Saya sangat diberkati dengan kak Juwita Krisdinar. Pertumbuhannya dalam pelayanan anak sangat mengagumkan, bagaimana Tuhan berkarya dalam hidupnya dalam dunia pelayanan anak yang belum lama digelutinya.
Juwita Krisdinar Simanungkalit. Anda yang penassaran pengen kenalan, bisa donk add pertemanan FBnya dengan nama yang sama. Orangnya ashik dan seruuuu !
METODE PENTAS SENI, METODE RANGKAIAN ACARA, METODE PROSESI, METODE LAGU, METODE IRAMA, METODE MUSIK, METODE TARI, METODE KONFIGURASI, METODE DEKORASI, METODE KOSTUME, METODE WARNA, METODE NARASI, METODE STORY, METODE TANYA JAWAB, METODE AUDIO VISUAL, METODE HADIAH/ GIFT, METODE KARTU, METODE HURUF, METODE GAMBAR, METODE NAMA, METODE ANALOGI/ PERUMPAMAAN, METODE MELIBATKAN AUDIENCE, METODE CAHAYA, METODE GESTUR/BODY LANGUAGE, METODE SKRIPTURA, METODE MULTI MEDIA, METODE TUMBUHAN, METODE LAGU BARU, METODE OPENING MUSIC, METODE ARRANSEMENT MUSIC, METODE INSTURMENT (marakas), METODE SKRIPTURA, METODE ANALOGI, METODE MUSIC VOKAL (Solis), METODE INTONASI, dll.
di dalam tautan di atas, ada 3 sheet ,anda bisa buka semua sheet yang ada untuk mendapat gambaran yang lebih detail
Data tersebut flexibel bisa anda sesuaikan sendiri dengan kondisi di gereja anda.
Naskah ini memang konsepnya KOLOSAL, akan tetapi bisa juga anda putuskan untuk memilih anak-anak tertentu dan anak-anak yang sama akan terlibat dalam beberapa lagu. Untuk GBI Ambarawa yang pertama kali memakai naskah ini, mereka melibatkan lebih kurang 25 anak untuk keseluruhan naskah ini, dan ada sekitar 5 guru yang terlibat.
Power Point dapat anda unduh dengan klik tautan berikut ini:
Dengan tanpa saya sadari, ternyata cerita KKR anak ini pernah muncul juga di KKR anak berthema HIDUPMU BERHARGA…POST IT ! jika ingin melihat meteri HIDUPMU BERHARGA..POST IT! silahkan klik di sini Sama-sama mengkisahkan mengenai Zakheus. Namun tujuan dari dua materi ini berbeda, di KKR 1, kisah Zakheus untuk menekankan bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi Zakheus , walaupun tubuhnya pendek. Namun di kisah KKR 2 ini, kita mengetengahkan Zakheus sebagai orang yang mengalami perjumpaan dengan Yesus dan perjumpaannya dengan Yesus itu menjadi suatu titik perubahan dalam hidupnya. Lanjutkan membaca “86. SEBUAH PERJUMPAAN YANG MENGUBAHKAN – THE ENCOUNTER- KKR ANAK”→
Ide materi ini saya dapat saat mengajar CREATIVE TEACHING saat seminar di GKII Anugrah Samarinda Sebtember 2014 lalu.
Ada satu kelompok yang idenya menarik saya untuk segera mengabadikan presentasi satu menit mereka dengan kamera tablet saya, dan jadilah materi kita kali ini.
Nah ini foto kelompok saat mereka berpresentasi
berikut foto-foto dengan Model; Melody Harvest Elnerd Widiono
PUTIH = MENANGIS
2. BIRU TUA= MENCIUM 3. HIJAU MUDA= BERTANYA TANYA 4. UNGU= TERSENYUM SAMBIL MEMEJAMKAN MATA 5. MERAH= MARAH 6. HITAM= MENGEJEK SAMBIL MENJULURKAN LIDAH 7. COKLAT= BERKATA “OOOOO…” untuk menunjukkan bahwa dia sudah mengerti akan apa yang baru dikatakan tadi 8. HIJAU TUA= TERTAWA HA HA HA 9. BIRU MUDA = BERSEDIH 10. ORANYE= TERSENYUM DENGAN MATA TERBUKA CARA BERMAIN: TUTUPKAN EMOTICON INI PADA WAJAH SEPERTI TOPENG LEPASAN
PUTIH = MENANGIS
BIRU TUA= MENCIUM
HIJAU MUDA= BERTANYA TANYA
UNGU= TERSENYUM SAMBIL MEMEJAMKAN MATA
MERAH= MARAH
HITAM= MENGEJEK SAMBIL MENJULURKAN LIDAH
COKLAT= BERKATA “OOOOO…” untuk menunjukkan bahwa dia sudah mengerti akan apa yang baru dikatakan tadi
HIJAU TUA= TERTAWA HA HA HA
BIRU MUDA = BERSEDIH
ORANYE= TERSENYUM DENGAN MATA TERBUKA
Masing-masing warna saya siapkan 6 lembar untuk 2 kelompok, jadi warna putih 6 lembar, Biru tua 6 lembar dst. Nantinya tiap warna akan dibagi dua , jadi kelompok 1 akan mendapat 3 putih, 3 biru tua, 3 hijau muda, dst, dan sama juga dengan kelompok 2 akan mendapatkan 3 putih, 3 biru tua, dst Satu kelompok bisa dimainkan oleh 9 anak, sehingga jika di kelas anda ada 18 anak, anda cukup membuat tiap warna sejumlah 6 lembar ( 3X2)
Tetapi jika murid anda lebih banyak lagi, misalnya 36 anak, maka anda perlu membuat tiap warna sejumlah (36:9=4) (tiap kelompok butuh 3 untuk tiap warna yang ada X jumlah kelompok 4 = 12 lembar) jadi tiap warna perlu membuat 12 lembar jika di kelas anda ada 36 anak.
