CERITA NARASI DAN PANTOMIM GURU DI MOMENT NATAL


CERITA NARASI DAN PANTOMIM

GURU YANG PANDAI MEMBACA NASKAH DENGAN INTONASI YANG BAGUS, MEMBACA NASKAH, SEMENTARA GURU LAINNYA MEMPERAGAKAN (PANTOMIM TANPA SUARA/ TANPA DIALOG)

NASKAH INI SUDAH SAYA EDIT LENGKAP DENGAN PERGANTIAN NARATOR DAN KELUAR MASUK DARI PARA PENARI, MOHON MELIHAT DI ……….(KLIK JUDUL TULISAN BERIKUT)

TARIAN DAN NARASI MARIA GADIS YANG ISTIMEWA DI HARI NATAL

Maria Gadis yang Istimewa

Cerita Oleh Kak Grace

Naskah dibaca oleh Kak Wati

Cerita ini bukanlah merupakan kejadian yang persis dengan peristiwa yang sebenarnya, melainkan hanyalah hasil perenungan dari cerita yang ada di Alkitab, tepatnya yang tertulis dalam Lukas pasal 1:26-38.Pada jaman dahulu kala…..hiduplah seorang Nabi yang diurapi Tuhan, ia biasa dipanggil dengan nama Yesaya. Jauh sebelum Tuhan Yesus lahir, Yesaya menyerukan suara Tuhan “Sesungguhnya , seorang gadis akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yes 7:14, revisi kata ‘perempuan muda’ menjadi kata ‘gadis’ disesuaikan dengan terjemahan New King James Version yang menggunakan kata ‘virgin’, oleh Grace, redaksi, karna perbedaan yang sangat mencolok antara perempuan muda, dengan ‘gadis’, sedangkan penggunaan kata ‘perawan’ agak asing bagi telinga anak-anak)Suara nabi Yesaya itu menggema…..dari hari ke hari , dari minggu ke minggu……bulan ke bulan …dari tahun ke tahun……“Sesungguhnya , seorang gadis akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”Setiap ibu yang melahirkan bayi perempuan nan cantik dan lucu, menimang-nimang dengan penuh kasih sayang, sambil berbisik pada bayi mungilnya ‘Mungkinkah engkau gadis yang terpilih itu, sayang?’Sang ayah tersenyum simpul dan bertanya-tanya dalam hati, ‘mungkinkah anak perempuanku yang akan terpilih, menjadi ibu-Nya Imanuel itu?’Ketika bayi mungil itu semakin lama semakin besar…..Semua Ayah dan Ibu mengajarkan pada anak-anak mereka tentang apa yang Tuhan Firmankan…Dan ketika sampai pada cerita tetang Nabi Yesaya……

Sang Ayah dan Bunda mulai berkata kepada putri-putrinya‘ seorang gadis akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel’

“Oh yah?” kata anak gadis mereka itu dengan wajah terkejut, matanya berbinar-binar, pipinya memerah, ia bertanya-tanya dalam hatinya ‘mungkinkah aku yang dipilih Tuhan menjadi ibu-Nya Imanuel itu….waaaau….seandainya…..’

Seperti biasa,para gadis senang bertemu dan berkumpul dengan teman-teman seusianya. Seorang gadis berkata kepada teman-temannya “Kemarin Ayah-ku berkata bahwa suatu saat nanti akan ada seorang gadis yang akan mengandung seorang anak laki-laki yang disebut ….”

“Immanuel kan?” sahut temannya “Aku sudah tahu, kira-kira sebulan yang lalu Ibuku juga menceritakan hal itu…..itu semua adalah Firman Tuhan yang disampaikan lewat seorang Nabi yang….”

“aaaah,” kata gadis lainnya lagi memotong pembicaraan “aku juga udah tahu, maksudmu Nabi Yesaya kan? Itu kan cerita yang udah lama banget…kalian ini nggak gaul  deh!”

“coba bayangin kalau ternyata kamu yang terpilih….apa kamu mau?” tantang seorang gadis pada temannya

“kalau aku sih, senang sih senang, siapa yang nggak seneng sih terpilih jadi ibu-Nya Imanuel itu, tapi, terus terang, aku takut…!” katanya sambil mengangkat bahunya tinggi-tinggi

“Apa yang kau takutkan?” Tanya gadis tadi sambil mengernyitkan dahinya.

