INCREDIBLE GENERATION- JOSHUA GENERATION MINGGU 14


*MINGGU 14

INCREDIBLE GENERATION

IN= INTIMACY, CRE=CREATIVE, DI= DISCIPLINE, BLE=BLESSING.

JOSHUA GENERATION

MATERI KELAS TENGAH

THEMA; INTIMACY 13

 

TUJUAN:

Anak-anak IGJG mengenal bangaimana Yosua percaya akan penjagaan Tuhan. Anak-anak belajar memiliki hati yang berpaut pada Tuhan, dan percaya pada Pribadi Tuhan yang hadir dan nyata.

 

BACAAN GURU:

YOSUA 5:1-12

 

Salah satu karakter Yosua yang berikutnya adalah percaya penuh kepada penjagaan Tuhan.

Yosua 5: 1-9

Saat bangsa Israel telah menyeberangi sungai Yordan, dikatakan tawarlah hati mereka ( hati semua raja orang Amori dan raja orang Kanaan ) dan hilanglah semangat mereka  menghadapi orang Israel itu ( Yos 5:1)

Jadi setelah itu, Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengadakan sunatan massal.  Tentunya yang tidak ikut disunat hanya Yosua dan Kaleb saja. Jika demikian semua prajurit Yosua pasti sedang kesakitan habis disunat. Mengapa Yosua tidak takut sementara mereka kesakitan dan belum sembuh, bagaimana bila raja –raja sekitar mereka –raja Amori dan Kanaan itu menyerang mereka sementara mereka belum sembuh dari sunat itu? Setidaknya rentang waktu itu adalah 4-5 hari (Yos 4:19 bangsa Israel keluar dari sungai Yordan tanggal 10 bulan pertama SAMPAI  tanggal 14 mereka merayakan paskah, dan tanggal 15 manna masih turun dari langit, namun pada tanggal 16nya manna berhenti turun dari langit. Yos 5: 10-12)

Ketaatan Yosua pada perintah Tuhan, membutuhkan iman Yosua untuk percaya pada penjagaan Tuhan. Tidak akan ada yang berani menyerang mereka, sementara mereka pun belum siap untuk berperang. Yosua mengharapkan penjagaan Tuhan yang dahsyat karena dia percaya bahwa kasih Tuhan menjaga hidupnya.

Di Yosua pasal 5 ini, ada satu hal yang luar biasa dahsyatnya. Perhatikan Yosua pasal 5 ayat 1. Jadi ada raja-raja orang Amori, di sebelah barat sungai Yordan dan semua raja orang Kanaan di tepi laut dibuat Tuhan kehilangan semangat menghadapi orang Israel, setelah mereka mendengar bahwa Tuhan mengeringkan air sungai Yordan di depan orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang.

Tadinya orang-orang Kanaan ini tentu merasa dengan adanya sungai Yordan, mereka merasa aman, karena tidak mungkin bangsa Israel yang sebanyak itu dapat menyeberang. Namun mereka telah salah duga, karena mereka sejatinya bukan berhadapan dengan bangsa Israel, tetapi berhadapan dengan Tuhan-nya orang Israel yang menciptakan Sungai Yordan itu.

 

Dalam keadaan mental musuh yang sudah kalah sebelum berperang seperti inilah, Tuhan memerintahkan Yosua untuk mengadakan sunat massal. Tentu ini butuh langkah iman. Karena bila dalam keadaan sakit sehabis disunat, mereka diserang musuh, tentu mereka akan kalah total.

Bagaimana tidak..? Bukankah semua laki-laki saat itu sedang kesakitan, bagaimana mungkin dapat maju berperang, sedangkan jalan saja sakitnya bukan main  bukan?

 

Iman percaya bahwa Tuhan sanggup menjaga dengan sempurna. Bahwa Tuhan akan menahan kekuatan musuh sehingga mereka tidak mungkin menyerang dalam masa-masa ini. Percaya bahwa penjagaan Tuhan itu sempurna. Bahwa ketika Tuhan memerintahkan sunat, Tuhan pun pasti akan bertanggung jawab menjaga pasukan Israel dari serangan musuh.

 

Memang menjelaskan perihal sunat kepada anak-anak agak sulit. Namun guru dapat menjelaskan hal ini dengan sangat sopan, dan tidak dengan bersenda-gurau. Karena sunat itu sebenarnya adalah suatu perlambang yang kudus.

Kolose 2: 11-15

Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

 

 

Jadi untuk menjelaskan ke anak-anak tentang sunat, maka kita tidak boleh sedikitpun menghadirkan konotasi pornografi kepada anak-anak, melainkan kita harus menjelaskan dengan sesantun mungkin, karena ini adalah perkara yang kudus.

 

SEJARAH SUNAT.

 

Sunat pada Keluarga Abraham

 

Sunat pertama kali diperintahkan Tuhan kepada Abraham sebagai TANDA PERJANJIAN antara Tuhan dengan Abraham.

 

Beginilah sejarah asal muasalnya:

 

Janji Tuhan dengan Abram dicatat pertama kali di Kejadian 12; 1-3. Itu janji Tuhan kepada Abraham. ( Satu pihak saja). Terjadinya di Haran (Kej 11:31) . Tuhan hanya berfirman.

