MATERI UNTUK PEMBICARA SESI III AMAZING GRACE PADA SIL MTC


KHUSUS PENGIBARAN BENDERA YANG SERU SAYA AJAK ANDA MENYAKSIKAN TAYANGAN INI

MATERI INI PERNAH DICERITAKAN DI PASKAH GKI GLADIOL MAGELANG, APRIL 2012, DAN PASKAH PELNAP GPDI KHARISMA, KALINEGORO, MAGELANG, APRIL 2012. PUJI TUHAN…!!

MATERI INI PERNAH DISAMPAIKAN DI CELL IMANUEL, GPDI KHARISMA KALINEGORO, 20 APRIL 2012, DAN DI PASKAH SD TRI TUNGGAL, SEMARANG, TGL 26-27 APRIL DILENGKAPI DENGAN PENGIBARAN 1660 BENDERA. PUJI TUHAN!!

KETERANGAN: PADA NASKAH DAN POWER POINT ADA BEBERAPA WARNA DAN AJAKAN MENGIBARKAN BENDERA DENGAN WARNA TERTENTU, ANDA DAPAT MEMEPERSIAPKAN BENDERA YANG DIBUTUHKAN, TERBUAT DARI KERTAS, ATAU KAIN, ATAU APA SAJA. BENDERA BISA DIGANTI DENGAN CARA-CARA LAIN, SESUAI DENGAN KREATIFITAS ANDA.

MATERI INI JUGA ADALAH MATERI SESI III DARI SIL BERTHEMA MORE THAN CONQUEROR

MATERI INI PERNAH DISAMPAIKAN PADA KKR ANAK DI GPDI PETRA 2012, JAKARTA, PUJI TUHAN !!

POWER POINT NASKAH INI DAPAT ANDA KLIK DI BAWAH INI .

HOSANA BAGI SANG RAJA

SEDANGKAN FORMAT TEMPAT DUDUK DAPAT ANDA KLIK DI SINI ( SEBAGAI SALAH SATU CONTOH SAJA)

FORMAT 160 KURSI TEMANGGUNG HOSANA BAGI SANG RAJA

SESSION 3              : “ AMAZING GRACE ”

Senjata rahasia yang ketiga adalah ‘ANUGERAH’. Sejak manusia jatuh dalam dosa maka manusia kehilangan kemuliaan Allah termasuk potensi-potensi manusia juga terkubur oleh dosa. Tapi karena anugerah melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib maka Tuhan menjadikan kita pemenang atas dosa. Dan kemenangan atas dosa membuat kita menjadi pemenang di semua hal. Anugerah Tuhan bukan hanya keselamatan tapi keselamatan satu paket dengan kedamaian, sukacita, kekayaan, masa depan, dll. Sehingga kalau kita mau menerima dan hidup dalam anugerah ini maka kita akan menjadi lebih dari pemenang. Tapi tipu daya Iblis selalu berkata bahwa kita tidak layak menikmati anugerah itu karena kita berdosa sehingga manusia terus hidup dalam belenggu dosa. Inilah saatnya untuk kita lepas dari belenggu itu dan hidup dalam anugerah serta menikmati kemenangan.

Tujuan         :

  1. Menyadarkan anak-anak bahwa melalui pengorbanan Yesus kita memperoleh anugerah, sehingga kita harus bersyukur dan menerima nagerah itu serta hidup dalam anugerah itu.
  2. Mendorong anak-anak untuk tidak tinggal lagi dalam dosa-dosa mereka karena mereka sudah dibebaskan dari bellenggu dosa.
  3. Mendorong anak-anak untuk tidak menyombongkan diri atas semua yang mereka punyai karena semua itu hanyalah anugerah yang Tuhan berikan.
  4. Membiasakan anak-anak untuk selalu ‘positive thingking’ karena anugerah Tuhan sudah menyediakan hal baik untuk kita.

 

AMAZING GRACE

Sikap hati: LEPAS DARI BELENGGU DOSA YANG BERUSAHA MENGGAGALKAN  KEMENANGAN

Gabung Semua Kelas

AYAT MAS:

Matius 11: 28-29

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,

Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu,

karna Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.

