SEKOLAH INJIL LIBURAN DI MASA PANDEMI DENGAN PROTOKOLER KESEHATAN. 2020. BELAJAR DARI DAUD


SIL ini diselenggarakan oleh Ibu Rhema secara pribadi di rumahnya.

Dengan ijin Ibu Rhema, saya memuat photo dan video pelaksanaan Sekolah Injil Liburan yang dibentukkan dalam small group dengan semua protokol kesehatan.

Sinopsis sbb:

 

CERITA FIRMAN TUHAN

CHILDREN ACTIVITIES IN PANDEMIC

Tambora no. 1, Semarang

Dibuat oleh Ev. Ruman Theo

 

“INGREDIENTS OF A GODLY LIFE”

(Bahan-bahan kehidupan yang saleh)

 

Mengajar anak tentang firman melalui pemahaman Alkitab, diskusi dan aktifitas. Kali ini tema Children Activities in Pandemic tentang kehidupan yang saleh. Selama 3 hari ini anak-anak diajar untuk memiliki spiritual life yang baik dan mampu mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari.

Activities: Cooking

 

Hari pertama

  1. A BOWL OF TRUST (SEMANGKUK KEPERCAYAAN)

Firman Tuhan: Daud dan Goliat – 1 Samuel 17

Daud adalah orang biasa, dia bukan siapa-siapa, tetapi dia mampu menjadi luar biasa karena Tuhan yang menolong dia. Dalam segala keadaannya, Daud tahu betul bahwa Tuhanlah yang membela dia. Dia tahu Goliat tidak mudah dihadapi, bahkan raja dan tentara Israel juga takut. Tapi kepercayaan Daud kepada Allah menutupi semua ketakutannya dan menjadikan Daud bernai melangkah untuk melawan Goliat.

Melalui kisah ini anak-anak diajarkan bahwa kehidupan yang saleh dibangun/ dimulai dari kepercayaan kepada Allah dalam segala hal dan dalam segala keadaan.

 

RINGKASAN CERITA FIRMAN

Pendahuluan:

Bermain: Makan/ minum dengan mata tertutup

Guru menyediakan makanan ataupun minuman yang tidak biasa dimakan/ diminum anak-anak (maksudnya anak-anak jarang memakan/ meminumnya). Dengan mata tertutup anak-anak memakan (bisa mengambil sendiri). Hitungan ketiga mereka harus segera mengambil dan langsung memakannya.

Makna permainan: Anak-anak diajar tentang kepercayaan. Mereka bisa makan/ minum sesuatu yang mereka tidak tahu, mengapa? Karena mereka percaya kepada laoshi yang memberikannya. Mereka yakin laoshi (ls) tidak akan memberikan sesuatu yang buruk/ kotor/ racun.

 

CERITA FIRMAN

  • Anak-anak, apa yang kalian pikirkan tentang permainan tadi? (biarkan anak menjawab). Kita belajar tentang kepercayaan. Mengapa kalian mau memakannya? Kenapa kalian tidak berfikir bahwa ini makanan kotor, atau bisa jadi ada racunnya? Tentu tidak kan, kalian pasti percaya ls tidak akan memberikan yang buruk kepada kalian.
  • Itulah “Trust” kita betul-betul percaya tanpa ada rasa ragu sedikitpun! Hari ini kita belajar tentang “kepercayaan” kepada Tuhan. Kita belajar dari kisah Daud.
  • Apakah kalian tahu asal usul Daud? Coba cari di Alkitab!
    • Berasal dari kota Betlehem-Yehuda (16:1; 17:2)
    • Lahir dari suku Yehuda (17:2)
    • Ayahnya bernama Isai (17:12)
    • Anak ke 8 dari 8 bersaudara. Kakaknya bernama Eliab, Abinadab, Syama (empat saudara lainnya tidak disebutkan namanya).
    • Nama istrinya adalah Mikhal, Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla, Batsyeba. Anak laki-lakinya antara lain Amnon, Daniel, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Sobab, Natan, Solomon, Yibhar, Elisua, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, Elifelet. Sedangkan anak perempuannya adalah Tamar. Saat remaja, Daud bekerja sebagai gembala domba.
  • Dan banyak lagi informasi yang kita gali tentang Daud, tapi hari ini kita hanya mau melihat dari satu kisah saja yaitu Daud dan Goliat.
  • Saat itu yang menjadi Raja di Israel adalah Saul, dan mereka sedang berkemah di bukit. Tetapi di bukit yang sebearang (baca ayat 3) berkemahlah juga orang Filistin. Bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan.
  • Di Filistin ada seorang pendekar dari tentara Filistin yang sangat ditakuti, yaitu Goliat. Dia bukan hanya tentara, tapi pendekar dari tentara Filistin. Artinya dari semua tentara bangsa Filistin, Goliatlah yang paling hebat dan ditakuti. Badannya besar seperti raksasa. Dan kalian bisa baca di ayat 4-7! Disitu dijelaskan apa yang dipakai Goliat, untuk menunjukkan kepada kita bahwa Goliat ini orang perkasa, bukan orang sembarangan, orang paling kuat. Barang-barang yang dia pakai saja sudah berat. Jadi kalaupun dia meninju lawannya, pasti langsung mati.
  • Apakah yang dialami oleh orang Israel? Kita bisa lihat nanti perbedaan orang yang percaya kepada Tuhan 100% atau hanya percaya tapi tidak 100% (sesungguhnya ini tidak bisa disebut percaya/ trust).

