16 GAMES WORD SMART PADA MULTIPLE INTELLEGENT


MATERI INI ADALAH PENGEMBANGAN MATERI DARI MAXIMUM POTENCY YANG DAPAT ANDA KLIK DI SINI:

MAXIMUM POTENCY

Sengaja disini dihadirkan beberapa permainan, agar anda dapat mempunyai beberapa pilihan kemungkinan:

  • Pilihan 1. Durasi 1 jam
    • Jika anda dalam satu kesempatan, memakai 8 pos untuk 8 dimensi kecerdasan, pilih saja satu permainan dari semua permainan yang ada di tiap dimensi kecerdasan. Setiap permainan membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit.
    • Akan tetapi jika dalam dimensi kecerdasan tersebut terbagi menjadi dua bagian besar, seperti misalnya music smart terdiri dari musik Vokal dan Instrumental, maka saya sarankan anda memilih dua permainan, yang satu bersifat Vokal dan satu lagi bersifat instrumental. Demikian juga dengan word smart, yang terdiri dari dua bagian besar yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis.
    • Jika murid-murid anda terdiri dari kelas besar dan kecil, maka anda memilih satu permainan pada tiap dimensi kecerdasan untuk KELAS KECIL, dan satu permainan lagi pada tiap dimensi kecerdasan untuk KELAS BESAR, kecuali music smart dan word smart
    • Untuk mekanismenya, dalam satu jam anak-anak dapat memilih 3 saja pos yang paling disukainya.
  • Pilihan 2. Durasi 3 jam
    • Jika anda dalam satu kesempatan , memakai 8 pos yang kesemua pos itu dijajal oleh semua anak
    • Pilih saja satu permainan untuk tiap dimensi kecerdasan , kecuali music smart dan word smart.
    • Jika murid-murid anda terdiri dari kelas besar dan kecil, maka anda memilih satu permainan pada tiap dimensi kecerdasan untuk KELAS KECIL, dan satu permainan lagi pada tiap dimensi kecerdasan untuk KELAS BESAR, kecuali music smart dan word smart
    • Untuk mekanismenya, dalam tiga jam semua anak mendatangi semua pos
  • Pilihan 3. Durasi 3 jam selama 8 pertemuan (dua bulan).
    • Durasi tiga jam untuk tiap pertemuan ini tidak mutlak, anda bisa jadikan dua jam, satu jam, terserah anda, karna semakin sedikit durasi yang anda pilih, semakin sedikit pula permainan yang anda pilih, demikian pula sebaliknya semakin lama durasi yang anda pilih, semakin banyak juga permainan yang anda pilih.
    • Namun saya akan memberikan jumlah permainan sebanyak mungkin dari setiap ide yang Tuhan berikan. Sehingga anda bisa memilih permainan mana yang memungkinkan untuk dilaksanakan baik secara waktu, SDM, dan situasi kondisi yang ada.
    • Jika murid-murid anda terdiri dari kelas besar dan kecil, maka anda memilih beberapa permainan untuk kelas kecil dan beberapa permainan untuk kelas besar
    • U ntuk music smart dan word smart tidak menjadi masalah, pasti baik musik vokal maupun instrumental, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan semuanya pasti akan terjamah.
    • Untuk mekanismenya, dalam kurun waktu 8 pertemuan/2 bulan, anak-anak menjajal 8 dimensi kecerdasan dimana tiap dimensi terdiri dari 6-12 permainan.

