TULISAN TERKAIT
TIPS MENGADAKAN LOMBA INTONASI
( pada tulisan di atas sudah termasuk di dalamnya, rekaman intonasi peserta lomba intonasi YJCA, dan juga ulasan juri Grace Sumilat)
PELATIHAN INTONASI WORD DAN POWER POINT ( adalah tulisan ini)
PELATIHAN 5 MACAM RESONANSI UNTUK GURU CERITA DAN PEMAIN DRAMA
PELATIHAN INTONASI
Disusun dengan anugrah Tuhan oleh; Grace Sumilat S.MG
Power Point materi ini dapat anda unduh dengan klik tautan berikut ini:
PELATIHAN INTONASI 2017
( semua gambar dalam power point tersebut juga sama dengan JPG/ photo PPT yang saya muat di bawah ini, dan sudah ada PPT mini/ per pertemuan latihan, yang juga bisa anda unduh gratis)
Makalah siap PRINT dapat anda unduh di sini:
PELATIHAN INTONASI edit 2017
PENDAHULUAN
JENIS PERCAKAPAN
EMOSI PENUTUR
DESAHAN NAFAS























PANJANG PENDEK PENUTURAN











KERAS LEMBUT
KLIMAKS DAN ANTIKLIMAKS
5 MACAM RESONANSI
https://www.youtube.com/watch?v=UpU8iB3qnEg
PERGANTIAN NADA PENUTUR
MEMAHAMI DATANGNYA SUARA
MEMAHAMI KARAKTER TOKOH
MEMOTONG PEMBICARAAN
MENIRUKAN SUARA-SUARA
https://www.youtube.com/watch?v=61FL84Bo1L8
PELATIHAN INTONASI
Disusun dengan anugrah Tuhan oleh; Grace Sumilat S.MG
Intonasi atau penekanan suara pada saat berkomunikasi akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi yang berbeda
Kegunaan berlatih intonasi adalah:
- Untuk semakin mempermahir komunikasi
- Untuk semakin mempertajam kemampuan bercerita
- Untuk semakin mahir dalam teater/drama/melatih pemain drama
- Untuk semakin mahir dalam pemeranan tokoh dalam performance apa pun.
- Untuk semakin mahir dalam menjadi narator, MC, penyiar radio, TV, dll.
Berlatih membaca naskah/bercerita, membutuhkan beberapa aspek:
- Pengetahuan tentang intonasi yang disesuaikan dengan jenis-jenis percakapan
- Pendalaman emosi penutur
- Menambahkan desahan nafas untuk menghidupkan suasana
- Memahami panjang pendek penuturan
- Memahami penekanan keras lembut pada kata-kata
- Memahami klimaks dan anti klimaks penuturan beruntun
- Memanfaatkan resonansi kepala, resonansi hidung, resonansi mulut, resonansi leher, resonansi dada
- Melatih pergantian nada penutur pada saat mengisi suara untuk 2 tokoh, dalam percakapan beruntun
- Memahami datangnya suara, dari jauh, dari dekat, menjauh, mendekat, terdengar sayup-sayup, dll
- Memahami karakter tokoh dan menciptakan logat/ keunikan suara sesuai dengan karakter tokoh tersebut
- Memahami frasering/ cara memutus frase, dan memahami cara berbicara yang terpotong lawan bicara, dan cara memutus pembicaraan lawan bicara saat pembicaraan sebenarnya belum selesai
- Menirukan suara-suara binatang/angin/alam/ombak/dll
- Memahami artikulasi/ kejelasan pengucapan.
Contoh-contoh kalimat yang kita pakai di sini adalah;
- Semua terkait dengan makanan
- Diimajinasikan dipakai dalam kisah Marta dan Maria
- JENIS-JENIS PERCAKAPAN
Percakapan dengan lawan bicara/ kalimat langsung
“Kamu sudah makan belum?”
“Silahkan masuk.”
Perkataan kepada diri sendiri ( menggumam) /perkataan dalam batin/ dalam hati
‘Aku tadi sudah makan belum ya? Sepertinya belum!’
‘Tuhan Yesus suka teh nggak ya?’