Janji Tuhan dengan Abram ke dua dicatat di Kejadian 12; 7. Itu adalah janji Tuhan kepada Abraham. ( Satu pihak saja). Terjadinya di suatu tempat dekat Sikhem – yakni pohon terbantin di More (Kej 12: 6-7) Tuhan menampakkan diri. Abraham mendirikan mezbah

Janji Tuhan dengan Abram yang ke tiga dicatat di Kejadian 13: 14-18) . Itu adalah janji Tuhan kepada Abraham. ( satu pihak saja). Terjadinya di tanah Kanaan ( Kej 13; 12). Abraham diperintahkan Tuhan untuk menjalani tanah Kanaan.

Janji Tuhan dengan Abram yang ke empat dicatat di Kejadian 15: 1-21. Di bagian ini dicatat Abraham percaya kepada Tuhan, dan hal itu diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran.

Pada janji Tuhan kepada Abram yang ke empat inilah; Abraham meminta tanda pada Tuhan untuk mengetahui bahwa dia akan memiliki negeri Kanaan dari Tuhan menjadi miliknya. Lalu Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengambil seekor lembu betina berumur tiga tahun, kambing betina umur tiga tahun, domba jantan berumur tiga tahun dan seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.

Semua tanda ini terjadi di luar diri Abram, artinya binatang-binatang yang disediakan bagi Tuhan itu di luar diri Abraham.( jelas berbeda dengan sunat yang terjadi di dalam daging Abraham/ tubuh Abraham)

Singkat cerita, setelah janji Tuhan yang ke empat itulah, justru terjadi dimana Abram menghampiri Hagar dan lahirlah Ismail. Abram memperanakkan Ismail dalam usia 86 tahun.  Dan selama 13 tahun kemudian, Tuhan tidak berfirman apa-apa pada Abram, sampai Abram berumur 99 tahun.

Tetapi ketika Abram berumur 99 tahun, maka Tuhan membuat bukan hanya JANJI TUHAN, melainkan Tuhan membuat suatu PERJANJIAN DUA PIHAK antara Tuhan dengan Abram sebagai perjanjian yang ke lima. Kejadian 17. Dalam perjanjian yang ke lima ini, adalah PERJANJIAN DUA PIHAK, antara Tuhan sebagai pihak pertama dan Abram sebagai pihak ke dua.

Tuhan memberi perjanjian dengan berberapa pasal perjanjian/ atau beberapa lapis:

  1. Tuhan membuat Abram sangat banyak
  2. Tuhan akan membuat Abram menjadi bapa sejumlah besar bangsa
  3. Tuhan mengubah nama Abram menjadi Abraham.
  4. Tuhan akan membuat Abraham beranak cucu sangat banyak
  5. Akan ada perjanjian kekal sehingga Tuhan menjadi Allah –nya Abraham dan Allah-nya ketururannya Abraham
  6. Kepada Abraham akan Tuhan berikan negeri Kanaan.
  7. Namun dari pihak Abraham harus ada sunat pada setiap laki-laki.
  8. Sarai diberi nama baru Sara
  9. Tuhan akan memberkati Sara sehingga ia memberi seorang anak laki-laki, yang bernama Ishak, dan akan dilahirkan tahun depan pada waktu seperti ini juga
  10. Tuhan memberkati Sara sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa.

Nah, karena dari perjanjian pertama sampai ke empat Tuhan berjanji terus-terusan, dan Abraham percaya setelah melihat bintang-bintang dan mencoba menghitungnyatepatnya pada JANJI Tuhan yang ke empat.. Namun setelah peristiwa itu, justru dia menghampiri Hagar dan lahirlah Ismail. Dengan lahirnya Ismail tampak bahwa Abraham sempat mengingkari apa yang dia pernah percayai terhadap janji-janji Tuhan yang sampai empat kali itu. Oleh karena itu, saat masuk dalam perjanjian ke lima di usia Abraham yang ke 99, Tuhan ingin membuat suatu perjanjian yang BERSIFAT KEKAL/ karena terjadi di dalam daging Abraham, melalui proses sunat.

Kejadian 17: 13

Maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.

Jika ada orang laki-laki dari keluarga besar Abraham dan juga orang-orang yang tinggal bersama dia, yang TIDAK DISUNAT, maka orang itu harus dilenyapkan karena telah MENGINGKARI PERJANJIAN TUHAN.

Nah, perhatikanlah bahwa Tuhan menubuatkan bahwa kelahiran Ishak barulah TAHUN DEPAN PADA WAKTU SEPERTI INI JUGA, artinya jika Tuhan berfirman pada janji yang ke lima ini dengan Abraham terjadi di BULAN MEI, ( misalnya) , maka MEI TAHUN DEPAN akan lahir ISHAK. Itu artinya masih 12 bulan lagi. Jadi untuk menunggu Sara hamil masih harus menunggu 12 bulan – 9 bulan 10 hari = tidak sampai TIGA BULAN lagi. Atau lebih tepatnya masih ada waktu DUA BULAN DUA PULUH HARI LAGI – baru terbukti apakah Sara hamil atau tidak.

