SESI 4. MENANG BERSAMA YESUS


MATERI INI ADALAH SESI 3 DARI SIL GPDI BAYEMAN MAGELANG PADA 2011 YANG LALU, materi ini telah berbaur dengan materi kurikulum JCA baik tahun pertama dan tahun kedua. Namun dalam materi kurikulum JCA tersebut telah saya edit sehingga ada penyesuaian umur untuk kelas kecil tengah dan besar, berbeda sekali dengan materi SIL yang khusus untuk anak kelas tengah dan besar saja (kelas 3 SD ke atas)

Karna waktu yang tersedia pada SIL lebih banyak, durasi 2 jam untuk satu sesi, maka cerita dalam tiap sesi mengandung 2 materi, yaitu materi Alkitab dan materi True Story, namun demikian karna waktu di sekolah minggu tidak seluas waktu di SIL, maka dua materi itu terbagi menjadi 2 penyampaian dalam 2 minggu yang berbeda.

Jika anda ingin melihat materi ini di kurikulum JCA untuk Sekolah Minggu, dapat anda buka di sini:

LEBIH DARI PEMENANG MATERI JCA TAHUN II MINGGU 1

MENOMORSATUKAN TUHAN JADI NOMOR SATU MATERI JCA THN 1 MINGGU 1

TAUTAN SEMUA SESI

SINOPSIS SIL BERTAJUK EXPLORING THE GOODNESS OF GOD

SESI 1 YESUS AKU PERCAYA

SESI 2 YESUS JURUSELAMATKU ( DIBAWAKAN OLEH PEMBICARA LAIN-JADI MATERI TIDAK ADA DI BLOG INI)

SESI III KUPEGANG JANJI TUHAN

SESI IV MENANG BERSAMA YESUS

SESI V CERITAKAN KASIH TUHAN

Sesi  III

“LEBIH DARI PEMENANG”

Thema Besar / Thema SIL

Menyelami Kasih Allah

Thema Sesi / Sub Thema

“Lebih dari Pemenang”

Bacaan Utama

Hakim-hakim 4-5

Fokus :

Tuhan memberikan kemenangan bagi siapa yang percaya kepada-Nya.

Pernyataan:

Saya mendapat kemenangan di dalam Tuhan

Ayat Hafalan:

Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa

Mazmur 60:12a

 

Peserta

Usia 8-13 tahun

Jumlah Peserta

Sekitar 50 anak (bisa lebih)

Bentuk Acara

Cerita berbingkai permaian

Tidak diperlukan pembimbing, karna lomba bersifat perorangan

 

Durasi Waktu:

2 jam

Persiapan panitia

Panitia menyediakan kotak-kotak kosong seukuran kartu.

Panitia print dan gunting kartu-kartu yang ada

Petugas pencatat anak yang berdiri/ kartunya telah lengkap tersebut.

Open Mind

Tahukah kalian, bahwa setiap hari kita ada dalam medan peperangan rohani. Kita tidak berperang seperti pada zaman dahulu, melawan penjajah Belanda. Peperangan kita bukan melawan orang, atau teman-teman kita (justru kita harus mengasihi semua orang). Tetapi peperangan kita saat ini adalah, melawan :

  1. Iblis

Kuasa Iblis yang berusaha menghancurkan anak-anak Tuhan

Belenggu Sakit penyakit

Belenggu kemiskinan

Belenggu kekuatiran, dll

  1. Si Aku / egoisme

Egoisme diri sendiri, dll

  1. Belenggu Dosa

Sifat-sifat diri sendiri yang buruk; malas, bohong, membantah orang tua, dll/ hukum dosa

Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sulit dilepaskan., dll

  1. Pengaruh dunia yang jahat

Pengaruh dunia yang jahat yang berusaha mempengaruhi hidup kita untuk menjauh dari Tuhan.

Bagaimana agar kita menjadi anak-anak yang MENANG dalam peperangan melawan itu semua?