ASUMSI PENGELOMPOKAN UMUR

  • Kelas besar (4-6 SD)
  • Kelas kecil (1-3 SD)
  • Kelas Balita ( TK)

SKALA PENGUKURAN:

  • MATIUS untuk yang berminat sekali
  • MARKUS untuk yang berminat tetapi di bawah skala Matius
  • LUKAS menunjukkan minatnya tetapi kemampuannya bukan di bidang ini, tetapi masih ada harapan untuk pengembangan lebih lanjut
  • YOHANES tidak berminat sama sekali di bidang ini

Klik tautan di bawah ini untuk mendapatkan tata cara penilaian dan pengolahan nilai untuk MEMBUAT RAPORT yang akan diberikan pada wali murid pada akhir kegiatan ini

TATA CARA PENGOLAHAN DATA MULTI GAMES 8 DIMENSI KECERDASAN

CONTOH RAPORT YANG TELAH SAYA BUAT, BERDASARKAN PENGKUALIFIKASIAN KECERDASAN BERBAHASA :

KEMAMPUAN MENDENGAR

KEMAMPUAN SASTRA

KEMAMPUAN BERBICARA

KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN IDE DALAM TULISAN

KEMAMPUAN MEMBACA

dapat anda klik di bawah ini ( draft ini dibuat berdasarkan post permainan yang bisa anda baca selanjutnya pada tulisan ini)

CONTOH RAPORT WORD SMART- MENGGUNAKAN NAMA SAMARAN

Pos 5. WORD SMART ( 5 anak)

GAMES TERKAIT BAHASA LISAN

1.MELANJUTKAN CERITA DARI CERITA YANG SUDAH ADA/ CERITA TERKENAL

( DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru menyebutkan satu kalimat pembuka sebuah cerita Alkitab “Maka sampailah Yesus di rumah Zakeus. …”, dan sengaja tidak menyelesaikan cerita itu.
  • Setelah itu , guru mempersilahkan murid yang duduk di samping kirinya untuk melanjutkan cerita itu. Setelah murid itu menyelesaikan kalimatnya, ia boleh mempersilahkan teman di samping kirinya lagi, demikian seterusnya sampai orangnya habis. Untuk menunjuk orang lain, tidak selalu harus urut tempat duduk, justru disinilah letak kesulitan game ini karna tiap orang harus siap melanjutkan cerita kapan pun dia ditunjuk.
  • Skala pengukuran:
    • Matius  : melanjutkan cerita dengan lancar dan dengan kata-kata yang kaya akan kosa kata/diksi yang tepat, tanpa terbata-bata sedikitpun, bahkan terkesan cenderung sulit untuk direm. Benar –salahnya isi cerita tidak menjadi pertimbangan penilaian.
    • Markus : dapat melanjutkan cerita namun tidak terlalu panjang dan kosa katanya agak klise.
    • Lukas; terbata-bata dan macet dalam berbicara, namun masih menunjukkan usaha kerasnya
    • Yohanes; benar-benar macet.
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak
      • Panduan kalimat pembuka cerita.

      CONTOH –CONTOH KALIMAT PEMBUKA CERITA

      1. KISAH ZAKHEUS: “Maka sampailah Yesus di rumah Zakeus…
      2. KISAH HAWA JATUH DALAM DOSA ; “Kemudian Hawa pun memetik buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat itu…
      3. KISAH NUH DAN BAHTERA ; “Kini bahtera besar itu telah selesai dibuat oleh Nuh seperti yang telah diperintahkan oleh TUHAN…
      4. KISAH TENTANG SORGA ; “Di sorga nanti sudah tidak ada air mata lagi
      5. KISAH PENCIPTAAN: “Hari ke enam Tuhan pun menciptakan manusia itu….
      6. KISAH MUJIZAT PERTAMA: AIR MENJADI ANGGUR ; “Benar-benar ajaib, kini air itu telah berubah menjadi anggur
      7. KISAH MENARA BABEL : “Menara itu begitu tinggi, tetapi kini pembangunan menara Babel itu pun terhenti di tengah jalan…
      8. KISAH TUHAN YESUS MENYEMBUHKAN ORANG BUTA ; “Orang buta itu kini telah dapat melihat, ia bersorak kegirangan….
      9. KISAH LIMA ROTI DAN DUA IKAN; “Ayo kumpulkan sisa-sisa dari roti dan ikan itu…bawa kemari semuanya..
      10. KISAH PETRUS BERJALAN DI ATAS AIR; “ Petrus menengok ke kiri dan ke kanan, hatinya berdebar-debar karna ia merasa ngeri jika seandainya ia tenggelam di danau dalam itu.