Keterangan : Bagian 1, kita diibaratkan sebagai keledai liar yang ditundukkan oleh Yesus dengan penuh kelembutan

 

Bagian 2, Yesus menjadikan Keledai sebagai IKON-NYA, seperti juga Ia sering dijuluki sebagai SINGA DARI YEHUDA

 

(SAMA DENGAN DOMBA, KITA TERKADANG DIIBARATKAN SEBAGAI DOMBA YANG DIGEMBALAKAN TUHAN YESUS, TETAPI TUHAN YESUS SENDIRI JUGA DIGAMBARKAN SEBAGAI ANAK DOMBA PASKAH)

BAGIAN 1

Yesus datang memasuki Yerusalem dengan menaiki keledai. Bahkan keledai yang dinaiki Yesus adalah keledai beban muda yang belum pernah dinaiki atau ditunggangi sama sekali.

Mengapa tidak naik kuda saja…?

Bukankah kuda itu hebat dan perkasa dalam peperangan?

Pikiran orang Israel pada masa itu adalah Mesias identik dengan pahlawan yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Kalau mengikuti konsep ini, lebih cocok sebenarnya Yesus naik KUDA, tetapi ternyata tidak seperti yang mereka duga, Mesias adalah yang membebaskan umat manusia dari dosa. Jadi kedatangan Yesus sebagai Raja bukan secara politik, melainkan secara rohani, Dia ingin jadi Raja dalam hidup kita. Raja yang bagaimana…? Bukan Raja yang memerintah dengan tangan besi, melainkan Raja yang lemah lembut dan Raja yang rendah hati , Raja Damai, yang melayani dengan hati hamba, itulah sebabnya Dia menaiki KELEDAI dan bukan menaiki KUDA.

Konsep kepemimpinan dunia adalah bagaimana memimpin dengan tangan besi, tetapi konsep itu sangat bertolak belakang dengan konsep kepemimpinan cara Yesus. Yesus memiliki konsep yang mengedepankan konsep hati hamba, kerendahan hati, melayani, sebagai inti dari kepemimpinan yang sebenarnya. MATIUS 20:26

MATIUS 11:28-29

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karna Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.

Kalau kuda ternyata hebat dalam peperangan, bagaimana dengan keledai…apa istimewanya keledai..?

Keledai …? Seperti apakah keledai itu…?

Keledai sebenarnya adalah hewan yang lucu dan menyenangkan, jika kita tahu memperlakukannya dengan baik, keledai dapat dibelai dan disayang.

(slide 10, mini klip ini menunjukkan anak anak dapat mendekati keledai bahkan membelai yang mereka jumpai di jalanan)

Yesus sang Raja yang lemah lembut, tanpa kelemahlembutan tidak mungkin Tuhan Yesus dapat menaklukkan dan menaiki keledai yang belum pernah dinaiki itu.

Tidak selalu keledai itu bersikap ramah, terkadangg ia bisa menggigit, menendang, melemparkan orang yang menaikinya, menginjak-injak dan berlari dengan liar

Keledai bersikap angkuh terhadap orang asing yang belum pernah dikenalnya, dan untuk menaklukkan keledai, adalah penting untuk bersikap baik saat pertama kali bertemu dengannya, karena keledai memiliki ingatan yang tajam tentang perlakuan orang terhadapnya, hal ini dibuktikan oleh Alkitab pada peristiwa keledai Bileam Bil 22:30

 

Slide 14, mini klip yang menunjukkan bahwa keledai tidak mudah didekati orang asing

Keledai juga peka terhadap nada bicara seseorang, ia juga peka terhadap sentuhan, kalau ia dikasari , dia akan melawan  bahkan ia dapat melemparkan orang yang menaikinya.

Slide 16. Menunjukkan mini klip keledai yang dipukul dengan kasar dan diteriaki dengan nada membentak, dia segera lari dengan liar dan menjatuhkan orang yang menunggangi dengan sangat liar dan mengerikan.

Keledai juga sangat peka terhadap bahasa tubuh/ gerakan/ gerak gerik seseorang, dan ia sangat peka terhadap gerakan yang tiba-tiba.

