia mengangkat kepala mencoba mengenali wajah orang asing itu. Namun sinar yang menyilaukan itu menghalanginya. Hatinya semakin berdebar. ‘di-pi-lih? Tu-han be-ser-ta-ku?, apa artinya?’ kata-kata malaikat itu membuat Maria bertanya-tanya dalam hati. Jangan-jangan….jangan-jangan….akulah gadis yang terpilih itu….Ketakutan mulai merayapi Maria….ia gemetar, ia tidak tahu harus berbicara apa. Ia juga tidak mengerti apa yang dikatakan Malaikat itu. Belum selesai Maria menjawab pertanyaan hatinya sendiri, Malaikat itu berbicara lagi “Jangan takut hai Maria…sebab engkau diberkati oleh Tuhan.” ‘Dari mana ia tahu bahwa aku takut?’ “Diberkati?” Tanya Maria lagi dalam hati, ia sungguh-sungguh terheran-heran.
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi, Dan Tuhan akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur-Nya dan Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” Perkataan malaikat itu membuat Maria mengerti…..semua yang diceritakan Ayah Ibunya sejak ia kecil itu , kini ada di hadapannya, ialah gadis yang terpilih itu….. ’Aku? benarkah itu? Benarkah aku akan mengandung dan melahirkan Juruslamat?’ Maria menggosok-gosok matanya dengan jari-jari tangannya, jangan-jangan aku sedang bermimpi. ‘Tidak, aku tidak sedang bermimpi!’ Pikirannya melayang-layang, banyak pertanyaan melintas di pikirannya….’Bagaimana nanti kalau aku dianggap sebagai gadis yang tidak baik? Bagaimana nanti kalau Yusuf tahu bahwa aku mengandung, bagaimana menjelaskannya? Apakah dia percaya kalau aku telah dipilih Tuhan untuk menjadi Ibu bagi Juruslamat? Padahal….sebentar lagi pernikahan itu akan berlangsung, bisa-bisa aku di-lon-ta-ri ba-tu sam-pai ma-ti oleh orang-orang seNasaret ini…., dan Yusuf…? Wajah Yusuf tergambar di pelupuk matanya, bagaimana kalau Yusuf sampai menceraikan dia? “Mana mungkin?” “Aku kan seorang gadis? Aku kan belum menikah dengan Yusuf?” “Maria,” “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Tuhan akan menaungi kamu, Maria, itulah sebabnya, anak yang lahir itu disebut Anak Allah….” ‘Roh Kudus?’ Rasa damai memenuhi hatinya saat Malaikat itu mengatakan ‘kuasa Tuhan akan menaungi engkau’ Malaikat Gabriel kemudian berbalik, dan berjalan ke pintu. Ia berhenti sejenak dan berkata “Elisabet, saudaramu, yang sudah tua itupun , sekarang ini sedang mengandung.” Mendengar itu, Maria pun terheran-heran, bagaimana mungkin Elisabet yang sudah tua itu bisa mengandung…. “iyah…bagi Allah tidak ada yang mustahil” ‘Bagi Allah tidak ada yang mustahil?’ renung Maria dalam hati ‘iya ya….benar juga…bagi Allah tidak ada yang mustahil!’ Maria mulai mengerti maksud Tuhan dalam hidupnya. Ia segera tertunduk, semua bayangan buruk itu kembali melintas di pikirannya, …anggapan buruk….Yusuf….lontaran batu….pernikahan…..kata-kata itu seperti menari-nari di pikirannya
‘Tapi Tuhan sudah memilih aku, dan aku ini adalah Hamba Tuhan’ Hati Maria bergejolak. Seolah-olah ada kasih Tuhan yang melingkupi hatinya. Hati Maria bergejolak, ia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan juga dengan segenap kekuatannya. Sambil menitikkan air mata pergumulan , Maria mengambil suatu keputusan yang sebenarnya tidak mudah “ Aku ini adalah hamba Tuhan…..” katanya sungguh-sungguh kepada Malaikat itu, air mata bahagia memenuhi pelupuk matanya. “ Terjadilah padaku seperti yang engkau katakan tadi!” tambahnya dengan yakin. Seketika kedamaian itu membanjiri hatinya. Janji Tuhan bahwa kuasa Tuhan akan menaunginya…yah….janji itu terasa amat melegakan. Malaikat itu tersenyum puas, saat Maria mengangkat kepalanya lagi, malaikat itu telah lenyap. Hati Maria masih berdebar, rasanya di rumah mungilnya itu, peristiwa itu belum juga berlalu. Semua peristiwa itu masih terasa di hatinya, dan semua perkataan malaikat ini, kata demi kata masih terngiang-ngiang di telinganya….hatinya dipenuhi rasa syukur pada Tuhan, wajahnya pun berseri-seri. Maria pun sujud menyembah Tuhan dan membisikkan doanya “Ya, Tuhan, jadilah kehendak-Mu, apapun yang terjadi, aku mau taat, karna aku ini hamba-Mu”
ADEGAN DIORAMA 7 Pemegang kain: 2 anak yang terpilih ( oleh dua anak yang sama dari adegan 1 sampai 7) Pemeran: Seorang anak remaja putra menjadi Malaikat Gabriel ( pemeran 9) Property: Sayap Kostum: Jubah putih Malaikat Gabriel pun kembali ke surga….Sambil tersenyum simpul ia sangat bersemangat untuk melaporkan hasil perjalannya pada Tuhan “Dia mau Tuhan! dia mau Tuhan!” “ Ya…Aku melihat dari sini, engkau melakukan tugasmu dengan baik, Gabriel…!” ” Ya….dan Maria itu orangnya….orangnya…..” (seperti sedang berpikir sambil berbicara) “ Aku memilih siapa yang akan kupilih. Maria seorang gadis yang baik, dia menjaga hidupnya tetap kudus, dia tidak berpacaran dengan cara-cara yang sembarangan, dia taat kepadaKu, dia seorang yang rendah hati, dan dia mengasihi Aku” “Berbahagialah Maria itu ya Tuhan, karena Engkau memilih dia. Ia adalah seorang gadis yang sangat beruntung dibandingkan dengan milyartan gadis lainnya….” (Mat 12:50) “Tidak juga….” “Siapa pun bisa jadi Maria-Maria!” “Maksud Tuhan?” “Siapapun yang melakukan kehendak Tuhan, mau menurut pada Tuhan, mau taat pada Tuhan, bagiku dia adalah juga Maria-Ku….” “ Ooooh, begitu rupanya Tuhan.Jadi kalau adik-adik mau jadi anak yang taat pada Tuhan, mau hidup kudus, dia juga istimewa bagiMu , seperti Maria?” “Hemmmm, betul sekali Gabriel!”
