THN II. 46. CINTA MENYALA DARI SEEKOR ULAT MERAH – KHUSUS BACAAN GURU


Materi ini adalah persiapan materi SIL GPDI Ngadirejo, untuk SIL di bulan Desember  2012 mendatang

Materi seri dapat anda klik di

SESI 1 JUMBAI MELAMBAI, JALINAN KEBENARAN

SESI II. CINTA MENYALA SI ULAT MERAH – BACAAN GURU

CINTA MENYALA SI ULAT MERAH – MATERI ANAK

SESI III SETULUS MERPATI SERUPA YESUS

THN II. 46

SESI II

CINTA MENYALA

SI ULAT MERAH

Sikap Hati; Mengasihi Yesus yang Sudah Terlebih Dahulu Mengasihi Kita

Lewat Karya-Nya di Kayu Salib

Kirmizi tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan nubuatan mengenai Karya Salib yang dinubuatkan oleh Daud dalam Mazmur 22 yang ditulis hampir 1000 tahun sebelum penyaliban Kristus

Mazmur 22 ini paling banyak dikutip dalam PB, dan disebut ‘mazmur salib’, karna begitu rinci melukiskan penderitaan berat Kristus di salib. Pemazmur, yaitu Daud dalam pasal ini, dengan ilham Roh Kudus, menubuatkan penderitaan Yesus Kristus ketika disalibkan.

Daftar nubuatan salib dari Mazmur 22 ini dan penggenapannya:

  1. Maz 22:2-3 digenapi di Matius 27:46, mengenai seruan “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa engkau meninggalkan Aku?”
  2. Maz 22:8 digenapi di Mat 27:39, mengenai orang-orang yang menggelengkan kepala
  3. Maz 22; 9 digenapi di Mat 27:43, kalimat olok-olok yang ditujukan pada-Nya
  4. Maz 22:17 digenapi di Mat 27:35, penusukan tangan dan kaki, penyaliban
  5. Maz 22: 19 digenapi di Mat 27:35, jubah yang diundikan
  6. Maz 22:23 digenapi di Ibrani 2: 11-12, Yoh 20:17, penyebutan kata ‘saudara-saudara’

Namun dari kesemuanya itu, ada yang menarik dari Mazmur 22 ayat 6-7, yang menyinggung-nyinggung perihal ‘ulat’, apakah ulat ini juga merupakan salah satu dari nubuatan yang digenapi?

Mazmur 22 ayat 6-7 menubuatkan sebagai berikut:

Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya.

Ulat dalam ayat ini, dalam bahasa asli dipakai kata

TOWLA’, yang artinya: kirmizi, kain kirmizi, kain kesumba, bantal kirmizi, ulat, ulat-ulatnya, cacing, cacing-cacing.

Dan kata TOWLA’ di sini digunakan jenis kata NOUN MASCULINE, jadi digunakan kata benda maskulin, dan bukan digunakan kata sifat/ adjective. Di sini dapat kita simpulkan bahwa ayat ini benar-benar menunjuk pada ulat yang sesungguhnya. Jadi tidak bisa diterjemahkan seperti ini

” Aku ini seperti ulat, dan bukan orang….”

tetapi sungguh-sungguh tepat bila diterjemahkan dengan ‘Aku ini ulat dan bukan orang…”

Apa artinya ‘Dia rela menjadi cacing dan bukan orang?’

Maz 22: 7-8 Dia rela menjadi seperti cacing/ ulat yang :

  • Menjadi cela bagi manusia
  • Diolok-olok
  • Dijadikan bahan cibiran bibir
  • Yang dilihat sambil menggelengkan kepalanya

Bandingkan dengan Yes 53:1-3

  • Yesus dikatakan tidak tampan, semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang Dia, dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya, Ia dihina, dan dihindari orang, sangat dihina sehingga orang menutup mukanya terhadap-Nya, dan bagi kita pun Dia tidak masuk hitungan

Kata TOWLA’ ini muncul beberapa kali dalam Alkitab, yaitu di Maz 22 tadi yang adalah ‘mazmur salib’, dan KATA TOWLA ini muncul lagi di Ayub 25:6 dan di Yesaya 41:14, Yesaya 66: 24, Yesaya 14: 11, dan kita akan membahas satu persatu mengenai beberapa ayat ini.

