SIL THE EAGLE GENERATION SESI 4


SESI IV

MY PAST AWAY

POWER POINT dapat anda unduh di sini:

REGINA MENINGGALKAN TRAUMA MASA LALU

Semua Video terkait dapat anda buka di sini:

SEMUA PERANGKAT SESI INI DAPAT DIUNDUH DI SINI

BINGGO

Binggo adalah permainan di mana tiap anak mendapat 4 kolom kosong, dan tiap kolom harus diisi dengan kartu yang bertuliskan kata-kata yang nanti akan disebut oleh pembicara dalam penyampaian Firman Tuhan, siapa yang kartunya penuh duluan, dia menang dan boleh berkata BINGGO, maka guru akan membagikan hadiah. Praktis setiap anak pada akhirnya akan mendapatkan hadiah. Oleh karena itu guru wajib menyediakan hadiah sejumlah anak, dan hadiah spesial buat yang beruntung untuk menjadi BINGGO yang pertama kali.

 

 

Ayat Thema untuk direnungkan guru; Mazmur 139: 8b

Ayat emas untuk anak-anak:

Mazmur 103:5 ( untuk kelas kecil)

Filipi 3: 13-14 ( untuk kelas tengah dan besar)

 

IDENTITAS MASA LALU

Setiap orang memiliki masa lalu, ada yang menyenangkan ada yang menyedihkan. Tuhan ingin kita tidak perlu melihat ke belakang, baik itu kesuksesan ataupun kegagalan, tetapi Tuhan ingin kita maju ke depan, berlari kepada tujuan yang dihadapan. Mari berdamai dengan masa lalu, meminta Tuhan memulihkan hati kita yang mungkin pernah terluka. Tuhan ingin kita bisa mengampuni dan pulih dari semua luka masa lalu kita, sehingga semu potensi kita di masa sekarang dapat kita gali dan kembangkan lagi bagi masa depan kita kelak, dan supaya masa laluku tidak menjadi penghalang untuk aku meraih masa depan.

 

THE STORY OF EAGLE

Rajawali memiliki usia yang panjang, bisa mencapai umur 40 tahun ( bahkan sampai usia 120 tahun)

Mengapa rajawali memiliki umur yang panjang, karena rajawali hidup di lingkungan yang bersih dan baik.

Rajawali memiliki siklus hidup paruh umur, pada usia tertentu rajawali akan mengalami SAKIT .

Maka rajawali harus berjemur menghadap sinar matahari untuk supaya sayabnya mengalami kesembuhan. Dan bukan hanyaitu tulang-tulangnya pun serta dagingnya akan diperbaharui, sehingga dia pun pada akhir dari kesembuhannya dapat memiliki masa hidup dua kali lipat dari usianya yang sekarang. Contoh Sakit pada usia 5 tahun, maka nanti setelah sembuh dia bisa punya masa hidup 10 tahun lagi ( 2X5)

Sikap rajawali menentukan kesembuhannya atau kematiannya pada saat dia sakit. Untuk sembuh, rajawalai harus merelakan diri untuk berdiam, berjemur, jangan terbang dulu. Karena bila rajawali memaksakan untuk terbang dalam keadaan sakit, dia akan mudah mati karena terjatuh, diburu oleh pemburu,dlsb.

Seperti halnya kita, kita membutuhkan berdiam diri sampai kita mengalami kesembuhan jiwa, dan jangan terburu buru untuk memutuskan sesuatu/ mengambil keputusan

Kita perlu berdiam untuk mendengar suara Tuhan yang berbicara kepada hati nurani kita

 

SELA  di hadapan TUHAN akan menyembuhkan semua traumatik masa lalu kita

 

Ayat terkait Rajawali:     Mazmur 103;5, Yesaya 40:31

 

 

BACAAN GURU TENTANG SIAPAKAH RASUL PAULUS ITU;

 

  1. SIAPA PAULUS ITU?

Kita akan mulai mempelajari kehidupan Rasul Paulus dengan terlebih dahulu melihat latar belakang hidupnya. Nama aslinya adalah Saulus (nama yang diambil dari bahasa Ibrani), tetapi setelah bertobat mengambil nama dalam bahasa Yunani, yaitu Paulus. Saulus adalah seorang Yahudi dan ia sangat bangga dengan keyahudiannya itu. Ia berasal dari suku Benyamin dan ia juga memiliki kewarganegaraan Roma.