Tentu saja akan ada ketakutan jika terpilih menjadi Ibu-Nya Imanuel, atau Juruslamat itu, …

Pada jaman itu, jika ada seorang gadis yang mengandung, padahal ia belum mempunyai suami, pastilah ia akan dianggap sebagai gadis yang tidak baik, dan dia akan dilontari batu sampai mati.  (Ul 22:23-24)

Seorang gadis bernama Maria yang ada di tengah-tengah gadis-gadis itu, dari tadi terdiam, ia hanya mendengarkan perkataan dan ocehan teman-temannya. ‘Dilontari batu sampai mati? Ihhhh ngeri…’pikir Maria . Sesekali ia memikirkan Yusuf, pemuda tampan pujaan hatinya. Yusuf yang ia sayangi, kini telah menjadi tunangannya, tidak lama lagi mereka akan menikah. ‘jangan sampai ada sesuatu apapun yang memisahkanku dari Yusuf…’ bisiknya dalam hati ‘aku sangat menyayangi dia’ tambahnya pula.

“Maria…!” panggil temannya

“ eh….iya?” (ekspresi kaget campur gugup) jawab Maria kaget

“Jangan ngelamun aja donk!” pinta temannya, Maria pun hanya tersenyum malu. Ia tidak ingin teman-temannya tahu, bahwa ia sedang memikirkan Yusuf, tunangannya.

Waktu terus berlalu, semua orang menunggu-nunggu, kapankah saatnya Imanuel itu lahir, kapankah kiranya Juruslamat atau Mesias itu lahir?

…..telah lama berselang sejak Nabi Yesaya yang terkenal itu menyerukan suara Tuhan

Hari ke hari, semua orang menunggu-nunggu

Minggu ke minggu, semua orang berharap harap cemas

Bulan ke bulan, setiap gadis berdebar-debar

Tahun ke tahun, orang –orang mulai bertanya “jangan-jangan Nabi Yesaya itu  salah?”

Waktu terus melaju, berpacu dengan putaran bumi

Tidak ada berita apa-apa

Tidak ada sesuatu yang istimewa

Sampai suatu waktu tiba………..

Dalam bulan yang keenam…..

Suara Tuhan memenuhi surga…..

“Gabriel….., Gabriel…..”

Malaikat Gabriel segera menghadap Tuhan

“Ya…Tuhan.”

“Pergilah ke Galilea….ke sebuah kota bernama Nasaret”

“Siapa yang harus aku jumpai kali ini Tuhan?”

“Waktunya telah tiba”

“Apakah Tuhan sudah memilih seorang gadis…..untuk ikut dalam rencana huuuebat itu? Apakah saat kelahiran Imanuel, Juruslamat, Yesus Kristus itu sudah tiba sekarang, siapakah gadis yang beruntung itu?”

Tanya Malaikat Gabriel penuh dengan rasa ingin tahu.

“Ya…Aku sudah memilih seorang gadis….”

Jawab Tuhan tenang

“ Siapakah gadis yang beruntung itu, Tuhan?”

Tanya Malaikat Gabriel lagi dengan penuh penasaran

“Nama gadis yang telah Kupilih itu adalah ‘Maria’ “

jawab Tuhan dengan penuh keyakinan

“Maria? Maria yang mana Tuhan..? Banyak sekali gadis yang bernama Maria…..!”

“Tapi hanya satu saja gadis bernama Maria, yang bertunangan dengan seorang pemuda bernama Yusuf”

“Yusuf….? Pemuda bernama Yusuf juga banyak Tuhan! Yusuf yang mana yang Tuhan maksudkan?” Tanya malaikat Gabriel kebingungan

“Yusuf yang berasal dari keluarga Daud, dia adalah keturunan Daud” jelas Tuhan

“Ooooh, Yusuf yang tukang kayu itu? Yusuf yang tulus hati itu? Oh ya..aku tahu, dia telah bertunangan dengan seorang gadis yang baik, gadis itu bernama Maria”

“Ya…betul, merekalah yang Kumaksudkan.”