Perkataan tidak langsung/ kalimat tidak langsung
Dia tadi bilang bahwa dia belum makan
Dia tadi bilang ; dia akan siapkan makan besar.
Perkataan pencerita/ narator
Hari sudah siang, tetapi Tono belum makan sesuap pun, perutnya pun terasa lapar melilit.
Yesus datang berkunjung ke rumah Maria, Marta dan Lazarus
- EMOSI PENUTUR
Gelisah
Aduuuh, gimana nich, udah sore Tono kog belum makan.
Huadeuwww gimana nich..lama sekali matangnya.
Bingung
Enaknya makan di mana ya siang ini? Di warung pojok itu, atau di warung sebrang sana ya ?
Masak mie goreng atau kuah ya enaknya?
Takut
Iya..iya Tante, sebentar lagi juga Tono makan.
Iya…iya Tuhan ! ( Marta takut saat ditegur oleh Yesus)
Senang
Asiiik, sebentar lagi makan!
Asssshhhiiiikkkk Tuhan Yesus datang !
Marah
Kenapa sih Ton, dari tadi kamu kog nggak segera makan? Ini kan udah siang!
Kamu ini gimana sich kog nggak mbantu aku !
Tidak konsentrasi
A : Tono ini lho Bu, dari tadi belum makan
B : (tidak konsentrasi) Belum makan…..apa katamu…belum makan?
Di situ ya… Ehhh di mana tadi ….garamnya?
Kaget
Lho, jadi dari tadi kamu belum makan thoh Ton?
Hah ?? Tuhan Yesus datang ke rumah kita !
Sedih
Kasihan ya, Tono belum makan, dia pasti lapar
Yaaaahhhh Yesus sudah pulang deh.
Geli
Bisa-bisanya dia bilang belum makan, padahal dia tadi udah habis dua piring lho!
Iya yach..ngapain juga aku tadi sibuk banget.
Jengkel
Dari tadi kamu ini yang diurus cuma makaaan aja!
Ke sini keeeekkk bantuin aku!
Gemas
Iiich….kamu makannya pasti banyak ya, anak gendut!
Emmmmmhhhh kayaknya uenuak ini…!!
Segan
Eeee terima kasih tante…bener saya sudah makan kog.
Silahkan Tuhan Yesus minum duluan !
Gugup
Bu.. bu…bukan saya Tante yang mencuri makanan itu …bu…bukan saya…benar Tante!
Se….be… sebenarnya…sa …saya bermaksud…. ba… ba… baik
Membujuk/ merajuk
Tapi….nanti tambah tho…..lauknya, ya? Mau kan?
Maria…bantu aku donk….aku sibuk banget nich…!
Manja
Aku mau tambah lagi ayam gorengnya !
Kapan Tuhan Yesus ke sini lagi?
Heran/tak percaya
Sudah tiga hari ini kamu tidak makan?
Tuhan Yesus emang sengaja mampir ke sini?
- DESAHAN NAFAS
- Terengah-engah
Jadi…piringnya habis?
Hah ..hah.. hah… masih jauh ternyata warungnya!
- Menahan rasa jengkel/membuang rasa kesal
A :Heeeeh, udah nggak kebagian deh
B :Aaaah, aku nggak mau makan!
Uuuuuuuuuggghhhhh…..nggak ada yang bantuin lagi !
- Isakan tangis
Mama sedih kalau kamu nggak mau makan Ton!
Aku menyesal banget..tadi nggak ngobrol sama Yesus
- Desahan Kaget
Hah…..? Belum makan?
Haaaaa…? Beneran Tuhan Yesus datang?
- Rintihan kesakitan
Eeeeeh, perutku sakit….eeee aku belum makan
Eeeeeeegh..boleh numpang pipis?
- Desahan saat mengantuk (peralihan dari alam sadar ke alam bawah sadar, atau sebaliknya)/ sedang mabuk
Eeee apa katamu? Aku belum makan?
Eeeeeeeehhh siapa yang datang?
- Berbisik
Jadi, nanti kamu mau nambah nggak?
Menurutmu enak nggak masakan Martha?
- Berteriak
Aaaaaa, jangan makan aku….!
Hoooooiiiiiiiiiii Maria…….sini bantu aku !!
- PANJANG PENDEK PENUTURAN
- Penuturan terputus-putus/penekanan kata tertentu
Ja- di ? kamu belum makan?!