  1. Penduduk asli tarsus

Waktu kelahiran Paulus kurang lebih sama dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Ia dilahirkan di Tarsus, sebuah kota yang terkemuka zaman itu di wilayah Kilikia. Tarsus terletak hanya 1,2 km dari Laut Tengah. Oleh karena itu, Tarsus menjadi kota pusat perdagangan. Di samping itu, Tarsus juga menjadi kota ilmu pengetahuan. Banyak orang pendatang yang belajar di sekolah-sekolah terkenal di Tarsus, dan kemudian tersebar ke seluruh bagian kekaisaran Roma. Di kota ini tinggal orang-orang Yunani dan orang- orang Timur, juga bangsa-bangsa yang lain.

Walaupun Paulus pertama-tama dan terutama adalah seorang Yahudi, ia juga bangga terhadap Tarsus, yang merupakan kota pendidikan tinggi serta juga pusat pemerintahan dan perdagangan. Tetapi ia tidak merasa senang dengan kebudayaan di kota itu yang bersifat Yunani dan kafir. Orangtua Paulus merupakan orang-orang Yahudi dan sekaligus menjadi warga negara Roma. Walaupun mereka berusaha melindungi Paulus dari pengaruh kafir sewaktu remaja, tetapi keadaan kota Tarsus membuat setiap anak yang cerdas terpengaruh oleh bahasa dan ide-ide kebudayaan Yunani yang kafir. Pengaruh itu tampak dalam tiga rujukan sastra Yunani oleh Paulus, yakni kepada penyair-penyair Epimenides (Kisah Para Rasul 17:28), Aratus (Titus 1:12) dan Menander (1Korintus 15:33).

Sewaktu masih sangat muda, orangtua Paulus memutuskan ia harus menjadi seorang rabi (guru hukum Taurat). Sebagai seorang anak kecil di Tarsus, ia belajar tentang tradisi-tradisi umat Yahudi melalui pendidikan yang teratur di sinagoge setempat. Alkitabnya yang pertama kemungkinan besar adalah Septuaginta, terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani.
Sewaktu tinggal di Tarsus, Paulus juga belajar membuat tenda, sebab setiap murid hukum Taurat dianjurkan mempelajari suatu ketrampilan di samping menuntut ilmu. Hal ini sangat bermanfaat bagi Paulus pada kemudian hari, sebab dengan demikian dia sanggup memperoleh nafkah sendiri sewaktu melakukan pekerjaan misionernya.

Di kota Tarsus Paulus mendapat kesempatan belajar tentang cara hidup bangsa yang bukan Yahudi. Oleh karena itu, ketika waktunya tiba, dia dapat memperkenalkan Injil Kristus kepada bangsa-bangsa lain dengan cara yang sangat baik.Dalam sejarah Perjanjian Baru sesudah kebangkitan Yesus, perhatian beralih dari Petrus dan para murid Yesus lainnya kepada seorang tokoh penting lain dalam kehidupan jemaat mula-mula – yakni Paulus, sang Farisi. Paulus bukan satu-satunya orang Farisi yang menjadi Kristen (Kisah Para Rasul 15:5), tetapi ia memang yang paling terkenal. Berbeda dengan banyak orang Kristen Yahudi lainnya, Paulus tidak lahir di Palestina. Sama seperti banyak orang yang bertobat pada hari Pentakosta, ia seorang Yahudi Helenis. Ia berasal dari kota Tarsus di provinsi Silisia, dan dia juga seorang warga negara Roma (Kisah Para Rasul 22:3,27).[1]

  1. Masa muda Paulus

Mungkin sekali ada dua masa yang berbeda dalam kehidupan Paulus sewaktu muda: masa kanak-kanak yang dihabiskannya di Tarsus, dan masa muda serta awal kedewasaan di Yerusalem. Kata “dibesarkan” dalam Kisah Para Rasul 22:3 dapat berarti ketika masih bayi Paulus pindah dari Tarsus ke Yerusalem. Tetapi kebanyakan ahli berpendapat hal itu hanya mengacu pada pendidikannya. Paulus pulang ke Tarsus setelah pertobatannya (Kisah Para Rasul 9:30), jadi kelihatannya kota ini yang dianggapnya sebagai kampung halaman.

