34. BERKAT ANAK CUCU


MINGGU KE 34
CERITA ALKITAB PER KELAS

BERKAT ANAK CUCU

SIKAP HATI: TAKUT AKAN TUHAN / FEAR THE LORD

kreatifitas karya  kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang
kreatifitas karya kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang

kreatifitas karya  kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang
kreatifitas karya kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang
kreatifitas karya  kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang
kreatifitas karya kak ALNINDA RAMANDANI, guru GPDI Bayeman, Magelang
terima kasih ya kak buat karyanya yang luar biasa kreatif..jadi inspirasi buat banyak orang
terima kasih ya kak buat karyanya yang luar biasa kreatif..jadi inspirasi buat banyak orang

Untuk dibaca Kakak:

Mazmur 25:10-14

Kejadian 6: 5- 22

Untuk dipersiapkan kakak:

Bel alat dapur ; misalnya piring dan sendok, gelas dan sendok, panic dan sendok untuk lebih kurang tiga kelompok

Alat peraga Max Jukes dan Jonathan Edward (Ambil gambar dari internet)

Persiapan Hati

Minta salah seorang murid memimpin doa, sebelumnya beritahukan dulu bahwa kita akan berdoa meminta pimpinan Tuhan dalam mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan


Ayat Hafalan

Mazmur 25:12-13 (kelas besar- 4-6 SD)

Siapakah orang yang takut akan Tuhan ? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menentap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi

Mazmur 112 : 1-2 (Kelas tengah 1-3 SD)

Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya, anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.

Mazmur 112: 2 a (kelas kecil)

Anak cucu orang yang takut akan Tuhan, akan perkasa di bumi.

Tips untuk guru: jangan takut ayat ini terlalu panjang bagi anak-anak, karna dengan mengajarkannya menggunakan tehnik gerakan dan intonasi yang menarik, anak-anak dapat menguasai ayat ini.

Cerita Ilustrasi Pembuka Inspirasi/

Kakak punya cerita tentang 2 keluarga di Amerika , dan cerita ini sungguh-sungguh terjadi/kisah nyata, karna kisah ini adalah hasil penelitian dari seorang sarjana bernama Benjamin B. Warfield dari Princeton , Amerika Serikat.

Kisah ini mengisahkan tentang kisah dua keluarga yang hidup di abad 18, yaitu perbandingan antara keluarga Jonathan Edward dan keluarga Max Jukes.

Max Juke
Jonathan Edwards

Jonathan Edward lahir pada tahun 1703 di Windsor Timur, Connecticut. Dia hidup pada masa yang sama dengan Max Jukes

Ia mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya, ia hidup takut akan Tuhan. Ia menjadi mahasiswa di Universitas Yale pada usia 13 tahun, dan pada akhirnya ia menjadi Rektor dari sebuah akademi di New Jersey (yang sekarang bernama Princeton)

Ia menikah juga dengan seseorang yang takut akan Tuhan, bernama Sarah.Dan mereka dikaruniai 11 orang anak, Ia mendidik anak-anaknya di dalam takut akan Tuhan.

Pada saat ia berusia 20 tahun dia menulis sebuah daftar prinsip hidup/ ketetapan hati sbb:

“setiap malam, sebelum aku mengakhiri hari itu, aku bertanya pada diriku sendiri, sudahkah aku hari ini melakukan yang lebih baik dari kemarin?”

Meskipun ia sibuk sekali, ia bangun pagi setiap jam 4.30 untuk membaca dan menulis di perpustakaan pribadinya, dan walaupun sepanjang hari ia sibuk, ia selalu meluangkan waktu untuk anak-anaknya setiap hari.

setelah diselidiki,

Ia mempunyai 1.394 keturunan,

13 orang menjadi rector

65 orang menjadi professor

3 orang terpilih sebgai senator Amerika Serikat/ anggota DPR

30 orang menjadi hakim

100 orang menjadi pengacara

60 orang menjadi dokter

75 orang menjadi perwira militer

100 orang menjadi pendeta

60 orang menjadi penulis terkenal/ penulis buku terlaris

80 orang memegang peranan penting dalam berbagai instansi/ pemuka masyarakat, termasuk menjadi gubenur,

1 orang adalah wakil presiden Amerika Serikat

tidak ada keturunannya yang merugikan Negara, semuanya memberi keuntungan yang tidak ternilai buat negaranya

Kisah nyata ini adalah sebuah contoh dari apa yang disebut oleh para Sosiolog sebagai “POLA LIMA GENERASI”. Apa yang dilakukan oleh seseorang akan berpengaruh sampai ke keturunan yang ke lima.