       

2.MENCIPTAKAN CERITA DARI CERITA YANG BELUM SELESAI

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru menyebutkan satu kalimat pembuka sebuah cerita, dimana kalimat pembuka itu adalah kalimat umum yang tidak mengarah pada salah satu cerita pun, misalnya “Jika aku hidup di jaman Yesus hidup dan bertemu dengan Yesus di sebuah taman….”
  • Setelah itu , guru mempersilahkan murid yang duduk di samping kirinya untuk melanjutkan cerita itu. Setelah murid itu menyelesaikan kalimatnya, ia boleh mempersilahkan teman di samping kirinya lagi, demikian seterusnya sampai orangnya habis. Untuk menunjuk orang lain, tidak selalu harus urut tempat duduk, justru disinilah letak kesulitan game ini karna tiap orang harus siap melanjutkan cerita kapan pun dia ditunjuk.
  • Skala pengukuran:
    • Matius  : melanjutkan cerita dengan lancar dan dengan kata-kata yang kaya akan kosa kata/diksi yang tepat, tanpa terbata-bata sedikitpun, bahkan terkesan cenderung sulit untuk direm. Isi cerita tidak menjadi penilaian, dalam arti tidak ada cerita yang dianggap salah atau benar, yang kita nilai di sini adalah apakah si anak bisa berbicara dengan lancar untuk melanjutkan cerita tersebut.
    • Markus : dapat melanjutkan cerita namun tidak terlalu panjang dan kosa katanya agak klise
    • Lukas; terbata-bata dan macet dalam berbicara, namun masih menunjukkan usaha kerasnya
    • Yohanes; benar-benar macet.
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak
      • Panduan kalimat pembuka cerita.

      MENCIPTA CERITA

      1. Seandainya ketika aku bangun besok pagi, bertemu dengan Yesus yang berdiri di hadapanku…..
      2. Ketika aku besar nanti, aku bertumbuh menjadi seorang dewasa yang….
      3. Kala itu aku tersesat di sebuah hutan yang sangat lebat dan sunyi sepi….
      4. Di sebuah rumah tua yang kulewati, kulihat ada seekor anjing menggonggong….
      5. Cita-citaku sudah tercapai. Kala itu aku sudah berumur 35 tahun……
      6. Suatu hari yang cerah, ada seorang pengemis tua melewati gang sempit itu….
      7. Singa itu berjalan dengan gagah, langkahnya ditakuti semua binatang hutan…
      8. Kaki anak bayi  itu menendang-nendang, tangisannya amat nyaring terdengar sampai di kejauhan……
      9. Sesekali ditengoknya jendela yang tirainya terbuka……
      10. Piala itu dipajang di ruang tamu rumah itu…..

       

3. LOMBA BERDEBAT

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru mempersiapkan thema sebuah LOMBA DEBAT, misalnya  (untuk kelas besar) : BERPACARAN DI USIA 12 TAHUN ITU BOLEH.
  • Thema sengaja dibuat kontrovesional
  • Anak-anak masuk dalam lomba debat perorangan, jadi satu lawan satu.
  • Guru membuat undian, yang bertuliskan SETUJU, dan TIDAK SETUJU.
  • Anak yangmendapat undian SETUJU, walaupun dia tidak setuju, harus berdiri pada posisi SETUJU, demikian juga sebaliknya
  • Kini jelaskan pada mereka bahwa opini/ pendapat mereka tidak mempengaruhi penilaian. Yang dinilai di sini adalah apakah mereka dapat mempertahankan pendapat SETUJU atau TIDAK SETUJU itu dengan cara mengargumentasikan dengan baik dan dengan alasan-alasan yang masuk akal
  • Jika mereka melenceng dari thema , ada baiknya kertas bertuliskan thema dengan ukuran huruf yang besar-besar, dapat menolong mengingatkan mereka, demikian juga dengan tulisan setuju atau tidak setuju dapat mengingatkan mereka , mereka ada di posisi apa
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat berargumentasi dengan baik, dan menggunakan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan pendapat
    • Markus; dapat berargumentasi dengan baik, tetapi terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab
    • Lukas : kurang dapat berargumentasi dengan baik
    • Yohanes; tidak dapat berargumentasi sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Daftar Thema Lomba Debat
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      THEMA LOMBA DEBAT