  1. Pekerjaan Rasul Paulus sebelum Dia bertobat
  2. Penganiayaan Orang Kristen

Paulus menjadi pemimpin di antara orang Yahudi. Para pemimpin yang lebih tua mundur dan membiarkan kesempatan kepada Paulus menjadi pimpinan pasukan untuk menghancurkan Kekristenan. Paulus sendiri menggambarkan tindakannya yang melawan Kekristenan ini dengan berkata: “Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota- kota asing.” (Kisah Para Rasul 26:10,11).Paulus adalah seorang yang taat kepada agama Yahudi dan dia merasa bahwa apa yang dia lakukan itu benar. Ini terjadi sebelum ia mengalami kasih dan anugerah dari Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristus.[2]

  1. Proses pertobatan Paulus

Pertobatan Paulus merupakan salah satu peristiwa terbesar sejarah Kekristenan. Paulus telah bertanggung jawab atas begitu banyak kematian dan ribuan orang-orang Kristen yang dipenjarakannya. Sekarang ia ada dalam perjalanan menuju Damsyik, sebuah kota penting di Siria, untuk mengusir orang-orang Kristen di sana.    Ada tiga peristiwa dari pengalaman pertobatan Paulus yang tercatat di dalam Perjanjian Baru. Lukas menceritakannya menurut kenyataan sejarah dan Paulus menceritakannya dengan kata-katanya sendiri sebanyak dua kali (semua dapat ditemukan dalam Kitab Kisah Para Rasul).

Paulus telah membuat namanya ditakuti di antara semua orang Kristen di Yerusalem. Dia telah berhasil memisahkan atau membungkam banyak orang Kristen di kota suci itu. Kemudian, ia mendapat laporan tentang adanya kelompok besar orang Kristen di kota Damsyik. Kota Damsyik, kira-kira 240 km jauhnya dari Yerusalem. Dia memutuskan untuk pergi ke sana untuk melanjutkan penganiayaannya kepada orang- orang percaya ini. Dia telah diberi kekuasaan penuh dan membawa surat izin untuk memasuki kota dan menangkap semua orang Kristen di kota itu dan membawa mereka kembali dalam keadaan terbelenggu ke Yerusalem. Paulus dan kawan-kawan memulai perjalanan yang panjang menuju Damsyik. Perjalanan ini membutuhkan waktu enam sampai tujuh hari dan selama perjalanan panjang ini anak muda yang pandai dan penuh semangat ini mempunyai banyak waktu untuk berpikir. Mungkin ia mulai meragukan tindakannya. Dia tidak habis berpikir dan tidak mengerti bagaimana Stefanus bisa mati dengan begitu tenangnya. Dia tidak dapat melupakan doa Stefanus ketika Stefanus “menutup mata” dengan damai. Paulus merasa bahwa dia harus melakukan hal yang ia pandang benar, tetapi dia terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya. Oleh karena itu, ia pun pergi ke Damsyik.

Paulus menerima Injilnya dari Kristus sendiri, katanya, yakni dalam pewahyuan pada perjalanan ke Damsyik (lihat juga 1Korintus 15:8).  Dari pewartaan para murid ia sudah tahu bahwa Yesus diimani sebagai Kristus. Justru itulah sebabnya bahwa ia menganiaya orang Kristen, yang dari sudut Yahudi mesti dilihat sebagai orang murtad. Tetapi pada perjalanan ke Damsyik ia mulai sadar bahwa orang Kristen benar, Yesus sungguh Almasih, Putra Allah. Bagi Paulus ini suatu pengalaman batin. Tetapi pengalaman iman ini, yang bersumber pada wahyu Allah sendiri, membuat Paulus menegaskan bahwa ia tidak menerima Injilnya dari manusia[3]

 