Cerita Berbingkai Permaian (Hakim 4-5)

Kakak akan membagikan 65 kartu pada kalian semua, setiap anak akan mendapat  5 kartu

Dan kakak akan bercerita, setiap kali kakak menyebut kata yang tertera dalam kartu, kartu tersebut boleh kalian taruh di kotak yang tersedia.

Anak yang menang, adalah anak yang kartunya sudah habis terlebih dulu dibandingkan anak lain lain. Supaya tidak mengganggu kakak yang akan bercerita terus, maka anak yang kartunya sudah tersebut semua dalam cerita, boleh berdiri di tempat, dan namanya akan dicatat oleh kakak lain yang bertugas, setelah itu anak tersebut boleh duduk kembali, sehingga tidak mengganggu kakak sedang bercerita

Kartu diacak sebelum dibagikan

Ehud

Majulah, bergeraklah

Yael, Istri Heber, orang Keni

Barak mengejar Sisera

Matius  16:24

Orang Israel

10.000 orang

Memasang kemahnya di dekat Kedesy

Allah pada hari itu menundukkan Yabin

Mengikut Aku

Jahat

Bani Naftali dan Bani Zebulon

Hubungan baik

Melenyapkan Yabin, raja Kanaan

Menyangkal diri

Yabin, raja Kanaan

Jika engkau maju, akupun maju

Singgahlah tuanku, silahkan masuk, jangan takut

Galatia 6: 14-18

Memikul salib

Menindas orang Israel dengan keras

Jika engkau tidak maju, akupun tidak maju

Aku haus

Perlengkapan senjata Allah

I Yohanes 5: 4

Panglima tentara

Baik, aku ikut !

Kirbat susu

Berdiri tegap

Mengalahkan dunia

Sisera

Seorang perempuan

kuselimuti

Ikat pinggang kebenaran

Iman kita

Berseru kepada Tuhan

Bersiaplah

Ada orang di sini?

Tidak ada

Bajuzirah keadilan

Roma 8: 37

900 kereta besi

Inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu

Patok kemah

Kasut kerelaan memberitakan injil damai sejahtera

Kita lebih daripada pemenang

20 tahun

Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?

Palu

Perisai iman

Filipi 4: 13

Debora, istri Lapidot, nabiah, hakim Israel

Tuhan mengacaukan Sisera, keretanya, tentaranya

Diam -diam

Ketopong keslamatan

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

Pohon Korma

Seluruh tentara Sisera tewas, Tidak ada seorang pun yang tinggal hidup

pelipis

Pedang Roh Firman Allah

Roma 8: 2

Barak

Sisera turun dari keretanya, melarikan diri dengan berjalan kaki

Sisera mati di tangan Yael, serorang perempuan

Berdoa dan berjaga dalam Roh

Roh Kudus memerdekakan kita dari hukum dosa

Cerita mengenai DEBORA dan YAEL dari Hakim-hakim 4-5

Ayat-ayat yang ada di kartu berhubungan dengan:

  1. Lawan iblis dengan perlengakpan senjata ALLAH Gal 6: 14-18
  2. Lawan EGO dengan menyangkat diri dan memikul salib Matius 16:24
  3. Lawan Dunia dengan iman kita 1 Yohanes 5:4
  4. Lawan kelemahan dengan Filipi 4:13
  5. Lawan hukum dosa dengan kuasa Roh Kudus. Roma 8;2
  6. sehingga kita lbih dari pemenang Roma 8:37

Ayat Hafalan:

Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa

Mazmur 60:12a

Cerita True Story mengenai Eric Liddell sebagai aplikasi kehidupan nyata.

 

Eric Henry Liddell

PELARI YANG LEBIH DARI PEMENANG

(Diintisarikan dari Renungan Anak Spirit Junior, Volume 39, Edisi Januari 2009)

 

Adik-adik, hari ini kita akan mendengar kisah mengenai seseorang bernama : Eric Henry Liddell. Siapakah dia ? Dia adalah seorang olahragawan yang hebat !! Piala-piala bertumpuk-tumpuk di rumahnya….sangat banyak sekali…!!