Jadi pada saat Tuhan berfirman hari itu, tidak langsung besoknya Sara hamil, tetapi lebih kurang 3 bulan kemudian baru hamil, karena kelahirannya masih tahun depan. Jadi jika pada janji Tuhan pada Abraham yang ke lima ini ABRAHAM BENAR-BENAR PERCAYA PADA JANJI TUHAN, maka sebagai PIHAK KE DUA dalam PERJANJIAN DUA PIHAK ITU, ABRAHAM HARUS MENYUNAT SEMUA LAKI-LAKI DI RUMAHNYA TERMASUK DIRINYA SENDIRI, DENGAN LANGKAH IMAN, KARENA TANDA-TANDA KEHAMILAN ISTERINYA BELUM ADA/ BELUM TAMPAK. Namun jika Abraham tidak percaya pada janji Tuhan akan kelahiran Ishak melalui Sara, isterinya yang sudah berumur 89 tahun, maka Abraham tidak akan mengambil tindakan sunat.

Jadi dalam hal ini jauh sebelum Abraham diperintahkan Tuhan untuk melakukan sunat, Abraham sudah percaya pada janji Tuhan, pada titik perjanjian Tuhan yang ke empat, saat mana Abraham melihat bintang-bintang.

Namun setelah Abraham mendapat janji yang ke lima, Abraham mengambil TINDAKAN IMAN DENGAN CARA TAAT PADA PERINTAH TUHAN MENGADAKAN SUNAT, SEBAGAI BUKTI BAHWA ABRAHAM SETUJU PADA PERJANJIAN ITU, ABRAHAM SEPAKAT DENGAN TUHAN, ABRAHAM PERCAYA JANJI TUHAN DIGENAPI WALAUPUN DIA DAN ISTERINYA SUDAH MATI PUCUK ( secara kedokteran sudah mustahil menurunkan keturunan di usia yang sangat tua). TINDAKAN IMAN INI MENJADI SUATU METERAI KEBENARAN BERDASARKAN IMAN YANG DITUNJUKKANNYA, SEBELUM IA DISUNAT.

Roma 4: 9-12

Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya. Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka, dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.

 

Jadi dalam hal ini bukan masalah disunat atau tidak disunat. Melainkan baik orang yang bersunat ( karena adalah keturunan Abraham- yang sejak saat perjanjian Tuhan dengan Abraham / janji Tuhan yang ke lima- saat Abraham berumur 99 tahun, memang semua keturunan-nya harus di sunat.) maupun orang yang tidak bersunat ( karena tidak mengikuti adat istiadat Israel- karena bukan orang Israel) semuanya yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, semuanya menjadi orang-orang yang DIBENARKAN, karena telah mengikuti jejak iman Abraham – yang telah diperhitungkan Tuhan sejak sebelum dia disunat. ( Roma 4; 22-25)

 

Selanjutnya, maka setiap bayi laki-laki yang lahir di rumah Abraham , yang berusia 8 hari harus disunat. Baik yang lahir di rumah Abraham, maupun budak asing yang adalah budak belian yang dibeli dengan uang, termasuk Abraham sendiri harus di sunat. ( Kej 17: 9-14).

Dengan teliti Alkitab mencatat Abraham menyunat Ishak yang lahir setahun kemudian. Tepat pada hari ke delapan. ( Kej 21)

Maka dari Ishak, lahirlah Esau dan Yakub dan dari Yakub lahirlah 12 suku Israel, mereka semua di sunat pada hari ke delapan saat mereka dilahirkan. (Kis 7: 8).

Maka  bisa dipastikan semua orang Israel yang beranak pinak di Mesir, telah disunat saat mereka masih berumur 8 hari ( tentunya bagi bayi laki-laki ya).

 

Apa yang pernah terjadi pada keluarga Musa?

Riwayat keluarga Musa

Musa menikah dengan Zipora pada usia 40 tahun ( keluaran 2:21)

Mereka memiliki 2 anak, Gersom dan Eliezer

Musa mendapat panggilan Tuhan melihat semak belukar menyala

Musa kembali ke Mesir dengan mengajak anak isterinya ( Kel 4;18-20)

Dalam perjalanan kembali ke Mesir, maka terjadi insiden dimana Tuhan berikhtiar untuk membunuh Musa, namun akhirnya Tuhan membiarkan Musa, karena Zipora menjadi pengantin darah bagi Musa ( Keluaran 4: 24-25) Sebelum Musa kembali ke Mesir, maka ke-mesir-an itu harus disunat dan dipotong serta disingkirkan dari keluarganya, semua anak-anaknya harus disunat.

Tuhan harus berurusan memang dengan penundaan Musa dalam menyunat kedua anaknya.

 

Hukum Sunat dalam Perayaan Paskah

Oleh karena itulah maka pada malam paskah, pada tulah ke sepuluh, orang Israel tidak perlu disunat lagi, karena semua sudah dipastikan sudah disunat. Hanya bagi budak belian YANG SUDAH DISUNAT, boleh ikut makan perjamuan paskah. Orang asing tidak boleh ikut makan paskah, kecuali dia DISUNAT dan sejak saat orang asing itu disunat, dia dianggap orang asli. Ini hanya satu-satunya hukum bagi orang asli maupun bagi orang asing, semua yang makan paskah, harus SUDAH DISUNAT.  ( Keluaran 12: 43-51)

 

Sunat Massal di Era Yosua

Lalu pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir di bawah kepemimpinan Musa, semua sudah di sunat di Mesir. Namun demikian semua anak-anak mereka yang lahir di padang gurun, TIDAK DISUNAT pada hari yang ke delapan ketika mereka dilahirkan di tengah-tengah perjalanan itu, selama 40 tahun itu. Hal itu dikarenakan mereka sedang ada dalam perjalanan di padang gurun, jadi tidak memungkinkan sunat itu dilaksanakan ( Yos 5; 4-9) Namun demikian, dapat kita pastikan bahwa semua generasi yang lahir di padang gurun ini tidak disunat/ belum disunat.