Slide 18 menunjukkan mini klip keledai yang peka terhadap niat jahat orang yang ingin menjahilinya, dan perhatikan orang itu juga sempat memegang ekor keledai dengan tiba-tiba, sang keledai langsung berlari dengan liar

Lalu bagaimana cara Yesus menjinakkan keledai itu?

Yang Yesus lakukan adalah mengajak keledai itu berkenalan terlebih dahulu,

Yesus berkenalan dulu dengan keledai itu, karna tahu bahwa keledai itu tidak mudah dinaiki oleh orang asing yang belum dikenalnya. Sebelumnya Tuhan Yesus pernah bertemu dengan keledai itu, karna Yesus berangkat lebih awal dari murid-murid-Nya.

Yohanes 12: 14, Lukas 19:28

Itulah saat pertama kali Yesus berkenalan dengan keledai itu dan memperlakukan keledai itu dengan lembut. Itulah sebabnya keledai itu tidak takut pada Yesus, saat Yesus menaiki/menungganginya.

Ia ramah, dan dengan hati-Nya yang tenang dan damai, Yesus memberi rasa aman kepada keledai itu, Ia bersikap bersahabat dan bersabar bila keledai itu belum mau dinaiki dan Yesus pun harus bersikap santai, dan sama sekali tidak memaksa, Ia memakai bahasa hati yang ditunjukkan dengan perkataan yang lembut, nada bicara yang tenang dan tidak segan-segan memberi pujian saat keledai mau diajak bekerjasama, tak lupa disertai sentuhan yang lembut

Yesus mau jadi Raja Damai dalam hidup kita. ( putih)

Habitat asli keledai adalah padang belantara, bukan di perkotaan, itulah sebabnya, keledai tidak menyukai keramaian kota, karna semakin ia diteriaki ia akan semakin liar.

Keledai tidak menyukai keramaian kota. Ia tidak menyukai tempat –tempat yang berisik. Sulit sekali menjinakkan keledai di tengah keramaian, semakin diteriaki, ia akan semakin liar.

Ayub 39: 5-8 menulis seperti ini : Siapakah yang mengumbar keledai   liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran   sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.  Ia menertawakan   keramaian kota, tidak mendengarkan teriak  si penggiring; ia menjelajah gunung-gunung   padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Khusus ayat 7 dalam bahasa sehari-hari dikatakan : Ia menjauhi kota-kota dan keramaiannya, tak ada yang dapat menjinakkan dan mempekerjakannya.

Dalam versi di  FAYH ditulis sbb: Karena mereka tidak menyukai keramaian kota dan tidak senang mendengar teriakan para penggiring !

Terkadang hati kita juga bisa liar seperti keledai itu, karna  ( hitam)

}  galau, kuatir, bingung, takut, cemas, tak bersemangat, capek, jengkel, letih, bosan , mengeluh, menggerutu

}  ingin bisa berhenti dari bohong, iri, malas, gosip, mencuri, membantah, memberontak, melawan, jahil, dll…tetapi kita gagal dan gagal lagi

Oleh karna itu Yesus disalibkan, salah satunya adalah untuk menjinakkan hidup kita yang liar sepertif keledai itu, akibat dosa-dosa yang kita lakukan.

Lalu bagaimana cara Yesus menjinakkan keledai itu di tengah keramaian kota…?

Yesus menggunakan gerakan tubuh yang lambat dan menenangkan keledai itu dengan perkataan yang lembut di sepanjang perjalanan menuju kota Yerusalem.

Di tengah keramaian seperti itu, apakah keledai bisa hanya mendengarkan perkataan Yesus saja…?

Yesus mengajak bicara sang keledai, menenangkannya terus menerus di sepanjang jalan, sehingga keledai tetap tenang di tengah keramaian, di tengah banyak orang, banyak suara, banyak gerak-gerik orang, keledai  hanya mendengarkan suara Yesus saja. Dan memang keledai memiliki kemampuan itu, di tengah keramaian, telinganya dapat memilih hanya satu suara saja yang ingin dia dengarkan.

Itulah keistimewaan dari keledai… . Telinga keledai itu punya keistimewaan, ia sangat panjang dan juga telinga keledai sangat tajam, dapat memutar 180 derajat untuk mencari arah suara yang ingin didengarkannya, sehingga pada saat ada kebisingan keledai dapat memilih hanya suara yang ingin didengarkannya saja.