      1. Harga kedalai sekarang sangat mahal, oleh karna itu sebaiknya kita stop makan tahu tempe

      2. Kerja bakti di sekolah itu tidak perlu, karna sekolah sudah punya tukang bersih-bersih

      3. Kegiatan lomba 17-an di RT itu tidak berguna, hanya membuang-buang uang RT saja.

      4. Menyapa tetangga itu perlu, agar kita hidup rukun dan damai

      5. Membantu ibu di rumah itu tidak penting, karna tidak membuat kita lebih cerdas

      POTONG THEMA INI UNTUK TIAP KELOMPOK ( SATU KELOMPOK SATU THEMA SAJA)

      HARGA KEDELAI

      SEKARANG SANGAT MAHAL, OLEH KARNA ITU

      SEBAIKNYA KITA STOP

      MAKAN TAHU TEMPE.

      —————————

      KERJA BAKTI

      DI SEKOLAH ITU TIDAK PERLU, KARNA

      SEKOLAH SUDAH PUNYA TUKANG BERSIH-BERSIH

      ———————————————–

      KEGIATAN LOMBA 17-AN

      DI RT

      ITU TIDAK BERGUNA,

      HANYA MEMBUANG-BUANG UANG RT SAJA.

      —————————-

      MENYAPA TETANGGA

      ITU PERLU,

      AGAR KITA

      HIDUP RUKUN DAN DAMAI

      ——————————–

      MEMBANTU IBU DI RUMAH ITU TIDAK PENTING,

      KARNA TIDAK MEMBUAT KITA LEBIH CERDAS

      Potong undian berikut ini dan gulung.

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      SETUJU

      TIDAK SETUJU

      Potong tulisan raksasa ini untuk di taruh di depan kelompok, sesuai hasil undian, agar mereka tidak lupa bahwa kelompok mereka adalah yang setuju atau yang tidak setuju terhadap thema

      TIDAK

      SETUJU

      SETUJU

4. MEMBUAT CERITA DARI KLIPPING GAMBAR

(DISARANKAN UNTUK KELAS KECIL ATAU BESAR)

  • Guru menghadirkan sebanyak mungkin potongan gambar dari majalah/ koran
  • Minta tiap anak memilih 5 gambar saja dari kliping yang ada
  • Minta mereka menyusun 5 gambar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah cerita
  • Minta mereka berlatih secara pribadi dan kemudian mempresentasikan hasil ide ceritanya pada teman-teman secara lisan
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat menceritakan sesuai gambar, ceritanya inspiratif dan sangat kronologis
    • Markus; dapat menceritakan sesuai gambar, tetapi dari satu gambar dan gambar yang lain terasa terpisah dan tidak terlihat alur cerita yang jelas/ berkesinambungan
    • Lukas : tidak dapat menceritakan dengan lancar, walau terlihat ada usaha
    • Yohanes; tidak dapat menceritakan sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kertas soal
      • Kertas dan ballpoint
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

5. MELANJUTKAN CERITA GURU

(DISARANKAN UNTUK KELAS BALITA)

  • Guru membawa buku gambar bercerita
  • Guru bercerita dan di sela-sela cerita memancing anak-anak untuk menimpali atau melanjutkan cerita tersebut
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat melanjutkan cerita guru, dan bersemangat untuk berbicara
    • Markus; dapat  melanjutkan cerita guru bila ditanya
    • Lukas : lebih banyak diam
    • Yohanes; diam sama sekali.
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Cerita Alkitab bergambar
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

6. MENGERJAKAN PERINTAH SEDERHANA

(DISARANKAN UNTUK KELAS BALITA)

