LOMBA MEMBACA PUISI PASKAH


Puisi ini adalah buah karya almarhum bapak mertua saya, beliau memang selain seorang Dosen sekolah Alkitab, Guru Bahasa Indonesia, Pendeta, beliau juga seorang seniman.

Siapkan juri yang berkompeten pada bidangnya, untuk menilai lomba ini.

Minta guru kelas yang mengutus muridnya membantu pelatihan di rumah, dan libatkan wali murid untuk melatih peserta lomba. Pemenang lomba mengisi acara paskah

Sediakan hadiah menarik, untuk para memenang. Dan biarlah pemenangnya tampil di acara paskah.

Paskah pada awalnya adalah merayakan keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Tanah Mesir. Dan Yesus menjadikan Paskah ini sebagai moment khusus dimana Ia menebus umat-Nya dari belenggu perbudakan dosa, dengan cara SALIB.

Pada saat Ibu Mertua yang saya kasihi meninggal, hari Kamis tgl 23 Pebruari 2012 yang lalu, dan tanggal 24 Pebruari-nya diadakan Ibadah Penghiburan, saya membaca puisi ini. Sebenarnya pembacaan puisi adalah sebuah mata acara yang diminta oleh almarhum semasa beliau sudah sakit parah beberapa minggu sebelum beliau dipanggil pulang Tuhan ke sorga.

Puisi ini ditemukan oleh adik ipar saya di antara majalah-majalah kuno yaitu majalah KAKI DIAN, Mei 1982. Dan yang mengiringi musik saat puisi ini dibaca adalah keponakan saya Fion Henry Sharon Trianto.

Dengan menjelaskan pada anak-anak bahwa paskah seberenarnya berawal dari Keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir, Puisi ini layak untuk dikategorikan sebagai Puisi Paskah.

Saya akan ketikkan syair dari puisi ini, untuk materi LOMBA PRA PASKAH.

NYANYIAN ISRAEL DI TEPI LAUT TEBERAU

buah karya: Doni Sadono Basri

ide karya : Keluaran 14: 15-31)

Laut berkabung, langit hitam mendung

Tuhan, kemana kami lari

sebab derap kereta kuda dari musuh mengepung

Laut menggelora, angin keras menerpa

deritaku Tuhan, letihku Tuhan, lariku akan ke mana?

Di ujung laut Teberau tergoncang takutku dan kacau

akankah matiku di tangan musuh

di ujung anak panah dan mata tombak datang membunuh

Tetapi Tuhan, Engkaulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub

Engkaulah kuatku dan Engkaulah pembelaku

Tiang awanMu menguak langit kelabu

tegak bernyala mengawal umat pilihanMu

tangan kuasa menahan musuh memburu.

Tiba-tiba tongkat Musapun diangkatlah

air dan gelombang menepis dan terbelah

Tuhan, sungguh kuasaMu teramat dahsyat

dasar laut Kaukeringkan bagaikan darat

Engkaulah Tuhan yang menggiring langkah kami menyeberang

engkaulah Tuhan bagi kami sudah berperang

Oleh kasihMu Tuhan kami Kau beri menang.

Lalu di ujung fajar itu Kauutus Musa

membalikkan kembali gelombang laut

menggulung habis tentara Firaun ke alam maut

Terpujilah namaMu sebab Engkau Allah yang besar

Terpujilah namaMu sebab Engkau Allah yang benar

Sesuai janjiMu, di hadapan kami tanah Kanaan terhampar !

SUASANA HARU SAAT MEMBACA PUISI UNTUK ALMARHUM IBUNDA TERCINTA.
SUASANA HARU SAAT MEMBACA PUISI UNTUK ALMARHUM IBUNDA TERCINTA.

zwani.com myspace graphic comments

Tinggalkan komentar