 BAB III

AMPLIKASI  PERTOBATAN PAULUS DALAM KEHIDUPAN KEKRISTENAN PADA MASA KINI

  1. Menurut Para  Tokoh Gereja
  2. George T Montague SM,

Menjelaskan  tentang otentisitas ajaran Paulus sebagai ajaran yang sungguh berasal dari Kristus, dengan menekankan pentingnya peran pertobatan Rasul Paulus yang disebabkan oleh perjumpaan Paulus secara pribadi dengan Kristus yang telah bangkit. Pertobatan Rasul Paulus ini memang menjadi titik awal yang tidak hanya mengubah kehidupan Paulus secara pribadi, namun juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan seluruh Gereja. Memang Paulus tidak termasuk dalam bilangan keduabelas Rasul yang menjadi saksi bagi karya pelayanan Kristus sejak Kristus memulainya di zaman Yohanes Pembaptis. Namun demikian, Rasul Paulus telah melihat Kristus yang telah bangkit dan bahkan dalam terang kemuliaan-Nya (yang sampai membuatnya buta). Terang kemuliaan ini malah tidak ada dalam penampakan-penampakan Kristus kepada keduabelas Rasul-Nya itu. Maka panggilan kepada Rasul Paulus bersifat profetis, seperti halnya panggilan kepada Nabi Yehezkiel, Yeremia, dan Yesaya. Para Nabi itu juga tidak mengalami kontak langsung dengan Tuhan, sebagaimana yang dialami oleh keduabelas Rasul yang berkontak langsung dengan Tuhan Yesus. Namun para Nabi tersebut juga menuliskan kitab-kitab yang diakui Gereja sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, dan menjadi bagian dari Kitab Suci. Maka, seperti juga yang diungkapkan oleh para nabi tersebut, melalui Rasul Paulus nubuatan tentang Hamba Tuhan yang akan mewartakan Kabar Gembira kepada semua bangsa melalui pelayanan pengajaran dan penderitaan, sungguh-sungguh tergenapi Rasul Paulus sendiri mengalami bagaimana iapun turut mengambil bagian di dalam penderitaan Kristus demi mewartakan Injil ( 2 Kor 4:10-11;6:4-5; 2Kor 11:23-33).

Di awal perjalanan imannya sebagai seorang Kristiani, setelah ia dibaptis di Damsyik,Paulus menarik diri ke daratan Arab (lih. Gal 1:16-). Walaupun alasannya menyepi tidak disebutkan dengan jelas dalam Kitab Suci, namun dapat dimengerti, jika Rasul Paulus membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, saat segala nilai-nilai yang sebelumnya dipegang dengan kuat-kuat kini dibalikkan dan diarahkan kepada Kristus (Flp 3:7-12). Sejak masa pertobatannya, Rasul Paulus memiliki pengalaman rohani dengan Kristus yang sungguh mengubahnya menjadi manusia yang baru, yang hidup secara baru (Gal 2:20, Flp 1:21; 3:7-11). Dengan pengalamannya bertemu dengan Kristus di perjalanan ke Damsyik (34 AD) dan pengalaman rohaninya dengan Kristus, Paulus dengan tegas menyatakan bahwa Injil yang diberitakannya itu tidak berasal dari manusia namun berasal dari wahyu Yesus Kristus (lih. Gal 1:11-12). Walaupun kelak dalam perjalanan selanjutnya, pertemuan Paulus dengan para saksi mata kehidupan Kristus tentu meneguhkan kebenaran wahyu yang diterimanya dari Kristus tersebut.[4]

  1. Fernand Prat SJ

menuliskan empat acuan ayat yang sangat penting, agar kita dapat memahami keotentikan pengalaman Rasul Paulus pada saat pertobatannya, yaitu justru karena sebelumnya ia adalah seorang Yahudi yang sangat taat dan yang karena ketaatannya itu ia menganiaya jemaat Allah, sebab ia berpikir bahwa dengan melakukannya ia berbuat sesuatu yang benar menurut hukum taurat: “Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.” (Gal 1:13-14)…. “Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.” (1Kor 15:9)…”…aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Tim 1:13) …”tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.” (Flp 3:5-6).