Orang Israel dan Raja Saul:

  • Ayat 11 à Mereka cemas dan sangat ketakutan.
  • Kok bisa ya? Yaaa.. karena Goliat sebesar dan sekuat itu, ya jelas mereka ketakutan. Ya, itu betul (jangan dikatakan benar ya ls, pakai istilah betul saja karena sikap mereka ini tidak benar, tapi betul artinya bisa diterima akal tapi tidak benar), itu masuk akal.
  • Tapi coba kita lihat ayat 11 lagi, apa yang membuat mereka takut? Ternyata mereka “hanya mendengar perkataan orang Filistin” mereka sudah sangat takut. Belum diapa-apakan. Lho apa salah? Salah, karena mereka tidak mempercayai Tuhan!!
  • Buktinya apa? Coba lihat pasal 12-13 (ls baca ceritanya dulu ya, jadi anak-anak tidak usah membaca semua cukup dengar dari ls). Apa yang terjadi, ternyata ada bukti bahwa Saul itu salah besar!
  • Ketika Tuhan yang berkata kepada Saul, Saul sama sekali tidak takut Tuhan, tidak nurut Tuhan, malah melanggar firman Tuhan sampai Tuhan marah dan menolak Saul jadi raja.
  • Berarti Saul tidak percaya Tuhan. Lhah sekarang giliran Goliat bicara seperti itu dia sudah sangat takut dan tidak berani. Kenapa kok tidak sikap yang demikian yang ditunjukkan kepada Tuhan saat itu? Ya intinya SAUL TIDAK “TRUST” KEPADA TUHAN.

Daud dan tindakan ketaatannya:

  • Berbeda dengan Daud. Awalnya Daud hanya disuruh ayahnya mengunjungi kakaknya, tapi kemudian melihat peristiwa dimana Goliat menantang umat Israel. Daud sampai ditegur kakaknya karena dia datang ke tempat itu, tapi Daud tetap aja. Dan singkat cerita dia dipanggil Saul (ls bisa menceritakan kisahnya). Apa yang dikatakan Daud? Ayat 32 “janganlah seorangpun menjadi tawar hati” artinya jangan ada yang takut. Kenapa kok begitu? Kemudian Daud menjelaskan kenapa dia berani. Apakah dia sombong? Ya sepertinya begitu ya, tapi coba lihat ayat 36 dan 37. Disitu disebutkan tentang Tuhan dan Daud juga berkata Tuhan yang melepaskan dia.
  • Baca lagi ayat 45-47 à Tuhan yang membebaskan supaya semua orang tahu ada Tuhan di Israel.
  • Artinya bukan Daud sombong, tapi karena dia “trust” kepada Tuhan 100% dan dia yakin Tuhan yang menolong dia. Sehingga ketika dia berperang dia bisa menang dengan cara yang ajaib lho, hanya dengan ketapel. Tidak sebanding dengan senjata Goliat yang sudah disebutkan diawal tadi.

