INCREDIBLE GENERATION JOSHUA GENERATION MINGGU 13


MINGGU 13

INCREDIBLE GENERATION

IN= INTIMACY, CRE=CREATIVE, DI= DISCIPLINE, BLE=BLESSING.

JOSHUA GENERATION

MATERI KELAS TENGAH

THEMA; INTIMACY 12

 

TUJUAN:

Anak-anak IGJG mengenal bagaimana Yosua sembuh dari luka hati di masa lalu pada saat mereka datang ke hadapan Tuhan. Anak-anak saling sharing dan didoakan oleh pembimbing.

 GAME IGJG MINGGU 13 maaf belum dapat saya upload karena kuota tidak cukup, nanti lain hari akan saya tautkan bila kuota telah ditambah.

 

BACAAN GURU:

Ul 31:23, Yos 1:6,7,9

 

Anak-anak belum mengerti istilah trauma, oleh karena itu kita menggunakan istilah LUKA HATI DI MASA LALU, YANG BELUM SEMBUH. Nanti di awal kita akan menjelaskan kepada mereka apa arti luka hati di masa lalu, yang belum sembuh itu.

Ternyata kita sudah tahu sebelumnya, bahwa suku Efraim pernah hampir punah, oleh orang Gat yang berdiam di Kanaan.

Nah, di dalam buku GENERASI YOSUA, ada banyak sekali catatan-catatan yang mengungkap sisi-sisi traumatik Yosua yang tersebar di beberapa titik/ beberapa halaman secara acak, oleh karena itu, saya akan cantumkan potongan-potongan catatan-catatan itu untuk menjadi bacaan Guru, agar guru dapat memahami sisi-sisi traumatik Yosua itu dalam hal apa saja.

Catatan 1;

Ada sisi-sisi traumatik Yosua yang sudah mesti dikikis sejak dini, terkait dengan sejarah hampir punahnya suku Efraim, nenek moyang Yosua di masa lalu. Tuhan tegaskan bahwa untuk membalikkan sejarah bahwa kini Tuhan berkuasa memunahkan Amalek, itu soal mudah sekali bagi TUHAN, tetapi untuk orang Gat memunahkan suku Efraim, nanti dulu lah…tolong dipikir dulu, anda itu berhadapan dengan Siapa.  Tuhan sanggup membangkitkan keturunan yang baru, walau Efraim sudah tua. Itu perkara kecil untuk Tuhan memberkati buah dada dan kandungan, karena Dia adalah El – Shaddai. Bukankah kata shadd- berarti BUAH DADA? Allah El-Shaddai adalah Allah yang memberkati kesuburan, memberkati buah dada dan kandungan ! Allah yang juga seperti ibu yang merawati anak-anak-Nya bagaikan seorang ibu yang memberikan ASI kepada buah hatinya.

Dan tidak tanggung-tanggung, Musa sebagai seorang nabi, seorang pemimpin, seorang yang intim dengan Tuhan, mendapat pesan khusus untuk Yosua, jadi pesan ini harus dibisikkan ke telinga Yosua, harus ditekankan pada Yosua, bahwa ada janji Tuhan bahwa sejarah yang mencatat akan pernah adanya suatu bangsa  bernama bangsa Amalek , catatan sejarah semacam itu akan diluluhlantahkan oleh Tuhan, sampai tidak berbekas. Ini bukan pesan dari boss/tuan kepada abdinya, karena pada saat itu Yosua belum jadi abdi Musa, tetapi pesan Tuhan kepada seorang Yosua, seorang cucu cicitnya Efraim,  melalui hamba-Nya, nabi-Nya, Musa. Dan mengapa harus dibisikkan di telinga, karena Tuhan ingin berurusan secara pribadi dengan Yosua, seorang bernama Y_O_S_U_A ini.

