MENGAPA TANAMAN PECUT KUDA BAIK DIMINUM OLEH PENDERITA SINUSITAS JAMUR AKIBAT JAMUR CANDIDA ALBICANS


img_5557

Dari artikel ilmiah, yang diterjemahkan dari artikel aslinya;

https://www.hindawi.com/journals/ecam/2016/7842340/

seperti saya kutip di bawah ini, salah satu MIKROBA yang diperangi TANAMAN PECUT KUDA adalah C. ALBICANS

 

4. Konstituen fitokimia Stachytarpheta jamaicensis

S. jamaicensis kaya metabolit sekunder, umumnya dikenal sebagai senyawa bioaktif. Saat ini, senyawa bioaktif yang ditemukan untuk bertanggung jawab dalam memamerkan kegiatan terapi mereka. Ada beberapa kelompok utama metabolit sekunder yang hadir di pabrik, termasuk alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, dan terpenoid. Senyawa bioaktif dapat ditemukan berlimpah di seluruh bagian tanaman. Secara khusus, fitokimia dalam senyawa fenolik dari S. jamaicensis, yang meliputi kumarin, flavonoid, tanin [15], dan saponin [1], yang paling dipelajari di antara para peneliti karena sifat terapeutik mereka. Akhirnya, senyawa ini menghasilkan sifat obat yang berbeda. Sebagai contoh, phytochemical hadir dalam S. jamaicensis (saponin, tanin, dan flavonoid) telah dikenal untuk menunjukkan aktivitas antimikroba pada E. coli, CANDIDA ALBICANS,  S. aureus, dan P. vulgaris [1]. Kehadiran konstituen fitokimia di berbagai belahan S. jamaicensis dirangkum dalam Tabel 1, menurut beberapa karya penelitian. hasil negatif dinyatakan dalam tabel tidak menunjukkan bahwa senyawa tersebut tidak hadir tapi agak karena konsentrasi rendah dari senyawa ini. Selain itu, beberapa senyawa murni telah diisolasi dan ditentukan S. jamaicensis tanaman (Tabel 2).

CANDIDA. ALBICANS  adalah mikroba yang ditemukan di MULUT, SINUS, TENGGOROKAN, SALURAN REPRODUKSI, JANTUNG DAN KULIT

Seperti yang dibahas di artikel wikipedia berikut ini

https://id.wikipedia.org/wiki/Candida_albicans

Candida albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia.[3] Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat memproduksi pseudohifa.[3] Spesies C. albicans memiliki dua jenis morfologi, yaitu bentuk seperti khamir dan bentuk hifa. Selain itu, fenotipe atau penampakan mikroorganisme ini juga dapat berubah dari berwarna putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran, bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya.[4] Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.[4]

Dampak Candida bagi Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Di dalam tubuh, Candida akan dikontrol oleh bakteri baik agar tetap berada dalam jumlah yang rendah dan seimbang. Bakteri baik dalam tubuh akan bekerja dengan cara memakan Candida. Sayangnya, antibiotik, pil pengontrol kehamilan, kortison, alkohol, sebagian besar makanan junk food, dan kemoterapi akan membunuh bakteri menguntungkan dalam tubuh (probiotik) sehingga menyebabkan jumlah Candida tidak terkendali. Saat pertumbuhannya berlebihan, Candida akan mengkolonisasi saluran pencernaan, berubah menjadi jamur, dan membentuk struktur seperti akar yang disebut rizoid. Struktur rizoid dapat menembus mukosa atau dinding usus, membuat lubang berukuran mikroskopik, dan menyebabkan racun, partikel makanan yang tidak tercerna, serta bakteri dan khamir dapat masuk ke alam aliran darah. Kondisi tersebut disebut sebagai sindrom kebocoran usus (leaky gut syndrome). Kebocoran pada dinding usus akan menyebabkan khamir seperti Candida dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh, seperti mulut, sinus, tenggorokan, saluran reproduksi, jantung, dan kulit.[5]