Ayub 25:6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat

Ayub 25:6 menuliskan perkataan dari salah satu sahabat Ayub bernama Bildad orang Suah yang menunjukkan bahwa kemuliaan manusia di hadapan Allah, sebenarnya hanyalah seperti seekor ulat saja (kata yang dipakai adalah sama, kata TOWLA), bahkan sinar kemuliaan bulan dan bintang-bintang pun di mata Tuhan tidak cerah, apalagi hanya manusia biasa.

Itu adalah kata-kata Bildad orang Suah, tetapi apa kata Tuhan? Apakah Tuhan juga menggarisbawahi bahwa manusia itu sebenarnya tidak lebih dari cacing/ulat?

Yesaya 41:14 Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.

Kata ‘cacing’ yang dipakai di ayat ini adalah kata yang sama TOWLA. Itu artinya, Tuhan pun melalui nubuatan nabi Yesaya , menyebut Israel umat-Nya sebagai ‘cacing/ulat’.

Untuk menolong dan menebus si cacing Yakub, si ulat Israel,

Tuhan rela menjadi ulat,dan bukan orang.

Mengapa harus disebut dua kali, Yakub dan Israel?

Bukankah kedua nama itu menunjuk kepada orang yang sama?

Jawabannya adalah: untuk mengubahkan

dari Yakub si penipu (gambaran dari manusia berdosa)

menjadi Israel, si pemenang (gambaran dari manusia yang membutuhkan keselamatan) , Tuhan rela menjadi ‘cacing’ dan bukan orang.

Yesaya 66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Yesaya 14: 11 Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu

Kata ulat yang dipakai dalam kedua ayat tersebut juga menggunakan kata TOWLA’ , sebagai sebuah kengerian suasana yang ada di Neraka.

Yesus rela masuk ke dunia orang mati

untuk menyelamatkan kita dari api neraka (Mat 12:40, Rom 10:7)

ULAT SEPERTI APAKAH TOWLA’ INI?

Kata Ibrani ‘TOWLA’ – maskulin dan ‘TOWLE’ – feminin, berarti KIRMIZI atau MERAH TUA.

Dalam bahasa Ibrani, kata cacing yang dipakai di sini adalah cacing betina tertentu, yang disebut ‘cacing merah’.

Kata Ibrani ‘KARMIYL’ berarti MERAH TUA, MERAH

Kata Ibrani ‘SHANIY’ berarti KIRMIZI atau MERAH TUA

SHANIY signifikan dengan warna yang diperoleh dari ‘COCCUS ILICIS’

Tubuh dari COCCUS ILICIS betina yang telah dikeringkan dibuat menjadi bahan pewarna yang biasanya dipakai untuk mewarnai kain kirmizi atau kain ungu tua.

Dalam perjanjian baru, digunakan kata Ibrani ‘KOKKINOS” berarti kirmizi atau warna kirmizi.

Coccus Ilicis termasuk keluarga serangga yang dikenal dengan Coccidae atau Skala-serangga. Coccus Ilicis kawin dengan serangga cocheneal dan ditemukan pada ranting dan cabang pohon ek evergreen di Eropa Selatan dan Agrika Utara, dekat Mediterania. Meraka bulat, dan seukuran kacang polong, mengandung materi pewarna analog caarmine yang kemudian digunakan dalam pencelupan dan juga dalam pengobatan.

