MENARA DOA ANAK GPDI SILOAM KOTA WISATA BATU; MENGUBAH AIR MATA DI PIPI MENJADI SUNGGINGAN SENYUM


MENARA DOA ANAK

GPDI SILOAM

KOTA WISATA BATU

 

MENGUBAH

AIR MATADI PIPI

MENJADI

SESUNGGING SENYUMAN

Shalom adik-adik

Ternyata  minggu lalu semua sudah berdoa untuk kota kota, bahkan ada yang berpura-pura menjadi walikota.

Minggu ini kita masih berdoa buat ibu kota ibu kota provinsi di Indonesia yang belum kita doakan. Jangan bosan ya, karena kita harus maklum, karena Indonesia ini banyak sekali kotanya, provinsinya, juga pulaunya, penduduknya.

Apakah kalian tahu, Tuhan Yesus itu pernah menangis atau tidak?

Suatu ketika ketika Tuhan Yesus berjalan menuju Yerusalem, dalam perjalanan-Nya itu, Dia sudah dekat Yerusalem, dan Dia melihat Yerusalem.

Saat melihat Kota Yerusalem, Tuhan Yesus pun menangis.

Lukas 19:41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya 7 , x  19:42 kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. 19:43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau 8  dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, y  19:44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu z  dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, a  karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat b  engkau.”

Tuhan Yesus itu adalah Mesias, Sang Juruselamat dunia yang dijanjikan Tuhan, dan telah diberitahukan oleh para nabi sejak zaman dahulu, tetapi sayang sekali, penduduk Yerusalem tidak mengerti, tidak tahu, tidak peka, tidak menerima Yesus, saat Yesus datang sebagai Mesias buat mereka.

Hal itulah yang membuat Tuhan Yesus sedih sekali, sampai Dia menangis.

Coba saja penduduk Yerusalem mau menerima Yesus sebagai Mesias yang dilahirkan pada zaman itu, tentu Tuhan Yesus tidak sampai menangis, sedih, meneteskan air mata di pipiNya.

 

Nah mari kita bandingkan antara Yerusalem dengan kota Niniwe

Kota Niniwe yang tadinya penduduknya jahat, sampai sampai kejahatannya telah sampai kepada TUHAN.

Yunus 1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus 1  a  bin Amitai, b  demikian: 1:2 “Bangunlah, pergilah ke Niniwe 2 , c  kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.”

 

Yunus

Pertobatan Niniwe

3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus t  untuk kedua kalinya, demikian: 3:2 “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu 1 .” 3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya 2 , tiga hari perjalanan luasnya. 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: u  “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” 3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah 3 , lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. v  3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. w  3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum x  air. 3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru y  dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik z  dari tingkah lakunya a  yang jahat dan dari kekerasan b  yang dilakukannya. 3:9 Siapa tahu, c  mungkin Allah akan berbalik dan menyesal d  serta berpaling e  dari murka-Nya f  yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah g  Allah karena malapetaka h  yang telah dirancangkan-Nya i  terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya 4 .

 

Nah, saat mana kota Niniwe penduduknya yang jahat itu telah bertobat, Tuhan pun tidak jadi menghukum mereka.

Tuhan yang tadinya marah dan mau menghukum kejahatan mereka, saat mereka bertobat Tuhan tidak jadi menghukum, sebaliknya Tuhan pun tersenyum.

Tuhan itu seperti orang tua yang senang kalau melihat anaknya yang tadinya nakal, sekarang tidak nakal lagi, anaknya yang tadinya malas sekarang tidak malas lagi, anaknya yang tadinya bohong sekarang tidak bohong lagi.

Nah , hari ini kita akan berdoa buat kota kota di Indonesia, agar saat kita berdoa buat kota itu, ada pertobatan atas kota itu, banyak jiwa diselamatkan atas kota itu, dan pada akhirnya Tuhan tidak jadi bersedih atas kota itu, lalu menghukum kota itu, melainkan Tuhan mau mengampuni, memulihkan dan memberkati kota itu.

Caranya: ( ide peraga ini dari temanmu, Melody Harvest Elnerd Widiono, umur 9 tahun)

Buat gambar wajah ( kosong) pada gelas luar

Buat dua macam bibir:

  • Bibir yang bersedih disertai air mata di pipi
  • Buat juga bibir yang tersenyum dengan mata berbinar-binar

Saat kita berdoa, pasanglah putaran gelas pada wajah bersedih.

Saat kita amin, percayalah bahwa bilamana Tuhan menjawab doa kita atas kota yang kita doakan, maka bila ada pertobatan atas kota itu, maka Tuhan pun akan tersenyum.

Kita tidak menggambarkan wajah Yesus, melainkan wajah kita sendiri.

Kita mau seperti Yesus, yang menangis bila melihat ada kota yang tidak mau bertobat, dan kita juga mau tersenyum seperti Yesus bila sebuah kota mau berbalik dari jalan jalannya yang jahat dan mau bertobat serta mau taat pada Tuhan.

Pokok doa:

Doakan agar di setiap kota yang kita doakan, yaitu kota……………….ada hujan pertobatan

Doakan para pemimpin di kota yang kita doakan, yaitu kota………….agar mereka diberi roh takut akan Tuhan

Doakan agar Tuhan mengadakan kegerakan rohani di kota tersebut agar dengan demikian banyak jiwa di sana boleh diselamatkan.

 

 

 

Tinggalkan komentar