Seseorang yang sedemikianlah yang kemudian dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk menjadi Rasul-Nya, dan sungguh rahmat Tuhan-lah yang mengubahnya menjadi seorang Rasul yang luar biasa, yang kita kenal dengan nama Rasul Paulus. Kasih Tuhan Yesus mengubah seluruh hidup Rasul Paulus, dan karena pengalaman dikasihi oleh Tuhan ini, Rasul Paulus dapat mengatakan ungkapan yang indah ini, yang juga dapat menjadi ungkapan hati kita semua yang mengimani Kristus: “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Gal 2:20)[5]

 

https://yusmanlaoli.wordpress.com/2013/06/18/latar-belakang-kehidupan-paulus-menurut-kisah-para-rasul/

Paulus dari Tarsus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 – 67 M) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin,[4] yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel.[3] Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi.[5] Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus.[6]

Paulus menyebut dirinya sebagai “rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi” (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula, Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat Galatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobussaudara Yesus, yang disebut sebagai Sidang Sinode atau KonsiliGereja yang pertama (Konsili Yerusalem).[7]

Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:

  1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu
  2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
  3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injilke daerah-daerah berbahasa Yunani.

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus

 

MATERI UNTUK ANAK

 

ADA SATU TOKOH ALKITAB bernama PAULUS, dia biasa dipanggil sebagai RASUL PAULUS.

(Guru bisa menambahkan apa kehebatan pemakaian Tuhan dalam hidup Rasul Paulus, misalnya dia menulis berapa surat, misalnya berapa jemaat yang dia rintis, dll)

Rasul Paulus memiliki masa lalu yang sangat luar biasa:

 

Kebenaran yang sejati Filipi :1-16

(3-1b) Menuliskan hal ini lagi p  kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. 3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, q  hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu 1 3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, r  yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus s dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. 3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya t  pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 3:5 disunat u  padahari kedelapan, dari bangsa Israel, v  dari suku Benyamin, w  orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, x  3:6 tentang kegiatan y  aku penganiaya jemaat, z  tentang kebenaran a  dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi b  karena Kristus.3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan c  akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari padasemuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus 2 , d  3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, e  melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran f  yang Allah anugerahkan 3  berdasarkan kepercayaan. g  3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal h  Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, i  di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, j  3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan k  dari antara orang mati. 3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, l melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, m  karena akupun telah ditangkap n  oleh Kristus Yesus. 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan 4 : aku melupakan apa yang telah di belakangku o  dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-larip  kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, q  yaitu panggilan r  sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, s  berpikir demikian. t  Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. u  3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.

 

Sebagai orang Israel, Paulus dulu, sebelum mengenal Kristus Yesus, dia sangat bangga dengan hal-hal seperti ini:

  • disunatu  padahari kedelapan, ( artinya sejak bayi sudah mengikuti aturan hukum taurat)
  • dari bangsa Israel,
  • dari suku Benyamin,
  • orang Ibrani asli,
  • tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
  • tentang kebenarana  dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Tetapi ketika Paulus bertobat, dan melihat ke masa lalunya, dia menganggap semua kebanggaan di masa lalu itu sampah.

Mungkin di masa lalu kita pernah jadi juara, pernah jadi orang hebat, pernah melakukan hal-hal yang luar biasa, lupakan itu. Karena jika tidak, kita akan menjadi sombong dan menjadi orang yang memiliki kebanggaan diri yang berlebihan, sehingga kita tidak bisa maju di hari depan, cepat puas, cepat merasa hebat, pada akhirnya malas belajar, malas berlatih, malas mengembangkan diri, karena merasa sudah hebat.

Juga Paulus melihat masa lalunya, dia dulu adalah orang yang jahat.

  • tentang kegiatany  aku penganiaya jemaat, 

karena pada saat itu, orang yang menganiaya jemaat , dianggap melakukan hal yang hebat.

I Timotius 1:12 dulu rasul Paulus adalah seorang Penghujat, seorang pengaiaya, seorang yang ganas.

Mungkin di masa lalu kita pernah gagal, pernah sakit, pernah sakit hati, pernah terluka, pernah dihina, pernah direndahkan, pernah dibully, dll. Lupakan kenangan buruk masa lalu tersebut, karena kalau kita mengalami luka hati yang belum sembuh/ trauma, maka hari depan kita akan terhambat, kita tidak dapat bergerak maju.