Bangsa Israel telah selesai semuanya menyeberang sungai Yordan dengan petunjuk waktu pada tanggal sepuluh bulan pertama dan mereka pun berkemah di GILGAL di batas timur Yerikho. (Yos 4: 19). Perhatikan Yosua 5: 2 Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua “ Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya.”

Besar kemungkinan sunat massal ini selesai dalam satu hari, karena di Yos 5: 9 ditulis “Hari ini telah Kuhapuskan cela Meisr itu dari padamu.”

Lalu juga dikatakan  “Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.”

Jadi diperkirakan hanya dalam waktu 4 hari, sampai tanggal 14 mereka telah sembuh. Ini suatu mujizat Tuhan.

Pada hari keempat belas bulan itu, mereka merayakan paskah. ( Yos 5:10. Pada waktu PETANG, dirayakan paskah, karena memang perayaan paskah harus pada waktu petang /senja Keluaran 12: 1-11)

Pada tanggal 15 mereka mulai makan hasil negeri Kanaan, yaitu roti yang tidak beragi dan bertih gandum. Namun pada tanggal 15 itu Manna masih turun.

Lalu tanggal 16 Manna itu berhenti.

Jadi pada bagian ini dapat kita simpulkan ada pola yang berulang, dari kronologis yang Tuhan sejarahkan bagi bangsa Israel di era kepemimpinan Yosua, bahwa pada saat mereka merayakan paskah/ untuk memperingati bagaimana Tuhan melalukan malaikat maut dari keluarga-keluarga Israel yang palang pintu rumahnya bertanda darah anak domba paskah, di Kanaan , setelah mereka menyeberang sungai Yordan itu, POSISI MEREKA PADA SAAT MERAYAKAN PASKAH harus sudah dalam keadaan SUDAH DISUNAT. Ini memang adalah syarat yang sama untuk merayakan paskah, saat malam terakhir sebelum mereka keluar dari Mesir, yaitu semua yang duduk makan paskah harus sudah disunat.

Jadi kronologisnya harus sbb:

  1. Menyeberangi sungai Yordan dengan Mujizat Tuhan yang ajaib ( HARI PERTAMA/ tanggal 10 bulan pertama)
  2. Mendirikan tugu peringatan di tepi sungai Yordan dan di dasar sungai Yordan ( MASIH HARI PERTAMA/ tanggal 10 bulan pertama)
  3. Melaksanakan Sunat Massal (diperkirakan hanya dalam waktu 1 hari.)
  4. Tanggal 14 mereka merayakan Makan Paskah ( yaitu para hari ke 5 PETANG, tanggal 14 bulan pertama, PETANG.)
  5. Keesokan harinya masih turun manna dan juga sudah dapat nikmati hasil bumi Kanaan ( HARI KE ENAM, tanggal 15 )
  6. Keesokan harinya manna sudah berhenti, karena mereka sudah masuk ke dalam TANAH PERHENTIAN. Sejak saat itulah mereka merasakan susu dan madu Kanaan. ( HARI KE TUJUH, tanggal 16)

 

Setelah bangsa Israel disunat dan mereka merayakan paskah, tepat keesokan harinya yaitu pada tanggal 15, atau tepat pada perhitungan 41 tahun mereka keluar dari Mesir, Manna berhenti turun, dan pada tanggal 15 bulan pertama itulah mereka mulai makan hasil bumi dari tanah Kanaan, sehingga Manna pun berhenti turun keesokan harinya

Ini seperti penanda masuknya mereka dalam era baru.

  • Era pertama adalah era perbudakan di Mesir,
  • Era kedua adalah era pengembaraan keluar dari tanah Mesir, dipimpin oleh Musa.
  • Era ketiga adalah era pemindahan obor kepemimpinan dari Musa kepada Yosua dan masa transisi menyeberangi sungai Yordan,
  • Dan era keempat adalah era peperangan untuk merebut dan menduduki tanah Kanaan itu. Awal dari era ke empat ini ditandai dengan berhentinya Manna dan mulainya bangsa itu memakan hasil tanah dari negri itu.

Apa yang terjadi pada era baru ini adalah Era di mana ditandai juga dengan bertemunya Yosua dengan Panglima Balatentara Tuhan.

Panglima Balatentara Tuhan datang di era tepat sebelum peperangan pertama melawan Yerikho.

Yang aneh di sini mengapa Panglima Balatentara Tuhan tidak datang sebelum Yosua dan bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan? Bukankah penyeberangan ini sudah dipimpin oleh Yosua?

Ada beberapa alasan:

  1. Sebelum berperang ada beberapa tahap yang harus dilalui bangsa Israel
    1. Menyeberangi sungai Yordan
    2. Sunat untuk menghapuskan cela Mesir (Yos 5:9)
    3. Perayaan paskah
  2. Setelah tahap-tahap itu dilalui, barulah tiba era peperangan
  3. Tepat sebelum peperangan pertama , Yosua harus bertemu dengan Panglima Balatetara Tuhan

Datangnya Palingma Balatentara Tuhan itu bukan menandai mereka masuk ke tanah Kanaan ( karena era memasuki tanah Kanaan, telah ditandai dengan menyeberangi sungai Yordan) tetapi menandai era peperangan yang sebentar lagi mereka alami.