Mendengar jawaban Tuhan, Malaikat Gabriel sangat senang.

“Baik Tuhan, aku akan memberitakan berita bahagia ini pada Maria yang telah Tuhan pilih”

Betapa senangnya menyampaikan berita bahagia ini pada Maria….

Maria adalah seorang gadis yang telah dipilih Tuhan, “Waaaau, bagaimana ya nanti, maukah Maria ikut dalam rencana huuuebatNya Tuhan itu?” kata Malaikat Gabriel dalam hati, sambil ia segera meluncur terbang ke bumi.

Sementara itu Maria sedang ada di rumah….

Baru saja ia memikirkan perkataan-perkataan Ayah Ibunya dulu…..bahwa suatu ketika akan ada seorang gadis yang akan mengandung, dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel…..Mengapa ya akhir-akhir ini, perkataan-perkataan ayah ibunya itu terngiang-ngiang lagi di telinganya, …..mengapa pula ya perkataan nabi Yesaya itu seperti terdengar lagi di telinganya…..Hati Maria berdebar-debar tak menentu.

“Salam,” terdengar suara menggema di ruangan kecil itu “Tuhan telah memilih kamu, Tuhan sendiri besertamu…”kata Malaikat Gabriel pertama kali, saat ia masuk ke rumah Maria

“Hah?” Maria menoleh dengan terkejut, di pintu rumahnya tiba-tiba ada seorang berdiri, menghalangi masuknya sinar matahari. Ia mengangkat kepala mencoba mengenali wajah orang asing itu. Namun sinar yang menyilaukan itu menghalanginya. Hatinya semakin berdebar. ‘di-pi-lih? Tu-han be-ser-ta-ku?, apa artinya?’ kata-kata malaikat itu membuat Maria bertanya-tanya dalam hati. Jangan-jangan….jangan-jangan….akulah gadis yang terpilih itu….Ketakutan mulai merayapi Maria….ia gemetar, ia tidak tahu harus berbicara apa. Ia juga tidak mengerti apa yang dikatakan Malaikat itu. Belum selesai Maria menjawab pertanyaan hatinya sendiri, Malaikat itu berbicara lagi “Jangan takut hai Maria…sebab engkau diberkati oleh Tuhan.”

‘Dari mana ia tahu bahwa aku takut?’ Tanya Maria dalam hati

“Diberkati?” Tanya Maria lagi dalam hati, ia sungguh-sungguh terheran-heran. “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi, Dan Tuhan akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur-Nya dan Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” Perkataan malaikat itu membuat Maria mengerti…..semua yang diceritakan Ayah Ibunya sejak ia kecil itu , kini ada di hadapannya, ialah gadis yang terpilih itu…..

’Aku? benarkah itu? Benarkah aku akan mengandung dan melahirkan Juruslamat?’

Maria menggosok-gosok matanya dengan jari-jari tangannya, jangan-jangan aku sedang bermimpi. ‘Tidak, aku tidak sedang bermimpi!’ Pikirannya melayang-layang, banyak pertanyaan melintas di pikirannya….’Bagaimana nanti kalau aku  dianggap sebagai gadis yang tidak baik? Bagaimana nanti kalau Yusuf tahu bahwa aku mengandung, bagaimana menjelaskannya? Apakah dia percaya kalau aku telah dipilih Tuhan untuk menjadi Ibu bagi Juruslamat? Padahal….sebentar lagi pernikahan itu akan berlangsung, bisa-bisa aku   di-lon-ta-ri ba-tu sam-pai ma-ti oleh orang-orang seNasaret ini…., dan Yusuf…?

Wajah Yusuf tergambar di pelupuk matanya, bagaimana kalau Yusuf sampai menceraikan dia?

“Mana mungkin?” kata Maria sambil menatap lugu Sang Malaikat itu. “Aku kan seorang gadis? Aku kan belum menikah dengan Yusuf?”

“Maria,” tegas malaikat itu, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Tuhan akan menaungi kamu, Maria, itulah sebabnya, anak yang lahir itu disebut Anak Allah….”