Bukan suatu kebetulan penunjukan kepada Yosua pada saat itu. Dia benar-benar dilatih sejak jauh-jauh hari sebelum dia benar-benar jadi pemimpin menggantikan Musa, tentang bagaimana cara memilih orang masuk dalam pasukan, bagaimana cara memimpin pertempuran, bagaimana caranya menggunakan mata pedang, dan bagaimana caranya menaruh iman kepada Tuhan sebagai Panji-panji kemenangan, serta bagaimana caranya bersinergi dengan Tim pendoa; Musa, Harun serta Hur yang berada di puncak bukit sana, serta bagaimana untuk tidak mengandalkan rasa percara diri pada si Hosea (keselamatan) tetapi mengalihkan pada rasa percaya Tuhan, si Yosua (keselamatan datangnya dari Yehovah)

Catatan 2;

Dari sinilah kisah bergulirnya NUN, seorang ayah Hosea bin Nun, seorang ayah dari Yosua bin Nun, yang menanamkan VISI yang kuat kepada anaknya, akan pentingnya sebuah keselamatan, setelah tentunya mereka mengetahui dari sejarah keluarga bahwa suku mereka pernah hampir punah.

Dan dari kisah inilah kita jadi tahu, bahwa Yosua memiliki TRAUMATIK tersendiri ketika harus kembali ke KANAAN, bagaimana memasukinya, bagaimana memeranginya, bagaimana mendudukinya, bagaimana mendapatkannya, bagaimana menang dan menikmati susu dan madunya, sedangkan di sana ada orang-orang GAT,  ada penduduk asli Kanaan yang pernah memusnahkan 7 keturunan daripada nenek moyang suku Efraim, suku-nya si Yosua, suku-nya si Nun, suku-nya Yosua bin Nun ini.’

Yosua bukan orang penakut, karena dia berani berperang melawan Amalek, pada saat bangsa Israel pertama kali keluar dari Mesir, dan belum genap 3 bulan lamanya perjalanan mereka. Yosua siap berperang, dan oleh Tangan yang terangkat, doa dari Musa, Harun dan Hur, Yosua memimpin peperangan dan menang. Peperangan itu terjadi di PERJALANAN DI PADANG GURUN. BUKAN DI KANAAN.

Akan tetapi untuk MEMASUKI TANAH KANAAN, Yosua memiliki trauma tersendiri.

Kisah demi kisah sering didengungkan oleh NUN, ayahnya sejak ia kecil dulu, bahwa orang Kanaan itu begini begitu, kakek moyang kita Efraim dulu begini begitu, orang-orang Gat/penduduk Kanaan itu begini begitu, akhirnya kita ke Mesir membeli gandum pada Yusuf, lalu kita di sini 430 tahun lamanya, menjadi budak, begini begitu, dst. Sekaranglah kita keluar dari Mesir, untuk kembali ke tanah Kanaan.

Yosua seorang yang keluar dari Mesir dengan kondisi siap berperang ( sudah pernah kita bahas sebelumnya). Di perjalanan dia sudah menyandang nama HOSEA BIN NUN, atau apa pun nama Yosua kata pak Musa, namun pada saat itu dia bertindak seperti seorang yang bersiap sedia menjadi KESELAMATAN buat seluruh bangsa Israel.  Jangan ada yang mati, jangan ada yang musnah, jangan ada yang tewas oleh pedang, dll. Hosea bin Nun, siap menjadi pahlawan, siap menjadi prajurit, siap mengangkat senjata mata pedang, siap menjadi yang terdepan. Tapi ingat, semuanya itu adalah ketika mereka MASIH DI PERJALANAN menuju ke KANAAN, belum masuk ke KANAAN-nya.

Oleh karena itu tidak heran mengapa setelah Yosua memimpin peperangan melawan Amalek, Tuhan ada menitipkan suatu pesan khusus kepada Yosua melalui Musa:

Kel 17: 14

“Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit.”

Lho, siapa sebenarnya Yosua pada saat itu? Sampai-sampai Tuhan harus menitipkan pesan khusus kepadanya melalui Musa?

Bukan siapa-siapa!

Cuma anak muda biasa, dari suku Efraim yang ditunjuk untuk memimpin peperangan melawan Amalek di Rafidim. Tidak lebih.

Tetapi sisi traumatik dari seorang Yosua, yang dalam kemahatahuan Tuhan, akan menjadi pemimpin bangsa Israel kelak menggantikan Musa, ada dalam KEPEDULIAN TUHAN, untuk disembuhkan sejak dini.