 

Jadi sunat massal ini harus dilakukan dengan beberapa alasan sebagai berikut :

  1. Tanah perhentian itu HARUS DIREBUT DARI PENDUDUK KANAAN/ PENDUDUK ASLI, untuk mendapatkan janji Tuhan pada nenek moyang mereka, yaitu bapak Abraham itu, mereka harus MEMPERCAYAI JANJI TUHAN PADA BANGSA ISRAEL YANG ADALAH KETURUNAN ABRAHAM, BAHWA MEREKA AKAN MENDAPATKAN KANAAN, untuk menjadi tanda bahwa MEREKA PERCAYA JANJI TUHAN, maka mereka memberi diri disunat oleh YOSUA. Jadi sebelum mereka menerima penggenapan janji Tuhan, maka mereka harus terlebih dahulu menerima tanda perjanjian Allah berupa sunat. http://www.abbalove.org/index.php?option=com_content&view=article&id=2000:kitab-yosua&catid=70:prophetic&Itemid=19
  2. Dengan adanya sunat ini, maka terjadi pembaharuan perjanjian Allah dengan Israel, dan juga untuk mengingatkan mereka bagaimana Tuhan telah mengiat perjanjian dengan bangsa Israel. Upacara sunat inni juga merupakan dedikasi ulang pada perjanjian Tuhan sebagai persiapan bagi Tuhan untuk memenuhi janji-janji-Nya. (http://teguhhariyanto13.blogspot.co.id/2015/04/yosua-pasal-5.html)
  3. Sunat juga menjadi tanda bagaimana Allah menghapuskan cela Mesir atas Israel. Dengan Tuhan membersihkan mereka dari segala aib Mesir. Sesudah orang Israel keluar dari Mesir mereka diejek oleh orang Mesir, oleh karena mereka tinggal mengembara sejak dipadang gurun. Bilangan 14: 13-16, Ulangan 9: 29.[5] (http://teguhhariyanto13.blogspot.co.id/2015/04/yosua-pasal-5.html)
  4. Sunat ini membuat mereka siap untuk maju berperang.

Setelah semua peristiwa ini selesai, barulah Tuhan menampakkan diri pada Yosua sebagai Panglima Bala Tentara Tuhan, dan Yosua pun bersiap menyerang Yerikho sebagai kota pertama yang akan dikalahkan dalam rangkaian panjang peperangan berikutnya. Dalam perjumpaan itu, Tuhan memerintahkan Yosua menanggalkan kasutnya, karena tempat itu adalah tempat yang kudus. Gilgal menjadi tempat yang kudus, setelah peristiwa sunat massal itu selesai. Setelah cela Mesir dihapuskan dari tengah-tengah mereka. Kekudusan yang dilambangkan dengan mengerat kulit katan/ peristiwa sunat, menjadi syarat mutlak untuk bergerak maju dalam peperangan merebut Kanaan.  Sama seperti pada waktu Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham pada perjanjian yang ke lima, pertama kali Tuhan berfirman Tuhan berkata seperti ini ( setelah 13 tahun Tuhan diam) “ Hiduplah di hadapanKu dengan tidak bercela” Kej 17: 1

 

Sunat pada zaman Hakim-hakim.

Hukum sunat ini terus dipelihara dari generasi ke generasi sampai masa hakim-hakim berujung, pada zaman Simson. Hak 14:3.

 

Sunat pada zaman Daud

Nah, sampailah pada zaman Daud melawan Goliat, Daud menyebut-nyebut Goliat sebagai orang Filistin yang tidak bersunat, yang berani mencemoohkan barisan daripada Allah yang hidup. ( I Sam 17:26) Mengapa Daud menyinggung-nyinggung masalah sunat? Karena Daud berbicara tentang bagaimana orang Filistin itu bukan umat yang memiliki perjanjian dengan Allah yang hidup, tidak sama dengan bangsa Israel yang memiliki perjanjian dengan Allah yang hidup. Orang yang tidak punya perjanjian dengan Allah yang hidup kog berani-beraninya mencemooh barisan daripada Allah yang hidup. Keberanian Daud melawan Goliat karena melalui perjanjian sunat, Daud sadar bahwa anak-cucu Abraham bukan orang-orang biasa, karena adalah umat perjanjian Tuhan.

 

Sunat pada era Yesus

Yesus disunat juga pada hari ke 8, karena Yesus menggenapi hukum Taurat.

 

Sunat pada era Gereja mula-mula sampai ke zaman kita sekarang

Bagaimana dengan kita sekarang?

Galatia 6: 15

Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.

I Kor 7: 18

Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat. Sebab, bersunat atau tidak bersunat tidak pening. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

 

Kolose 2: 11-15

Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

 

Jadi sekarang ini kita tidak memerlukan sunat lagi, kecuali untuk alasan kesehatan/ alasan medis. Memang disunat lebih baik secara medis daripada tidak disunat.Namun apabila tidak disunat tidak menjadi masalah. Juga bagi orang dari luar Kristen yang dulu pernah disunat, lalu sekarang masuk ke Kristen, tidak perlu menyesali dulu pernah disunat. Karena tidak menjadi masalah. Untuk sekarang ini, Sunat telah digantikan dengan SUNAT KRISTUS, yaitu dengan cara BAIK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN MASUK KE DALAM SAKRAMEN BABTISAN, yang mana baptisan itu melambangkan -saat menanggalkan tubuh yang berdosa dan bangkit bersama dengan Kristus (Kol 2:11-15). Oleh karena itu dalam amanat agung, tidak pernah diperintahkan hukum sunat, melainkan kita diperintahkan untuk membabtiskan.