Max Jukes adalah seorang ateis/ seorang yang tidak takut akan Tuhan, ia tidak beriman pada Tuhan, dan hidupnya tidak mempunyai prinsip, ia tidak percaya Firman Tuhan, dan tidak pernah datang ke gereja. ia tinggal di New York. Ia menikah dengan seorang yang juga tidak takut akan Tuhan, Mereka tidak pernah membawa anak-anak mereka ke gereja

Max Jukes adalah seorang pemabuk. Gara-gara ia suka mabuk, ia tidak pernah memiliki pekerjaan yang tetap. Kebiasaan mabuk ini juga membuatnya tidak memperhatikan istri dan anak-anaknya. Hanya sedikit sekali waktu yang ia luangkan untuk mengasihi dan mendidik anak-anaknya.

Setelah diteliti/diselidiki, dengan pola yang sama, yaitu ‘POLA LIMA GENERASI”,

Max Jukes mempunyai 540 keturunan

310 mati sebagai pengemis

150 orang keturunannya pernah masuk penjara dengan berbagai kejahatan yang pernah dilakukan, dengan hukuman penjara rata-rata 13 tahun, 7 di antaranya adalah pembunuh

Lebih dari 100 orang adalah pemabuk

Banyak dari keturunannya menjadi wanita yang tidak baik.

dan keluarga ini telah merugikan Negara sebesar 1,25 juta, atau sebesar 12 milyard rupiah (pada abad ke 19)

KREATIFITAS KELAS (UNTUK MENCERITAKAN CERITA DI ATAS):

KELAS BESAR

  1. Membuat program acara siaran radio, dan program acara siaran TV.  Ide ini saya lontarkan di kelas persiapan guru, dan salah seorang guru SM yang dulu pernah jadi penyiar radio sewaktu masih pelajar, benar-benar menggelar siaran radio dan siaran TV di kelas, dengan membagika  anak-anak sebagian kecil pengetahuan broadcasting yang pernah ia lakoni, dan tanpa kenal keluhan, Sdri Tabitha Angga Kesuma ini membawa LAPTOP ke kelas untuk menghadirkan musik/ lagu rohani yang diminta oleh pendengar untuk diputar , dan tak hanya itu, ia pun membawa SALON untuk pengeras suara, yang tentu saja lumayan berat untuk tubuh semungil dia, dan dia lakukan itu semua dengan kasih seorang guru pada muridnya. Terima kasih pada kak Tabitha
INGIN KENAL LEBIH LANJUT....? Facebook : Tabitha Angga Kesuma. Orangnya keren abis dan cinta Tuhan luar biasa, ngefriend n nggak rugi berbagi hidup dengan dia.
INGIN KENAL LEBIH LANJUT….? Facebook : Tabitha Angga Kesuma. Orangnya keren abis dan cinta Tuhan luar biasa, ngefriend n nggak rugi berbagi hidup dengan dia.
  1.  Setelah semua fakta mengenai dua keluarga tersebut dipaparkan pada anak-anak (bisa secara tertulis, sehingga menyingkat waktu), minta mereka menyiarkan keluarga yang baik (Jonathan Edward) secara AUDIO saja (siaran radio) sedang yang negatif (keluarga Max Jukes) secara AUDIO VISUAL (siaran TV). Guru menyiapkan laptop berisi beberapa lagu rohani, dan back sound musik atau sound effeck, serta salon untuk memperbesar suara. Bagi dalam dua kelompok, kelompok siaran radio dan kelompok siaran TV, beri penjelasan singkat bahwa di sela-sela siaran radio, ada pembacaan kisah mengenai keluarga Jonathan Edward, serta tanya jawab dengan pendengar serta diselingi lagu-lagu yang diputar. Guru menyiapkan naskah siar-nya (naskah mengenai Jonathan Edward ditambah kata pembuka penyiar..misal “hai sobat muda…pastinya di tempatmu saat ini mendung seperti di studio kita…tapi nggak apa…hati kita kan nggak ikut mendung…nah sobat muda, sore ini kita akan mendengar kisah nyata yang akan saya bagikan buat kalian semua, pastinya seru dan ashik….dst” Kelompok lain menjadi pendengar yang mengajukan tanya jawab dan meminta diputarkan lagu selingan (catatan; putarkan lagu betulan/dengan daftar lagu terbatas yang ditawarkan oleh penyiar). Untuk siar TV, satu atau dua menjadi penyiar, sementara ada yang jadi kameramen, beritanya adalah mengenai hasil penyelidikan mengenai keluarga Max Jukes, minta teman-teman lainnya memerankan kisah-kisah mengenai keturunannya (misal memeragakan wanita yang tidak baik yang digelandang oleh petugas keamanan, memperagakan jadi pengemis, dll) Guru menyiapkan properti. Setelah dua kelompok diberi waktu untuk berlatih, kini mereka siap pentas.

KELAS KECIL

  1. Hubungkan dengan cerita minggu lalu “Cita-citaku ingin jadi presiden”, tanyakan apa yang menjadi cita-cita mereka.
  2. Disela-sela cerita, guru mengajak anak-anak menirukan gerak gerik baik keturunan Max Jukes maupun keturunan Jonathan Edward, misal menirukan gerak-gerik berjalannya hakim, pengacara, dokter, tentara, pengemis, pemabuk, dll
  3. Menempelkan angka-angka pada keturunan Jonathan Edward maupun Max Jukes, misalnya …. orang menjadi pendeta. (diisi angka 100) Angka-angka ini didapat dari menggunting angka-angka yang terdapat di tanggalan bekas.