  • Guru menyiapkan seperangkat alat makan di meja makan yang sengaja diseting pendek sehingga dapat dijangkau anak-anak. Semua peralatan makan sengaja dipiih yang terbuat dari plastik
  • Guru memberi perintah pada tiap anak, misalnya, “Melody, tolong ibu ambilkan gelas berwarna kuning itu.”
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat melakukan perintah sederhana pada perintah yang pertama
    • Markus; dapat  melakukan perintah sederhana pada perintah yang kedua
    • Lukas : dapat melakukan perintah sederhana pada perintah yang ketiga
    • Yohanes; diam sama sekali.
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Peralatan makan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

7. MENIRUKAN KATA YANG DIBACA OLEH GURU

( DISARANKAN UNTUK KELAS BALITA)

  • Guru membaca kata-kata dari sepuluh kartu kata
  • Setiap anak diminta maju dan menirukan kata yang dibaca guru
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat menirukan dengan baik semua kata
    • Markus; dapat  menirukan hanya beberapa kata
    • Lukas : tidak dapat menirukan
    • Yohanes; diam sama sekali.
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Peralatan makan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

8. MEMBACA PANTUN

(DISARANKAN UNTUK KELAS KECIL DAN BESAR

  • Guru mempersiapkan pantun pendek dan sederhana
  • Murid mendengarkan intonasi guru dalam memberi contoh
  • Murid diminta menirukan intonasi guru sekalimat demi sekalimat (bagi kelas besar) atau sefrase demi sefrase ( untuk kelas kecil)
  • Murid diminta membaca dengan intonasi yang bagus, seperti yang dicontohkan guru
  • Naskah pantun diperbanyak untuk tiap anak, sehingga selain menirukan kata-kata dan intonasi guru, mereka sendiri tetap memegang naskah pantun
  • guru harap berganti-ganti intonasi pada tiap anak tidak sama, walaupun dengan pantun yang sama, sehingga setiap anak diuji kepekaannya terhadap intonasi guru.
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat membaca dengan intonasi yang bagus
    • Markus; dapat membaca dengan lancar, tetapi belum berintonasi
    • Lukas : belum dapat membaca dengan lancar, walaupun sudah melakukan latian.
    • Yohanes; diam sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Naskah Pantun
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      PANTUN ALKITAB

      MAZMUR 45; 2

      Hatiku meluap dengan kata-kata indah

      Aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja

      Lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir

       

9. MEMBACA PUISI

(DISARANKAN UNTUK KELAS TENGAH)

  • Guru mempersiapkan puisi  pendek dan sederhana
  • Murid diberi waktu berlatih sendiri-sendiri/ membaca dalam hati
  • Murid diminta membaca dengan intonasi yang bagus, satu per satu tiap anak.
  • Tiap anak membaca satu kalimat saja, langsung berganti ke anak lain yang sengaja berbaris berjajar.
  • Pembacaan ini murni dari intonasi mereka sendiri, jadi tidak menirukan guru
  • Minta mereka berbaris sesuai daftar nama, dengan demikian memudahkan kita dalam memberi penilaian.
  • Apabila dalam satu putaran puisi, kita belum puas memberi penilaian, minta pembacaan ulang oleh anak-anak, sehingga dengan dua sampai tiga putaran kita mendapatkan penilaian yang lebih akurat.
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat membaca dengan intonasi yang bagus
    • Markus; dapat membaca dengan lancar, tetapi belum berintonasi
    • Lukas : belum dapat membaca dengan lancar, walaupun sudah melakukan latian.
    • Yohanes; diam sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Naskah Pantun
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      MEMBACA PUISI ALKITAB

      UCAPAN BAHAGIA

      Buah karya : Yesus dari Nasaret

      “Berbahagialah orang yang miskin  di hadapan Allah,

      karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

      Berbahagialah orang yang berdukacita  ,

      karena mereka akan dihibur.

      Berbahagialah orang yang lemah lembut ,

      karena mereka akan memiliki bumi.

      Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran ,

      karena mereka akan dipuaskan.

