Game ini game lama sekali, yang pernah saya praktekkan kala melayani Tuhan di sebuah acara anak muda…sekian puluh tahun yang lalu.

Caranya sangat mudah, dan tujuan dari game ini dalah mengasah seberapa kepekaan kita terhadap orang-orang di sekitar kita, apakah kita sudah mengenal mereka, dan apakah sejauh ini kita menaruh simpati dan empati dan perhatian pada orang -orang di sekitar kita.

Tiap orang mendapat satu lembar kertas dan alat tulis.

Dan tiap orang akan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang sama, tanpa menuliskan nama dan identitasnya pada kertas itu.

Semua jawaban harus sejujur-jujurnya dan jangan menuliskan sesuatu yang sangat pribadi / rahasia karena semua jawaban ini nanti boleh diketahui oleh umum.

Setelah semua selesai menuliskan data yang sama, kini kertas diacak dan dibagikan kembali, pastikan tiap orang jangan ada yang mendapat tulisannya sendiri.

Setelah diberi waktu untuk membaca, kini tiap-tiap orang diberi giliran untuk menebak kertas itu milik siapa. Dengan membaca isinya, dan menyebut nama orang yang ditebak, maka tiap-tiap orang dapat mengetahui apakah selama ini dia sudah cukup mengenal orang di sekitarnya.

Daftar pertanyaan:

Sebutkan 1 ciri-ciri fisik anda ( misalnya berkacamata, tinggi, gemuk, mancung, rambut panjang , dll)

Sebutkan 2 hobby anda.

Sebutkan nomor sepatu anda.

Sebutkan anda adalah berapa bersaudara

Sebutkan terdiri dari berapa nama kah nama panjang anda ( misalnya saya bernama Susan Grace Hadazah Sumilat, itu artinya nama panjang saya teridiri dari 4 nama)

Sebutkan warna kesukaan anda

Sebutkan hal apa yang paling membuat anda senang ( apakah saat anda berulang tahun, dapat nilai bagus, baru beli baju baru, atau…?)

Sebutkan 1 saja pokok doa yang saat ini paling sering anda doakan, karena itu adalah impian anda.

Nah…mudah kan? Jika  anda ingin menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik juga boleh…

Lihat keseruan-keseruan…….di antara kita…apakah kita saling mengenal satu sama lain?

Tambahkan ayat mas ini di akhir permainan:

Filipi 2: 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.