KELAS TENGAH

  1. GURU mengawali dengan drama singkat menirukan iklan TV ; “Saya miskin karna saya keturunan yang ke delapan…”
  2. Mengajak anak melihat gambar kedua tokoh, setelah itu minta mereka mengomentari apa pendapat mereka tentang dua foto tersebut, dan minta mereka memilih tokoh yang mereka sukai (hanya dari melihat fotonya saja), baru setelah itu memasuki cerita
  3. Menempelkan angka-angka pada keturunan Jonathan Edward maupun Max Jukes, misalnya …. orang menjadi pendeta. (diisi angka 100) Angka-angka ini didapat dari menyusun KOREK API pada sebuah potongan karton, sehingga membentuk angka-angka. (biarkan anak-anak yang melakukannya, dibimbing oleh guru-nya.) lihat foto-foto di awal tulisan ini

Inti Cerita

Takut akan Tuhan itu apa sih? Hayooo siapa yang berani jawab?

Apakah takut akan Tuhan itu artinya “ hiiiiiiiiiiii takut………ada Tuhan lewat…..!!” (seperti kalau kalian takut pada Hantu…??)

Bukan itu jawaban yang tepat ! Takut akan Tuhan itu artinya, kita tidak mau melakukan apa pun yang bisa membuat Tuhan itu sedih.

Misalnya ada teman yang mengajak mencuri….”ah aku nggak mau ikut mencuri ah….aku takut kalau Tuhan nanti jadi sedih….” Nah itulah artinya takut akan Tuhan. Orang yang hidup takut akan Tuhan tidak akan suka berbuat dosa.

(Kita cerdas tangkas Alkitab ya….di akhir cerita nanti kalian boleh tebak, siapa tokoh yang kita ceritakan ini….tapi sementara kakak bercerita, kita simpan dulu rahasianya…oke?)

Di Alkitab ada orang yang hidupnya takut akan Tuhan. Suatu saat, Tuhan melihat dari ketinggian surga, manusia di bumi begituuuuuu jahatnya, bumi dipenuhi oleh kekerasan, bumi sudah menjadi rusak, hati Tuhan menjadi sedih

Tetapi…..diantara banyak sekali manusia yang berada di bumi ini, Tuhan melihat ada seorang yang hidupnya beda, dia hidup takut akan Tuhan.

Semua orang di sekitarnya memilih mencuri, bertengkar, saling membenci, saling memukul, berbohong, membunuh, tidak taaat pada orang tua, dan masih banyak lagi kenakalan-kenalakannya, tapi orang yang satu ini tetap hidup takut akan Tuhan.

Tiap hari dia bersekutu dengan Tuhan, beribadah pada Tuhan, berdoa dan memuji nama Tuhan.

Pada suatu hari, berfirmanlah Tuhan kepadanya ,

“Aku akan menghukum bumi ….semuanya akan mati….Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, engkau dan keluargamu akan selamat”

Cerdas Tangkas Alkitab

Sekarang kita bagi tiga kelompok, masing-masing kelompok membawa bel yang terdiri dari alat dapur (piring, gelas, panic, dll yang dipukul dengan sendok)

Silahkan setiap kelompok mencoba bel masing-masing.

Pertanyaan: Kunci jawaban:

  1. Siapakah tokoh tadi…? Nuh
  2. Dalam kitab apa ditulis cerita tentang Nuh? Kejadian
  3. Tuhan menghukum bumi saat itu dengan apa? Air Bah/ banjir besar-Besaran.
  1. Tuhan menyelamatkan Nuh dengan cara bagaimana? Dengan dimasukkan

Kapal besar/bahtera

  1. Siapa yang membuat kapal itu? Nuh membuat

Kapal itu atas petunjuk Tuhan

  1. Siapa saja yang diselamatkan? Nuh dan istrinya, 3

Anaknya, 3 menantunya dan binatang-binatang

  1. Dengan tanda apakah Tuhan menunjukkan perjanjian-Nya? Dengan pelangi

Bagus sekali jawaban kalian, nah sekarang akan kita renungkan hidup Nuh dengan mengerjakan aktivitas berikut ini:

Melakukan Firman Tuhan

Bagikan kertas dan ballpoint ke anak-anak dan ajak anak-anak melakukan perenungan pribadi

1. Orang yang takut akan Tuhan berarti tidak mau melakukan dosa, tetapi berpegang pada firman-Nya. Nah sekarang kita mau mengaku dosa-dosa apa saja yang mau kita tinggalkan

2. tulis di kertas dan berdoa meminta ampun pada Tuhan.

zwani.com myspace graphic comments

Tinggalkan komentar