69. YUNUS MAU MENGAKUINYA

SIAPA BILANG CERITA HARUS PAKAI GAMBAR YANG DIPENGANG?
SIAPA BILANG CERITA HARUS PAKAI MEDIA PAPAN TULIS DAN PANDANGAN MATA SELALU KE DEPAN?
BERCERITA JUGA BISA PAKAI MEDIA SEDOTAN WARNA WARNI DAN MURAH MERIAH
MEDIA BISA SANGAT LEBAR DI TENGAH RUANGAN
ANAK ANAK TERPANA DAN CERITA ALKITAB BEGITU MELEKAT DI HATI MEREKA

YUNUS MAU MENGAKUI KESALAHANNYA

Bacaan Guru

Yunus pasal 1

Pusat Kebenaran

Biasanya kisah Yunus diangkat dengan pusat kebenaran; ketidaktaatan Yunus, namun kali ini kita akan mengemukakan sisi yang jarang dibahas, yaitu bagaimana Yunus dengan jujur mengakui kesalahannya kepada orang-orang di kapal itu. Yunus tidak menyalahkan cuaca, menyalahkan jadwal keberangkatan kapal, ketidaktelitian nahkoda, muatan kapal yang terlalu berat, dll. Terkadang adik bayi/anak balita belum bisa mengerti apa yang dimaksud dengan mengakui kesalahan, tetapi hal ini bisa diterapkan saat mereka tidak sengaja menumpahkan air, menumpahkan makanan, memecahkan piring, merusakkan mainan, hal-hal tersebut bisa saja terjadi karna mereka belum mengerti sifat benda yang bisa tumpah, bisa pecah atau rusak. Walaupun mereka belum mengerti hal tersebut, mereka tetap dilatih untuk mengakui kesalahan/kekeliruan/ketidaksengajaan yang merugikan orang lain.

Doa

Tuhan, aku bersyukur untuk hari ini, aku mau jadi anak yang manis, dan anak yang jujur, bantu aku untuk jujur Tuhan, dalam nama Yesus, haleluya, amin.

Lagu

JU- JU- R jujur

JU-JU-R jujur

Saya mau seperti Yesus, JU-JU-R jujur

Bohong-bohong-bohong itu dosa

Bohong-bohong-bohong itu dosa, Tuhan Yesus tak suka

Jujur-jujur-jujur itu suci

Anak Tuhan sukanya suci

Memperkatakan Firman:

Amsal 28:13 b

Siapa mengakui pelanggarannya dan meninggalkannya akan disayangi

Cerita

Pada suatu kali ada seorang bernama Yunus. Yunus diberi tugas oleh Tuhan pergi ke Niniwe, tetapi Yunus tidak mau menurut, dia malah pergi ke Tarsus dengan naik kapal.

Yunus mengantuk di kapal itu. Pada waktu Yunus bobok nyenyak sekali, Tuhan mendatangkan angin yang sangat besar sekali ke laut, kapal itu bergoyang-goyang sampai-sampai hampir tenggelam.

Pemimpin di kapal itu, yaitu Pak nahkoda, membangunkan Yunus…”Yunus, Yunus…bangun…bangun!!berdoalah…kapal kita hampir tenggelam….”

Orang-orang di kapal itu bertanya pada Yunus, “apa yang kamu lakukan Yunus…sampai-sampai kapal ini hampir tenggelam…?”

Yunus pun mengaku bahwa ini semua adalah kesalahannya “angin badai yang besar ini menimpa kapal kita, ini semua gara-gara kesalahanku…akulah yang salah….Tuhan menyuruh aku ke Niniwe, tetapi aku tidak nurut, aku malah pergi ke Tarsus……Baiklah sekarang lemparkan saja aku ke laut….nanti kan angin badai itu berhenti…”

Yunus pun dilemparkan ke laut, dan badai itu pun berhenti. Orang-orang menjadi heran. Tetapi Tuhan baik pada Yunus, Tuhan menyuruh seekor ikan besar menelan Yunus, dan tiga hari kemudian karna Yunus sungguh-sungguh berdoa, ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.

Nah adik-adik…..Yunus telah berbuat kesalahan, tidak menurut pada Tuhan, tetapi dia mau mengakui kesalahannya.

Kalau adik-adik berbuat salah….akui saja ya. Misalnya adik tidak sengaja menumpahkan minum atau makanan , tidak sengaja menjatuhkan mainan dan mainan itu jadi rusak…..kalau mama bertanya “ini adik yang menumpahkan ya…?” Adik akui saja ya…..nggak papa kog, yang penting lain kali harus lebih hati-hati.

Guru bercerita sambil membuat gambar di lantai, setelah selesai, bagikan sedotan ke anak-anak, dan mintalah mereka menggambar apa saja dari kisah Yunus tadi, boleh menggambar kapal, anak panah , dll (dengan demikian tiap anak bebas menggambar gambar yang berbeda dari anak lain- biarkan mereka bereksplorasi)

Setelah puas, kini anda bercerita sekali lagi dan mintalah mereka menggambar dengan sedotan sesuai dengan cerita anda ( dengan demikian tiap anak menggambar gambar yang sama)- kita lihat nanti apakah mereka tadi bisa menangkap cerita dengan baik yang ditunjukkan dengan gambar-gambar mereka

BERIKUT INI FOTO-FOTO PERENCANAAN SAYA DARI RUMAH, SEPERTI APA SAYA AKAN MENATA SEDOTAN SEDOTAN INI DI KELAS NANTINYA