 

Efesus 2:19

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Mengapa dalam ayat Efesus dituliskan mengenai orang-orang asing dan pendatang? Bisa jadi ayat ini terkait dengan aturan perayaan Paskah, dimana orang asing dan pendatang tidak boleh merayakan paskah, KECUALI mereka mau disunat, mereka akan dianggap sebagai orang asli. Sunat adalah tanda perjanjian antara Tuhan dengan Abraham (Kejadian 17:10) . Namun bagi kita sekarang, sunat yang Tuhan mau adalah sunat batiniah, Roma 2: 28-29, walaupun untuk alasan kesehatan sunat secara jasmani juga tidak dilarang. Jadi walaupun kita bukan Yahudi asli, kita ini orang asing dan pendatang namun karena karya salib Kristus, kita ini diterima menjadi anggota –anggota keluarga Allah. Di dalam Kristus ada yang namanya keluarga Allah, walaupun Kristus tidak menikah.

 

Dengan mengetahui sejarah sunat ini, maka diharapkan para guru lebih mengerti lebih dalam lagi mengenai seluk beluk sejarah tentang sunat.

 

 

PENDAHULUAN

Shalom anak-anak….?!

Hari ini kita kedatangan bintang tamu. Siapakah dia?

Dia adalah orang Israel yang pada waktu itu dipimpin oleh Yosua. Dia bernama Bapak Neri.

Mari kita sambut Bapak Neri….!!!

Persiapan Guru SM:

  • Satu bintang tamu dari Israel
  • Berkostum Ala Israel
  • Harus guru pria.
  • Naskah ini harus dihafalkan/ jangan dibaca.
  • Berlatih intonasi berbicara sewajar mungkin selayaknya orang yang sedang mengobrol.

 

INTI MATERI

Neri : Shalom anak-anak…!! Perkenalkan nama saya Neri. Saya orang Israel. Saya pernah hidup di zaman pada waktu Bapak Yosua jadi pemimpin kami.
GSM : Ooooohhhhh gitu ya… Berapa umur bapak pada saat itu?
Neri Pada saat itu umur saya 20 tahun. Saya lahir di padang gurun, saat papa dan mama saya mengembara di padang gurun, keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan.
GSM Trus….apakah ada hal menarik yang ingin bapak ceritakan?
Neri : Oh iya…pada waktu itu saya tidak bisa lupa, saya mengalami banyak sekali pengalaman yang sangat luar biasa. Apakah kalian mau dengar?
GSM : Oh tentu donk….ya kan anak-anak? Kalian mau dengar ceritanya kan?
Neri : Wah-wah-wah kalian bersemangat mendengar cerita saya ya ternyata?

Gini…waktu itu Pak Musa sudah mati, lalu Bapak Yosua lah yang ditunjuk Tuhan menggantikan Pak Musa. Pak Yosua ternyata juga dipakai Tuhan secara dahsyat, kami menyeberangi sungai Yordan yang sudah kering. Karena mujizat Tuhan. Sesampainya kami di Gilgal, di batas timur Yerikho ( Yos 4:19), kami membuat tugu peringatan.