Kesembuhan traumatik ini, semakin menjadi urusan yang lebih mendalam antara Tuhan dengan Yosua, manakala Yosua jatuh cinta pada Tuhan di kemah pertemuan, Keluaran 33: 11. Ia tidak mau meninggalkan  Kemah Sembahyang dimana di sana dia menjumpai Sosok Pribadi ; Sang Gembala itu, , Sang Pemberi  Berkat itu, Sang Pemberi Multiplikasi itu, Sang Penolong yang Mahakuat Pelindung Yakub itu, Sang Gunung Batu Israel itu, Sang Mahakuasa itu, Sang Pemberi Berkat buah dada dan kandungan itu.

Kekuatan daripada Tuhan menyembuhkan sedikit-demi sedikit secara bertahap semua sisi-sisi traumatik sejarah nenek moyang yang selama ini menyerang pikiran bawah sadar daripada Yosua ini.

Dari situlah kita melihat, saat Yosua dikirim sebagai pengintai, dia dilatih Tuhan untuk berani menjejakkan kakinya di Kanaan, dan dia pun menyatakan imannya bersama-sama dengan Kaleb.

Diutusnya Yosua sebagai salah satu pengintai adalah semacam shock teraphy dari Tuhan untuk Yosua belajar mengalahkan ketakutan itu, trauma itu. Buktinya sepanjang 40 hari mereka jadi pengintai di tanah Kanaan, aman-aman saja, Tuhan melindungi sehingga mereka tidak tertangkap, Tuhan sanggup kog menyatakan perlindungan dan penyertaan-Nya, walaupun mereka berhadapan dengan orang-orang raksasa, dan walaupun pada saat berangkat bisa saja Hosea bin Nun alias Yosua ini lututnya bergetar ketika mengingat nenek moyangnya dulu 7 keturunan ditumpas habis oleh orang-orang Gat penduduk asli Kanaan ini.

Namun itu langkah yang lebih maju sedikit, dari step awal; berperang melawan Amalek di Rafidim, masuk ke step berikutnya menginjak tanah Kanaan, walau hanya sebagai pengintai, selama 40 hari, dan akan terus dilatih Tuhan mengalahkan trauma itu.

Sampailah di suatu titik, Tuhan menunjuk dia untuk bukan hanya MEMASUKI TANAH KANAAN, tetapi juga MEMIMPIN BANGSA ISRAEL MEMASUKI TANAH KANAAN itu.

Oleh karena itu, telinga kita akan terbiasa mendengar nama YOSUA BIN NUN, karena ada cerita panjang dibalik penyebutan  b-i-n  N-u-n  itu. Setiap nama itu muncul, di situlah Visi Nun, Visi daripada Tuhan, melekat dalam diri Yosua.

Tidak heran maka pada saat Musa telah mati, Yosua menjadi pengganti Musa, berkali-kali Tuhan menyatakan bahwa : ( Yosua 1: 1-9)

  • Yosua harus bersiap
  • Yosua harus menyeberangi sungai Yordan
  • Tuhan berjanji untuk setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakai Yosua Diberikan Tuhan kepada Yosua
  • Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi Yosua seumur hidup Yosua
  • Tuhan menyatakan penyertaanNya kepada Yosua, Tuhan tidak akan membiarkan Yosua dan tidak akan meninggalkannya
  • Kuatkan dan teguhkanlah hatimu
  • Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh
  • Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu; kuatkan dan geguhkanlah hatimu?
  • Jangan kecut dan tawar hati,

Traumatik akan menghambat kecerdasan. Seorang yang trauma harus mengalami kesembuhan luka batin di hadapan Tuhan dan oleh Tuhan, sehingga dia dapat bergerak maju menuju sasaran yang Tuhan mau.

Barulah di Yosua 1: 10, setelah panjang lebar Tuhan berurusan dengan traumatik Yosua, dikatakan

“L-a-l-u Yosua memberi perintah kepada pangatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: “Jalanilah….”dst.