‘Roh Kudus?’ Tanya Maria dalam hati……Rasa damai memenuhi hatinya saat Malaikat itu mengatakan ‘kuasa Tuhan akan menaungi engkau’ Malaikat Gabriel kemudian berbalik, dan berjalan ke pintu. Ia berhenti sejenak dan berkata “Elisabet, saudaramu, yang sudah tua itupun , sekarang ini sedang mengandung.” Mendengar itu, Maria pun terheran-heran, bagaimana mungkin Elisabet yang sudah tua itu bisa mengandung….

“iyah…bagi Allah tidak ada yang mustahil” kata Malaikat itu meyakinkan Maria, bahwa berita itu benar.

‘Bagi Allah tidak ada yang mustahil?’ renung Maria dalam hati ‘iya ya….benar juga…bagi Allah tidak ada yang mustahil!’ Maria mulai mengerti maksud Tuhan dalam hidupnya. Ia segera tertunduk, semua bayangan buruk itu kembali melintas di pikirannya, …anggapan buruk….Yusuf….lontaran batu….pernikahan…..kata-kata itu seperti menari-nari di pikirannya

‘Tapi Tuhan sudah memilih aku, dan aku ini adalah Hamba Tuhan’ bantahnya sendiri….Hati Maria bergejolak. Seolah-olah ada kasih Tuhan yang melingkupi hatinya. Hati Maria bergejolak, ia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan juga dengan segenap kekuatannya. Sambil menitikkan  air mata pergumulan , Maria mengambil suatu keputusan yang sebenarnya tidak mudah

“ Aku ini adalah hamba Tuhan…..” katanya sungguh-sungguh kepada Malaikat itu, air mata bahagia memenuhi pelupuk matanya. “ Terjadilah padaku seperti yang engkau katakan tadi!” tambahnya dengan yakin. Seketika kedamaian itu membanjiri hatinya. Janji Tuhan bahwa kuasa Tuhan akan menaunginya…yah….janji itu terasa amat melegakan.  Malaikat itu tersenyum puas, saat Maria mengangkat kepalanya lagi, malaikat itu telah lenyap. Hati Maria masih berdebar, rasanya di rumah mungilnya itu, peristiwa itu belum juga berlalu. Semua peristiwa itu masih terasa di hatinya, dan semua perkataan malaikat ini, kata demi kata masih terngiang-ngiang di telinganya….hatinya dipenuhi rasa syukur pada Tuhan, wajahnya pun berseri-seri. Maria pun sujud menyembah Tuhan dan membisikkan doanya “Ya, Tuhan, jadilah kehendak-Mu, apapun yang terjadi, aku mau taat, karna aku ini hamba-Mu”

Malaikat Gabriel pun kembali ke surga….Sambil tersenyum simpul ia sangat bersemangat untuk melaporkan hasil perjalannya pada Tuhan

“Dia mau Tuhan! dia mau Tuhan!” kata Gabriel dengan penuh bersemangat saat berjumpa kembali dengan Tuhan

“ Ya…Aku melihat dari sini, engkau melakukan tugasmu dengan baik, Gabriel…!” kata Tuhan puas
” Ya….dan Maria itu orangnya….orangnya…..”

“ Aku memilih siapa yang akan kupilih. Maria seorang gadis yang baik, dia taat kepadaKu, dia seorang yang rendah hati, dan dia mengasihi Aku” kata Tuhan menimpali

“Berbahagialah Maria itu ya Tuhan, karena Engkau memilih dia. Ia adalah seorang gadis yang sangat beruntung dibandingkan dengan milyartan gadis lainnya….”

(Mat 12:50) “Tidak juga….” Kata Tuhan, “Siapa pun bisa jadi Maria-Maria!”

“Maksud Tuhan?” Tanya Gabriel

“Siapapun yang melakukan kehendak Tuhan, mau menurut pada Tuhan, mau taat pada Tuhan, bagiku dia adalah juga Maria-Ku….”

“ Ooooh, begitu rupanya Tuhan.Jadi kalau adik-adik  mau jadi anak yang taat pada Tuhan, dia juga istimewa bagi , seperti Maria?”

“Hemmmm, betul sekali Gabriel!”

 

zwani.com myspace graphic comments

2 pemikiran pada “CERITA NARASI DAN PANTOMIM GURU DI MOMENT NATAL

Tinggalkan komentar