Cendawan ini dapat memproduksi etanol (alkohol) yang memiliki efek intoksifikasi dalam darah bila kadarnya terlalu tinggi. Etanol tersebut dihasilkan dengan cepat ketika Candida memiliki sumber makanan berupa gula putih dan beberapa produk tepung lainnya. Di dalam kondisi yang akut, etanol diproduksi berlebihan hingga liver tidak dapat mengoksidasi dan mengeliminasinya. Selain itu, Candida juga dapat menyebabkan masalah menstrual dan hipotiroid. Candida dapat memproduksi hormon estrogen palsu sehingga tubuh menangkap sinyal bahwa produksi estrogen sudah mencukupi dan harus produksi hormon tersebut dihentikan. Masalah lainnya adalah pengiriman sinyal ke tiroid yang membuat produksi tiroksin dihentikan.[6]

 

Artikel lain menyebutkan bahwa CANDIDA ALBICANS paling banyak menyebabkan infeksi di sekitar mulut dan kelamin

Dapat disimak di tulisan ini;

http://www.alodokter.com/candidiasis

 

Candidiasis adalah infeksi akibat jamur Candida. Jamur ini memiliki lebih dari 20 jenis. Meski demikian, jenis Candida yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Candida albicans.

alodokter-candidiasis

Candiadisis bisa muncul pada berbagai bagian tubuh manusia. Bagian tubuh yang paling sering mengalami infeksi ini adalah mulut dan di sekitar kelamin. Bagian tubuh lain yang dapat terkena infeksi Candida adalah kuku, esophagus, daerah sekitar anus, dan saluran pencernaan.

Gejala yang timbul berbeda-beda sesuai lokasi infeksi. Berikut penjelasan rinci mengenai gejala-gejala pada lokasi tersering infeksi Candida.

Candidiasis Mulut (Oral Trush)

Gejala umum candidiasis mulut meliputi bintil-bintik berwarna putih di dalam mulut dan lidah, kulit di sudut mulut pecah-pecah, dan kemerahan pada rongga mulut. Sakit tenggorokan dan sulit menelan juga mungkin dialami oleh penderita.

Infeksi Candida di sekitar kelamin

Infeksi jamur ini merupakan penyebab umum dari iritasi pada vagina, tapi juga bisa dialami oleh pria (khususnya pria yang belum disunat). Gejala infeksi jamur pada wanita meliputi gatal luar biasa yang terasa di sekitar vagina, bagian di sekeliling vagina memerah dan perih, serta keputihan yang menggumpal seperti keju. Sementara gejala pada pria biasanya berupa ruam merah pada penis, gatal dan sensasi terbakar di ujung penis, serta bau tidak sedap.

Infeksi jamur pada kelamin termasuk penyakit menular seksual, khususnya pada pasangan. Karena itu, pengobatan sesegera mungkin sangat penting bagi pasien yang terinfeksi.

Infeksi jamur sebaiknya segera diobati, terutama yang sudah parah. Jika tidak ditangani dan dibiarkan terlalu lama, candidiasis berpotensi menyebabkan jamur masuk hingga ke aliran darah dan memicu infeksi di darah.

Penyebab dan Faktor Risiko Candidiasis

Pada kondisi normal, jamur Candida memang sudah ada pada permukaan kulit manusia. Tetapi jika berkembang biak secara berlebihan, terutama pada bagian tubuh yang lembap, jamur ini akan memicu terjadinya infeksi. Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur adalah:

  • Usia. Infeksi jamur lebih sering dialami oleh bayi dan lansia. Contohnya, ruam popok pada bayi.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV, pasien yang menjalani kemoterapi, serta pengguna steroid.
  • Penyakit kronis, seperti diabetes.
  • Obat-obatan tertentu, contohnya antibiotik.