Nga-pa-in? Ya masak toh!
- Penuturan cepat meluncur/beruntun
Pokoknya tadi aku makan mie, tahu , tempe, lodeh dan masih banyak lagi.
Pokoknya aku harus siapkan makanan, minum, snack, gorengan, kerupuk, pokoknya semua harus ada.
- Penuturan nada panjang
Ooooooo, jadi kamu dari tadi belum makaaaaaaaan ?
Mengapa harus repot repoooooooooooooooot?
- Penuturan pendek
A :Kamu sudah makan?
B :Sudah.
A : Kamu kenapa sih?
B : Nggak apa-apa.
- PENEKANAN KERAS LEMBUT PADA KATA-KATA
- Berikan keras dan lembut pada kata-kata berikut
- Setiap manusia itu butuh makanan. Makanya itu kamu harus makan.
- Berikan keras dan lembut pada bagian berikut ; Markus 10:41-42
“Marta,Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri
dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu :
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
- KLIMAKS DAN ANTIKLIMAKS PENUTURAN BERUNTUN
- Berikan klimaks pada penuturan berikut:
- Jadi pertamanya siapkan dulu tepungnya, garamnya, air, bawang putih yang sudah dimemarkan, ketumbar yang sudah dihaluskan, dan jangan lupa telur. Kocok semuanya dan masukkan tempenya. Goreng. Gampang kan !
- Lho banyak yang harus dikerjakan: Siapkan minumnya, belum lagi makanannya, belum lagi cuci piring, belum lagi bikin kuenya !
- Berikan antiklimaks pada penuturan berikut:
- Memang enak tempe goreng ini, tetapi sebelum digoreng harus mau kupas bawang putih dulu, belum lagi siapkan ketumbar yang dihaluskan, belum lagi kocok telurnya. Emang gampang?
- Tadi seru banget. Tuhan Yesus datang ke sini. Lalu aku mendengarkan firmanNya, kisah-kisahNya, cerita-cerita seruNya. Sekarang Dia sudah pulang deh
- MEMANFAATKAN LIMA MACAM RESONANSI SUARA
Untuk memunculkan beberapa karakter suara, kita bisa memakai tehnik resonansi:
Kuasai teknik 5 resonansi suara:
- Resonansi dada : dipakai untuk nada-nada rendah, suara laki-laki dewasa, suara binatang besar (untuk cerita fabel), atau sesuatu yang menyeramkan (misalnya suara iblis), atau suatu suara yang berwibawa ( misalnya suara Allah Bapa)
- Resonansi leher : dipakai untuk nada-nada tengah, suara asli seseorang kala berbicara, suara anak kecil, suara sesuatu yang natural (misalnya ketukan di pintu,langkah kaki kuda, dll), suara kakek atau nenek (disertai dengan fibra)
- Resonansi mulut : dipakai untuk nada-nada tengah, suara narator, nada puitis.
- Resonansi hidung : dipakai untuk nada-nada tinggi, suara binatang lucu (misalnya suara keledai Bileam, dll), dan suara aneh.
- Resonansi kepala : dipakai untuk nada-nada tinggi, suara perempuan dewasa, suara yang datang dari jauh.
Mari kita belajar dari Tutorial Resonansi Suara yang pernah saya buat:
LIMA MACAM RESONANSI, VOKAL TUTORIAL, SERI 1
Pelatihan ini berguna untuk , Anda , sebagai :
-pemain drama- guru cerita sekolah minggu- narator- orator -pengkotbah- penyiar radio -pembaca berita- MC-WL-Singer, dll
Ikuti 7 klip ini secara sertahap:
klip 1 adalah pendahuluan
klip 2 landasan teori
klip 3 resonansi dada
klip 4 resonansi dada untuk bercerita
klip 5 resonansi dada dan leher
klip 6 resonansi mulut
klip 7 resonansi hidung dan kepala
selamat belajar…Tuhan beserta Anda….!
http://www.youtube.com/watch?v=ip7sqpoRDGE
LANDASAN TEORI LIMA MACAM RESONANSI, SERI 2
Semua alat musik membutuhkan kotak resonansi untuk menggemakan suara-suara agar terdengar indah. Contohnya pada gitar, dibutuhkan kotak resonansi agar gitar itu berbunyi indah dan nyaring.