 

APLIKASI

  • Jadi anak-anak disini kita bisa tahu bahwa orang yang percaya kepada Tuhan 100% itu nampak sekali dari hidupnya. Dia selalu mengutamakan Tuhan, setiap dia melakukan sesuatu, dia tidak merasa dia hebat tetapi Tuhan yang membuat dia hebat. Pokoknya selalu saja Tuhan yang jadi nomor 1. Dia bisa saja takut dan gentar, tapi dia selalu ingat Tuhan, karena dia betul-betul percaya kepada Tuhan.
  • Jadi kalau kita bicara tentang “godly life” (hidup saleh), atau hidup yang sesuai dengan kebenaran yang Tuhan mau, maka kita tidak bisa memiliki hidup yang benar itu kalau kita tidak memulainya dengan mempercyai Tuhan 100%. Apa buktinya kamu mempercayai Tuhan 100% dalam hidupmu sehari-hari? (biarkan anak menjawab namun arahkan dan bimbing anak pada aplikasi yang bercetak tebal).
  • Ls bisa menambahkan aplikasi yang sesuai dengan konteks anak-anak

 

 

Hari kedua

  1. A POT OF MERCY (SETEKO BELAS KASIHAN [PENGAMPUNAN])

Firman Tuhan: Daud membiarkan Saul hidup – 1 Samuel 24

Daud berulangkali hendak dibunuh oleh Saul sehingga dia harus melarikan diri dari Saul. Namun ketika Daud memiliki kesempatan untuk “menyelinap” kepada Saul dan memiliki kesempatan untuk membalas kejahatan Saul (membunuh), Daud tidak melakukannya, melainkan dia menunjukkan belas kasihan dan menyelamatkan hidup Saul. Sikap Daud yang demikian ini mengubah hati Saul (walau hanya untuk sesaat, karena hati Saul sudah jahat).

Melalui kisah ini anak-anak diajarkan bahwa orang yang hidupnya saleh / benar menunjukkan karakter yang berbelas kasihan bagi siapapun termasuk bagi mereka yang tidak pantas mendapatkannya.

 

RINGKASAN CERITA FIRMAN

Pendahuluan:

Sharing singkat

Guru mengajak anak untuk sharing singkat tentang “adakah orang yang membuat mereka jengkel/ marah? Dan apakah yang pantas mereka terima karena sudah membuat anak-anak jengkel atau menyakiti anak-anak?

Arahan Sharing: Biarkan anak-anak menjawabnya dengan leluasa (arahkan anak-anak untuk menjawabnya dengan jujur dan terbuka). Laoshi bisa menambahkan sharing pribadi dengan menjawab pertanyaan tersebut (khusus untuk sharing ls, tidak usah disebutkan nama orang yang membuat jengkel – kalau ada).

 