GSM : Lhoh..untuk apa itu?
Neri : Lho itu agar anak-cucu kami kelak tahu bahwa Tuhan itu sungguh dasyat.
GSM : Terus… terus..??
Neri : Nah itu dia….!! Setelah sampai di Gilgal itu, maka Pak Yosua diperintahkan Tuhan membuat pisau batu dan menyunat kami semua
GSM : Sunaaaaaattttt….????
Neri : Iya…!!
GSM : Untuk apa itu…??
Neri : Ooooh….begini. Dulu nenek moyang kami, bapak Abraham kan dapat janji dari Tuhan. Janjinya banyak sekali, salah satu janji Tuhan kepadanya adalah memberikan tanah Kanaan ini kepadanya dan kepada keturunannya. Ya kami ini keturunannya, karena kami ini bangsa Israel. Nah dalam perjanjian itu, Abraham dan seisi rumahnya yang laki-laki semua harus disunat. Termasuk semua hamba-hambanya baik yang lahir di rumahnya maupun budak-budak yang dibeli dengan uang,semuanya harus disunat.
GSM : Kog begitu?
Neri : Iya … itu sebagai tanda bahwa bapak Abraham itu percaya pada perjanjian Tuhan. Walaupun jauuuuuuh sebelum peristiwa itu sih sebenarnya bapak Abraham juga sudah mempercayai janji Tuhan itu, saat dia berusaha menghitung bintang-bintang. Namun pada saat itu memang Tuhan memerintahkan Abraham untuk disunat, dia dan seiisi rumahnya. Dan bapak Abraham itu taat, sebagai tanda bahwa dia percaya janji Tuhan itu.
GSM : Lalu itu kan di zaman Abraham, lalu mengapa Pak Neri juga ikut-ikutan disunat?
Neri : Lha sejak Abraham di sunat, maka semua anak cucunya harus disunat juga, sebagai perjanjian kekal dengan Tuhan. Nah papa saya sudah disunat waktu dia masih bayi , dulu saat papa saya lahir di Mesir.
GSM : Masih bayi…??
Neri : Iya…kami, bangsa Israel itu,  disunat pada saat masih bayi berumur 8 hari
GSM : Delapan hari..??
Neri : Iya, karena itu perintah Tuhan. Tetapi dunia kedokteran modern sekarang ini telah menemukan suatu penemuan bahwa pada saat bayi berumur 8 hari, ternyata merupakan saat yang paling cepat manusia itu dapat mengalami proses kesembuhan dari luka PALING CEPAT, dibandingkan dengan umur-umur yang lain. Jadi saat umur 8 hari disunat , itu baik, kami akan segera sembuh.
GSM : Lalu..??
Neri : Nah Papa saya sudah disunat saat dia masih bayi di Mesir dulu, sedangkan aku karena aku lahir di padang gurun, aku belum disunat.
GSM : Memangnya kenapa Pak Neri?
Neri : Yah susah donk disunat di padang gurun. Kita sedang dalam perjalanan. Mana nggak menentu kapan tiang awan Tuhan itu bergerak. Saat dia bergerak naik, maka kami harus segera berangkat. Saat awan itu turun, kami harus berkemah.
GSM : Oooooh gitu ya..
Neri : Nah setelah sampai di Gilgal inilah, kami semua harus disunat.
GSM : Lho kog harus..??
Neri : Lha iya donk, untuk menunjukkan bahwa kami juga percaya pada janji Tuhan, bahwa kami akan merebut Kanaan ini, menjadi tanah milik kami. Seperti janji Tuhan kepada Abraham. Dengan demikian kami siap berperang merebut tanah Kanaan ini
GSM : Oooohhh… Terus apa yang terjadi ?
Neri : Yah tahu sendirilah, di usia 20 tahun aku disunat….lah sakitnya minta ampun!
GSM : Siapa yang menyunat bapak?
Neri : Ya pak Yosua donk…dia adalah pemimpin kami, sekaligus ayah rohani kami. Jadi dialah yang menyunatkan kami semua….
GSM : Oh jadi Pak Yosua ya yang menyunatkan semua orang Israel pada waktu itu. Terus kasihan ya pak Neri kesakitan. Berapa lama tuh sembuhnya?
Neri : Jadi dalam beberapa hari saja kami sudah sembuh kog. Memang menurut kami itu mujizat Tuhan sih, kami bisa cepat sembuh. Yah lebih kurang kami sembuh dalam waktu 4 hari aja lho !
GSM : Waaauuuu empat hari aja??? Tapi waktu kalian kesakitan karena semua orang laki-laki disunat, apa kalian nggak takut tuh kalau pas kesakitan lalu diserang oleh musuh??
Neri : Nah itu dia…..gara-gara kami ditolong Tuhan Israel menyeberangi Sungai Yordan, maka semua raja orang Amori di sebelelah barat sungai Yordan, dan semua raja orang Kanaan di tepi laut, mereka semuanya tawar hati dan semangat mereka mengahadapi kami hilang. Mereka ketakutan menghadapi Allah Israel yang hidup itu ! Sungai aja bisa dibuat seperti bendungan…. kami bisa menyeberang dengan bebas di tanah kering….siapa coba yang bisa seperti itu kalau nggak Allahnya orang Israel yang hebat itu ! Huuuiiiihhh.
GSM : Iya ya…Tuhan kita emang hebat !
Neri : Lha coba dipikir aja. Kami baru aja nyampai di tanah Kanaan, baru aja menyeberang kota Yerikho. Ibaratnya mestinya para musuh sudah bersiap-siap berperang menghadapi kami….eeeehhh sama Tuhan malah disuruh sunat massal… Huuuu
GSM : Iya ya…. lha kog kalian berani –beraninya sunat segala? Gimana kalau diserang musuh..bahaya tuh !
Neri : Lho tapi ini kan Tuhan yang perintahkan, Tuhan yang suruh, Tuhan yang bilang sama pak Yosua. Pasti Tuhan itu tahu saat yang tepat, dan pasti Tuhan itu melindungi kami semuanya…buktinya dalam waktu 4 hari kami kesakitan, trus dalam waktu kami mengadakan peringatan Paskah di hari ke 5, kami nggak ada yang menyerang kog !
GSM : Waaah Tuhan itu hebat ya….tapi jangan-jangan pihak musuh nggak ada yang tahu kalau kalian sedang di sunat!
Neri : Wah enggak juga donk! Semua gerak-gerik kami itu diawasi oleh pihak musuh. Papa mama kami dulu menyeberangi laut Teberau mereka tahu kog, raja Sihon dan Og dikalahkan , mereka juga tahu kog, menyeberangi sungai Yordan, mereka juga tahu kog, bahkan ada 2 orang pengintai masuk ke kota Yerikho aja, raja Yerikho bisa tahu kog, apalagi saat kami disunat pastilah pihak musuh juga sudah memata-matai kami.
GSM : Wah hebat juga ya kalian bisa lolos dari serangan musuh saat kalian sedang di sunat.
Neri : Hai, jangan salah donk…!! Ini yang hebat Tuhan, bukan kami ! Karena kami percaya , saat kami sedang kesakitan karena di sunat, karena taat pada Tuhan, maka Tuhan melindungi kami. Tuhan mengirimkan malaikat-Nya berjaga-jaga di sekeliling kami, sehingga musuh tidak ada yang berani mendekat. Bahkan saat kami merayakan paskah pada malam hari, musuh juga tidak ada yang berani menyerang.
GSM : Waaaauuu percaya akan penjagaan Tuhan yaaaa…..
Neri : Yah itu sih yang kami pelajari dari Pak Yosua. Saat ada yang bertanya. “Lha Pak Yosua, nanti kalau pas kita disunat , masih kesakitan, bagaimana kalau ada musuh yang datang menyerang..???” Pak Yosua malah jawabnya santai “ Ah tenang aja, Tuhan sudah membuat semua musuh kita ketakutan, saat kita berhasil menyeberangi Sungai Yordan dengan mujizat Tuhan. Jadi saat mereka ketakutan luar biasa, inilah saat yang paling tepat kita akan melakukan sunat massal. Percayalah Tuhan pasti lindungi kita, jagain kita, karna waktunya sudah pas. Tuhan sudah pilihkan waktu yang paling pas. Nanti tanggal 14 kan kita merayakan paskah, mudah-mudahan kita sudah sembuh. Kalau merayakan paskah kan memang hukumnya wajib untuk kita sudah di sunat kan? ” Begitu penjelasan Pak Yosua, pemimpin kami.
GSM : Ooooohhh gitu ! Jadi menurut Pak Neri, perlu tidak kita yang hidup di zaman sekarang ini untuk disunat?
Neri : Oooohhh…. boleh-boleh saja, biar lebih sehat dan bersih. Tetapi kalau tidak disunat juga tidak apa-apa, tidak wajib.
GSM : Lho kog begitu?
Neri : Lha iya, untuk kalian tidak wajib atau tidak harus, karena Tuhan Yesus sudah mati di atas kayu salib bagi kita, jadi jika kita percaya kepada Yesus, maka kita sudah menjadi orang yang dibenarkan oleh Bapa di surga. Tapi nanti kalau kalian sudah dewasa, sebaiknya dibabtis, nah kalau dibabtis itu wajib, sebagai tanda bahwa kalian sudah percaya Yesus…Sang Mesias itu ! Sang Juruselamat itu !
GSM : Ooooh gitu….Tapi kalau Tuhan Yesus bagaimana..?
Neri : Lho karena Tuhan Yesus itu lahir sebagai orang Israel, maka pada saat Dia bayi berusia 8 hari, Dia disunatkan juga. Sesuai peraturan hukum taurat.
GSM : Ooooh begitu ya. Kami jadi mengerti. Terima kasih ya pak Neri telah mau datang dan mengobrol dengan kami
Neri : Oh ya sama-sama. Saya pulang dulu ya….!!
GSM : Daaaaaggg !!