Catatan 3;

Bisa jadi di sinilah sisi-sisi traumatik Yosua mencuat ke permukaan. Dia sudah pernah mengalami hampir punahnya nenek moyangnya dulu. Tujuh keturunan Efraim mati semua ditumpas musuh. Dan Efraim melahirkan lagi anak anaknya di usia tuanya, sampai beranak cucu sampai akhirnya lahirlah dia, Hosea bin Nun, sebagai keturunan yang ke 9.  Betapa mirisnya hatinya ketika cerita itu selalu dikisahkan di antara orang Efraim. Oleh karena itu tidak heran, sejak kecil dia dididik oleh keluarganya untuk menjadi seorang prajurit, yang harus selalu sigap, siap berperang, siap menjadi pemimpin peperangan. Bisa-bisa sejak muda harus bisa menjadi anggota laskar prajurit, kalau bisa sejak muda langsung jadi pemimpin, tidak perlu menunggu orang tua atau kakek mati dulu. Kakek moyangnya, Efraim pernah berkabung berhari-hari lamanya, sampai-sampai semua saudara-saudaranya dari suku-suku lain datang menghibur.  Ini tidak boleh terjadi lagi. Tidak akan pernah boleh terjadi lagi, musnahnya sebuah keluarga, sebuah komunitas, sebuah kaum, sebuah suku, apalagi sebuah bangsa yang besar.

Catatan 4;

Untuk menjadi pengganti Musa bukanlah hal mudah… karena  sebagai seorang anak suku Efraim:

  • Yosua sadar bahwa dia harus membuka kenangan lama, pahitnya menjadi suku yang pernah hampir punah. Saat suku-suku lainnya bercerita ini itu pada zaman mereka, kita yang hidup di zaman sekarang sepertinya terputus kisah pada 7 generasi yang pernah punah.
  • Sudah hampir selalu menyaksikan pemandangan orang-orang, mayat-mayat bergelimangan di padang gurun, karena pemberontakan mereka, gerutuan mereka, dll. Apa mereka ini tidak takut kalau suku mereka akan punah seperti yang hampir dialami kakek moyang Yosua dulu? Ini sangat traumatik, bagaimana kalau memimpin mereka di Kanaan dan pada akhirnya Kanaan juga akan jadi kuburan massal seperti di padang gurun ini? Apa serunya menjadi pemimpin dengan keadaan seperi itu?
  • Yosua sadar betul bahwa di harus menginjakkan kaki di tanah Kanaan, di mana penduduk aslinya pernah menumpas kakak moyangnya dulu. Untunglah ada berkat doa nubuatan yang menyelamatkan suku Efraim ini.

Untuk menjadi pengganti Musa bukanlah hal mudah… karena  sebagai pendamping Musa , abdi Musa,

  • Yosua tahu betul karakter bangsa Israel itu seperti apa. Bagaimana orang tua mereka, generasi yang sebelumnya, pada masa itu mati semua di padang gurun. Mereka inilah yang mendidik anak-anak mereka dengan gerutuan, pemberontakan terhadap Tuhan dan terhadap pemimpin.  Dan generasi seperti inilah yang dia sedang akan pimpin.
  • Yosua juga tahu betul bahwa hanya satu orang saja yang sehati sepikir dengan dirinya, yaitu Kaleb bin Yefune. Juga orang-orang yang selamat hanya Imam Eleazar, dan juga Pinehas bin Eleazar, Empat orang dibandingkan dengan  orang sebanyak ini..??
  • Pemimpin sekaliber Musa saja tidak didengarkan bangsa tegar tengkuk ini, apalagi Cuma seorang Yosua saja..??
  • Musa adalah pemimpin legendaris, tidak pernah ada yang seperti dia, maka bangsa Israel sengaja ataupun tidak akan selalu memperbandingkan gaya kepemimpinannya nanti dengan gaya kepemimpinan sang Musa.
  • Tambahan lagi, Yosua mendengar sendiri di depan pintu Kemah Pertemuan, bagaimana Tuhan memberitahu pada dia dan Musa, bahwa bangsa Israel nantinya akan menyembah berhala- berhala Kanaan. Sampai-sampai Musa pun diperintahkan membuat nyanyian untuk menjadi nyanyian saksi, Ulangan 31: 19

 

Namun….Tuhan tahu semua pergumulan Yosua itu, untuk itulah Yosua perlu menghadap  Tuhan bersama-sama dengan Musa dalam Kemah Pertemuan. Ulangan 31: 14-15.

