MINGGU XIX MANFAAT KELAS BAYI DI SEKOLAH MINGGU BAGI BAYI ANDA KELAK


MINGGU XIX

MANFAAT KELAS BAYI DI SEKOLAH MINGGU BAGI BAYI ANDA

( Usia 0-18 bulan)

Mengapa janin saya kelak setelah lahir akan saya ikutkan kelas bayi di sekolah minggu?

Banyak orang berpikir, bahwa anak bayi tidak mengerti apa-apa, anak bayi Cuma bisa menangis, mengompol, minum susu, tidur dan tidur lagi.

Pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar, karna seorang bayi sebenarnya mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya, contoh:

  • Senang jika diajak pergi
  • Tertawa jika di ajak bergurau dan bermain ‘ciluk ba’
  • Para meneliti menemukan bahwa bayi yang dilahirkan dengan proses normal pasti mengalami yang dinamakjan ‘ trauma paska lahir’, oleh karna itu anak saya (penulis) saat masih berusia beberapa hari/beberapa minggu spontan menangis saat (walaupun sedang tidur), sang ibu menceritakan proses kelahirannya yang sangat sulit dan menegangkan pada tamu-tamu yang datang menengok.

Bayi belajar dari pengulangan yang terus menerus diulang dalam kesehariannya. Pemikiran bahwa bayi tidak mengerti apa-apa adalah pemikiran yang keliru

Sebagai orang dewasa, kita tidak bisa mengingat secara sadar apa yang terjadi pada saat kita masih bayi, tetapi hal ini tidak berarti semua yang terjadi pada masa bayi kita tidak berdampak apa-apa pada kehidupan kita setelah dewasa, contoh:

  • Anak yang dianiaya sejak kecil, pada masa dewasa akan mengalami gangguan dalam kejiwaannya, bahkan ketika menikah akan menjadi orang tua yang menganiaya juga anak-anaknya bahkan istrinya, dalam sebuah kelainan seks (menganiaya pasangan sebelum berhubungan intim)
  • Sharing pengalaman penulis.
  • Anak yang dibesarkan dalam kasih sayang yang sangat berlimpah, bertumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, pandai bergaul, dan cerdas
  • Banyak masalah yang terjadi pada masa dewasa, ternyata setelah dicari akar masalahnya adalah trauma yang terjadi pada masa bayi yang terbawa sampai dia dewasa.

Dengan adanya kelas bayi di sekolah minggu, diharapkan dapat menanamkan Firman Tuhan sejak dini pada anak-anak, sehingga Firman Tuhan yang tertanam di pikiran bawah sadar yang paling bawah/ paling dasar, menjadi fondasi yang kuat, yang terus terbawa sampai dia dewasa, Firman yang sudah tertanam tidak mungkin gagal (karna Firman Tuhan tidak mungkin gagal), Firman yang sudah tertanam tidak mungkin kembali dengan sia-sia

 

AGENDA KELAS BAYI

Prinsip pengulangan

  1. Semua cerita, lagu dan ayat harus diulang oleh ibu di rumah setiap hari
  2. IBU ADALAH GURU YANG SEBENARNYA
  3. ibu akan mendapat materi tertulis untuk mengajar di rumah, sama seperti yang didapat bayi di sekolah minggu

Agenda kelas bayi (lebih kurang setengah jam)

  • Doa Pembuka
  • Pujian pendek
  • Firman Tuhan / cerita Alkitab bergambar
  • Ayat hafalan singkat
  • Masing- masing Ibu berlatih bernyanyi nyanyian yg sama pada anak, dibimbing oleh guru sekolah minggu
  • Masing- masing Ibu berlatih bercerita cerita yg sama pada anak, dibimbing oleh guru sekolah minggu
  • Masing- masing Ibu berlatih memperkatakan ayat  yg sama pada anak, dibimbing oleh guru sekolah minggu
  • Doa penutup
  • Bermain

Haleluya !!!

BAGAIMANA CARA IBU MENGULANG PELAJARAN KELAS BAYI DI RUMAH?