      Berbahagialah orang yang murah hatinya ,

      karena mereka akan beroleh kemurahan.

      Berbahagialah orang yang suci hatinya ,

      karena mereka akan melihat Allah.

      Berbahagialah orang yang membawa damai  ,

      karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

      Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran ,

      karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

      Berbahagialah kamu,

      jika karena Aku  kamu dicela dan dianiaya

      dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

      Bersukacita dan bergembiralah,

      karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”

10. MEMBEDAKAN INTONASI

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru mempersiapkan puisi  pendek dan sederhana, untuk dibaca guru
  • Puisi tersebut sengaja dibagi menjadi tiga bagian, untuk dibaca secara puitis, setengah puitis dan datar sama sekali
  • Murid diberi lebar kerja untuk menuliskan urutan pembacaan guru, apakah itu datar dulu, setengah puitis dan diakhiri dengan yang puitis
  • Guru membaca secara berganti-ganti urutan tingkat puitisnya pada kelompok yang berbeda. Jika waktu cukup banyak, anda bisa mengulangi permainan yang sama dengan urutan tingkat puitis yang berganti-ganti.
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat membedakan tingkat puitis yang berbeda, terbukti dengan isian di lembar kerja yang akurat
    • Markus; terkadang dapat membedakan tingkat puitis, terkadang gagal
    • Lukas : menunjukkan minatnya, tetapi kurang punya kepekaan terhadap intonasi
    • Yohanes; semua jawaban salah dan menunjukkan tidak berminat sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Naskah Puisi dalam 3 alinea
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      TUHAN, gembalaku yang baik

      Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku ,takkan kekurangan  aku . Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air  yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku .Ia menuntun  aku di jalan yang benar  oleh karena nama-Nya.

      Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,aku tidak takut bahaya,sebab Engkau besertaku ;gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.  Engkau menyediakan hidangan  bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;  pialaku  penuh melimpah.

      Kebajikan dan kemurahan  belaka  akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

      LEMBAR KERJA :

      Intonasi pembacaan tadi tergolong:

      PEMBACAAN ALINEA PERTAMA:

      (lingkari yang kamu pilih)

      • PUITIS
      • SETENGAH PUITIS
      • TIDAK PUITIS SAMA SEKALI

      PEMBACAAN ALINEA KEDUA:

      (lingkari yang kamu pilih)

      • PUITIS
      • SETENGAH PUITIS
      • TIDAK PUITIS SAMA SEKALI

      PEMBACAAN ALINEA KE TIGA

      (lingkari yang kamu pilih)

      • PUITIS
      • SETENGAH PUITIS
      • TIDAK PUITIS SAMA SEKALI

       

GAMES TERKAIT BAHASA TULIS

11. BERMAIN PUZZLE AYAT

( DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR-KECIL)

  • Guru menyiapkan puzzle ayat, dan anak-anak diminta menyusun puzzle ayat tersebut
  • Dalam waktu 5 menit minta mereka menyusun sebisanya.
  • Satu peket puzzle ayat, terdiri dari 4 potongan frase ayat.
  • Untuk kelas kecil (kls 1-3) paket puzzle tersebut sudah dikelompokkan, hanya saja tumpukannya diacak sedemikian rupa, sehingga anak-anak bertugas menyusun dengan kalimat yang benar
  • Untuk kelas besar (kls 4-6), paket puzzle di acak dari 2 paket yang ada ( terdiri dari 8 keping)
  • Siapa yang bisa menyusun dengan benar sebanyak mungkin puzzle, mendapat score tertinggi
  • Skala pengukuran:
    • Matius  : dapat menyelesaikan puzzle ayat sebanyak minimal  2 paket dalam kurun waktu 5 menit
    • Markus : dapat menyelesaikan puzzle ayat sebanyak minimal 1 paket dalam kurun waktu 5 menit.
    • Lukas; tidak dapat menyelesaikan puzzle ayat, namun menunjukkan minatnya .
    • Yohanes; tidak dapat menyelesaikan dan tidak berminat
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak
      • Puzzle ayat

      PEMBUATAN PUZZLE AYAT DAPAT ANDA PELAJARI DI ….