Selama ini yang menghadap Tuhan di Kemah Pertemuan itu adalah Musa, Harun dan Miryam. Tetapi kali ini Yosua diajak menghadap Tuhan.

Ini sebuah workshop bagaimana Yosua dilatih langsung untuk peka akan Tuhan, belajar mendengar suara Tuhan, belajar menjaga kekudusan hidup di hadapan Tuhan, belajar akrab dengan Tuhan, belajar merekam semua kehendak Tuhan, belajar menangkap isi hati Tuhan. Walaupun workshop ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan terkesan terburu-buru berakhir.

Di ayat  Ulangan 31: 16-21 semua perkataan Tuhan kepada Musa

Barulah di Ulangan 31: 23 Tuhan berbicara pada Yosua bin Nun.

Untuk menyampaikan nyanyian saksi tadi, dilakukan berdua antara Musa dan Yosua (Ulangan 32: 44)

Ini adalah workshop untuk Yosua dilatih berdiri di hadapan bangsa itu. Bagaimana memimpin, bagaimana berkata-kata, bangaimana memberi penegasan, pesan Tuhan, bagaimana menyampaikan hati Tuhan, bagaimana memberi peringatan, bagaimana mengarahkan setiap hati rakyat.

Setelah itu Musa memberkati bangsa itu, dan naik ke gunung Nebo dan mati di sana.

 

Generasi Yosua adalah generasi yang siap untuk menjawab tantangan zaman akhir:

  1. Sembuh dari trauma masa lalu.
  2. Dll

 

Catatan 5;

Yosua adalah seorang pemimpin yang Tuhan tunjuk untuk menjadi pemimpin menggantikan Musa. Tetapi Yosua juga merasa gentar. Hal itu bisa dikarenakan beberapa sebab:

  1. Bangsa yang dipimpin jago bersungut-sungut, tegar tengkuk, dan pemberontak
  2. Bangsa yang dipimpin telah berganti generasi, telah berhamparan jutaan mayat di padang gurun karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Dari ribuan orang Israel aja yg masuk ke Kanaan cuma dua orang, dia dan Kaleb. Sedang sisanya mati bergelimangan di padang gurun.
  3. Sedang yg akan dia pimpin sekarang adalah anak anak yatim piatu semua, generasi yg dilahirkan selama 40 tahun di perjalanan.
  4. Tanah yang akan dituju harus direbut, harus berperang, harus membuka lahan/hutan
  5. Pembagian tanah harus seadil mungkin, bila tidak akan terjadi perang suku
  6. Sudah ada nubuatan sebelumnya ( di Kemah Pertemuan yang dihadiri Tuhan, Musa dan Yosua) bahwa nantinya, setelah kematian Musa, bangsa Israel akan menjadi penyembah berhala, dan mereka akan alami hukuman Tuhan.
  7. Musa saja yang sangat rendah hati dan spektakuler karena dipakai Tuhan secara dahsyat, terkadang tidak mereka dengarkan dan taati…apalagi orang lain?!
  8. Musa telah dipakai Tuhan melakukan perkara perkara yg spektakuler, sedangkan Yosua hanyalah seorang mantan abdi Musa.

Jika Yosua melihat kepada dirinya sbg manusia…dia akan takut, patah hati, kecut dan tawar hati. Yosua harus melihat kepada Jehovah, Sang Juruselamat yang akan memberikan keberhasilan dan keberuntungan kepadanya dalam kepemimpinannya nanti, dalam mengemban tugasnya nanti. Yosua harus dibawa Tuhan masuk ke dalam Kemah Pertemuan, untuk mendapatkan kekuatan dan keteguhan hati daripada TUHAN sendiri.

Kata-kata Tuhan/ firman Tuhan kepada Yosua, di dalam Kemah Pertemuan itu, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu….” kelak kemudian hari diulangi oleh Tuhan beberapa kali lagi, tepatnya 3 kali lagi di Yosua 1:6, Yosua 1:7 Yosua 1:9. Namun pertama kali Tuhan ucapkan kepada Yosua secara langsung adalah di dalam Kemah Pertemuan itu. Suatu pengalaman yang tidak mungkin dapat terlupakan sepanjang umur hidup Yosua.