Demikian juga pita suara kita sebagai salah satu alat musik Vokal, juga membutuhkan kotak resonansi, yang sudah Tuhan ciptakan ada di tubuh kita
5 macam kotak resonansi di tubuh kita , yaitu:
-rongga dada
-rongga leher
-rongga mulut
-rongga hidung
-rongga kepala
Setiap kotak resonansi dapat kita fungsikan sesuai wilayahnya di area tubuh kita, semakin rendah nada yang kita butuhkan, maka semakin rendah pula bagian tubuh yang kita butuhkan, yaitu yang paling rendah, adalah resonansi dada. Semakin tinggi nada yang kita butuhkan, kita juga membutuhkan area tubuh yang lebih tinggi, dan yang tertinggi
adalah resonansi kepala.
RESONANSI DADA, SERI 3
Sesi Praktek 1 RESONANSI DADA
Getarkan dada anda, untuk mencapai nada rendah
Penyanyi Bass dan Penyanyi Alto dianjurkan untuk mengembangkan kemampuan resonansi dada, sehingga dapat mencapai nada rendah dengan lebih tebal dan berenergi
RESONANSI DADA UNTUK BERCERITA, SERI 4
Sesi Praktek 2. PENGGUNAAN RESONANSI DADA UNTUK CERITA
Contoh : Suara Raksasa Goliad dan Daud
http://www.youtube.com/watch?v=rvodJ_Wb8uo
RESONANSI DADA, LEHER, SERI 5
Sesi Praktek 3
Semua penyanyi, baik Soprano atau Tenor pun perlu mengembangkan kemampuan resonansi dada ini. Karna ada lagu-lagu tertentu menuntut pencapaian nada-nada rendah
Misalnya pada lagu How Great Thou Art.
Sesi Praktek 4
Resonansi Leher, hanya dipakai untuk berbicara biasa, dan pada saat suara itu kita butuhkan sebagai tokoh-tokoh tertentu, dalam drama atau cerita
Getarkan Leher anda, rasakan getaran di leher anda
Contoh penggunaan dalam cerita : Tokoh pertama menggunakan menggunakan resonansi dada, tokoh kedua menggunakan resonansi leher.
http://www.youtube.com/watch?v=mnF-u63Rlwc
RESONANSI MULUT, SERI 6
Sesi Praktek 5
Belajar Tehnik Humming, caranya:
jauhkan gigi atas dan gigi bawah, tetapi katubkan bibir anda, seperti mengulum apel atau bola tenes yang masih utuh.
Tirukan suara sapi, dengan demikian daerah kerongkongan anda membuka lebar
Pada saat kerongkongan membuka lebar, kita sudah memasuki area resonansi mulut.
Jika kerongkongan kita buka kecil saja, saat itulah kita menggunakan resonansi leher.
Pegang pipi anda, dan lakukan dengan dua cara,
gigi jarak dekat, cara kedua gigi dibuka lebar, keduanya dengan bibir tetap menutup.
Pertahankan posisi kerongkongan yang membuka ini, untuk menyanyikan
hmmmmmmm (suara sapi)
mmmmooooom mooooooom
lanjutkan untuk muuuuuuuum, miiiiiiiiiiiim, meeeeeeeeem, miiiiiiiiim, maaaaaaaam, pastikan area kerongkongan tetap memuka lebar
Sekarang anda sudah bisa membedakan perbedaan resonansi dada, leher dan mulut.
Resonansi mulut digunakan untuk nada-nada tengah, contoh pada lagu Bapa Sentuh Hatiku
Resonansi mulut ini juga digunakan untuk :
para narrator, pengkotbah, si pencerita, pekerja yang membutuhkan intonasi, pembaca pengumuman, operator telephone.
Resonansi mulut ini juga salah satu fungsinya untuk peredaman suara, sehingga suara kita tidak cempreng/ kasar/ tajam.
Buka terus leher anda
Penggunaan dalam cerita : tokoh pertama menggunakan suara dada, tokoh kedua mengunakan resonansi leher, dan tokoh ketiga menggunakan resonansi mulut.
http://www.youtube.com/watch?v=_bukPd1SVyU
RESONANSI HIDUNG DAN KEPALA, SERI 7
Sesi praktek 6
Getarkan Hidung anda, cek dengan memencet hidung ada dan lepaskan, lakukan berulang-ulang
Resonansi hidung itu digunakan untuk lagu dangdut.
