50. MENDAPAT SURAT DARI YUSUF DI HARI NATAL


MINGGU KE 50
CERITA ALKITAB PER KELAS

52 AKU SI YUSUF
52 AKU SI YUSUF

SURAT DARI YUSUF
(SIKAP HATI: KUDUS / HOLY)
KUDUS DALAM PERGAULAN

Cerita model SURAT

Salah seorang murid diminta maju ke depan, siapkan kursi khusus untuk dia duduk nyaman dengan kertas surat ini.
Usahakan kertas surat bukan berupa ketikan, melainkan disalin di kertas surat beneran dengan tulisan tangan yang apik dan mudah dibaca.


Pada saat sang murid membaca surat ini dalam hati, ada rekaman suara Yusuf (diisi suara guru pria) yang dibaca bersuara, diberi back ground musik kalau bisa, biar  mendukung suasana. atau kalau anda repot rekaman, bisa juga life dengan iringan gitar  akustik atau piano lembut, tetapi sang guru yang membaca dari belakang kelas, jangan ada di depan. Biarkan pandangan di depan hanya diisi sang anak pembaca surat tersebut.
Setelah surat selesai dibaca, baru bagikan surat yang sama pada semua anak di kelas tersebut.
jika waktu masih banyak, bagikan kertas surat kosong dan ballpoint serta amplop yang ada perekatnya, minta mereka memberi surat balasan yang berisi cerita mereka pada Yusuf bahwa mereka juga berkomitment untuk hidup kudus.
Beri tahu anak-anak, surat ini tidak akan dibaca kakak. Langsung direkatkan, dan dibawa mereka sendiri pulang ke rumah, simpan dalam alkitab.
Tips: guru tidak perlu menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan ‘hidup kudus’ itu, namun suatu saat, setelah mereka dewasa, mereka akan mengerti sendiri apa artinya hidup kudus itu. Doakan agar apa yang mereka tangkap hari ini adalah dalam penerangan Roh Kudus dan menjadi momentum yang special untuk mengawali masa pra remaja mereka.

AYAT HAFALAN :

I Petrus 1: 16
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Tips untuk guru pembaca surat:
Setelah naskah dicopy untuk anak-anak, naskah yang dibawa guru, dapat diberi tambahan di samping dialog, dengan pensil: mana suara Yusuf, mana suara Maria, dll, agar memudahkan mengingatkan pergantian suara