 

Semua ulasan panjang lebar di atas HANYA UNTUK DIBACA GURU, bukan untuk disampaikan semuanya ke anak-anak. Yang penting guru tahu bahwa ada banyak sisi-sisi traumatik Yosua yang hanya bisa disembuhkan di hadapan TUHAN.

 

PENDAHULUAN

Shalom anak-anak….?!

Sebelum kita berseru-seru ria hari ini, Bpk/Ibu ingin bertanya dulu. Apakah ada di antara kalian yang pernah terluka, mungkin karena jatuh, atau karena terkena pisau secara tidak sengaja, atau karena tergores benda tajam lainnya? Lantas luka itu berdarah atau mungkin bernanah?

Oh Iya…! Coba ceritakan lebih lanjut !

Iya benar, luka itu menyakitkan, membuat kita jadi peka, kalau kesenggol/ tersentuh sedikit saja, sangat kesakitan. Luka itu harus dijaga, harus dirawat, dan harus diobati sampai sembuh, kalau tidak bahaya, apalagi jika bernanah, dan tidak kering-kering ! Huuuiiih !! Luka itu juga B.A.U-nya nggak enak- bau busuk. Kadang luka itu juga disukai lalat. Lalat sering datang dan hinggap pada luka yang masih basah/ belum sembuh.

Bahkan ada luka yang sangat parah, harus dioperasi.

Nah anak-anak….ternyata luka itu tidak Cuma di lutut, atau di tangan, atau di badan saja, tetapi luka itu juga bisa terjadi di HATI KITA.

Guru menghadirkan gambar hati yang terluka

 

Jadi saat kita mungkin pernah mengalami peristiwa yang menyedihkan, menakutkan, mengerikan, memalukan, dll maka pada saat itu bisa saja hati kita terluka, nah itu dinamakan LUKA HATI YANG BELUM SEMBUH, YANG PERNAH TERJADI DULU. Orang-orang dewasa sering menyebutnya TRAUMA MASA LALU.

Seperti juga luka pada lutut itu bisa cepat sembuhnya atau lama sembuhnya, atau bisa juga nggak sembuh-sembuh/ bila bernanah dan infeksi, maka luka pada hati juga bisa mengalami seperti itu. Lamaaaaaaaaaaaaaaa sekali tidak sembuh-sembuh. Bahkan ada orang yang sampai dia mati dia masih membawa hati yang terluka.

Tetapi ada juga luka hati yang cepat sembuh, cepat kering, tidak bernanah lagi, tumbuh kulit yang baru. Seperti juga luka pada lutut ada yang cepat kering/ cepat sembuh.

Lhoh, kalau luka di lutut diobati oleh mama atau dokter, diperban, di plester, diberi obat merah. Tetapi kalau luka hati..?? Siapa yang mau obatin…??

Luka hati hanya bisa disembuhkan oleh Tuhan jika kita mau disembuhkan. Karena untuk menyembuhkan luka hati, Tuhan sudah sediakan obatnya, tetapi si orang yang hatinya sakit itu sendiri harus mau diobatin, kalau tidak mau diobatin, juga tidak bisa, karena Tuhan itu tidak suka memaksa orang.

Bagaimana cara Tuhan mengobatinnya…???

 

INTI MATERI

Bagaimana cara Tuhan mengobatinnya…???

Nah ada tokoh bernama YOSUA BIN NUN adalah orang yang banyaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk sekali mengalami luka hati. Nah kita akan ikut dalam GAME IGJG HEART HEALING / IGJG KESEMBUHAN LUKA HATI.

 

PENUTUP

Nah seru kan …IGJG Heart Healingnya..??

Setiap kali hati kita terluka, jangan mudah menyalahkan orang lain atau keadaan. Datanglah pada Tuhan dan biarkanlah Tuhan yang menyembuhkan hati kita. Ampunilah orang-orang yang sudah melukai hati kita. Berdoalah buat orang-orang yang memusuhi kita.

Indikasi pencapaian

Bila anak-anak mengalami kesembuhan luka hati.

 

 

Satu pemikiran pada “INCREDIBLE GENERATION JOSHUA GENERATION MINGGU 13

Tinggalkan komentar