 

ARTIKEL LAIN;

http://www.smallcrab.com/kesehatan/415-karakteristik-candida-albicans

PatogenesisPada umumnya Candida albicans berada dalam tubuh manusia sebagai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktorpredisposisi pada tubuh pejamu. Faktor-faktor yang dihubungkan dengan meningkatnya kasus kandidosis antara lain disebabkan oleh :

  • Kondisi tubuh yang lemah atau keadaan umum yang buruk, misalnya: bayi baru lahir, orang tua renta, penderita penyakit menahun, orang-orang dengan gizi rendah.
  • Penyakit tertentu, misalnya: diabetes mellitus.
  • Kehamilan.
  • Rangsangan setempat pada kulit oleh cairan yang terjadi terus menerus, misalnya oleh air, keringat, urin atau air liur.
  • Penggunaan obat di antaranya: antibiotik, kortikosteroid dan sitostatik.

Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena adanya perubahan dalam sistem pertahanan tubuh. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa semu tersebut merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi. Virulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta invasi ke dalam jaringan. Enzim-enzim yang berperan sebagai faktor virulensi adalah enzim-enzim hidrolitik seperti proteinase, lipase dan fosfolipase.

Epidemiologi

Candida albicans dapat ditemukan di mana-mana sebagai mikroorganisme yang menetap di dalam saluran yang berhubungan dengan lingkungan luar manusia (rektum, rongga mulut dan vagina). Prevalensi infeksi Candida albicans pada manusia dihubungkan dengan kekebalan tubuh yang menurun, sehingga invasi dapat terjadi. Meningkatnya prevalensi infeksi Candida albicans dihubungkan dengan kelompok penderita dengan gangguan sistem imunitas seperti pada penderita AIDS, penderita yang menjalani transplantasi organ dan kemoterapi antimaligna.

Selain itu makin meningkatnya tindakan invasif, seperti penggunaan kateter dan jarum infus sering dihubungkan dengan terjadinya invasi Candida albicans ke dalam jaringan. Edward (1990) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa dari 344.610 kasus infeksi nosokomial yang ditemukan, 27.200 kasus (7,9 %) disebabkan oleh jamur dan 21.488 kasus (79%) disebabkan oleh spesies Candida. Peneliti lain (Odds dkk. 1990) mengemukakan bahwa dari 6.545 penderita AIDS, sekitar 44,8 % nya adalah penderita kandidosis.

Banyak studi epidemiologi melaporkan bahwa terjadinya kasus-kasus kandidosis tidak dipengaruhi oleh iklim dan geografis. Hal itu menunjukkan bahwa Candida albicans sebagai penyebab kandidosis dapat ditemukan di berbagai negara.

Patologi dan Manifestasi Klinik

Pada manusia, Candida albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan di bawah kuku orang sehat. Candida albicans dapat membentuk blastospora dan hifa, baik dalam biakan maupun dalam tubuh. Bentuk jamur di dalam tubuh dianggap dapat dihubungkan dengan sifat jamur, yaitu sebagai saproba tanpa menyebabkan kelainan atau sebagai parasit patogen yang menyebabkan kelainan dalam jaringan. Penyelidikan lebih lanjut membuktikan bahwa sifat patogenitas tidak berhubungan dengan ditemukannya Candida albicans dalam bentuk blastospora atau hifa di dalam jaringan. Terjadinya kedua bentuk tersebut dipengaruhi oleh tersedianya nutrisi, yang dapat ditunjukkan pada suatu percobaan di luar tubuh. Pada keadaan yang menghambat pembentukan tunas dengan bebas, tetapi yang masih memungkinkan jamur tumbuh, maka dibentuk hifa.

Rippon (1974) mengemukakan bahwa bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan. Sesudah terjadi lesi, dibentuk hifa yang melakukan invasi. Dengan proses tersebut terjadilah reaksi radang. Pada kandidosis akut biasanya hanya terdapat blastospora, sedang pada yang menahun didapatkan miselium. Kandidosis di permukaan alat dalam biasanya hanya mengandung blastospora yang berjumlah besar, pada stadium lanjut tampak hifa.

