VISI MISI


JENIUS CARA ALKITAB


VISI:

MEMPERSIAPKAN GENERASI JENIUS CARA ALKITAB

SEBAGAI CALON PEMIMPIN DI AKHIR JAMAN.

MISSI:

  1. MEMETAKAN KEADAAN JAMAN AKHIR

AGAR PARA ORANG TUA, PARA PENDIDIK, PARA HAMBA TUHAN,

DAPAT MENGERTI KEADAAN RUPA-RUPA ANGIN PENGAJARAN YANG BERUSAHA MENYESATKAN GENERASI PENERUS,

DAN BERTINDAK UNTUK MEMBAWA GENERASI PENERUS

‘KEMBALI PADA ALKITAB’, UNTUK KEMULIAAN TUHAN

2. MEMBAWA KEGERAKAN PENGGENAPAN YOEL 2: 28,

DI MANA GENERASI PENERUS DIPAKAI TUHAN DI AKHIR JAMAN MENJADI GENERASI PELIHAT,

GENERASI KENABIAN

DAN GENERASI YANG BERNUBUAT,

UNTUK KEMULIAAN TUHAN

3. MEMBAWA NEGARA DEMI NEGARA,

KOTA DEMI KOTA,

KOMUNITAS DEMI KOMUNITAS,

SEKOLAH DEMI SEKOLAH,

GEREJA DEMI GEREJA

KELUARGA DEMI KELUARGA

PRIBADI DEMI PRIBADI

MENJADI

TUBUH KRISTUS YANG JENIUS CARA ALKITAB,

UNTUK KEMULIAAN TUHAN

4. MEMBALIKKAN KEADAAN,

Dari kondisi awal ‘generasi dicuri, dibunuh dan dibinasakan oleh iblis’

menjadi

‘GENERASI YANG DIREBUT DARI TANGAN SI LICIK

KEMUDIAN

DIPANGGIL, DIPILIH, DIPERLENGKAPI, DIPERSIAPKAN DAN DIUTUS

OLEH KRISTUS

MENUAI JIWA-JIWA SAMPAI KE UJUNG BUMI

5. MEMPERLENGKAPI

PARA ORANG TUA, PARA PENDIDIK, PARA HAMBA TUHAN,

AGAR MEREKA MAU DAN MAMPU TERLIBAT

DALAM MEMPERSIAPKAN

GENERASI JENIUS CARA ALKITAB

SEBAGAI CALON PEMIMPIN DI AKHIR JAMAN,

UNTUK KEMULIAAN TUHAN

NILAI-NILAI:

  1. SETIA PERKARA KECIL
  2. SELAMATKAN JIWA BERAPA PUN HARGANYA
  3. MENYAMBUT ANAK KECIL DALAM NAMA YESUS, SAMA DENGAN MENYAMBUT YESUS
  4. BELAS KASIHAN TERHADAP DOMBA-DOMBA KECIL
  5. KITA HANYA ALAT DI TANGAN TUHAN