Shalom, jumpa adik-adik semua di KAA GUP Madiun,
Betlehem, ………
Haloo adik-adik semua…..kalian semua adalah teman-teman-ku. Kalian tentu kenal aku, aku adalah Yusuf yang ceritaku sering kalian baca di Alkitab. Ehhh nama Yusuf kan banyak ya…tapi ingat ! Aku bukan Yusuf yang dimasukkan ke dalam sumur dan jadi raja muda di Mesir itu…Bukaaaan!! Aku adalah Yusuf suami dari Maria.
Waktu itu usiaku masih sangat muda sekali. Aku dibesarkan di keluarga yang cinta Tuhan, nenek moyangku adalah garis keturunan Daud, raja yang terkenal itu, tentu kalian juga kenal dia kan? Sebagai keluarga yang cinta Tuhan, tiap-tiap hari sejak aku kecil orang tuaku mengajariku tentang Firman Tuhan, hukum-hukum Tuhan, janji-janji Tuhan dan nubuatan-nubuatan Tuhan tentang akan datangnya Mesias itu.
Sebelum aku ngobrol lebih lanjut, aku mau jelaskan dulu arti kata Mesias, Mesias itu artinya juruslamat yang akan menyelamatkan umat-Nya.
Umur kalian saat ini tentunya kira-kira berkisar dari 10-12  tahun kan? Sebentar lagi tentu kalian akan beranjak lebih besar, terus beranjak remaja, pemuda bahkan dewasa.
Sebagai orang yang sudah dewasa, tentu saja aku memiliki gadis pujaanku. Namanya Maria. Ow….bagiku dia sangat cantik dan pribadinya sangat menarik. Aku mendambakan kelak akan menjadi suaminya dan dia akan menjadi istri yang terbaik di dunia buatku. Kami pun bertunangan. (eeeeh, tapi untuk usia seumur kalian, belum layak pacaran apalagi tunangan lho….kalian masih terlalu kecil….masih banyak waktu untuk bergaul dengan sebanyak mungkin teman baik teman perempuan maupun teman laki-laki)
Tapi semua bayanganku itu buyar seketika, saat suatu saat aku ke rumahnya….astaga…..kog Maria perutnya semakin lama semakin membesar….? Apakah dia sedang hamil? Aduuuuh apa apaan ini? Aku yakin benar bahwa sebagai orang yang takut akan Tuhan , kami menjaga kekudusan kami sebagai sepasang tunangan. Lalu Maria yang selama ini aku sangka juga orang yang sama-sama takut akan Tuhan….mengapa begini?
Rumah tangga yang indah yang aku bayangkan dan dambakan selama ini buyar semua……..aku marah, aku kaget, aku tak percaya….aku bingung…aku linglung….Ooooh Maria, oooh Maria.
“Maria?” tanyaku dengan wajah pucat kepadanya. “jawaaaaab pertanyaanku !” tambahku pula. “Aku….a…aa….aku didatangi Malaikat Tuhan…..malaikat itu berkata bahwa aku mendapat karunia…dan Roh Kudus menaungi aku….” Jelasnya terbata-bata
Malaikat? Roh Kudus? Karunia? Kata-kata itu menari ke kepalaku….apa semua ini masuk akal? Jangan-jangan Maria tunanganku sedang stress…dan takut untuk berterus terang padaku.
Tapi kalau aku memutuskan pertunangan ini, tentu Maria akan dirajam batu sampai mati oleh masyarakat di sini. Kasihan dia…bagaimana pun juga aku mencintainya.
“baiklah kalau begitu…..lebih baik kita putus secara diam-diam…” kataku dengan tegas tapi dengan nada gemetar saat itu.
“apapun yang terjadi…terjadilah Yusuf, karna aku ini hamba Tuhan…aku sudah berjanji pada Tuhan, bahwa biarlah semua yang dikatakan malaikat itu padaku benar-benar terjadi, aku sudah siap dengan semuanya ini….maafkan aku Yusuf….aku tak kuasa menolak tugas ini…karna aku mengasihi Tuhan lebih daripadamu Yusuf.”
Jelasnya panjang lebar. Aneh Maria ini, sebut-sebut Tuhan segala. Perkataan-perkataannya semakin melantur.
“jadi kamu tidak perduli lagi kalau kita putus?” tanyaku dengan nada meninggi, menahan amarah yang sudah naik ke ubun-ubun.
“cintaku padamu tidak pernah berubah Yusuf…..tapi maafkan aku untuk semua ini. Aku memilih taat pada Tuhan” Maria menitikkan air matanya sambil berbicara dengan suara serak, hampir tak terdengar.
“aaaaah sudahlah…kita bicarakan lagi besok” kataku seakan tak perduli kesedihan Maria yang bagiku saat itu sepertinya hanya air mata pura-pura.
Aku pun melenggang pergi dari rumah Maria yang tak tauh dari rumahku. Pikiranku melayang-layang. Aku pun membaringkan tubuhku yang rasanya sangat letih saat itu. Balik sana balik sini, tubuhku seakan tidak kompak dengan pikiranku yang melayang-layang terkenang-kenang kata-kata Maria. Sebegitu letihnya sampai aku pun tertidur pulas.
Paginya aku pun bangun dengan perasaan aneh. Malam itu aku bermimpi ada malaikat datang dan berkata “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di  dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus, Ia akan melahirkan anak laki-laki
dan engkau akan menamakan dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
Jadi selama ini Maria itu adalah gadis yang terpilih menjadi anak dara yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya itu? Ooooooow….jadi Maria bukan melantur , stresss, atau ngawur? Maafkan aku Maria….maafkan aku. Begitu sesalku saat itu.
Bergegas aku menemui Maria dan meminta maaf padanya. Maria pun berkata “seandainya kamu memutuskan pertunangan kita dan mengumumkan penyebabnya di depan umum, seandainya aku dirajam batu sekali pun, aku siap Yusuf” Kali ini ia berbicara dengan tanpa air mata lagi, walaupun kulihat matanya bengkak sekali, mungkin semalam-malaman ia telah menangis.
“jangan begitu Maria…..tadi malam aku bermimpi..mungkin malaikat yang datang dalam mimpiku itu adalah malaikat yang sama yang mengunjungimu….”
“oooh ya?” Kini air matanya kembali terumpah pecah, ia menangis karna bahagia.
kami pun terlibat dalam pembicaraan yang panjang dan mengashikan untuk menceritakan pengalaman kami masing-masing. Namun kali ini aku sudah tidak menganggap Maria stress lagi seperti kemarin. Seakan masih dalam mimpi, rasanya aku tak percaya bahwa kami dipilih oleh Tuhan untuk menjadi ibu dan ayah yang membesarkan Imanuel itu. Hatiku berdebar-debar….semua nubuatan tentang datangnya Mesias itu digenapi sekarang ini….!! Dan aku terlibat di dalamnya….waaaaau begitu dahsyaaaaat !!
Sesegera mungkin setelah itu kami menikah.
Entahlah, malam ini aku ingin sekali menuliskan suratku buat kalian, dan ingin menceritakan sepotong kisah hidupku yang sebenarnya kalau dilanjutkan masih sangat panjang.
Satu pesanku buat kalian. Kelak kalau kalian dewasa, dan sudah waktunya untuk melangkah ke persahabatan yang khusus dengan lawan jenis kalian. Ingat pesanku, jaga hidup kalian baik-baik, seperti yang aku lakukan, dan juga seperti yang dilakukan Maria tunanganku itu. Jaga kekudusan hidup pergaulan kalian, muliakanlah Tuhan dengan tubuh kalian.
Tentu kalian ingin punya kehidupan yang dipakai Tuhan dengan luar biasa, seperti yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kami berdua (aku dan Maria ). Untuk itu kalian harus mempersiapkan diri dengan baik, salah satu yang
harus kalian siapkan adalah hidup yang menyenangkan hati Tuhan, hidup yang kudus, pergaulan yang sehat dan memuliakan nama Tuhan.
Memang kalian tidak akan mungkin terpilih lagi menjadi seperti kami, karna Mesias itu akan datang lagi, tetapi bukan sebagai bayi, melainkan Dia akan datang lagi sebagai Raja.
Tapi kalian pasti akan terpilih untuk tugas lain, yang juga tidak kalah luar biasanya dengan tugas kami.
Sampai di sini dulu ya suratku teman, kapan-kapan kita jumpa lagi….
Yusuf  dari Betlehem.
zwani.com myspace graphic comments

Tinggalkan komentar