KERMES COCCUS ILLICIS
KERMES COCCUS ILLICIS

Cacing betina ini digunakan dalam pewarnaan, tetapi tidak dengan cacing pejantan. Mengapa demikian, karna cacing betina dan pejantan memiliki perbendaan, dimana cacing betina menginjak tanah, dan tidak dapat terbang, sementara itu pejantannya tidak menginjak tanah , melainkan terbang

Penggambaran dari Yesus yang turun ke dunia ini untuk merendahkan diri-Nya (Fil 2), sementara Bapa di sorga bertindak mengaruniakan Dia (Yoh 3:16)

Cacing merah ini naik di pohon dengan sendirinya. Tidak ada yang memaksa untuk mendapatkan di pohon. Ini rela keluar untuk mencari pohon ek kermes yang merupakan simbol dari Kayu salib. Kemudian, dengan pilihanya sendiri, ia naik ke pohon.

POHON EK KERMES
POHON EK KERMES

Cacing merah tahu ketika ia memanjat pada pohon itu, ia tidak akan kembali turun hidup-hidup. Cacing merah ini menjadikan pohon itu untuk tempat ia melahirkan keluarga dan untuk melakukan itu ia harus mati.

Penggambaran bahwa

kayu salib bukanlah paksaan bagi Yesus,

tidak ada yang memaksa dia naik ke kayu salib,

Yesus melakukan karya salib karna pilihannya sendiri,

dia rela mati untuk kita karna mengasihi kita

Ketika betina dari Coccus Ilicis ini siap untuk bertelur, dia sungguh-sungguh menempelkan tubuhnya pada pohon. Ia harus meyakinkan hal itu aman, karna nantinya tubuh cacing ini akan menjadi penampungan bagi telur-telurnya. Telur-telur ini harus dilindungi dari predator/ pemangsa.

Penggambaran bahwa lewat karya Yesus di salib,

kita dilindungi dari rupa-rupa angin pengajaran,

permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan ( Ef 4: 14)

Cacing merah ini pun akhirnya bertelur, dan telurnya diletakkan dibawah tubuhnya.

Selama proses bertelur itulah, cacing merah ini mengeluarkan cairan merah atau gel. Cairan merah ini akan menutupi seluruh tubuhnya sendiri dan juga tubuh dari semua telur yang dia letakkan di bawah tubuhnya. Betina ini akan melindungi terus telurnya sampai larva itu menetas, dan bisa masuk ke siklus hidup mereka sendiri.

Coccus Ilicis
Coccus Ilicis

Penggambaran Yesus rela mati di kayu salib untuk melahirkan keluarga-Nya. Semua kelahiran bayi pasti disertai dengan keluarnya air dan darah dari seorang ibu yang melahirkan, demikian juga dengan Kristus, dimana saat lambung-Nya ditombak, mengeluarkan air dan darah.

Penggambaran Kristus mati di kayu salib untuk menumpahkan darah-Nya yang berharga. Lewat karya-Nya, kita dibawa kepada kemuliaan sebagai anak-anak-Nya (Ibr 2:10)

Cairan merah ini juga akan menginggalkan noda di pohon dan warna ini tidak akan pernah memudar dengan berjalannya waktu. Pewarna kain kirmizi adalah mendalam dan menusuk. Itu tidak mudah memudar oleh hujan dan setelah memakainya , itu tidak bisa dicuci.

Penggambaran bahwa karya salib Kristus, dimana Ia mencurahkan tanda darah-Nya

tidak akan pernah kehilangan kekuatannya!

Dan segera setelah telur-telurnya menetas, serangga ini mati.

Penggambaran pengorbanan Yesus di kayu salib, oleh karna kematian-Nyalah ,

sebagai korban yang sempurna, kita mendapatkan kehidupan baru, kelahiran baru.

Setelah kematiannya dan setelah kelahiran dari keluarganya, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Setelah jangka waktu tiga hari, cacing merah ini dapat dikorek dari pohon dan gel merahnya dapat digunakan untuk membuat pewarna KIRMIZI.

Penggambaran pada hari ke tiga Yesus bangkit dan kebangkitan-Nya

Pada hari keempat,di pagi hari, cacing merah ini telah menarik kepala dan ekor bersama-sama dan sekarang ia berbentuk hati di pohon, tetapi tidak lagi berwarna merah, ia berubah menjadi seperti lilin, dan warnanya putih seperti salju.