CERITA FIRMAN

  • Anak-anak, kita bisa lho seperti itu ya, marah dan ingin membalas kalau kita bisa membalasnya. Kadang kita tidak membalas itu karena kita tidak mampu membalas, bukan karena kita tidak mau membalas. Lhah coba kalau kita kuat dan mampu balas, bisa jadi kita membalas perbuatan orang yang menjengkelkan itu.
  • Tapi kalau kita punya kuasa/ kekuatan yang hebat/ kemampuan untuk membalas, namun kita memilih untuk tidak menggunakan kekuatan kita itu dan kita malah mengampuni, membantu dan tidak membalas, maka kita sedang memberikan BELAS KASIHAN bagi orang itu. Itulah anak-anak yang disebut MERCY, yang hari ini akan kita pelajari bersama dari kisah Daud.
  • Kalian ingat siapa Daud yang kemarin sudah kita pelajari bersama? Ya, asal-usulnya sudah kita ketahui kemarin, tetapi ada satu hal yang kita tidak boleh lupa bahwa Daud itu adalah menantu Raja Saul. Jadi, anak perempuan Raja Saul adalah istri Daud. Berarti Raja Saul punya hubungan kekeluargaan dengan Daud. Seharusnya kan sayang ya…
  • Tetapi kenyataannya, Raja Saul iri hati kepada Daud. Kenapa kok bisa iri hati? Coba kita perhatikan 1 Samuel 18. Apa yang terjadi disana? (ls menceritakan saja kepada anak-anak, tapi anak-anak membuka Alkitab).
    • Saat itu Daud berperang melawan bangsa Filistin dan menang. Setelah kembali banyak rakyat yang menyambut Daud dan memuji Daud.
    • Mereka mengatakan “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Dan hal itu membuat Saul jengkel dan iri hati. Selain Daud hebat, Saul juga iri karena Tuhan sekarang menyertai Daud.
  • Akhirnya Saul mengatur cara dengan memberikan anaknya untuk dinikahi oleh Daud dan menjadikan Daud sebagai kepala atas prajurid dan Daud disuruh berperang. Supaya apa? Supaya Daud mati di medan peperangan, jadi bukan Saul yang membunuhnya (18:17).
  • Tetapi karena Tuahan menyertai, maka Daud tidak mati karena peperangan. Hal itu membuat Saul akhirnya berfikir keras supaya bisa membinasakan Daud. Dan akhirnya, Daud selalu diburu untuk dibunuh. Padahal Daud sendiri sampai bingung apa salahnya sampai akan dibunuh oleh Saul. Hidup Daud sampai susah, karena harus melarikan diri terus menerus.
  • Coba kalian baca juddul dari pasal-pasal berikutnya, disana diceritakan banyak kisah Daud harus melarikan diri dari Saul dan bersembunyi, berulang kali ketahuan dan harus melarikan diri ke tempat yang lain.
  • Dan Daud harus berpindah-pindah sampailah dia di En-Gedi. Dan Saulpun juga mengejarnya samapai kesana. Di suatu tempat dekat situlah Saul masuk ke dalam sebuah gua di mana Daud dan orang-orangnya ada di belakang gua tersebut. Saul masuk karena dia ingin buang air. Wahh ini kesempatan emas untuk membunuh Saul, karena Saul sedang buang air berarti tidak ada tentara yang ikut bersama dengan dia saat buang air. Bisa saja Daud masuk dan memukul Saul kan? Tetapi tidak lho.
  • Ayat 5 mengatakan bahwa Daud hanya memotong punca jubah Saul. Dia tidak membunuh Saul. Mengapa tidak? Karena dia tidak mau mengangkat tangannya melawan orang yang telah Tuhan urapi. Inilah suatu perasaan hormat akan Allah dan hidup saleh / benar yang dimiliki Daud.
  • Bagaimanakah seseorang menunjukkan hormatnya kepada Allah dan kehidupan yang benar/ saleh? Salah satunya adalah dengan memberikan belas kasihan (mercy) berupa pengampunan kepada orang lain yang mungkin menjengkelkan diri Daud sendiri. Daud tetap memandang Saul sebagai orang yang dikasihi Allah dan dipilih oleh Allah.
  • Seorang yang benar-benar takut akan Tuhan seperti Daud akan lebih takut menghina Tuhan ketimbang mempunyai ancaman seperti Saul sekalipun. Jika seseorang tidak takut Tuhan dan terbiasa tidak menghormati Tuhan, maka dia tidak akan sanggup hidup dengan perasaan takut akan Tuhan. Daud tidak mau mendahulukan keegoisan pribadinya dengan membunuh Saul dan membalas dendam karena telah menyakiti Daud. Daud lebih memilih hidup saleh/ benar yang diwujudkan dalam pengampunan.

APLIKASI

  • Jadi anak-anak kalau diawal tadi kita tahu bahwa kadangkala kita punya teman yang menjengkelkan dan kita ingin bales klo bisa, hari ini kita belajar Raja Daud aja bisa lho tidak membalas walau dia punya kesempatan membalas, masak kita tidak bisa? Daud dan kita sama-sama anak Tuhan. Sama-sama dikasihi Tuhan dan dipilih oleh Tuhan, jika Tuhan senang dengan sikap Raja Daud yang seperti itu, maka Tuhan juga senang dengan sikap kita yang tidak mementingkan ego pribadi kita.
  • Ls bisa menambahkan aplikasi dan contoh-contoh yang sesuai dengan konteks anak-anak.

 

 

Hari ketiga

  1. A PLATE OF OBEDIENCE (SEPIRING KETAATAN)

Firman Tuhan: Daud di Kehila – 1 Samuel 23:1-13

Daud berada dalam kesulitan yang besar ketika dia dikejar-kejar oleh Saul. Namun suatu kali ada yang meminta pertolongannya untuk membantu kota Kehila yang diserang oleh Filistin. Daud bingung dan bertanya kepada Tuhan. Tuhan memerintahkan untuk menolong sedangkan orang-orang Daud meminta untuk tidak melakukannya karena mereka sedang kesulitan melawan Saul, apalagi Filistin. Sangat masuk akal, tetapi Daud memilih untuk mendengarkan firman Allah dan mentaatinya, dia tetap menolong kota Kehila.