Ayub 1: 14 menunjukkan fungsi keledai adalah menjaga lembu ( karna keledai memiliki pendengaran yang tajam saat predator berupa anjing hutan atau srigala yang datang menyerang)

Gambar telinga keledai yang sedang memutar ( slide 30-35), dalam beberapa gambar diperlihatkan beberapa posisi telinga keledai, ada yang tegak, ada yang sedang menyamping lurus, bahkan ada salah satu telinga yang sedang melipat ke arah suara yang ingin didengarnya, ada juga gambar beberapa keledai yang sedang merumput dengan beberapa posisi telinga yang berbeda.

BAGIAN II

 

Yesus adalah gembala yang baik, Ia selalu ingin menenangkan hati kita, menghibur hati kita, meluruskan hati kita yang bengkok, ayo dengarkanlah suara Yesus, karna saat kita mendengarkan suara-Nya, hati kita akan menjadi tenang dan damai. Mazmur 62:1

Tidak hanya itu saja, sebagai Gembala yang baik, Tuhan Yesus juga akan menuntun hidup kita sehingga kita tidak tersesat.

Keledai itu adalah binatang yang mudah tersesat, hal itu dikarnakan  keledai memiliki penciuman yang tajam, penciuman yang tajam ini membuat keledai mencium apa saja yang dijumpainya di jalan sehingga ia melupakan jalan pulang.

Apa yang Yesus lakukan…?

Yesus sebagai gembala yang baik, menyadari bahwa keledai adalah binatang yang mudah tersesat, Dia berjanji akan mengembalikan keledai ke tempatnya semula.

Yesus juga jadi Gembala Agung yang melindungi kita dari ancaman serigala (lambang daripada musuh kita, si iblis)

Keledai punya sikap hati-hati sekali itulah sebabnya keledai bisa menjadi penjaga ternak yang baik., dia bisa melawan ular bahkan serigala untuk melindungi domba dan kambing. Keledai adalah gembala yang baik, ia berani menghadapi musuh demi untuk melindungi hewan-hewan ternak kecil yang dijaganya, seperti domba dan kambing. (Bil 22: 37), Bahkan kalau si keledai Bileam tidak berhati-hati saat berhadapan dengan malaikat yang menghadang Bileam, tentunya Bileam sudah mati terkena pedang malaikat itu, di sini terlihat bahkan si keledai pun mampu menjaga orang.

Terlihat pada slide 42, ada domba yang sedang menyusu pada Keledai. Ini tidak biasanya terjadi, hanya kebetulan sang keledai dan induk domba itu sama-sama baru saja melahirkan. Dan keledai itu diam saja, karna tangan pemiliknya menyentuh dengan lembut  lehernya. Dari gambar ini kita lihat, bahwa keledai memiliki sifat penyayang hewan ternak yang dijaganya. Hal ini dibuktikan oleh Alkitab pada Ayub 1: 14, dimana di ayat ini Keledai digambarkan sebagai penjaga lembu

Slide 43-45 masih menunjukkan salah satu keistimewaan keledai sebagai penjaga ternak.

Slide 45 menunjukkan ada serigala yang digiring oleh keledai sampai ke pojok, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Bagaimana cara keledai itu mengalahkan serigala itu?

  • keberanian bertempur
  • telinga yang sangat peka mendengar langkah srigala atau anjing hutan
  • ringikan keras
  • tendangan keras (ditunjukkan pada slide 27)

(lampiran)

Pada suatu kali di Skotlandia yang merupakan tanah penggemalaan domba dan peternakan sapi, diserang oleh jumlah serigala yang semakin meningkat. Ada beberapa solusi :

  • mendirikan pagar listrik yang tinggi sekali,
  • menembak serigala dengan tembak
  • dan yang terbaik dari  keduanya adalah dengan menggunakan keledai untuk melawan baik anjing hutan maupun serigala

Serigala dan Keledai tidak cocok. Permusuhan antara kedua spesies, Canidae dan equidae adalah legendaris. Keledai liar yang marah, telah dikenal sanggup menginjak-injak banyak serigala. Ketika serigala munculm keledai akan berdiri di tengah dan bergerak maju untuk menyerang. Bahkan ada laporan petani di Namibia menggunakan keledai untuk melindungi saham mereka dari macan tutul. Wow!

