MINGGU XV. LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN? LAKI-LAKI !!


MINGGU XIV

LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN?

(minggu ini kita membahas  LAKI_LAKI

setelah minggu lalu kita membahas PEREMPUAN)

Beberapa budaya tertentu mengagung-agungkan jenis kelamin tertentu, misalnya ada nama marga yang diturunkan melalui Patrilinial/ garis keturunan dari pihak Ayah, membuat suku-suku tertentu sangat mendambakan anak laki-laki yang akan meneruskan nama marga keluarga dan memberi cucu dalam/ cucu dari anak laki-laki. Apalagi kalau anak pertama laki-laki, sungguh sangat membanggakan keluarga tersebut. Suku-suku tertentu juga mempunyai hukum adat yang membedakan warisan anak laki-laki yang jauh mendapat lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan.

Hal ini menyebabkan anak laki-laki dari suku-suku yang mengedepankan anak laki-laki dan merendahkan anak perempuan, memiliki kebanggan yang terkadang berlebihan karna merasa sebagai laki-laki lebih hebat, disanjung-sanjung oleh keluarga besar, dan jadi cucu kebanggan.

Anak laki-laki di mata Tuhan

Maz 144:12

anak laki-laki

seperti tanam-tanaman

yang bertumbuh menjadi besar

Maz 127:3a

Anak laki-laki adalah milik pusaka Tuhan
Minggu lalu kita sudah belajar bahwa anak perempuan punya keistimewaan di mata Tuhan, ternyata Tuhan tidak memihak pada gender mana pun, perempuan ataupun laki-laki sungguh berharga di mata Tuhan

Perhatikan perbandingan berikut:

Ayat mas minggu lalu berkata bahwa:

Anak perempuan seperti tiang-tiang penjuru yang dipahat untuk bangunan istana

Berbeda sekali dengan ayat mas minggu ini:

Anak laki-laki seperti tanam-tanaman yang bertumbuh menjadi besar.

Dari dua ayat tersebut dapat diperbandingkan dua gender ini , yang keperbedaannya bukan untuk saling bersaing dan bermusuhan, melainkan untuk saling melengkapi:

Laki-laki: tanaman besar

Perempuan: tiang – dibuat dari bagian tanaman (yaitu batang pohon yang dipotong menjadi tiang) Ingat, Hawa diciptakan dari rusuk Adam. Tanpa Adam, Hawa tidak ada. Perhatikan di sini bahwa Perempuan tidak bisa dilepaskan keberadaannya dari Pria

Laki-laki : tanaman yang tumbuh di luar rumah

Perempuan       : tiang penjuru sebuah bangunan. Itu artinya di dalam rumah.

Ingat, bahwa laki-laki pada suatu saat akan meninggalkan ayah dan ibunya serta bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging.

Laki-laki : hanya dikatakan seperti tanaman yang bertumbuh menjadi besar

Perempuan       : dikatakan diukir. Begitu rumit, begitu detail, begitu indah (karna bukan sembarangan, melainkan untuk hiasan istana), begitu cantik, berlekuk-lekuk.

Ingat bahwa anak laki-laki diciptakan sebagai LEADER/ PEMIMPIN  yang punya arah / visi jauh ke depan, tetapi untuk mencapai visi itu dibutuhkan MANAGER  yang bisa berpikir begitu detail/terperinci, mengerti segala persiapan yang diperlukan dan melakukannya dengan sangat teliti dan cermat. Siapakah Manager? Perempuan. Sedang laki-laki adalah Leader. Leader dan Manager bekerja sama mencapai Visi melalui menjalankan Missi.

Laki-laki : dikatakan seperti tanam-tanaman yang BERTUMBUH  menjadi BESAR

Perempuan: dikatakan seperti tiang penjuru

Laki-laki akan MENGUASAI AREA, mengembangkan dirinya, usahanya, pekerjaannya, studynya…..dan keluarganya kelak akan bertumbuh seperti benih yang terus menjadi besar. Tugasnya adalah bermultiplikasi, mencetak generasi baru, mencetak lapangan usaha baru, mengembangkan ide-ide yang baru, mengauasai bumi dan menaklukkannya, dll

Tetapi tugas perempuan itu beda, ia tidak perlu menguasai area seperti tanam-tanaman yang bertumbuh besar, perempuan dituntut untuk jadi TIANG PENJURU, yang bertugas memberi:

-TOPANGAN / menolong yang ditopang/ bangunan, agar tidak roboh.