Hal ini dapat dipergunakan untuk menilai hasil pemeriksaan bahan klinik, misalnya dahak, urin untuk menunjukkan stadium penyakit. Kelainan jaringan yang disebabkan oleh Candida albicans dapat berupa peradangan, abses kecil atau granuloma. Pada kandidosis sistemik, alat dalam yang terbanyak terkena adalah ginjal, yang dapat hanya mengenai korteks atau korteks dan medula dengan terbentuknya abses kecil-kecil berwarna keputihan.

Alat dalam lainnya yang juga dapat terkena adalah hati, paru-paru, limpa dan kelenjar gondok. Mata dan otak sangat jarang terinfeksi. Kandidosis jantung berupa proliferasi pada katup-katup atau granuloma pada dinding pembuluh darah koroner atau miokardium. Pada saluran pencernaan tampak nekrosis atau ulkus yang kadang-kadang sangat kecil sehingga sering tidak terlihat pada pemeriksaan. Manifestasi klinik infeksi Candida albicans bervariasi tergantung dari organ yang diinfeksinya.

Kandidosis kulit

Jamur ini sering ditemukan di daerah lipatan, misalnya ketiak, di bawah payudara, lipat paha, lipat pantat dan sela jari kaki. Kulit yang terinfeksi tampak kemerahan, agak basah, bersisik halus dan berbatas tegas. Gejala utama adalah rasa gatal dan rasa nyeri bila terjadi maserasi atau infeksi sekunder oleh kuman.

Kandidosis kuku

Kuku yang terinfeksi tampak tidak mengkilat, berwarna seperti susu, kehijauan atau kecoklatan. Kadang-kadang permukaan kuku menimbul dan tidak rata. Di bawah permukaan yang keras terdapat bahan rapuh yang mengandung jamur. Kelainan ini dapat mengenai satu/beberapa atau seluruh jari tangan dan kaki.

Kandidosis saluran pencernaan

Stomatitis dapat terjadi bila khamir menginfeksi rongga mulut. Gambaran klinisnya khas berupa bercak-bercak putih kekuningan, yang menimbul pada dasar selaput lendir yang merah. Hampir seluruh selaput lendir mulut, termasuk lidah dapat terkena. Gejala yang ditimbulkannya adalah rasa nyeri, terutama bila tersentuh makanan.

Kandidosis vagina

Pada wanita, Candida albicans sering menimbulkan vaginitis dengan gejala utama fluor albus yang sering disertai rasa gatal. Infeksi ini terjadi akibat tercemar setelah defekasi, tercemar dari kuku atau air yang digunakan untuk membersihkan diri; sebaliknya vaginitis Candida dapat menjadi sumber infeksi di kuku, kulit di sekitar vulva dan bagian lain.

Kandidosis paru

Candida albicans dapat ditemukan sebagai infeksi primer dan sekunder. Gejalanya menyerupai penyakit paru oleh sebab lain, yaitu suhu tubuh meningkat, nyeri dada, batuk, dahak kental yang dapat bercampur darah.

Kandidosis alat dalam lain dan sistemik

Selain alat-alat tersebut di atas, kandidosis juga dapat menginfeksi endokardium, selaput otak dan mata serta dapat menimbulkan septikemi. Endokarditis oleh Candida albicans mempunyai gejala yang sangat mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh kuman, yaitu demam, bising jantung, payah jantung, anemi dan pembesaran limpa.

APA ITU ENDOKARDIUM?

ENDOKARDIUM adalah lapisan bagian dalam jantung yang menghubungkan dengan miokardium dan garis atrium dan ventrikel. … Otot di miokardium mengeksekusi kontraksi yang bergerak darah melalui jantung, mengontrol katup antara bilik, dan memompa darah keluar dari jantung.

Meningitis oleh Candida albicans dapat timbul oleh penjalaran jamur secara hematogen. Gejala utamanya rasa nyeri disertai kelainan saraf misalnya afasia atau hemiparesis. Kandidosis mata dapat berupa ulkus kornea yang disertai hipopion, atau dapat juga berupa endoftalmitis.

