Berikut ini saya upload foto-foto karya murid saya di salah satu SD di Kendari,
Karya gambar bunga ini dibuat dengan cara membuat cetakan sidik jari tangan, yang telah terlebih dahulu dibasahi dengan cairan khusus yang dapat anda beli di toko buku. Namun bisa juga dibuat dengan membuat cairan air yang diberi pewarna makanan, setelah itu tuangkan pada spons, dan jari-jari siap beraksi di atas kertas.
Tempelkan hasil karya pada karton tebal agar lebih menawan hasilnya.
Di FB saya ada foto menarik yang saya minta ijin disharekan di web JCA ini, dan puji Tuhan..dapat ijin. Tak di sangka tak dinyana ternyata di balik gambar ini menyembunyikan ribuan kisah kasih yang tersingkap dalam cerita ini :
Grace Sumilat mohon cerita seputar gambar ini : oleh siapa saja, media lukisnya apa, dalam rangka apa, kisah apa, untk dekorasi kelaskah, atau untuk aktivitas setelah cerita atau apa ya..nama anak-anak yang terlibat dikasih lengkap ya..karna kalau saya masukkan web semua data harus lengkap..entar kalau enggak dikira karya saya lagi…waduuuh
AGAR DEBU BEDAK TIDAK BERHAMBURAN KE PERNAFASAN MEREKA
SEDIAKAN KARTON HITAM UNTUK ALAS
BERIKAN THEMA YANG MUDAH UNTUK USIA ANAK
( KARENA CONTOH GAMBAR DI SINI DIGAMBARKAN OLEH ORANG DEWASA)
SIAPA BILANG CERITA HARUS PAKAI GAMBAR YANG DIPENGANG?
SIAPA BILANG CERITA HARUS PAKAI MEDIA PAPAN TULIS DAN PANDANGAN MATA SELALU KE DEPAN?
BERCERITA JUGA BISA PAKAI MEDIA SEDOTAN WARNA WARNI DAN MURAH MERIAH
MEDIA BISA SANGAT LEBAR DI TENGAH RUANGAN
ANAK ANAK TERPANA DAN CERITA ALKITAB BEGITU MELEKAT DI HATI MEREKA
YUNUS MAU MENGAKUI KESALAHANNYA
Bacaan Guru
Yunus pasal 1
Pusat Kebenaran
Biasanya kisah Yunus diangkat dengan pusat kebenaran; ketidaktaatan Yunus, namun kali ini kita akan mengemukakan sisi yang jarang dibahas, yaitu bagaimana Yunus dengan jujur mengakui kesalahannya kepada orang-orang di kapal itu. Yunus tidak menyalahkan cuaca, menyalahkan jadwal keberangkatan kapal, ketidaktelitian nahkoda, muatan kapal yang terlalu berat, dll. Terkadang adik bayi/anak balita belum bisa mengerti apa yang dimaksud dengan mengakui kesalahan, tetapi hal ini bisa diterapkan saat mereka tidak sengaja menumpahkan air, menumpahkan makanan, memecahkan piring, merusakkan mainan, hal-hal tersebut bisa saja terjadi karna mereka belum mengerti sifat benda yang bisa tumpah, bisa pecah atau rusak. Walaupun mereka belum mengerti hal tersebut, mereka tetap dilatih untuk mengakui kesalahan/kekeliruan/ketidaksengajaan yang merugikan orang lain.