Tenor, untuk mencapai nada tinggi digunakan resonansi hidung.
Dalam bercerita atau drama, suara hidung kita pakai untuk suara aneh, suara lucu, dll
Sesi Praktek 7
Resonansi Kepala
Getarkan kepala anda, dengan merasakannya melalui cara memegang leher anda bagian belakang.
Nada tinggi, larikan ke resonansi kepala, latihkan pada tangga nada
Dalam bercerita, resonansi ini dipakai untuk suara ibu-ibu, suara yang datang dari jauh.
Contoh yang lengkap:
suara anak anak – pakai resonansi hidung
suara bapak-bapak – pakai resonansi dada
suara ibu-ibu – pakai resonansi mulut
Tuhan memberkati Anda dan pelayanan Anda, Amin.
http://www.youtube.com/watch?v=pzgVuiRy-KQ
Contoh pemakaian 5 macam resonansi dalam kisah Zakeus
- Buatlah suara Zakeus dengan resonansi hidung “Orang seperti apakah Yesus itu..?? Penasaran aku!”
- Buatlah suara Yesus dengan resonansi dada “Hai Zakeus turunlah, Aku akan mampir di rumahmu!”
- Buatlah suara Orang banyak (1) dengan resonansi kepala “ Hah..?? Mengapa Yesus mau-maunya mampir di rumah Zakeus itu..??”
- Buatlah suara Orang banyak (2) dengan resonansi leher “ Iya benar ! Masakan Yesus tidak tahu siapakah Zakeus itu ..?? “
- Buatlah suara Orang banyak (2) dengan resonansi mulut “ Lha Zakeus itu kan pemungut cukai ! Dia itu orang berdosa !”
- PERGANTIAN NADA PENUTUR
Wanita tinggi
Pria rendah
Anak-anak tinggi
Bapak : Bu…aku sudah lapar nich
Ibu : Iya Yah, sebentar lagi sudah matang kog
Anak : Ashik ibu masak sup kesukaanku.
Yesus :“Jangan halang-halangi anak-anak itu datang kepada-Ku!“
Petrus :“Baik Tuhan Yesus…, mari Bu…boleh kog kalau mau mengajak anaknya berjumpa Tuhan Yesus”
Ibu :“ooooh jadi boleh…wah terima kasih banyak ya…”
Anak kecil :“Halo Tuhan Yesus…..”
Yesus :“Halo juga”
Tuhan Yesus : “Jadi begitu Maria, kisahnya.”
Maria : “Waaaaauuu seru sekali.”
Petrus : “Guru masih punya banyak kesaksian lainnya.”
Anak kecil : “Ashiiiikkkkk….cerita lagi dong!”
- MEMAHAMI DATANGNYA SUARA
Teriakan dari jauh:
“Kami lapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr”
“Yesus anak Daud….kasihanilah aku…!”
“Mariaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Suara dari dekat
“Ambil lauk yang di sebelah situ.”
“ Angkatlah tilammu dan berjalanlah!”
Saya duduk dekat Tuhan Yesus
Menjauh
“Baik saya ambil sup lagi, tidak lama-lama amat kog, tunggu ya!”
“ Baiklah Yah..terimakasih untuk warisannya, sekarang aku berangkat dulu ya yah….da da”
“Sebentar ya Tuhan Yesus, Marta sedang di dapur..Saya panggilan dulu ya!”
Mendekat
“Ya ini dia supnya sudah datang, yo ayo, siapa yang mau nambah yooo!”
“ Ya….sebentar-sebentar…..oh jadi anda mau roti lagi, boleh-boleh….(peristiwa murid-murid membagi 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang)
“Baik Tuhan Yesus, sebentar ! Saya sekalian bawa minuman ini. Minum dulu yooookkk…”
Berbisik di telinga
“Nasinya keras dan supnya basi!”
“ Dia pasti mengusir Iblis dengan kuasa Belsebul!”
“Ternyata Marta masih sibuk terus, nggak seperti Maria ya !”
Sayup-sayup
“Cepat …..pesanan makanan sudah datang !”
“ Cepat bawa perahumu ke sini…..jalaku koyak….bantu aku..!cepat…!”