|
Kesimpulan :
Ajak anak-anak membaca ayat ini:
Lukas 1: 30
Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Gerakkan gerakan seperti ini bila engkau SETUJU, dan katakan Ooooowwww YES !
Gerakkan gerakan seperti ini bila engkau TIDAK SETUJU, dan katakan No waaaaaayyyyy ! ( artinya ; Tidak sama sekali !)
Pernyataan oleh Pembicara ( diiringi musik)
- Karena Maria takut dirajam batu sampai mati, bila dia sampai mengandung sebelum menikah dengan Yusuf; maka Maria tidak mau taat pada perintah Tuhan / kehendak Tuhan dalam hidupnya.
- Karena ada damai Allah di dalam hati Maria, maka rasa takut Maria itu dapat dikalahkan !
- Hendaklah damai sejahtera Allah memerintah di dalam hatimu.
- Hendaklah yang memerintah dalam hatimu itu adalah RASA TAKUT
- Maria seorang yang selalu cemas dan kuatir sehingga dia tidak mau menjadi gadis yang mengandung oleh Roh Kudus
- Maria dinaungi oleh Roh Kudus, sehingga hidupnya dipenuhi damai sejahtera dan sukacita !
- Maria beriman pada Tuhan, sehingga dia percaya pada perkataan malaikat Gabriel
- Maria tidak mau percaya pada Tuhan, sehingga dia sangat ketakutan sehingga dia tidak mau percaya bahwa Tuhan bisa menolong dia dalam keadaan apa pun juga.
- Maria mau hidup berdamai dengan Tuhan
- Maria mau taat pada Tuhan
- Maria mau hidup berdamai dengan Yusuf, biarlah Tuhan yang menjelaskan pada Yusuf.
- Maria mau hidup sebagai hamba Tuhan
- Maria tidak mau bersungut-sungut dan mengomel saat dia harus menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya
- Maria tidak mau taat pada Tuhan
- Maria suka bertengkar dengan Yusuf
- Maria selalu mengomel saat dia harus pergi mengikuti sensus
- Maria selalu menggerutu saat dia harus melahirkan di sebuah kandang
- Maria selalu bersungut-sungut saat harus mengungsi ke Mesir, karena diancam pembunuhan oleh Herodes???
- Maria hidup dalam damai sejahtera dengan Tuhan
- Maria hidup dalam damai sejahtera dengan lingkungannya, orang orang di sekitarnya
- Maria ikut serta dipenuhi Roh Kudus di loteng Yerusalem
Sertakan juga Koreo ashik dalam menunggu pertanyaan berikutnya.
Dalam prakteknya pertanyaan di atas terlalu banyak, jadi saya hanya pilih beberapa saja, dan sisanya saya ganti dengan contoh dalam hidup keseharian.
Tips untuk pementasan:
- Mimik Muka pemeran diorama akan sangat mempengaruhi juga, jadi tdk hanya gesture tubuh saja yang diperhatikan, tetapi juga mimic muka.
- Pakai kostum khusus, yang biasanya sesuai dengan karakter tokoh dan kondisi zaman pada saat itu
- Bisa juga menyiapkan sayab untuk Gabriel
- Make up juga mendukung
- Sediakan property untuk Maria berganti ganti property seperti rangkaian bunga, pita, kipas, dll
- Bisa ajak penonton berpose bersama Maria , atau bersama Nabi Yesaya, dll di akhir acara
- Kata-kata dalam diorama ini hanya sebagai PANDUAN IDE, bukan untuk dibaca ataupun dihafalkan. Pakailah alur ceritanya, namun dalam pelaksanaannya pakailah kalimat anda sendiri, sebagai pembicara.