-ARAH PENJURU MATA ANGIN/ mengarahkan, mengajar, menasehati dengan kecantikan batiniah yang ia miliki: yaitu roh yang lemah lembut dan tentram. I Pet 3: 4

Oleh karena itu kejatuhan Adam karna gagal menguasai istrinya, dan masuk dalam ikatan suami takut istri. Siapa bilang, saat Hawa jatuh dalam dosa, ia tidak berada dekat Hawa? Baca lebih teliti di Kej 3: 6., Dan kejatuhan Hawa yang kedua setelah ia makan buah yang dilarang oleh Tuhan  untuk dimakan, adalah ia berkuasa pada Suaminya.

Yang benar adalah, Adam harus berkuasa/berotoritas dalam keluarganya, sedang tugas Hawa adalah mengarahkan segenap keluarganya pada arah mata angin yang tepat.

Minggu lalu kita membahas bagaimana Tuhan memakai tokoh-tokoh perempuan dalam Alkitab, tetapi hal tersebut tidak akan kita lakukan minggu ini dengan membahas tokoh-tokoh pria. Mengapa? Waaaaah makalah ini akan menjadi sangat panjang, karna begitu banyaknya para tokoh pria di alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa.

Yang kita perlu persiapkan menjadi seorang orang tua dari seorang janin laki-laki adalah hal-hal sebagai berikut:

-bahwa anak laki-laki ini suatu saat akan meninggalkan kita saat ia bertemu dengan tulang rusuknya kelak. Jangan shock saat ia dewasa memilih tinggal jauh dari kita dan memilih tinggal di dekat besan kita.

-bahwa anak laki-laki ini adalah milik pusaka daripada Tuhan. Apakah anda menyadari hal ini, bahwa yang dimaksud milik pusaka adalah HARTA/ ASET – nya kerajaan sorga. Mengapa? Karna seorang anak laki-laki akan dipersiapkan Tuhan menjadi seorang pemimpin di masa datang, mengambil keputusan yang bernilai kerajaan sorga di tengah-tengah system duniawi yang sangat bertentangan dengan system kerajaan sorga. Punya VISI ilahi dalam hidupnya, membawa segenap keluarganya serta orang-orang yang dipimpinnya mengenal TUHAN ? Siapkah anda jika suatu saat dia datang pada anda dan berkata “Tuhan memanggil saya untuk jadi dokter missi di Afika”

Memang keberadaan paradigma/cara berpikir orang-orang kebanyakan adalah sebuah kebanggaan apabila memiliki anak laki-laki. Itu tidak salah, toh kita harus bangga pada setiap anak yang Tuhan percayakan pada kita. Namun ingat apa yang sudah saya paparkan di atas, bahwa memiliki anak laki-laki juga membutuhkan persiapan mental kita yang cukup. Mereka akan bertumbuh besar seperti tanaman yang terus bertumbuh besar, sampai-sampai ada burung bersarang padanya, ada binatang berteduh di bawah rimbunnya, dll. Anak ini akan bertumbuh lebih tinggi dari kita, lebih pandai dari ayahnya, lebih hebat dari generasi di atasnya…..tetapi anda harus siap saat ia pergi meninggalkan kita, dan diutus kemana pun Tuhan mengutus dia, karna ia adalah milik pusaka daripada TUHAN.

Perhatikan perkataan Simeon pada Maria, ibu Anak itu ( Luk 2: 34)

Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri-, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.

Apa yang dialami Maria?

  • Kecemasan dan kebingungan saat Yesus remaja 12 tahun, menghilang selama 2 hari, dan ternyata ditemukan masih tinggal di bait Allah, berdiskusi dengan pakar-pakar theologia saat itu
  • Mencari Yesus, ditemani oleh anak-anak lainnya. (Matius 12: 46), tetapi tanggapan Yesus malah jauh diluar dugaan.
  • Pro dan kontra pendapat orang tentang Yesus, ada yang menganggap Yesus gila , (Yoh 10: 20-21)
  • Menyaksikan sendiri Yesus disalibkan, Yohanes 19:25-26
  • Ikut ada di loteng Yerusalem saat pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 1:14)

Pada saat Maria menyaksikan Yesus disalibkan, seperti ada pedang yang menyayat hatinya sendiri. Tetapi lewat peristiwa penyaliban itulah menjadi nyata pikiran hati banyak orang, bahwa menjadi Mesias itu bukan seperti yang disangkakan banyak orang, yaitu mengalahkan Romawi penjajah mereka saat itu, melainkan mengalahkan kutuk, dosa dan sengat maut, serta jadi juruslamat buat seiisi dunia, bukan hanya untuk Israel saja.

Seperti itu halnya yang Tuhan mau. Kita jadi Maria akhir zaman yang bersiap hati, suatu saat melepas anak laki-laki kita melesat jauh dari kita, menuju sasaran yang Tuhan mau.

Amin.

========================

Tinggalkan komentar