“Martaaa…Yesus dan murid-muridNya ke arah rumah kitaaaaaaaaa”
- MEMAHAMI KARAKTER TOKOH
DAN MENCIPTAKAN LOGAT/KEUNIKAN SUARA
SESUAI DENGAN KARAKTER TOKOH TERSEBUT
Menciptakan kalimat yang sering diulang-ulang oleh tokoh tertentu, semacam kata kunci, misalnya kata ‘gitu lho’, ‘ya tho’ dll, untuk memberi ciri khas gaya bicara tokoh
Keledai Bileam: weleh…weleh…..
Adam : o wow…
Hawa : aha..
Ehem ehm hem Dilanjutkan cerita yang berikutnya Ya Tuhan Yesus ! Ehemmm
- MEMAHAMI FRASERING
Berbicara terpotong lawan bicara/memotong lawan bicara
Jangan berkesan menunggu lawan bicara….supaya terdengar alamiah, langsung ganti dengan nada suara dan logat atau resonansi dari pribadi yang berbeda
A :“Aku tidak bermaksud tidak membayar ( makanan ini, tapi dompetku ketinggalan.)”
B : “Aaaaaaah bilang saja kamu bermaksud menipu kan!”
“Aku sudah tidak punya..(uang lagi untuk membeli makanan ini)”
“Aaaaaaaah sudahlah….kami sudah tidak mau berteman dengan kamu lagi….kamu sudah tidak punya uang lagi kan…?”
(anak yang hilang dan teman-temannya)
Maria :Sebenarnya tadi aku bukannya tidak mau (…membantumu)
Marta :Sudahlah, aku sudah tahu kog kebiasaanmu itu !
- MENIRUKAN SUARA-SUARA
Menirukan suara:
- Binatang: anjing; guk-guk, kucing, meong-meong, ayam kukuruyuuuuuk, ptok ptok ptok ptok, burung cicicuit-cicicuit, ringkik kuda hiiiiiiii khiiiiiiiii, dll
- Alam: angin, wuuuuus…wuuuuuus, gempa bumi gerrrrrrrrrrr, ombak byuuuuurrrrrr, dll
- Kereta api: hu jes jes huuuuuuu jes
- Langkah kuda ; plak ketuplak ketuplak ketuplak
- Bel rumah: neng nong
- Degup jantung : deg deg…deg deg…
- Suara pintu dibuka : ngiiiieeeeeet
- Bom : hiiiiiiiiiuuuuuuuu dueeeeerrrrr
- Langkah berat : bum bum bum bum
- Langkah cepat dan ringan ; thik ithik ithik
- Mendengkur : brrrrrr khrrrrroooogggggg brrrrrr khrrrrroooogggggg brrrrrr khrrrrroooogggggg
- Malas bangun/menggeliat : heeeem heeeeh
Terdengar suara piring pecah di dapur; Piar !!
Tong-seng-tong-seng suara ribut terdengar dari dapur !
- MEMPERJELAS KATA-KATA/ARTIKULASI
Ada beberapa tips yang sangat membantu kita memperjelas kata-kata dalam pengucapan.
- Perjelas kata-kata dengan menggetarkan r, rrrrrrrrrrrrrr
Rumah rusa rusak rubah-rubah beruang beruang rebah resah berhamparan berat rasanya berton-ton beratnya besar sekarang kerusakannya
- Perjelas huruf sengau, m, n, ng dan ny, perpendek vocal a,i,u,e,o
Malam tak berbintang pun tak ada bulan terang
Tambahkan perjelas r
malam tak berbintang pun tak ada bulan terang
- Baca ulang (contoh no 1 dan 2 di atas) dengan tempo yang sangat cepat.
Juga terkadang dalam cerita, kita justru memakai tehnik pengucapan yang tidak jelas
- Cadel/celat
Aku makan nasi goreng aja. Minumnya es jeruk ya
- Menirukan percakapan bule yang tidak jelas dalam artikulasi bahasa Indonesia.
Bule : Baiklah, sebenarnya saya datang dari Amerika dan saat ini saya sedang
meneliti sesuatu di Indonesia. Saya senang berjumpa dengan anda semuanya.
Harapan saya kehadiran saya di sini dapat membawa sukacita bagi Anda semua yeahhh.