MINGGU KE 11
CERITA ALKITAB PER KELAS
‘CITA-CITAKU’ INGIN JADI PRESIDEN
(SIKAP HATI: PENGHARAPAN / HOPEFUL)
Bacaan Guru:
Kejadian 37: 1-11




Catatan : sebagai guru sekolah minggu, jangan hanya menceritakan cerita alkitab saja, namun harus bisa membagikan hidup seorang guru pada anak-anak, dalam kehidupan yang nyata. Anak-anak yang hanya mendengar cerita Alkitab tanpa pernah mendengar share dari kehidupan pribadi guru, akan mengalami paradigma yang terpisah antara Alkitab dengan Kehidupan Nyata. Namun anak-anak yang pernah mendengar bagaimana Firman Tuhan diterapkan dalam kehidupan nyata, kelak mereka tidak akan melupakan kisah kehidupan kita yang akan memberi inspirasi pada mereka
ALAT PERAGA: Ambil gambar-gambar berbagai macam profesi dari Internet. Gambar Cerita tentang Yusuf dan mimpinya
Pembukaan
Untuk kelas KECIL
Jelaskan pada anak-anak mengenai berbagai macam profesi sesuai dengan alat peraga yang ada:
Misalnya: dokter….bekerja dengan cara mengobati orang yang sakit
Guru…mengajar agar murid-muridnya dari tidak tahu pengetahuan menjadi pandai, dll
Untuk kelas TENGAH
Minta salah seorang anak menjadi salah satu profesi, misal yang dipilih ARSITEK, minta dia menerima telpon dari klien, dan guru menjadi klien-nya.
“halo..?”
“ya?”
“Dengan Bapak Rudy?”
“Ya betul!”
”Bisa saya minta tolong digambarkan sebuah rumah tinggal untuk anak lelaki saya yang tahun depan akan menikah…?!”
”Oh…sangat bisa sekali..yang anda inginkan berapa kamar? berapa luas tanahnya? dan apa pekerjaan anak bapak?”
dst (buat percakapan telepon ini secara spontan, dan lihatlah sejauh mana murid anda menguasai dunia arsitek/ dll, pakailah HP betulan)
Untuk kelas BESAR
Minta anak-anak memerinci jenis pekerjaan yang mirip, misalnya:
Dokter, ada dokter umum, dokter hewan, dokter bedah, dokter tulang, dokter penyakit dalam, dokter jiwa, dll
Guru, bisa guru TK, guru SD, Dosen, Guru les, dll
Cerita Alkitab singkat
Yusuf sejak remaja (17 tahun) bercita-cita ingin menjadi pemimpin. Pada waktu itu ia bermimpi ia dan kakak-kakaknya sedang ada di ladang mengikat berkas-berkas gandum, tetapi anehnya berkas gandum milik Yusuf berdiri tegak, sedangkan berkas-berkas gandum milik kakak-kakaknya datang mengelilingi berkas gandum milik Yusuf dan menunduk/menyembah pada berkas gandum milik Yusuf.
Yusuf pun juga bermimpi bahwa ada sebelas bintang serta matahari dan bulan sujud menyembah kepada Yusuf.
Seperti kalian kan? Mungkin kalian saking inginnya menjadi dokter, pernah bermimpi mengobati orang sakit dan orang itu sembuh. Saking kepinginnya jadi Insinyur kalian bermimpi membangun gedung yang tinggi sekali. Demikian juga Yusuf, karna ia bercita-cita menjadi pemimpin, keinginannya itu bermunculan dalam mimpinya.
Kesaksian Guru : (cerita ini bisa diganti dengan Kesaksian anda sendiri)
Di awal cerita, saya membagikan kertas gambar pada anak-anak, dan sebelum saya memberi kesempatan mereka menggambar, saya mengajak mereka mendengar kisah tentang cita-cita saya.
Sejak balita saya bercita-cita menjadi pragawati…memperagakan baju nan indah, berjalan di catwalk, difoto sana sini, memakai berbagai macam selendang, dll. (sambil bercerita saya berjalan berlenggak-lenggok, anak-anak geli)
Setelah beranjak besar, mungkin sekitar kelas 5 SD saya berubah cita-cita, ingin menjadi seorang Pramugari, yang naik pesawat ke sana dan ke sini, keliling dunia, melayani para
penumpang, memakai seragam yang indah. ( guru lain saya perlakukan bag penumpang pesawat yang sedang saya layani dengan memberinya minum soft drink)
Setelah duduk di bangku SMP, cita-cita saya berubah lagi, saya ingin menjadi penolong bagi orang gila, saya ingin menjadi seorang Psikiater.