 

PENUTUP

Nah sekarang kita jadi tahu ya lebih banyak tentang hukum sunat. Puji Tuhan, ternyata Tuhan melindungi bangsa Israel, saat mereka disunat mereka tidak diserang musuh. Karena penjagaan Tuhan itu sempurna.

Yook kita perkatakan ayat emas kita hari ini:

Yosua 1:9

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu;

kuatkan dan teguhkanlah hatimu?

Janganlah kecut dan tawar hati,

sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.

 

 

Nah ada tugas seru buat kalian semua:

 

Arti Kehadiran-Mu Tuhan

Oleh Jonathan Prawira

Jalan-Mu tak terselami,

Oleh setiap hati kami

Namun satu hal ku percaya

Ada rencana yang indah

Tiada terduga kasih-Mu

Heran dan besar bagiku

Arti kehadiran-Mu s’lalu

Nyata di dalam hidupku

 

Penyertaan-Mu sempurna,

Rancangan-Mu penuh damai

Aman dan sejahtera,

Walau di tengah badai

Ingin ku  s’lalu bersama,

Rasakan keindahan

Arti kehadiran-Mu Tuhan

 

Perhatikan pada lagu tersebut, Inisial huruf pertama pada tiap baris adalah :

J-O-N-A-T-H-A-N  P-R-A-W-I-R-A

Wah , sama seperti nama pencipta lagu itu. Bapak Jonathan Prawira percaya bahwa penyertaan dan penjagaan Tuhan dalam hidupnya itu sempurna.

Tugas kalian sekarang, buatlah syair/puisi dari nama kalian masing-masing, untuk menunjukkan bahwa kalian percaya pada penjagaan Tuhan yang sempurna, contoh:

G-R-A-C-E

Gelombang hidup terkadang menerpa kapal hidupku

Rasa-rasanya ‘tak ‘kan sampai tujuan di seb’rang sana

Aku melihat kepada nahkoda kapalku- Yesus nama-Nya

Cemas dan kuatir sirna seketika

Entah bagaimana cara-Nya, aku tahu pasti akan perlindungan-Nya.

 

Apakah kalian pernah mengalami ketakutan, takut sakit, takut mati, takut dimarahin, takut tidak naik kelas, takut diejek, takut ditertawakan, takut dicuekin,takut tertabrak, takut jatuh, takut gagal,  dan takut-takut yang masih banyak lagi ?

Percayakan hidup kalian pada penjagaan Tuhan yang sempurna, perlindungan Tuhan yang selalu menjagai hidup kalian.

Indikasi pencapaian

Jika anak-anak sudah dapat menyerahkan hidupnya pada perlindungan Tuhan yang sempurna dalam hidupnya.

 

Satu pemikiran pada “INCREDIBLE GENERATION- JOSHUA GENERATION MINGGU 14

Tinggalkan komentar