Gejala dapat berupa skotoma, rasa sakit, pandangan silau (fotofobia). Septikemia oleh Candida albicans sangat jarang ; dapat terjadi sebagai penjalaran infeksi lokal, misalnya stomatitis.

APA ITU MININGITIS?

Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus.

 

KESIMPULAN; mengkonsumsi DAUN atau AKAR PECUT KUDA, baik untuk mengatasi SINUSITAS JAMUR akibat jamur CANDIDA ALBICANS, karena kandungan senyawa SAPONIN, TANIN DAN FLAVONOID ada pada bagian DAUN dan AKAR PECUT KUDA

 

PERINGATAN;

Bagi perempuan yang sedang hamil dilarang meminum rebusan daun pecut kuda, karena dapat menyebabkan keguguran.

Bagi penderita tekanan darah rendah dilarang minum rebusan daun pecut kuda, karena pecut kuda dapat menurunkan tekanan darah.

 

 

PEMESANAN HERBAL PECUT KUDA;

Grace        ; WA/ SMS di 081946262599

Ari            ; WA/ SMS di 08122690078

atau bisa lewat BBM dengan pin 5b7d937f

Pembayaran pemesanan lengkap dengan ongkos kirim, bisa dikirimkan ke rekening atas nama Ari Prasetyo Widiono; BRI CABANG KENDARI,  0646-01-012105-53-7

ONGKOS KIRIM diberlakukan SUBSIDI SILANG, Jauh Dekat- Rp.40.000,00

Setelah dana terkirimkan baru kami akan kirimkan pesanan anda.

 

HARGA TEH DAUN PECUT KUDA

1 Sachet Rp 10.000, 00 terdiri dari 4 gram daun pecut kuda yang kering,  untuk sekali minum. Pemesanan minimal 10 sachet. Harga tersebut di luar ongkos kirim.

Ongkos kirim, secara subsidi silang, dipukul rata jauh dekat Rp 40,000,00 untuk dibawah 1 Kg.

1 Kg bisa memuat 20 pack, alias berisi 200 sachet.

 

HARGA BATANG PECUT KUDA

1 Pack Rp 15.000,00 terdiri dari 30 gram BATANG PECUT KUDA KERING, dapat direbus untuk 3 kali minum dalam sehari, yaitu untuk PAGI, SIANG dan MALAM.

Pemesanan minimal 10 pack,

Harga tersebut di luar ongkos kirim.

Ongkos kirim, secara subsidi silang, dipukul rata jauh dekat Rp 40,000,00 untuk dibawah 1 Kg.

1 Kg bisa memuat 30 pack, alias bisa dipakai untuk 1 bulan minum.

HARGA AKAR PECUT KUDA

1 Pack Rp 20 .000,00 terdiri dari 4 gram AKAR PECUT KUDA KERING, dapat direbus untuk 2 kali minum dalam sehari, yaitu untuk PAGI, SORE

Pemesanan minimal 10 pack,

Harga tersebut di luar ongkos kirim.

Ongkos kirim, secara subsidi silang, dipukul rata jauh dekat Rp 40,000,00 untuk dibawah 1 Kg.

1 Kg bisa memuat 20 pack, alias bisa dipakai untuk 20 HARI MINUM.

HARGA STACHYTARPHETA JAMAICENSIS HERBAL SPA

1 Pack Rp 50 .000,00 terdiri dari 40 gram DAUN UTUH PECUT KUDA KERING, dapat direbus dengan 10 liter air.

Pemesanan minimal 10 pack,

Harga tersebut di luar ongkos kirim.

Ongkos kirim, secara subsidi silang, dipukul rata jauh dekat Rp 40,000,00 untuk dibawah 1 Kg.

1 Kg bisa memuat 20 pack, alias bisa dipakai untuk 20 kali spa atau sesuai kebutuhan.

Artinya bila anda menginginkan satu kali spa menggunakan 20 liter air, maka anda membutuhkan 2 pack untuk sekali pakai. Bila hal itu anda inginkan, 20 pack akan habis terpakai dalam 10 kali spa.

Tinggalkan komentar