Semua yang kita anggap sebagai keberhasilan atau kegagalan di masa lalu harus kita tinggalkan, kita tidak boleh menengok ke belakang, karena kalau kita masih melihat ke belakang terus, maka kita tidak akan dapat maju terus ke depan, ke masa depan yang Tuhan berikan.

Oleh karena itulah: Tuhan mengajak kita terus berlari ke depan, jangan melihat ke masa lalu.

Filipi 3: 13-14

aku melupakan apa yang telah di belakangku o  dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-larip  kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, q  yaitu panggilan r  sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Seperti halnya burung rajawali, harus mengalami pemulihan dari luka masa lalunya, sembuh dari luka-lukanya.

 

The Story of Eagle:

Rajawali memiliki usia yang panjang, bisa mencapai umur 40 tahun ( bahkan sampai usia 120 tahun)

Mengapa rajawali memiliki umur yang panjang, karena rajawali hidup di lingkungan yang bersih dan baik.

Rajawali memiliki siklus hidup paruh umur, pada usia tertentu rajawali akan mengalami SAKIT .

Maka rajawali harus berjemur menghadap sinar matahari untuk supaya sayabnya mengalami kesembuhan. Dan bukan hanyaitu tulang-tulangnya pun serta dagingnya akan diperbaharui, sehingga dia pun pada akhir dari kesembuhannya dapat memiliki masa hidup dua kali lipat dari usianya yang sekarang. Contoh Sakit pada usia 5 tahun, maka nanti setelah sembuh dia bisa punya masa hidup 10 tahun lagi ( 2X5)

Sikap rajawali menentukan kesembuhannya atau kematiannya pada saat dia sakit. Untuk sembuh, rajawalai harus merelakan diri untuk berdiam, berjemur, jangan terbang dulu. Karena bila rajawali memaksakan untuk terbang dalam keadaan sakit, dia akan mudah mati karena terjatuh, diburu oleh pemburu,dlsb.

Seperti halnya kita, kita membutuhkan berdiam diri sampai kita mengalami kesembuhan jiwa, dan jangan terburu buru untuk memutuskan sesuatu/ mengambil keputusan

Kita perlu berdiam untuk mendengar suara Tuhan yang berbicara kepada hati nurani kita

 

SELA  di hadapan TUHAN akan menyembuhkan semua traumatik masa lalu kita

Jadi agar kita sembuh, kita harus lebih banyak mengambil waktu berdiam di hadapan TUHAN, berdoa, membaca Alkitab, bersekutu dengan TUHAN, hidup dekat dengan TUHAN, maka semua luka dan trauma di masa lalu akan sembuh, dan kebanggaan-kebanggaan semu di masa lalu juga akan tidak jadi penghalang bagi kita untuk maju ke depan.

 

Mari kita lihat kesaksian berikut ini;

KISAH HIDUP SANG JUARA

Sikap Hati; Meninggalkan Trauma/ Luka Hati di masa Lalu

 

 

 

SEBUAH KEMENANGAN

Adik –adik, hari ini kita akan mendengar kisah hidup seorang bernama REGINA IVANOVA, seseorang yang pantang menyerah, walaupun dalam hidupnya ia mengalami banyak tantangan.

Hari itu adalah hari yang luar biasa, nama REGINA disebut sebagai juara dalam acara INDONESIAN IDOL. Semua orang bertepuk tangan dan bergembira atas kemenangannya.

 

Regina idol atau nama lengkapnya REGINA IVANOVA adalah salah satu kontestan 12 besar indonesian idol 2012 yang terlahir di Jakarta 4 Desember 1985 silam. Itu artinya 2015 ini dia akan berusia 30 tahun.

Regina pun di setiap penampilannya selalu memukau penonton dengan penjiwaan dalam menyanyikan lagu yang begitu luar biasa, seperti sewaktu ia menyanyikan lagu someone like you, membuat penonton di studio maupun dirumah terkagum-kagum.

 

Di Indonesian Idol 2012, Regina berhasil memukau tim juri ‘Triple A’ dengan membawakan lagu bernotasi sulit dari penyanyi Adele. Suaranya yang berat membuat penampilan Regina di babak eliminasi lalu, terdengar sangat bagus.