Ternyata setelah saya tamat SMA, saya justru sekolah musik gereja. Awalnya saya hanya merasa iseng untuk membuang waktu saja, mencoba lagi UMPTN tahun yang akan datang.
Namun setelah setahun berjalan saya baru tahu, bahwa Tuhan yang lebih tahu tentang apa yang terbaik buat saya, ada orang yang sponsorin kuliah saya, nilai-nilai saya baik semua, dan saya diingatkan Tuhan bahwa sejak kelas II SMP saya pernah menyerahkan hidup saya pada Tuhan untuk menjadi seorang Hamba Tuhan dalam bidang melatih paduan suara (padahal waktu itu saya belum tahu menahu mengenai adanya sekolah musik gereja, adanya Hamba Tuhan khusus musik, dlsb) dalam sebuah KKR di GKT III Malang dengan pembicara Bpk Kaleb Tong.
Setelah dewasa ternyata saya menjadi Pelatih Paduan Suara dan mengajar sekolah minggu.
Saya jelaskan pada anak-anak bahwa ternyata cita-cita saya sejak kecil semuanya tidak tercapai, tetapi Tuhan memilihkan yang terbaik pada saya, karna Tuhan tahu bidang saya lebih dari saya menyadarinya ( test IQ saya di SMP ternyata score tertinggi memang adalah di bidang musik, dan pelajaran favorit saya sejak SMP adalah pelajaran Not Balok/ Seni Suara).
Sesi Doa
Saya ajak anak-anak untuk mendoakan cita-cita mereka sejak sekarang.
Permainan
Nah sekarang saya ajak anak-anak bermain selendang berputar.
buat lingkaran, ajak anak-anak bernyanyi sambil berputar di lingkaran, sematkan satu selendang pada salah satu anak. Setelah selendang di sematkan, minta anak tersebut menjawab pertanyaan “Apakah cita-citamu?”
anak menjawab : Dokter Gigi
sang anak yang bercita-cita jadi dokter gigi tadi, sekarang ada di tengah lingkaran dan dia berhak menghentikan nyanyian dan gantian mengalungkan selendang pada teman lain. Kalungkan hanya pada anak yang belum pernah dapat pengalungan. Dia pun berhak bertanya pada teman berikut : “Apa cita-citamu?”
Pertanyaan agar tidak bosan bisa diganti dengan:
-suara kakek
-suara micy mouse
-berbisik
-suara bapak-bapak
-bahasa isyarat/ bahasa tarsan
-menirukan suara bayi, dll
setelah semua anak menyebutkan cita-citanya satu per satu, tawarkan siapa di antara mereka yang bisa menyebutkan dengan tepat apa cita-cita dari semua teman yang tadi
sudah disebutkan? ( anak yang berhasil mengingat dengan baik, berarti memiliki kecerdasan bergaul yang tinggi, dan daya ingat yang tajam)
Sesi Aktivitas
Kini biarkan anak-anak menggambarkan cita-cita mereka, misal yang bercita-cita jadi designer, boleh menggambarkan design mereka, yang bercita-cita jadi Astrounot bisa menggambarkan pesawat ulang-alik-nya, dll.
Inilah jawaban anak-anak di kelas saya:
2 orang ingin jadi guru
2 orang ingin jadi dokter umum
1 orang ingin jadi dokter gigi
1 orang ingin menjadi dokter anak
1 orang ingin menjadi astrounot
1 orang ingin menjadi DENSUS 88- menggambarkan pistol
1 orang ingin menjadi designer
Penerapan :
jelaskan pada anak-anak, bahwa untuk mencapai impian dan cita-cita kita, terkadang orang-orang di sekitar kita akan menertawakan hal itu, bahkan akan mengejek kita, tidak apa-apa Tuhan tahu isi hati kita kog. Bisa saja cita-cita kita tidak tercapai karna Tuhan memilihkan pekerjaan yang terbaik bagi kita tidak seperti yang kita inginkan. Tetapi bisa juga Tuhan ternyata memilihkan pekerjaan kita kelak persis sama dengan yang kita inginkan waktu kecil. Beri contoh kehidupan beberapa guru yang ada, apakah cita-cita mereka waktu kecil sekarang tercapai, dan apakah mereka bahagia dengan pilihan Tuhan atas profesi mereka sekarang?
Yang penting bagi kita (tekankan pada anak-anak) mulai sekarang kita harus mendoakan cita-cita kita.
Ayat Hafalan:
Maz 139: 2a, 8
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana.
mendaki ke langit di sini berbicara mengenai cita-cita yang setinggi langit, Tuhan mengerti semuanya.