Eric sering memenangkan pertandingan Lari dan Rugby di pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan di negaranya.

Sejak kapan Eric jago lari ?

Sejak ia SMA ia sangat rajin berlatih lari 100 meter, bahkan ia terpilih menjadi Kapten Olah Raga ‘rugby’ dan ‘cricket’ di sekolahnya. Karna sering berlatih dan bertanding, akhirnya Eric menjadi pelari tercepat di seluruh Skotlandia.

Ternyata hal itu membuktikan bahwa ERIC MENANG MELAWAN BELENGGU KEMALASAN

Apakah Eric menjadi sombong ?

Sama sekali tidak! Walaupun Eric pandai lari dan sering menang dalam pertandingan ia sama sekali tidak sombong, ia tetap rendah hati. Kepala sekolah SMA-nya pun mengatakan bahwa Eric tidak sombong. Eric Liddell sadar bahwa bakatnya berasal dari TUHAN.

Ternyata hal itu membuktikan bahwa  ERIC MENANG MELAWAN EGO KESOMBONGAN

Apa Motto Eric?

Setiap kali berlari, Eric selalu berkata dalam hatinya “Aku berlari untuk Tuhan”  Eric tidak pernah berari supaya ia menjadi kaya, terkenal, hebat dan dikagumi, tetapi satu saja keinginan Eric….dengan ia berlari sebaik mungkin, ia ingin menyenangkan hati Tuhan, Memuliakan nama Tuhan.

Terpilih mewakili Negara Inggris di Olimpiade

Setelah tamat SMA, Eric terus bersekolah menjadi seorang mahasiswa. Ia belajar mengenai “Ilmu Alam / IPA” Pada saat ia masih menjadi mahasiswa , Eric dipilih oleh pemerintah Inggris untuk mewakili Inggris bertanding di pertandingan tingkat dunia yaitu Olympiade di PARIS, untuk cabang atletik lari 100 meter.

Ooow, betapa senangnya…bisa mengharumkan nama bangsanya.

Jadwal Pertandingan

Namun saat Eric menerima jadwal pertandingan lari 100 meter, ia sangat terkejut dan sedih…”waaaaaaah jadwal pertandingan lari 100 meter-nya kog diselenggarakan hari Minggu ya….?”

Ia mengambil keputusan yang sangat mengagetkan

“Hari minggu adalah hari Sabat….pada hari minggu aku mau ke gereja menyembah Tuhan, aku ingin menghormati Tuhan lebih daripada pertandingan ini. Jadi aku tidak mau ikut pertandingan ini. Menghormati dan taat pada Tuhan bagiku adalah nomor satu, tidak bisa ditawar-tawar”

“Saya tidak bisa ikut olimpiade itu pak!” katanya pada komite Olimpiade.

“Maksudmu?” Tanya pengurus komite Olimpiade itu kaget.

“Jadwal pertandingannya minggu Pak, saya tidak bisa, saya harus menghormati Tuhan dan hari ibadah” jawab Eric tegas

“Lho…kamu ini gimana ?! Ini kesempatan emas…..kapan lagi kamu diutus mewakili Inggris? Ini olimpiade lho Ric…..!! Jangan main-mian !!”

“Saya serius pak…! Saya ndak jadi lomba ndak papa kog pak!”

Setelah keputusan ini dimuat di Koran…..seluruh warga Skotlandia marah pada Eric. Tetapi Eric tidak perduli.

Tuhan tentu senang dengan sikap Eric yang menomorsatukan Tuhan dalam hidupnya.

Ternyata hal itu membuktikan bahwa  ERIC MENANG MELAWAN PENGARUH DUNIA YANG JAHAT

Komite Olimpiade pun rapat dan tetap memberi kesempatan pada Eric untuk tetap mengikuti Olympiade tingkat dunia itu pada cabang lari 200 meter dan 400 meter.

“Baik, kamu tetap ikut lomba!”

“Maksud bapak?”