Melalui kisah ini anak-anak diajarkan bahwa orang yang hidup saleh/ benar ditandai dengan karakter yang mau mendengakan firman Tuhan dan mentaatinya apapun itu (tentu diwujudkan secara nyata dalam hidupan sehari-hari).

 

RINGKASAN CERITA FIRMAN

Pendahuluan:

Melakukan projek ketaatan

Guru meminta anak-anak untuk melakukan sesuatu, apa saja. Misalnya membersihkan sesuatu, membantu melakukan ini dan itu.

Maksud projek: Anak-anak diajar tentang ketaatan. Sekalipun mereka bisa saja malas melakukannya, atau mungkin merasa tidak penting bagi mereka, tapi ketika mereka memilih untuk melakukan perintah maka sebenarnya mereka sedang taat, mereka rela berkorban dan mengesampingkan ego, kemalasan, dll. Itulah taat, taat itu butuh pengorbanan (mengesampingkan ego).

CERITA FIRMAN

  • Anak-anak, ls sangat senang kalian bisa mentaati apa yang ls minta kalian lakukan, tapi ls mau bertanya, “apakah kalian juga memiliki ketaatan yang sama kepada orang tua kalian di rumah, seperti kalian taat kepada ls?”
  • Jangan sampai kalian disini taat karena di rumah ls Rhema tapi di rumah tidak taat. TAAT/ OBEDIENCE yang sesungguhnya bukan dilakukan karena senang dengan orangnya saja, atau dilakukan karena sungkan, tapi taat karena mau mendengarkan dan menuruti firman Tuhan, walau kadang itu butuh pengorbanan dan kita bisa malas melakukannya.
  • Seperti yang sedang dilakukan oleh Raja Daud. Coba kita perhatikan 1 Samuel 23:1-13. Disini kita bisa melihat bahwa Daud itu orang yang hidupnya mau menuruti apa yang Tuhan katakan (taat). Saat itu Daud sedang dikejar-kejar Saul, kalian ingat kenapa kok dikejar Saul? (biarkan anak menjawab). Ya betul sekali, karena Saul iri hati dan ingin membunuh Daud.
  • Saat dalam pengejaran dan persembunyian itu, hidup Daud itu susah anak-anak. Saul jauh lebih kuat karena dia bersama dengan banyak tentara berusaha membunuh Daud, dan Daud harus kesulitan, dia tidak mungkin menang melawan Saul dan tentaranya yang banyak.
  • Tapi sSaat dalam persembunyian dan kesulitan itu tiba-tiba ada berita yang diberikan kepada Daud untuk membantu kota Kehila karena sedang diserang oleh bangsa Filistin.
    • Kehila adalah kota bagian dari Yehuda yang berada pada perbatasan dengan daerah Filistin.
  • Kemudian Daud menanyakan kepada Tuhan haruskah dia menyerang orang Filistin untuk menyelamatkan Kehila? Tuhan menjawab “ya, menolong Kehila dari FilistinTapi di ayat 3 mengatakan bahwa para pengikut Daud protes. Mereka mengatakan bahwa mereka sedang ada dalam masalah besar.
  • Mereka sendiri sedang dikejar-kejar oleh Saul dan bahkan berada dalam bahaya karena dianggap memberontak terhadap Raja Saul. Lhah kok cari masalah lagi dengan menolong Kehila dan melawan Filistin. Selain itu, siapakah Daud dan pengikutnya ini? Jumlahnya kecil, melawan Saul dan tentaranya aja tidak bisa apalagi melawan bangsa Filistin yang jauh lebih banyak dan kuat, ya mati konyol.
  • Ini sangat masuk akal, dan sempat membuat Daud goyah, berfikir kembali. Jadi, Daud tidak langsung gegabah lho, dia sempet mikir-mikir apa bener harus nolong ya, tapi Tuhan berkata begitu.. tapi alasan anak buahnya betul dan masuk akal juga…
  • Tetapi dalam kebimbangan itu, yang dilakukan Daud adalah mencari kekuatan dari firman Tuhan. Dia memilih untuk mempercayai firman Tuhan dan menuruti firman Tuhan itu, walaupun Daud resikonya ketika dia taat. Dia bisa saja rugi, dia bisa saja malah dimusuhi Saul, bisa saja dia malah ketahuan Saul, bukannya bersembunyi eh malah sama aja menyerahkan diri.
  • Itu sebabnya Daud bertanya lagi kepada Tuhan di ayat 4. Tuhan menjawab, “Bangkitlah! Turunlah ke Kehila! Aku akan memberikan orang-orang Filistin itu ke dalam tanganmu.” Jawaban Tuhan memberikan kekuatan tambahan kepada Daud dengan adanya tambahan kata: “Bangkitlah!” dan kalimat: “Aku akan memberikan orang-orang Filistin itu ke dalam tanganmu.”
  • Tuhan mengerti keraguan Daud, dan karena itu Dia memberikan dorongan dengan kalimat-kalimat tadi kepada Daud. Setelah kedua kalinya Tuhan menjawab, maka Daud pun pergi disertai dengan orang-orangnya ke Kehila dan menghancurkan pasukan Filistin di sana. Bahkan dalam status buronan pun Daud tetap menjalankan tugasnya menaklukkan orang Filistin.
  • Lihat anak-anak, Daud begitu taat kepada firman Tuhan lho. Walaupun dia sempat bimbang, hatinya tidak tenang, tapi ketika dia fokus dulu pada firman Tuhan, maka firman itu memberikan dia ketenangan dan kejernihan dalam berfikir sehingga dia bisa mengambil keputusan untuk taat. Sangat tidak mudah, butuh perjuangan, tetapi Daud tetap taat. Dan ketaatan itu sangat terbukti ketika dia memilih melakukan tanggungjawabnya sebagai penolong bagi orang lain.
  • Tuhan mau walau Daud dalam kesulitan sekalipun, Daud tetap menjadi berkat dengan menolong orang lain. Itu yang Tuhan mau. Tuhan ingin Daud bersedia dulu, perkara nanti hasilnya bagaimana, bukan Daud yang membuat hasilnya menjadi baik, Tuhan sendiri. Tuhan hanya mau Daud melakukan tanggungjawabnya untuk taat dan nurut pada firman Tuhan.