 

 

 

Regina kini  sedang bersiap untuk merilis single perdananya “Kemenangan”. Lagu ciptaan Ahmad Dhani ini sendiri adalah lagu kemenangan bagi pemenang ajang pencarian bakat yang diikuti oleh Regina.

Adalah Universal Musik Indonesia, perusahaan rekaman yang akan menaungi Regina Ivanova dan siap untuk merilis single perdana milik dara kelahiran 4 Desember 1985.

“Hari ini aku recording lagu Kemenangan yang merupakan lagu dari winning song Indonesian Idol 2012. Bangga banget, bahagia banget, dan enggak nyangka banget kalau lagu ini bakalan aku yang nyanyiin dan direkam, puji Tuhan, bersyukur banget,” tutur Regina.

 

Rencananya lagu Kemenangan ini sudah bisa didengarkan di radio-radio mulai minggu depan. Itu berarti, Regina Idol akan keliling untuk promo keberbagai daerah setelah single ini resmi dirilis.

 

Regina menjadi Juara Indonesian Idol 2012 yang nantinya akan disertakan dalam ajang Asia Idol

SABAR DALAM KESESAKAN

Tetapi siapa sangka di balik kemenangannya itu, sebenarnya Regina menyimpan cerita yang sangat mengharukan?

Regina lahir tanggal 14 Desember 1985. Sewaktu kecil dia pernah mengalami kecelakaan. Regina , dalam kecelakaan itu Ibu dan adiknya selamat, tapi menyedihkan sekali, Ayahnya meninggal dunia.

 

Bukan hanya itu, Regina pun pernah mengalami patah kaki. Hal itu terjadi saat Regina berusia 10 tahun  , yaitu tahun 1995, dalam kecelakaan itu kaki kanannya pun cidera patah kaki sampai harus dioperasi 2 kali. Tetapi hal itu tidak pernah membuat Regina menjadi mundur, menyerah  dan putus asa.

Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya meninggal dunia juga

 

Karena tertipu investasi, Ibunya harus menggaidaikan rumah mereka sampai akhirnya rumahnya dijual dan beli rumah yg lebih kecil yg sekarang dia tempati bersama ibu dan 2 adiknya

Rumah tersebut juga direnovasi dgn bantuan warga, ada yg bantu pagar, atap, dsb.

 

 

Kehidupan sehari hari juga mengandalkan bantuan saudara2 ibunya, dan setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja .

 

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Regina sejak kelas 1 SMU sudah menyanyi di cafe.

 

Regina sebagai kontestan tertua, ternyata sudah mandiri sejak kecil. Hal tersebut diungkap sang bunda (Vanka) yang menuturkan bahwa anaknya sudah hidup sebagai pribadi yang mandiri sejak lama. Dan sebelum berada di karantina Indonesian Idol 2012, Regina sudah menopang hidup keluarga sebagai penyanyi kafe dan sebagai marketing disebuah perusahaan swasta.
Menurut Regina, pekerjaannya sebagai penyanyi Cave sangat menyenangkan, karena selain mendapatkan penghasilan, ia pun dapat menyalurkan hobi bernyanyinya.

 

 

Seperti yg kita ketahui, Regina gagal menginkuti Indonesian Idol sampai 6x!!!

Tapi, dia tidak putus asa, berjuang terus sampai ke-7 kali nya dia berhasil !! Apa yang terjadi kalau waktu itu Regina “Menyerah” pada saat dia gagal pada seleksi Indonesian Idol yang ke 2 atau ke 3 atau bahkan dia berhenti dan menyerah saat yang ke 6 juga masih gagal!! Pasti Regina tidak akan pernah mengalami berkat seperti saat ini “sebagai pemenang Indonesian Idol 2012″.

 

 

 

 

Di sebuah kantor redaksi sebuah surat kabar, di Batam,  Regina mengisahkan sekelumit perjalanannya di Indonesian Idol itu

Di ruangan itu, Regina menceritakan perjuangannya dalam mencapai mimpi menjadi kontestan di final Indonesian Idol sampai pengalamannya saat ini setelah menjadi idola baru dunia musik Indonesia. Seperti yang sering diceritakannya saat Spectacular Show Indonesian Idol beberapa waktu lalu, Regina mengaku impiannya untuk sekadar masuk grand final saja sangat berat dan lama. Ia harus menunggu tujuh musim Indonesian Idol, sejak tahun 2004 untuk mencicipi panggung Spectacular.