  • Pada saat mandi, mengulang ayat hafalan
  • Menjelang tidur, menceritakan kembali cerita di kelas bayi
  • Pada saat bangun tidur di pagi hari mengulang lagu yang dinyanyikan di kelas bayi
  • Pada saat menyuapi makan, mengulang lagu yang dinyanyikan di kelas bayi
  • Pada saat main ayunan, mengulangi kebali ayat mas
  • ( akan lebih baik, bila pola ini berulang setiap hari, sehingga menjadi semacam kebiasaan.)

KEISTIMEWAAN PENGULANGAN INI:

  • Menghindarkan dari sang ibu/pengasuh kehabisan kata-kata dalam berbicara pada bayi, pakai saja ayat mas untuk ‘mengoceh’ padanya
  • Menghindari kegiatan yang terkesan membosankan, jadi ada aktivitas bercerita pada bayi kita
  • Menghindari menyanyikan lagu-lagu duniawi yang sebagian besar mengandung perkataan yang sia-sia, bayi kita kita beri ‘makan’ nyanyian surgawi/ bernilai kerajaan surga, dengan syair yang membangun dan mendidik.

Tinjauan Alkitab (hal ini sudah pernah dibahas di minggu ke XVII, ASI yang luar biasa), saya muat kembali bagi Anda yang baru bergabung hari ini.

Samuel (Samuel pasal 1)

Hana berdoa meminta seorang anak pada Tuhan, dan Tuhan mengabulkan doanya. Lahirlah Samuel

Ayat 22. Hana tidak ikut ke Silo untuk mempersembahkan korban pada Tuhan, karna ia sedang menyusui si kecil Samuel.

Ayat 24, waktu si kecil Samuel berusia 3 tahun (budaya Israel , menyusui hingga berusia 3 tahun) barulah Hana membawa Samuel ke Silo menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Imam Eli. Si kecil Samuel bertumbuh dalam lingkungan yang tidak sehat, karna sehari-hari hidup dalam tidak takut akan Tuhan ( perhatikan pasal 2: 11-12)

Yang dilakukan Hana adalah, setiap tahun ia mengunjungi si kecil Samuel dan membuatkannya jubah. Samuel mungil berlilitkan baju efod dari kain lenan. Inilah visi/cita-cita Hana sebagai orang tua yang ditanamkan pada si Samuel kecil, mungkin sambil memakaikan bagu itu Hana berkata seperti ini

“ Nak, kelak kamu menjadi seorang nabi Tuhan….mendengar suara Tuhan dan mengatakannya pada umat Tuhan…, itu doa mama sebelum kamu lahir sayang….kamu akan menjadi anak perjanjian antara mama dengan Tuhan.. Bagus kan bahju buatan mama….? Kamu senang sayang?”

“ingat ya cerita-cerita mama saat kamu masih di Efraim dulu……kamu harus hidup takut akan Tuhan ya sayang…”

Memang ilustrasi dialog tersebut tidak ada di Alkitab, tidak tercatat dalam alkitab, namun ada sesuatu yang menggelitik hati kita, bagaimana mungkin si kecil Samuel itu bisa bertumbuh peka akan Tuhan, takut akan Tuhan , sementara lingkungan sekitarnya tidak mendukung?

Jawabannya ada di saja:

Maz 119;9

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu.

Samuel tetap terjaga hidup kudus, karna sudah ada Firman Tuhan yang ditanamkan dalam 3 tahun masa awal kehidupannya.

Musa. (Keluaran 2)

Musa disusui ibunya samapi 3 bulan, kemudian di masukkan dalam peti yang kemudian dihanyutkan di sungai Nil,

Dalam skenarionya Tuhan, datanglah putri Firaun ke sungai yang sama dan menemukan Musa.