“ikut yang cabang 200 mter dan 400 meter saja!, kedua pertandingan itu tidak diselenggarakan hari minggu kog!”

“saya belum pernah ikut pertandingan 200 meter apalagi 400 meter pak…!”
”Kan masih ada waktu untuk berlatih”

“tapi hanya tinggal beberapa bulan lagi pak !”

“Saya yakin kamu bisa !”
”baiklah pak….saya akan berlatih segiat mungkin dengan waktu yang singkat ini”

Eric pun terus berlatih lari 200 meter dan 400 meter, ia tidak putus asa, dan ia terus berdoa menyerahkan hasilnya pada Tuhan.

“Aku berlari untuk Tuhan….aku berlari untuk Tuhan……Aku berlari untuk Tuhan…” itu terus yang dikatakannya dlam hatinya sementara ia berlatih dan berlatih terus.

PERTANDINGAN

Pertandingan pun tiba. Dan hasilnya? Luar biasa !! Puji Tuhan !! Tuhan menolong Eric sehingga ia menang dalam pertandingan lari 400 meter, ia mendapat medali Emas,  bahkan tidak hanya itu saja, ia memecahkan rekor dunia (jelaskan pada anak-anak apa yang dimaksud dengan rekor dunia; Rekor dunia adalah Eric berhasil menjadi pelari tercepat di dunia pada saat itu, lebih cepat dari juara-juara sebelumnya), Bahkan di cabang lari 200 meter Eric juga mendapat medali Perunggu.

Tuhan menolong Eric, karna Eric mengutamakan Tuhan dalam segala hal.

Masa Kecil Eric

Mungkin kalian ingin tahu, bagaimana masa kecil Eric?

Eric Henry Liddell lahir pada tanggal 16 Januari 1902 di Tianjin, China. Lho kog di China? Ya, karna papa dan mama Eric adalah hamba Tuhan/ missionaries yang dikirim Tuhan untuk melayani di China. Sampai usia 5 tahun, Eric bersekolah di China, tetapi pada saat usianya 6 tahun, ia dan keluarganya kembali ke Inggris.

Tetapi pada saat ia SMA, ia tinggal di asrama sekolah ElthamCollege, dan berpisah dengan papa dan mamanya yang kembali ke China melayani Tuhan di sana.

Meskipun tinggal jauh dari orang tua Eric tidak malas belajar dan tidak malas mengembangkan bakatnya berolah raga.

Apa yang dilakukan Eric selain ‘berlari’?

Selain rajin belajar, rajin berlatih lari, setiap ada waktu luang, Eric tidak menyia-nyiakan waktunya, Eric menggunakan waktu lunagnya untuk aktif di kegiatan penginjilan kepada pelajar Skotlandia

Apa cita-cita Eric?

Sejak kecil Eric bercita-cita ingin menjadi sorang missionaries/hamba Tuhan yang mengabarkan injil pada orang China.

Apa yang dilakukan Eric setelah selesai kuliah/ jadi sarjana?

Setelah sesesai kuliah, Eric pergi ke China dan menjadi seorang Missionaris/ hamba Tuhan di sana.

Sebagai seorang hamba Tuhan di China Eric dikenal sebagai seorang pekerja keras, tidak pernah malas, dan ia giat menolong dan suka mendamaikan orang orang yang sering bertengkar/bertikai.

Eric pun dikenal sebagai orang yang tidak bernah berkata-kata yang buruk/kotor. Ia selalu berkata-kata dengan baik, dan memuliakan nama Tuhan dalam setiap perkataannya.

Ternyata hal itu membuktikan bahwa  ERIC MENANG MELAWAN SI IBLIS YANG MENGGODANYA UNTUK BERKATA-KATA KOTOR

Kematian Eric

Eric dipanggil Tuhan saat berusia 43 tahun, karena sakit. Walaupun hidup Eric singkat, hanya 43 tahun saja, tetapi selama hidupnya Eric telah setia berusaha menyenangkan hati Tuhan dalam segala perbuatannya.

Tinggalkan komentar