Sebenarnya keledai adalah herbivora (bukan pemakan daging), lalu untuk apa mereka menyerang serigala? Hanya untuk melindungi domba dan kambing yang dijaganya (kesimpulan saya, penulis). Keledai dilengkapi dengan keberanian, tendangan yang baik serta telinga panjang yang memberi mereka pendengaran yang sangat tajam, mereka akan mendengar serigala atau anjing hutan ketika itu jauh. Lalu yang mereka lakukan adalah merespon dengan ringkikan yang keras, dan ringkikan itu sanggup menghalau serigala itu pergi.

Yesuslah gembala terbaik dalam hidup kita ( hijau)

Selain melindungi kita, Yesus juga mengenal kita dengan sangat baik ,memperlakukan kita dengan tepat dan juga sangat mengasihi kita

Keledai hewan yang suaranya sangat keras, ringkikannya bisa terdengar sampai 2 mil
Apalagi kalau ia lapar, ia akan meringkik keras-keras.

Slide 51, ringkikan keledai yang sangat keras bukan..?

Hal ini dibuktikan dengan ayat Ayub 6: 5 (ternyata memang diketahui ringkikan keledai sangat keras saat makanan terlambat diperolehnya)

Anehnya, tidak hanya saat makanan datang terlambat ia meringkik keras-keras, kalau makanan datang lebih awal, si keledai juga tetap tidak mau makan, karna keledai adalah binatang yang menyukai rutinitas dan ia sangat tepat waktu. Jika peternak melepaskan dia pada jam yang tidak biasa, ia pun tidak mau keluar kandang, tidak mau diajak bekerja sama.

KEMBALI KE BAGIAN 1 ( Keledai mengibaratkan hidup kita sendiri)

Lalu apa yang Yesus lakukan…, agar si keledai itu mau diajak bekerja sama…? Yesus melepaskan keledai itu pada saat yang tepat.

Yesus menyuruh dua orang murid-Nya melepaskan keledai itu pada saat yang tepat, karna Yesus tahu bahwa keledai itu sangat disiplin.

Keledai juga membutuhkan teman untuk bertumbuh bersama, tidak seperti domba atau kambing, lembu serta sapi bisa dipelihara sendiri, keledai harus mempunyai teman, oleh karna itu Yesus melepaskan keledai itu tidak sendirian , melainkan bersama dengan induknya.

Yesus menyuruh murid-Nya melepaskan keledai itu beserta induknya, karna tahu bahwa keledai itu membutuhkan teman. (Matius 21:2)

Yesus sangat mengenal kita dengan baik, Dia sangat mengasihi kita, Dialah sahabat terbaik kita. (merah muda)

Hati Yesus yang rendah hati itu, membuat Yesus rela disalibkan ganti kita, Dia rela memikul dosa kita. Seperti seekor keledai yang merupakan hewan pekerja keras.

KEMBALI KE BAGIAN II (Yesus menjadikan Keledai sebagai IKON)

Keledai adalah hewan pekerja keras, dia sanggup mengangkat beban berat, dan dia mau melakukannya. Walaupun dalam beberapa kesempatan, keledai itu sanggup melemparkan orang yang menungganginya, dia tidak pernah melakukan itu apabila dia mengangkut beban berat, sampai saat ia kelelahan sekalipun, ia tetap beristirahat sambil terus membiarkan beban berat itu ada di punggunggnya. Hal ini dibuktikan oleh Alkitab dalam Kej 49:14  (Ini adalah gambaran Yesus yang datang dengan hati hamba yang rela menanggung beban dosa umat manusia.)

Keledai memiliki struktur tulang yang kuat, sehingga dapat memikul beban yang berat. Hal ini dibuktikan oleh Alkitab dengan kisah Simson yang mengalahkan 1000 orang Filistin hanya dengan menggunakan tulang rahang keledai. HAKIM 15: 16. Dalam peristiwa penyaliban, tidak ada satu pun tulang Yesus yang patah.