Satu pemikiran pada “VISI MISI

  1. terima kasih atas tanggapan anda. Generasi Jenius sangat kita perlukan, agar bangsa kita bisa berkiprah di dunia internasional, tetapi itu saja tidak cukup, tanpa disertai takut akan Tuhan, berkiprah di dunia Internasional saja tak ada gunanya, tak membawa nilai-nilai kerajaan Allah yang bersifat kekal. Tetapi takut akan Tuhan saja tanpa disertai kejeniusan juga percuma, karna kalau hanya jadi orang jujur, tapi tidak menguasai tehnology, tidak menguasai bidang/ kompetensinya, juga percuma, pada akhirnya tidak bisa duduk di posisi kepala yang mengambil keputusan dan memberi pengaruh bagi orang banyak. Mengapa selalu ada kata-kata Jenius Cara Alkitab, karna itu adalah Visi Tuhan atas anak bangsa ini yang bisa anda baca di judul : Pesan Tuhan Untuk Indonesia, salah satunya adalah Tuhan ingin generasi bangsa Indonesia yang sangat special di mata Tuhan ini, menjadi generasi yang nantinya akan Tuhan pakai menjadi berkat/ terang bagi bangsa-bangsa. Nah tugas kita adalah mempersiapkan moment itu, dan moment itu bisa saja lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi, atau bahkan lima belas tahun lagi. Tuhan sedang mempersiapkan infra strukturnya dengan diantaranya membangkitkan sekolah nasional 3 bahasa di seluruh pelosok negri ini, dengan bahasa Inggris, Indonesia dan Mandarin. Dan tahukah saudara, bahwa anak negri ini telah banyak memenangkan perlombaan/ pameran/ apa pun dalam kancah international, mulai dari lomba nyanyi, lomba / olimpiade Fisika, penemu-penemu level dunia yang berkiprah di Jepang, dll. Anak bangsa ini bisa lepas dari belenggu keterpurukan salah satu faktor penentunya adalah pendidikan. Tugas special saya yang saya tahu dengan jelas dan jalani saat ini adalah mengerahkan semua yang Tuhan mau, Tuhan taruh dalam hidup saya, Tuhan tambahkan, Tuhan urapi dan masih banyak lagi, untuk memperlengkapi sebanyak mungkin pendidik, baik itu orang tua murid, guru sekolah minggu, guru sekolah umum, instansi umum, gereja, pendeta….pokoknya seluruh lapisan masyarakat apa yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan pembekalan bagi SDM-SDM Indonesia di masa datang , yang mana hal tersebut hanya bisa dilakukan sejak SEKARANG !! Jeniusnya tidak akan berkurang hanya gara-gara saya menyebutnya berkali-kali. Sebuah Visi memang harus diulang-diulang dan diulang lagi, sehingga tertanam dalam hidup kita, pikiran kita, waktu kita, hasrat kita, dan semuanya. Kalau pun saya tidak mau menggulirkan Visi ini…dan saudara Charisa pun tidak tergerak, tak apa, Tuhan bisa pakai siapa saja yang mau, masalah kemampuan itu soal gampang bagi Tuhan yang jadi sumber segalanya. Tapi berita baiknya adalah SAYA MAU, dan point di Visi itu yang tertera SELAMATKAN JIWA BERAPA PUN HARGANYA, sudah saya alami. Tuhan meminta kerelaan hati saya saat VICIEL anak saya dipanggil Tuhan pulang ke sorga dalam usia 4,5 bulan, 4 agt 2011 yang lalu. Viciel adalah anak prophetik yang membawa Pesan Tuhan untuk Indonesia. Betapa berharganya nilai otak dari seorang anak berusia 4,5 bln, baru satu anak saja, apalagi otak anak-anak di Indonesia. Saya tidak akan mundur dari VISI yang Tuhan berikan dalam pelayanan ini.
    Dari lima point ada 3 kalimat yang mengandung frase Jenius Cara Alkitab, saya rasa itu wajar….Makin sering disebut , makin melekat.
    Saya merumuskan Visi ini tidak seperti makan kacang goreng, tetapi dengan pergumulan doa. Anda boleh sepakat ataupun tidak, tapi saya rasa kita semua tidak ada yang menolak kalau generasi di bawah kita bertumbuh Jenius Cara Alkitab, sudah jenius, ditambah takut akan Tuhan……..wah keren itu !! Apakah anda keberatan dengan generasi JCA Sdr Charisa ? Kasihan sekali ya…kalau sampai seperti itu. Semua orang tua ingin anaknya tingkat pendidikannya lebih dari dia, dan itu yang kita inginkan dari anak-anak kita…adik-adik kita…siswa-siswi kita. Para peneliti meneliti, apa yang menyebabkan sebuah negara itu bisa maju, apakah dari usia merdekanya, banyak penduduknya, suku/ darah yang mengalir di tubuhnya, sumber daya alamnya, dll, semua jawaban adalah TIDAK !! Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa ternyata faktor penentunya adalah PENDIDIKAN di negara itu. Pendidikanlah yang menyebabkan Sumber Daya Manusia di negara itu memiliki karakter : rajin, jujur, bekerja keras, kreatif, inovatif, efektif, maksimal, eficient, dll Faktor-faktor itulah yang kini dikejar oleh pendidikan tingkat dunia. Ingin anak-anak kita keluar dari kemiskinan, jerat hutang, kebodohan, karakter yang korupsi ….mulailah dari mendidik mereka Jenius dan Takut akan Tuhan…yaitu JENIUS CARA ALKITAB. Uuuuups…maaf saya terpaksa menulis kalimat itu lagi…maaf…sudah terlanjur mendarah daging.

Tinggalkan komentar