      MEMBUAT PUZZLE AYAT DARI TANGGALAN BEKAS

12. BERMAIN KATA LAIN/ SINONIM

DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR

  • Guru mempersiapkan sebuah kata yang mudah untuk dicari kata lain/sinonimnya
  • Guru menuliskan kata-kata tersebut dalam potongan karton, satu kata untuk tiap kartonnya
  • Guru meminta anak-anak menuliskan sebanyak mungkin kata yang artinya sama, misalnya: soal –   BERSUKACITA, bisa dijawab dengan BERGEMBIRA, TERTAWA, BAHAGIA, dll
  • Penulisan diperhitungkan jangka waktunya yaitu dalam kurun waktu satu menit saja untuk tiap soalnya.
  • Setelah anak-anak menuliskan jawaban mereka, periksa jawaban mereka dan siapa yang berhasil mendapat kata terbanyak tertepat, dia mendapat score tinggi
  • Skala pengukuran:
    • Matius: mengungkap kata sinonim dalam jumlah banyak dan tepat, serta mendapat kata-kata yang jarang diungkap oleh orang lain
    • Markus; dapat mengungkap kata sinonim tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan kata-kata yang dipilih terlalu klise/ umum
    • Lukas : kata-kata yang dipilih bukan kata sinonim, jauh dari arti kata awal
    • Yohanes; tidak dapat mengikuti permainan ini, atau kata yang ditulis terlalu sedikit
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kartu bertulis kata-kata soal
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      BERMAIN KATA SINONIM

      Carilah sinonim / kata yang sama artinya dengan kata ini:

      SEDIH

      TERINGAT

      MENGERTI

      LELAH

      BERSEMANGAT

      RIANG

      MARAH

      TERHARU

      NAIK

      MELUAS

       

13. MEMBUAT CERITA DARI KLIPPING GAMBAR

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru menghadirkan sebanyak mungkin potongan gambar dari majalah/ koran
  • Minta tiap anak memilih 5 gambar saja dari kliping yang ada
  • Minta mereka menyusun 5 gambar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah cerita
  • Minta mereka berlatih secara pribadi dan kemudian mempresentasikan hasil ide ceritanya pada teman-teman secara lisan
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat menceritakan sesuai gambar, ceritanya inspiratif dan sangat kronologis
    • Markus; dapat menceritakan sesuai gambar, tetapi dari satu gambar dan gambar yang lain terasa terpisah dan tidak terlihat alur cerita yang jelas/ berkesinambungan
    • Lukas : tidak dapat menceritakan dengan lancar, walau terlihat ada usaha
    • Yohanes; tidak dapat menceritakan sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kertas soal
      • Kertas dan ballpoint
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

14. MENGUNGKAPKAN APA YANG DIPIKIRKAN

DISARANKAN UNTUK KELAS KECIL DAN KELAS BESAR

  • Guru memberikan sebuah gambar di kelas, misalnya gambar pengemis, atau gambar orang yang sedang terbaring sakit.
  • Tiap anak mendapat kertas dan ballpoint
  • Minta mereka menuliskan apa yang mereka pikirkan tentang gambar itu, sebanyak mungkin sampai baris pada kertas tersebut habis
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat menuliskan dengan kalimat yang teratur dan kronologis pemikiran dapat terbaca dengan baik. Diksi/ pilihan kata yang kaya, ekspresif dan inspiratif.
    • Markus; dapat menuliskan dengan kalimat yang teratur, tetapi dalam waktu yang lebih lama
    • Lukas : tidak menghabiskan baris yang ada
    • Yohanes; tidak dapat mengungkapkan buah pikirannya sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kertas dan ballpoint per anak
      • Gambar yang diperlukan
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