“Tampil di panggung Spectacular Indonesian Idol itu panggilan jiwa saya. Makanya meski banyak sindiran ketika saya berulang-ulang mendaftar dan gagal,” kata Regina.

Tak tanggung-tanggung, sindiran itu datang dari keluarganya sendiri. Namun ia tak peduli. Gairahnya selalu bangkit setiap kali melihat iklan pendaftaran Indonesian Idol.

“Setiap musim baru Indonesian Idol, setelah melihat iklannya, saya langsung ke warnet untuk mendaftar online,” kenangnya.

Jalannya Regina terbuka ketika lagu Someone Like You yang dipopulerkan penyanyi asal Amerika Serikat, Adele, muncul dan menjadi lagu favoritnya. Lagu itu kemudian menjadi andalannya saat audisi Indonesian Idol.

‘The winner sees an answer for every problem” “The looser sees the problem in every answer”

“Seorang pemenang selalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, Sedang seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban.”

Tuhan menguji kesabarannya selama 6 tahun, Tuhan menempa mentalnya dan Tuhan membuat indah pada waktuNYA !

Tuhan menghendaki Regina belajar lebih lagi, dan saudara lihat para juri mengakui bahwa kemampuan Regina di atas lainnya bahkan dapat dipakai sebagai “standar” kualitas bagi Indonesian Idol berikutnya.

Keberhasilan Regina di Indonesian Idol adalah jawaban TUHAN atas kesabaran dan perjuangannya, terlebih atas doa-doanya.

 

PESAN MAMA BUAT REGINA

Sebagai kontetestan yang berhasil masuk kebabak 3 besar Indonesian Idol 2012, tentunya sang bunda bangga dengan prestasi anaknya tersebut. Terlebih ajang ini merupakan ajang bergengsi tingkat dunia. Namun begitu, sang bunda tetap memberikan pesan khusus agar Regina menjadi anak yang seperti dahulu, mandiri, tegar, dan selalu semangat, tanpa ada yang berubah sedikit pun, tidak sombong sekalipun kariernya terus menanjak.

 

 

TELADAN REGINA BUAT KITA

Kisah hidup Regina dapat memberi contoh bukan hanya di dunia musik saja tapi kegigihannya memberi sebuah inspirasi bagi kita semua sebagai anak-anak Tuhan yang harus terus berjuang untuk memenangkan kehidupan ini dan bertahan sampai seluruh rancangan Tuhan digenapi atas hidup kita.

“KEMENANGAN ADALAH MILIK ORANG-ORANG YANG BERDOA DAN BERJUANG”

 

 

Mari kita lihat hidup REGINA, walaupun berkali kali dia gagal, dia tidak trauma, dia melangkah terus maju ke depan, dia terus berlari ke depan dan sampai akhirnya dia menang !

Seandainya Regina terus melihat masa kecilnya yang menyedihkan, dan terus melihat kegagalannya dari tahun ke tahun ikut audisi, dia pasti tidak dapat meraih kemenangan itu.

Generasi Rajawali adalah generasi yang mengalami kesembuhan dari luka di masa lalu dan meninggalkan kebanggaan masa lalu untuk memulai masa kini dengan rendah hati.

 


 

SEMUA YANG TERKAIT SIL THE EAGLE GENERATION:

INSPIRASI RAJAWALI OLEH DJAROT WIJANARKO

SINOPSIS DAPAT ANDA BACA DI SINI:

SEKOLAH INJIL LIBURAN THE EAGLE GENERATION

SIL THE EAGLE GENERATION SESI 1

SIL THE EAGLE GENERATION SESI 2

SIL THE EAGLE GENERATION SESI 3

SIL THE EAGLE GENERATION SESI 4

SIL THE EAGLE GENERATION SESI 5

TIPS MENYELENGGARAKAN SIL DALAM FAMILYCAMP

CONTOH BERBAGAI PERSIAPAN SIL THE EAGLE GENERATION

 

 

 

Tinggalkan komentar