Penggambaran dari penghapusan dosa, Yesaya 1: 18

“Marilah dan kita berperkara, demikianlah firman Tuhan: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun mereka menjadi merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”

Mereka pun memanen lilin itu dan menggunakannya untuk membuat lak, bahan pengawet kayu.

Penggambaran bahwa kebangkitan-Nya itu berfungsi sebagai pengawet pesan salib.

Selain dari gel yang dihasilkan cacing merah ini, dari tubuh serangga yang mati itulah, pewarna merah yang digunakan di zaman kuno itu diambil intisarinya/ ekstraknya. Saat cacing merah ini dihancurkan, ia mengeluarkan bau yang sangat harum

Penggambaran bahwa lewat kematian Yesus di kayu salib, tubuh-Nya diremukkan oleh karna dosa kita, supaya kita mendapat keharuman; berkat, keselamatan, kehidupan, dll

Cara pembuatannya adalah, tubuh serangga itu dikeringkan, dan dihancurkan untuk mendapatkan warna merah yang disebut Cochineal atau carminic asam.

YANG SUDAH DIKERINGKAN
YANG SUDAH DIKERINGKAN
COCHINEAL
COCHINEAL

Cochineal digunakan oleh bangsa Aztec dan Maya orang Amerika Selatan untuk mewarnai kain, dan masih digunakan sebagai pewarna kain sekarang. Kirmizi sebagai pewarna kain ditegaskan oleh Alkitab dalam Yeremia 4: 30

PEWARNAAN PADA ZAMAN KUNO
PEWARNAAN PADA ZAMAN KUNO
KAIN HASIL CELUPAN COCHINEAL DYE
KAIN HASIL CELUPAN COCHINEAL DYE

KAIN HASIL PENCELUPAN YANG DITEMUKAN DI MESIR

Cape Norman Raja Roger II Sisilia (abad ke-12 awal), Kermes dicelup dan disulam dengan emas.
Cape Norman Raja Roger II Sisilia (abad ke-12 awal), Kermes dicelup dan disulam dengan emas.
CAIRAN PENCELUP
CAIRAN PENCELUP

Hal ini juga digunakan sebagai pewarna makanan, dan di make-up dan artis cat.

Di zaman Tudor, cochineal menggosok di pipi dan bibir sebagai perona pipi dan lipstik.

Pada zaman kuno, pewarna dari ekstrak cacing merah ini sangat komersial.

Harganya yang mahal ini juga digarisbawahi oleh Alkitab dalam ; II Sam 1: 24, Wahyu 18: 16 digunakan untuk sarung bantal yang mewah Ratapan 4;5

Penggambaran bahwa darah Yesus itu sangat mahal harganya

Selain sebagai pewarna, cacing yang sudah dihancurkan ini juga digunakan untuk membuat obat, karna mengandung suatu senyawa trioksida dan trisulphide antimon, digunakan dalam pengobatan. Zat ini terjadi di alam sebagai kermesite mineral.

Pada zaman dahulu cacing ini dianggap bersifat sayuran dan digunakan dalam kedokteran.

Perenungan: oleh bilur-bilur-Nya kita sudah sembuh, kutuk dosa dipatahkan dan kita diselamatkan dari kehancuran

Yesus dipakaikan jubah Ungu pada saat Ia mengalami masa sengsara, hal ini ditulis dalam

Matius 27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya

Kata yang dipakai pada ‘ungu’ di sini adalah KOKKINOS yang artinya kain merah tua, kirmizi, kain kirmizi, merah, ungu, yang merah tua.

Pada hari Pendamaian imam akan mengorbankan lembu jantan untuk dirinya sendiri, dan kemudian mengambil dua ekor kambing dan memegang apa yang dikenal sebagai lotere kambing. Mereka akan membuang undi dan satu kambing ditandai untuk YAHWEH dan mengorbankan, dan kambing lain ditandai untuk “azazel” atau “untuk penghapusan mutlak” — kambing hitam. Imam akan mengikat Benang kirmizi antara tanduk kambing, menempatkan tangannya di atas kepalanya, dan menyatakan dosa bangsa Israel ke atasnya.