15. MEMILIH KATA YANG TEPAT

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru mempersiapkan beberapa kata yang mirip, misalnya: ( tiap anak mendapat semua kata)
    • Pergi
    • Berangkat
    • Bergegas
    • Berkemas
    • Bersegera
    • Tergesa-gesa
    • Berlambat-lambat
    • Bermalas-malasan
    • Guru menyiapkan beberapa  kalimat yang tidak lengkap, dan harus diisi oleh anak-anak dengan kata yang paling tepat, misalnya:
      • Anton sudah terlambat menuju sekolah, maka dengan langkah seribu ia pun …………melangkahkan kakinya.
      • Budi bangun kesiangan, maklumlah, hari ini adalah hari libur sekolah.  Dengan ………

Ia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

  • Jika anak-anak dapat memilih pilihan kata yang tepat/ diksi yang tepat, maka ia termasuk memiliki word smart.
  • Buat permainan ini menjadi permainan ambil kata, tempel / letakkan pada kalimat yang ingin dilengkapi.
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat memilih diksi yang tepat pada semua soal .
    • Markus; dapat memilih diksi yang tepat tetapi tidak semua soal dijawab dengan tepat
    • Lukas : tidak dapat memilih diksi yang tepat, tetapi menunjukkan minat yang besar
    • Yohanes; tidak dapat memilih diksi yang tepat dan tidak berminat sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kertas soal
      • Pilihan jawaban
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      MEMILIH KATA YANG TEPAT/ DIKSI

      Ada beberapa kata yang mirip berikut ini:

      SEDIH

      DUKA

      DUKA LARA

      DUKA NESTAPA

      DUKACITA

      MIRIS

      SAKIT HATI

      PATAH HATI

      LUKA HATI

      Isilah kalimat di bawah ini dengan pilihan kata yang tepat.

      Rita harus meninggalkan kotanya dan berpindah ke kota lain, mau tidak mau ia harus berpisah dengan teman-temannya. Hari perpisahan itu pun tiba, hati Rita diliputi rasa………………..yang sangat dalam.

      Di kota yang baru, Rita berkenalan dengan teman-teman yang baru, tetapi apa daya, teman-teman di kota yang baru tidak seramah sahabat-sahabatnya di kota yang lama. Kini Rita pun merasakan ………………….   Karna …………………….-nya itu, Ia tidak pernah bersemangat saat berangkat ke sekolah.

16. MENGINGAT DAFTAR KATA

(DISARANKAN UNTUK KELAS BESAR)

  • Guru membuat beberapa daftar kata benda, misalnya 10 kata; rumah, mobil, dapur, kunci, sirup, sepatu, anggur, merah, dst
  • Minta 5 anak melihat dalam waktu yang sama, semua kata yang ada, setelah itu tutup soal
  • Setelah itu minta mereka menuliskan kembali semua kata yang tadi telah dilihat dalam sebuah kertas.
  • Skala pengukuran:
    • Matius: dapat menuliskan kembali minimal 80 % dari soal yang ada
    • Markus; dapat menuliskan kembali minimal 60 % dari soal yang ada
    • Lukas : dapat menuliskan kembali minimal 40 % dari soal yang ada
    • Yohanes; tidak dapat menuliskan sama sekali
    • Property yang perlu dipersiapkan
      • Kertas soal
      • Kertas dan ballpoint
      • Sepidol untuk menuliskan kode skala pada kartu kalung anak

      INGATLAH SEBANYAK MUNGKIN KATA DARI DAFTAR KATA INI:

      BENAR

      MULIA

      ADIL

      SUCI

      MANIS

      SEDAP DI DENGAR

      KEBJIKAN

      PATUT DIPUJI

      KASIH

      SUKACITA

      DAMAI SEJAHTERA

      KESABARAN

      KEMURAHAN

      KEBAIKAN

      KESETIAAN

      KELEMAHLEMBUTAN

      PENGUASAAN DIRI

      TIDAK IRI

      TIDAK DENDAM

      IMAN

      PENGHARAPAN

      RENDAH HATI

      SOPAN

      TIDAK EGOIS

      TIDAK PEMARAH

Tinggalkan komentar