SUASANA AKTIVITAS SERU 2 PADA SIL THE HOLY GENERATION

Aktivitas seru 2 ini, akan kita ambil dari materi ini:

SEKOLAH ALKITAB LIBURAN MATERI TERBARU 2015 GENERASI DIGITAL SESI 3 MENGHITUNG HARI

namun karena pada tautan tersebut BERUPA SESI, maka kita tidak akan pakai semuanya, melainkan hanya pakai PERCOBAAN ILMIAHNYA SAJA sebagai AKTIVITAS.

Jadi kudus dalam segenap hidup, juga dalam arti bagaimana memanagement waktu dengan KUDUS, dengan prioritas yang tepat, dan mengisinya dengan hal hal yang kudus.

Mengapa board LIFE TIME SCHEDULE tidak kita pakai, karena waktu tidak akan cukup, jadi kita pakai yang percobaan ilmiahnya saja.

SEKOLAH INJIL LIBURAN

POLEWALI MANDAR 2016.

 

AKTIFITAS SERU 2

 

MENGHITUNG HARI

SIKAP HATI : WISE/ BIJAK

 

 

Tujuan:

1. Agar anak-anak memahami bahwa hidup ini sangat singkat
2. Oleh karena itu mereka harus mengerti bahwa Tuhan ingin waktu utama kita diisi dengan hal-hal yang penting, bermanfaat, berguna, membangun, bertumbuh, dll seperti belajar, les, mengembangkan talenta, membaca buku, membangun hubungan, waktu untuk keluarga, dll( dalam area Roh, Jiwa dan Tubuh)- dan ada waktu-waktu dalam porsi yang sedikit/ waktu sisa- diisi dengan game-rekreasi. Ketika hukum ini dibalik, maka pada masa tua/ hari depan kita akan menyesal karena banyak waktu terbuang percuma. Mazmur 90:12

 

Metode yang digunakan : Eksperimen

 

Dimensi kecerdasan yang diasah : Logic Smart/ Kecerdasan Logika Matematika

 

AYAT HAFALAN 

 

Mazmur 90:12

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana

 

 

GURU MEMBUAT :

 

Rumus Waktu

Satu tahun = 12 bulan

Satu bulan = (dianggap ) 30 hari

Satu bulan = 4 minggu

Satu minggu = 7 hari

Satu tahun = 365, 1/4 hari

Satu hari = 24 jam

Satu jam = 60 menit

Satu menit = 60 detik

 

Dengan kreatifittas guru

 

MEMPERSIAPKAN EKSPERIMENT OLEH KELOMPOK 1-10

 

• Guru menyiapkan sebuah toples. Pilihlah toples yang transparent/ tembus pandang
• Guru menyiapkan batu-batu berukuran besar tetapi bisa masuk ke mulut toples. (saya sarankan guru mencoba dulu di rumah) sediakan jumlah batu besar ini yang kalau dimasukkan dapat memenuhi isi toples sampai ke atas.
• Guru menyiapkan pasir , sediakan dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga bila dimasukkan di toples yang sudah diisi batu besar, pasir itu dapat memenuhi sampai ke atas toples (saya sarankan guru mencoba di rumah, sehingga jumlah pasir pas, tidak kurang atau tidak berlebih)
• Batu besar dan pasir bisa diganti dengan gula batu dan gula pasir, gula jawa dan gula pasir, biscuit besar dengan bola-bola coklat kecil, meises dan  donat, dan apa saja bisa anda pakai sesuai kreatifitas dan ide ‘gila’ anda.

 

• Percobaan I ; masukkan batu-batu besar ke dalam toples sampai penuh (minta anak-anak melakukan percobaan dengan pengarahan dari anda)

setelah itu masukkan kerikil itu sampai memenuhi rongga-rongga yang ada di toples itu. Bisakah semuanya masuk…?Oh ya ternyata bisa. Horeeeeee

 

• Percobaan II ; keluarkan semua yang tadi sudah kita masukkan, pisahkan batu besar dengan kerikilnya

sekarang apa yang terjadi kalau kita masukkan dulu kerikil ini sampai habis semua kerikilnya, baru kita masukkan batu-batu besar di atasnya, apa kira-kira juga akan sama-sama cukup? Kan jumlah batu dan kerikilnya tidak kita kurangi?

baik, sekarang akan kita coba ya..

masukkan semua kerikil sampai rata mengisi toples sampai ketinggian tertentu.

baru setelah itu masukkan batu-batu besar di atasnya

tentu tidak semua batu besar bisa masuk….

mengapa? Karna toples itu sudah dipenuhi oleh kerikil-kerikil kecil lebih dulu, sehingga tidak ada tempat yang cukup untuk batu besar.

berbeda dengan percobaan pertama tadi…mengapa bisa cukup? Karna kita mengutamakan batu besar dulu, dan batu kerikil kecil hanya kita pakai untuk mengisi rongga yang kosong.

 

Kesimpulan eksperimen:

• Semua hal-hal penting dalam hidup kita, misalnya :
  • membaca Alkitab,
  • berdoa,
  • ke gereja,
  • belajar,
  • les (menambah kapasitas dan mengembangkan talenta),
  • membuat PR,
  • membaca buku pengetahuan dll
• itu semua adalah hal-hal penting yang harus kita utamakan seperti Batu besar ini (pegang batu besar dan tunjukkan pada anak-anak)

 

 

• Semua hal-hal yang kurang penting, misalnya :
  • main PS, Game, Game on line,
  • bermain ke rumah teman untuk sesuatu yang tidak perlu,
  • Facebook, dll
• bukan berarti tidak boleh, karna itu bersifat hiburan, kita tetap membutuhkan hiburan, tetapi itu semua adalah HAL KURANG PENTING, maka itu seperti PASIR ini (pegang PASIR dan tunjukkan pada anak-anak)

 

• Jika kita memberi waktu yang terlalu banyak untuk hal-hal yang kurang penting, misalnya main PS sehari dua jam, main facebook sehari satu jam, main ke rumah teman tanpa tujuan yang jelas sehari dua jam, akhirnya waktu kita untuk hal-hal yang penting , misalnya untuk berdoa, membaca alkitab, belajar, membuat PR, dll sudah habis, tidak ada waktu lagi.

 

• Tetapi jika belajar menempatkan hal-hal yang penting sebagai hal yang utama, misalnya membuat PR setiap hari satu jam, berdoa dan membaca alkitab satu hari satu jam, les dua jam, dll, maka kita bisa main PS hanya seminggu sekali saja, cukup dua jam di hari Sabtu saat keesokan harinya libur.

 

Jika kita melakukan mendahulukan yang penting, dan mengisi waktu sisa barulah untuk hal-hal yang kurang penting, maka esok hari saat kita dewasa, kita tidak menyesal karna waktu kita di masa kecil sudah kita gunakan sebaik mungkin untuk mengutamakan hal-hal yang penting.

 

 

Sekarang biarkan anak-anak mencoba percobaan ini, oleh beberapa anak dalam kelompok, misalnya, anak A yang menuangkan benda –benda besar, anak B yang menuangkan benda-benda kecil, anak C yang mencoba sebaliknya, menuangkan benda-benda kecil dulu, dst Sementara itu ada anak lain yang menjadi MC-nya yang menjelaskan proses percobaan ini.