Dalam Imamat kita membaca bahwa kambing ini dirilis ke padang gurun, ditinggalkan. Dalam Talmud, tercatat bahwa Azazel dipimpin ke tebing, mana itu mendorong ke tepi. Ada orang-orang yang ditempatkan di sepanjang poin turun tebing, dan sebagai kambing jatuh dan dipukuli luar pengakuan, Talmud mencatat bahwa kain akan berubah dari merah menjadi putih. Laki-laki akan gelombang bendera untuk sinyal kembali ke imam, menandakan bahwa hal ini selesai.

Sudah selesai.

Yesus membayar hutang kami. Ia menebus dosa kita. Itu selesai sekali dan untuk semua pada hari itu. Tidak ada lagi korban. Ada lebih banyak darah dari lembu atau kambing. Yesus membayar semuanya.

Dalam bahasa latin, kata ‘ilicis’, secara harafiah berarti ‘SUDAH SELESAI’

Perenungan bahwa Yesus sudah menyelesaikan semuanya

di kayu salib buat kita (Yoh 19:30)

Setelah panjang lebar di atas kita melihat bahwa ternyata nubuatan Daud dalam Mazmur 22 itu digenapi oleh Yesus yang rela jadi ‘cacing’ dan bukan manusia, dengan cara mati di atas kayu salib, dengan mengorbankan diri-Nya. Ternyata ‘cacing’ COCCUS ILICIS itulah yang menjadi bahan dasar pewarnaan/pencelupan daripada kain kirmizi/ benang kirmizi

Kini kita akan melihat pemakaian kirmizi dalam Alkitab dan apa yang menjadi makna rohani bagi kita

I. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG KECANTIKAN

BIBIR SEPERTI SEUTAS PITA KIRMIZI

Salomo sebagai mempelai laki-laki memuji-muji mempelai mempelai perempuan, yang mana kecantikan bibirnya seperti seutas pita kirmizi (Kid 4: 3)

Ayat dalam Kidung Agung 4: 3 ini paralel dengan Kid 4; 11, bahwa bibir seperti apakah yang dipuji oleh Salomo itu? Bibir dari Sulamit yang meneteskan madu murni, lebih jauh dijelaskan pula madu ada di bawah lidahnya. Bibir yang manis.

Dua kata dalam ayat Kid 4: 11 tadi yang menyebutkan kata ‘madu’ dan ‘madu murni’, kata yang sama dalam bahasa aslinya, dapat kita temukan lagi di Mazmur 19:11.

Mazmur 19:11 ini tidak dapat dilepaskan dari konteks Maz 19; 8-12, dimana BIBIR YANG MANIS ini didapat dari:

  • Berpegang pada Taurat Tuhan, Peraturan Tuhan,
  • Menyukai Titah Tuhan, Hukum-hukum Tuhan.
  • Hidup Takut akan Tuhan

Kesimpulannya:

Sebagai Mempelai Pria, Yesus ingin gereja-Nya sebagai mempelai wanita, berhiaskan BIBIR yang berwarna KIRMIZI, yaitu kehidupan yang SEMANIS BIBIR MERAH, kehidupan yang TAKUT AKAN TUHAN.

Namun keadaan manusia, tidak seperti yang diharapkan Tuhan, manusia ada di bawah hukum dosa

II. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG DOSA MANUSIA

Yes 1: 18

III. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG MANUSIA YANG DIMABUK DOSA/DIKUASAI ROH JAHAT

WAHYU 17:4, 18:12

WAHYU 17:4
WAHYU 17:4

Kejatuhan Babel dalam Wahyu 18, menggambarkan (khususnya ayat 12)

Babel adalah : Tempat kediaman roh jahat, Tempat bersembunyi roh najis, Tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, Anggur hawa nafsu cabul, Percabulan, Kekayaan yang dihasilkan dari kelimpahan hawa nafsu, Ilmu Sihir (ayat 23), Penyesatan (ayat 23), Pembunuhan terhadap nabi-nabi, orang-orang kudus, dan pembunuhan lainnya (ay 24)

Dosa-dosa ini mengakibatkan malapetaka

Saat penghukuman datang, para pedagang di bumi menangis karna harta kekayaan yang mereka perdagangkan ikut musnah. Di sini ada keterikatan dengan harta duniawi/ materialisme/ bertuhankan MAMON.