Keledai tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Hal inilah yang membedakannya dengan kuda. (kita lihat slide 61) Dalam slide ini diperlihatkan seekor Keledai yang tetap maju walaupun melewati gang sempit.

Demikian juga dengan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus tidak mau menyerah saat memanggul salib, tak sekalipun Ia menyerah, sampai Ia pun terjatuh, tetap saja beban salib itu dipikul-Nya, sampai serdadu pun menyuruh Simon dari Kirene ikut mengangkat salib itu. (jadi bukan karna Yesus yang meminta bantuan)

Pernah sekali waktu ada peristiwa seperti ini:

(lampiran)

Suatu hari, keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.

Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun/ditutup, karena berbahaya, jadi tidak ada gunanya untuk menolong si keledai.

Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Menimbun keledai itu.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Seperti itu juga yang Yesus alami, saat ada cacian, hinaan, makian, diludahi, dipukul, ditinju, diejek, dicambuk, dan dimahkotai dengan duri, dipermalukan, dll (seperti kotoran yang dilemparkan ke tubuh si keledai yang masuk ke sumur itu) , Tuhan menjadikan itu semua sebagai tantangan yang membuat Ia justru bisa jadi berkat bagi banyak orang, dengan mengampuni semua orang yang menyalibkan-Nya.

Kasih yang mulia (kuning)

Yesus sang raja , yang lemah lembut , Yesus sang raja damai yang memberi rasa damai  di hati kita , Yesus sang gembala agung , Yesus sahabat terbaik mengenal kita dan tahu cara memperlakukan kita dia mau memikul beban dosa kita di kayu salib (merah) agar hati kita yang liar dapat dilembutkan seperti hati Tuhan yesus (putih)

Maukah kita memberi hati kita yang liar oleh dosa  ini dijinakkan oleh Tuhan Yesus..?

KEMBALI KE BAGIAN 1

Hati yang sudah dijinakkan akan seperti keledai yang bisa memuji Tuhan seperti ini ( Slide 69-70)

Kini Yesus telah bangkit dan naik ke sorga, kelak Dia akan datang lagi bukan lagi sebagai juruslamat dunia yang menaiki keledai, tetapi Dia akan datang lagi sebagai hakim, Dia kali ini menaiki kuda putih. ( pembicara mohon perhatikan, kuda putih di sini kita ambil dari Wahyu 19:11-16, bukan yang di Wahyu 6:1-2, karena yang di Wahyu 6:1-2 sama sama kuda putih, tetapi beda penunggangnya)

Maukah kalian memiliki hidup yang menyenangkan hati Tuhan, untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali sebagai Hakim….?

SAYA MENYARANKAN PEMBICARA UNTUK MEMPELAJARI TULISAN TERKAIT/ REFERENSI/SUMBER BACAAN DI BAWAH INI, SEHINGGA ANDA MENDAPATKAN PENGERTIAN YANG LEBIH MENDALAM MENGENAI KELEDAI DAN KARAKTERISTIKNYA.

Sumber Bacaan:

Alkitab

www. sabda

http://www.kencastor.com/zechariah/

http://cottarton.blogspot.com/2012/02/of-wolves-and-donkeys.html

http://en.wikipedia.org/wiki/African_wild_ass

http://gugling.com/2010/09/27/belajar-dari-seekor-keledai-yang-pantang-menyerah/

http://www.griimelbourne.org/node/97

http://craigburns.articlealley.com/characteristics-of-mules-744459.html

http://www.ehow.com/info_8092610_characteristics-donkeys.html

http://www.ehow.com/info_8092610_characteristics-donkeys.html eHow.com # ixzz1qoK1gpUo

http://donkeywhispererfarm2010.wordpress.com/

http://www.ehow.co.uk/info_8092610_characteristics-donkeys.html

http://www.kbrhorse.net/tra/do10101.html

http://www.ehow.com/how_8440488_tame-donkey-foal.html

Read more: Cara Jinakkan anak kuda Donkey | eHow.com http://www.ehow.com/how_8440488_tame-donkey-foal.html # ixzz1qzVaOO3F

http://www.ehow.com/info_8092610_characteristics-donkeys.html eHow.com # ixzz1qoK1gpUo

ENSIKLOPEDIA

WIKIPEDIA

Tinggalkan komentar