Alkitab mencatat bahwa akhirnya ibu dari Musa, justru diupah untuk menyusi Musa di rumahnya sendiri, sampai Musa besar. Sampai besar di sini tidaklah dijelaskan sampai usia berapa, namun bisa saja sampai usia 3 tahun (batas orang Israel memberi asi pada bayi mereka) atau sampai usia 5 tahun, atau bahkan sampai usia 12 tahun (batas akil balik, menurut orang Yahudi)

Selanjutnya, Musa bertumbuh dalam didikan hikmat orang Mesir. Orang Mesir adalah orang yang kafir, tidak mengenal Tuhan, tidak punya takut akan Tuhan. Hidup dalam kekayaan Mesir, hidup dalam status sebagai bangsawan. Hidup sebagai orang yang berkuasa.

Tetapi dalam kitab Ibrani  11: 23-29 dikatakan bahwa karena IMAN, setelah dewasa Musa:

  • menolak disebut anak puteri Firaun
  • lebih suka menderita sengsara daripada menikmati kesenangan dari dosa
  • menganggap penghinaan yang ia terima sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta MESIR.

Darimana iman itu ditanamkan? Dari sejak masa bayi/ masa menyusui. Masa yang sangat berharga sekali untuk menanamkan IMAN.

Apakah iman bisa diturunkan/ditanamkan ?

Bisa, karna iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus. (Roma 10:17) Yang bisa dilakukan terhadap seorang bayi adalah :

BUAT SANG BAYI MENDENGAR FIRMAN

IMANNYA AKAN BERTUMBUH DARI MENDENGAR

Walau bayi belum bisa bertepuk tangan, bernyanyi, membuat suatu gerakan dalam gerak dan lagu, menjawab pertanyaan, bahkan sepertinya wajahnya belum bisa menunjukkan respon saat mendengar cerita alkitab, atau diajak menyanyikan nyanyian rohani.

Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang iman dari seorang NENEK dan seorang IBU yang diturunkan pada anak bahkan pada cucunya. ( II Tim 1: 5)

BAYI DALAM PEPERANGAN ROHANI

Bayi ikut berperan dalam peperangan rohani. Bayi memiliki kepekaan melebihi orang dewasa.

  • Maz 8:3, Mat 21:16 Bayi-bayi dipakai oleh Tuhan, dengan pujian mereka, dapat membungkamkan musuh dan para pendendam. Bayi dapat dipakai oleh Tuhan untuk peperangan rohani

BAYI  ADALAH GENERASI YANG DIPEREBUTKAN

Bayi menjadi generasi yang diperebutkan antara Ibu dan si Iblis. Hanya ada dua kemungkinan, generasi ini dimenangkan oleh sang ibu, berhasil menjadi anak yang takut akan Tuhan, ataukah menjadi generasi yang direbut si jahat , menjadi generasi yang gagal hidup takut akan Tuhan.

Masa perebutan ini adalah pada masa menyusui (tiga tahun pertama), dan masa anak-anak (balita), sampai masa 12 tahun masih disebut anak.

Kejadian 3: 15

Ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan berfirman bahwa akan terjadi permusuhan antara keturunan perempuan dan keturunan ular

Keturunan ular akan meremukkan tumit Ibu.

Tumit berbicara mengenai jejak/teladan/ langkah ke depan , cita-cita dan harapan

Saat ibu gagal mendidik anak takut akan Tuhan, maka jejak ibu, nasehat ibu, langkah ibu, harapan ibu, semuanya tidak akan diikuti jejaknya oleh sang anak

Amsal 10 : 1

Anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya

Kegagalan pendidikan pada masa bayi, gagal menanamkan Takut Akan Tuhan pada masa bayi, akan mendatangkan kedukaan bagi sang Ibu.

Sebaliknya, keturunan wanita akan meremukkan kepala ular .

Bayi-bayi yang dididik takut akan Tuhan (Maz 8:3, Mat 21:16) , MENJADI  generasi yang ikut dalam peperangan rohani, sehingga kehadiran bayi-bayi yang takut akan Tuhan menjadi tentara peperangan rohani.

Sampai masa dewasanya pun tetap akan mengikuti jejak ibu. Terbukti pada hidup Musa dan Samuel.

 

 

Tinggalkan komentar