Barang dagangan yang disebut termasuk di dalamnya adalah kain kirmizi.

IV. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG PERJANJIAN TUHAN DENGAN UMAT-NYA AKAN DATANGNYA MESIAS

KIRMIZI DIPAKAI UNTUK PENGESAHAN PERJANJIAN

Ibrani 9: 19-22, dalam Alkitab bahasa Indonesia hanya ditulis sebagai ‘bulu merah’ saja, tetapi dalam bahasa Inggris ditulis ‘scarlet wool’ atau bulu kirmizi

V. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG DARI APA YANG TELAH DILAKUKAN YESUS BAGI KITA

KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG DARAH YESUS YANG SUDAH DICURAHKAN BAGI KITA

Kita sudah diselamatkan dari dosa kita dengan darah Yesus yang merah. Dibutuhkan seekor domba yang disembelih bagi kita untuk mengungkapkan kepada kita masa depan dan sejarah dunia (Wahyu 5:1-10).

KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG DARAH YESUS YANG MENGAMPUNI DOSA.

Yes 1: 18

KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG KARYA KESELAMATAN OLEH DARAH YESUS

Pengikatan kain kirmizi ini sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh Rahab jika ingin kaum keluarganya diselamatkan. Yos 2:21, 18. Selain itu Rahab dan keluarganya harus tetap di dalam rumah/ harus tetap ada dalam perlindungan darah Kristus/ Kirmizi.

KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG PENGORBANAN KRISTUS UNTUK KITA

Kirmizi dipakai untuk korban dengan burung, Imamat 14:6

KIRMIZI DIPAKAI UNTUK AIR PENTAHIRAN PENGHAPUS DOSA

Bilangan 19: 6-9

KIRMIZI DALAM PENTAHIRAN ORANG KUSTA

Imamat 14:4, kain kirmizi dipakai untuk mentahirkan orang kusta.

KIRMIZI DALAM PENTAHIRAN RUMAH DARI KUSTA

Imamat 14: 51-52

VI. KIRMIZI DIKENAKAN SEBAGAI LAMBANG KELAHIRAN BARU

Baru saja si jabang bayi Zerah mengeluarkan tangannya saat proses kelahiran, langsung diberi tanda oleh bidan dengan benang kirmizi. Kej 38:28

VII. KIRMIZI SEBAGAI LAMBANG BABTISAN

PENGHANGAT SELURUH ISI RUMAH

Dalam Amsal 31: 21 dalam Alkitab bahasa Indonesia hanya ditulis sebagai Pakaian rangkap, tetapi, dalam bahasa aslinya ditulis sebagai KAIN KIRMIZI,

Bandingkan lagi dengan Galatia 3:27 Karena kamu semua yang dibabtis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. (ternyata Kristus itu juga dikenakan, seperti halnya pakaian)

VIII. KIRMIZI DALAM TABERNAKEL SEBAGAI LAMBANG IBADAH

KIRMIZI DALAM TABERNAKEL
KIRMIZI DALAM TABERNAKEL

Merah Tua atau Kirmizi adalah warna yang tepat yang banyak dipakai untuk materi di Tabernakel , disamping pemakaian kain lenan halus, kain biru, kaun ungu dan kain KIRMIZI (Kel 26:1) Tetapi dipakai di kemah sembayang bersama dengan 3 atau 4 warna lain (ungu tua, ungu muda, lenan halus/putih, dan emas) dalam rangkaian arti tersendiri.

Pintu Halaman, Kel 27:6, 38:18-19, terdiri dari 4 tiang

Pintu Kemah, Kel 26: 36-27, terdiri dari 5 tiang, disertai emas.