 

APLIKASI

  • Jadi anak-anak disini kita bisa tahu bahwa orang yang hidupnya saleh / benar adalah orang yang bersedia untuk mendengarkan firman Tuhan dan mentaatinya. Walau itu tidak mudah. Karena tidak ada ketaatan yang mudah dan tidak ada pengorbanan. Setiap tindakan taat, pasti butuh perjuangan dan pengorbanan.
  • Tuhan mau kita taat kepadaNya, taat firman-Nya. Dengan membaca firman dan membuat renungan, kalian bisa tahu apa firman yang harus kalian lakukan. Kalau sudah tahu maka SEGERA dilakukan. Karena percuma kalau tahu tapi tidak dilakukan.
  • Jadi ls ingin bukti dari kalian ketika kalian di rumah, apa wujud ketaatan kalian.
  • Ls bisa menambahkan aplikasi yang sesuai dengan konteks anak-anak
  • Ingatkah kalian kisah Tuhan Yesus, dia contoh ketaatan yang sempurna, Tuhan taat berarti Tuhan berjuang dan berkorban bagi kita.
  • Jika Tuhan sudah sedemikian taat dan berkorban bagi kita, apa yang kita lakukan? Sudahkah kita hidup fokus pada Tuhan dan menjadi anak-Nya yang taat?
  • (ls bisa menutup sesi terakhir ini dengan KKR dan tantangan).

 

SEKOLAH INJIL LIBURAN
Belajar dari tokoh Daud- tambahan dari Grace Sumilat untuk merangkai antara materi dengan aktivitas Cooking class dan handy craft-nya.