Pintu Tirai, Kel 26: 31-35, terdiri dari 4 tiang , ada gambar 2 kerubim (Tirai inilah yang mampu dirobek oleh Tuhan Yesus melalui kematian-Nya di Golgota (Mat 27: 50-51)

Kain penutup pada Kemah sembahyang, terdiri dari 10 kelambu dari benang bisus, biru laut, Ungu dan Kirmizi

Kain penutup ruang suci dan ruangan maha suci Kel 26:1-14

IX. KIRMIZI DIKENAKAN SEBAGAI KOSTUM

a. PARA PELAYAN DI RUMAH TUHAN

i. Pada baju efod

  1. Baju efod, kej 39:2, Kel 28:6 buatan ahli Kel 35:35
  2. Penutup dada baju efod, Kel 39:8, Kel 28:15
  3. Gamis : kel 39:24, Kel 28:33, Kel 39:29
  4. Sabuk Kel 28:8, Kel 39:5

ii. Jubah imam besar saat mempersembahkan korban Kel 39:1

iii. Pakaian jabatan saat menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus Kel 39:1

iv. Pakaian kudus untuk Harun

b. UNTUK PARA PRAJURIT, Nahum 2:3

X. KIRMIZI MERUPAKAN LAMBANG PERSEMBAHAN UNTUK RUMAH TUHAN

Kel 25: 23 merupakan persembahan khusus dari umat Israel untuk bahan-bahan pembuatan bait suci-Nya. Kel 35: 6, 23,

XI. KIRMIZI MERUPAKAN LAMBANG PENGEMBANGAN TALENTA UNTUK TUHAN YANG DIPERSEMBAHKAN PADA TUHAN

Merupakan persembahan khusus dari para wanita yang memintalnya dengan tangannya sendiri Kel 35:25

XII. KIRMIZI MERUPAKAN LAMBANG DARI KEAHLIAN DAN PENGERTIAN YANG TUHAN BERIKAN BUAT UMAT-NYA

Beberapa kali disebutkan bahwa pengerjaan Kirmizi membutuhkan keahlian,

Pada zaman Musa Tuhan menunjuk Besaleel dan Aholiab, untuk mengerjakan kemah sembahyang, diantaranya adalah mengerjakan KAIN KIRMIZI, dan tidak hanya mereka berdua saja, tetapi juga setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian Kel 36: 1

Salomo mencari orang-orang ahli pada zaman ayahnya dulu, II Taw 2:7, II Taw 2:14, untuk menenun kain kirmizi

Sumber bacaan:

Alkitab, LAI

http://www.biblebasics.co.uk/colours/col8.htm

© Florida pusat teknologi instruksional, University of South Florida.

Sumber: buletin bertanggal dari Evangelistic Ministries Outreach, Box 56, Pedro, OH 45659

Elaborasi oleh Karl Imam 4 Januari 2008

http://www.apostolic-churches.net/bible/strongs/ref/?stgh=hebrew&stnm=08438

http://kemahsuci.blogspot.com/

http://www.gptkk.org/tabernakel_pintu+gerbang.html#.UKtENIdtjtE

gospel ia a bug

http://www.youtube.com/watch?v=7CTTJN3uLTg

http://www.wordaz.com/Coccus-ilicis.html

http://www.jesus-is-savior.com/BTP/Dr_MR_DeHaan/Chemistry/04.htm

http://topicalbible.org/s/scarlet-worm.htm

http://www.azerbaijanrugs.com/arfp-natural_dyes_insect_dyes.htm

————————————————————————

BACA TULISAN TERKAIT DALAM:

CINTA MENYALA DARI SEEKOR ULAT MERAH – KHUSUS BACAAN GURU

CINTA MENYALA DARI SEEKOR ULAT MERAH – KHUSU MATERI ANAK

CREATIVE HAND SIGN IN GLOVES PARTY

CREATIVE HAND SIGN IN GOD’S WORD

CREATIF HAND SIGN IN GOSPEL

CREATIVE HAND SIGN IN GOSPEL PHOTOGRAPH

Tinggalkan komentar