Daud melawan Goliat

Hati yang melekat pada Tuhan
Cooking class: Membuat susi; susi ini lengket, makanya bisa melekat satu bahan dengan bahan lain
Mazmur 63:8 Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
Karena hati Daud melekat pada Tuhan, maka Daud bisa menang melawan Goliat

Handy Craft: Domino Wajah anak
Saat Daud beriman pada Tuhan, maka semua ketakutan, kekawatiran, rasa mustahil, bisa sirna/hilang.
I Yohanes 5:4 Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita

 

Daud Mengampuni Saul
Cooking class: Membuat Oreo dan Susu Kental Manis,
Bentuk hatimu untuk selalu mengampuni agar tidak menjadi hati yang broken/ pecah seperti ini, saat kebekukan datang, pecah/ brokennya tidak bisa lagi dibentuk/ diperbaiki

Roma 12: 18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.

Bentuk hatimu untuk selalu mengampuni agar menjadi hati yang cantik seperti ini, walaupun terkena beku, tetap cantik
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Handy Craft : Kancing dan Nada
Karena Daud suka memuji Tuhan dalam praise and worship, maka hatinya selalu terjaga untuk memiliki hati yang mau mengampuni Saul, dia bisa mengampuni karena ditolong oleh Tuhan untuk dapat mengampuni Saul/ yang sebenarnya adalah ayah mertuanya sendiri, yang ingin membunuh dia, walaupun dia tidak bersalah apa-apa ( Jadi hanya karena iri)

Ini ayatnya Daud suka memuji Tuhan:
Mazmur 57:8
Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar !

Dan inilah ayat, dimana Daud yang suka memuji Tuhan itu, selalu mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya!
Mazmur 34:14
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!

Daud taat, saat ada di Kehila
Cooking class: membuat ice buah
Tiap buah mewakili hati Daud:
• Taat pada suara Tuhan
• Lebih mempercayai suara Tuhan daripada kekuatannya untuk berperang
• Lebih mempercayai suara Tuhan daripada pengalamannya dalam berperang
• Lebih mau taat pada Tuhan daripada mempertahankan gengsi/kehebatannya sebagai seorang tentara
• Percaya bahwa Tuhan yang lebih tahu apa yang akan terjadi nanti
• Tidak kecewa saat orang Kehila tidak tahu membalas budi

Sirup: lambang kemanisan, saat kita TAAT pada suara Tuhan, hidup kita dapat dipersembahkan kepada Tuhan seperti kemanisan sirup dari es dan aneka rasa buah yang lezat ini. Tuhan disenangkan dan dipuaskan dengan hidup kita.

Filipi 4: 8 Jadi akhirnya , saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yangadil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Handycraft
Membuat Kotak Pensil dari Botol Bekas
• Botol bekas; sebenarnya hati kita jelek seperti botol bekas ini
• Namun Tuhan memberi kita hati yang baru/ jadi cantik/ diperbaharui

o Yehezkiel36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kubirikan kepadamu hati yang taat.

• Masukkan pensil / ballpoint/ dll dengan label sbb:
o Taat pada suara Tuhan
o Lebih mempercayai suara Tuhan daripada kekuatannya untuk berperang
o Lebih mempercayai suara Tuhan daripada pengalamannya dalam berperang
o Lebih mau taat pada Tuhan daripada mempertahankan gengsi/kehebatannya sebagai seorang tentara
o Percaya bahwa Tuhan yang lebih tahu apa yang akan terjadi nanti
o Tidak kecewa saat orang Kehila tidak tahu membalas budi

Photo  suasana 1

Photo suasana 2

Photo  suasana3

Photo suasana 4

Photo suasana 5

photo Susi 1

Video susi 1

Video Susi 2

Video susi 3

Video susi 4

Video susi 5

Video susi 6

Video susi 7

Video susi 8

Photo Domino 1

Photo Domino 2

Photo Domino 3

Video Oreo 1

Video Oreo 2

Video oreo 3

Video Oreo 4

Video oreo 5

Video oreo 6

Video oreo 7

Video oreo 8

Video oreo 9

Video oreo 10

Video oreo 11

Video kancing 1

 

Video Kancing 2

Video kancing 3

Video kancing 4

Video kancing 5

Video kancing 6

Video kancing 7

Video kancing 8

Video kancing 9

Video kancing 10

Photo Ice 1

Video kotak pensil 1

Video kotak pensil 2

Video kotak pensil 3

Video kotak pensil 4

Video kotak pensil 5

Video kotak pensil 6

Video kotak pensil 7

 

 

Tinggalkan komentar