Bagi anak anak dalam kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 9 anak, mintalah mereka duduk melingkar Sebelum anda bercerita, jelaskan arti dari masing –masing EMOTICON tersebut dan sebutkan emosi yang dimaksud, misalnya sedih, dst, peragakan dengan mimik muka anda, mintalah mereka menghafalkan arti dari tiap gambar EMOTICON tersebut Jika sudah dijelaskan, bagikan emoticon secara lengkap semua warna pada tiap kelompok, pastikan tiap kelompok mendapat 3 lembar untuk tiap emoticon yang sama warna.
Mintalah mereka menata EMOTICON masing masing pada tengah tengah lingkaran tempat mereka duduk. Siapkan BOLA warna MERAH 3 buah untuk TIAP KELOMPOK, dimana 3 bola ini akan diberikan pada guru pembimbing masing masing kelompok
Siapkan BOLA warna KUNING 15-20buah untuk sebagai penanda score tiap kelompok, lengkap dengan keranjang/kardus untuk menempatkan bola score ini, sejumlah kelompok yang ada. Tugas guru pembimbing adalah: memberikan 3 bola pada anggota bimbingannya secara bergilir, kali ini anak a,b,c nanti jika sudah selesai, kini giliran d,e,f, jika sudah , nanti berganti dengan giliran anak g-h-i, dan jika selesai kembali ke anak a,b,c lagi, dengan demikian semua anak pasti akan mendapat giliran memainkan EMOTICON ini Berikan peraturan pada anak-anak, sbb:
Jika mendengar kata SEDIH dalam cerita Bapak/Ibu..cepat-cepat ambil emoticon SEDIH, dan 3 anak dalam kelompok harus memasang di wajah, GAMBAR TIDAK BOLEH TERBALIK, siapa yang paling cepat 3 orang memasang gambar di wajah dengan tidak terbalik, dia kelompok pemenang !!
Pengumpul point terbanyak, dia kelompok pemenang
Bagaimana tandanya bahwa sekarang ini adalah saat yang tepat untuk memilih emoticon yang tepat….???? Tandanya jika Bapak/Ibu guru sudah selesai berbicara….atau sudah diam…contoh:
Waktu itu anak-anak…Sang kakak marah dan tidak mau masuk ke rumah… ( ini bukan saat yang tepat..karena setelah menyebutkan mata marah- bapak/ibu guru masih terus berbicara)
Waktu itu anak-anak…Sang kakak tidak mau masuk ke rumah karena ia MARAH. ……(Guru diam) – inilah saat yang tepat untuk mengambil EMOTICON, karena guru sudah diam, tidak berbicara lagi…
Guru bercerita pada anak-anak sbb: (menggunakan teks Alkitab, tetapi anda bisa kembangkan sendiri
Tujuan: hidup dalam pertobatan seperti si Bungsu.
Perumpamaan tentang anak yang hilang15:11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.a15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.b Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan ituc di antara mereka.
BAPA = 9 BIRU MUDA= BERSEDIH
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh4. Di sana ia memboroskan harta miliknya itud dengan hidup berfoya-foya.
BUNGSU= 8 HIJAU TUA= TERTAWA HA HA HA
15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
BUNGSU = 1 PUTIH = MENANGIS
15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.e15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu
BUNGSU= 9 BIRU MUDA= BERSEDIH ,
tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
ORANG-ORANG = 6 HITAM= mengejek sambil menjulurkan lidah
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya5, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosaf terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
BUNGSU = 1 PUTIH = MENANGIS
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh6, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan7. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.g
BAPA= 2 BIRU TUA = MENCIUM
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,h aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
BUNGSU = 1 PUTIH = MENANGIS
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubahiyang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinyaj dan sepatu pada kakinya. 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,k ia telah hilang8 dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.l
BAPA = 8 HIJAU TUA= TERTAWA HA HA HA
Ada hamba-bambanya yang tertawa, ada yang tersenyum sambil memejamkan mata, ada juga yang tersenyum dengan mata terbuka
HAMBA-HAMBANYA = 8 HIJAU TUA= TERTAWA HA HA HA
HAMBA –HAMBANYA = 4 UNGU= TERSENYUM SAMBIL MEMEJAMKAN MATA
HAMBA-HAMBANYA = 10. ORANYE= TERSENYUM DENGAN MATA TERBUKA
15:25Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
SULUNG = 3. HIJAU MUDA= BERTANYA TANYA
15:27Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
SULUNG = 7. COKLAT= “OOOOOO….” untuk menunjukkan bahwa dia sudah mengerti akan apa yang baru dikatakan tadi
15:28 Maka marahlah9m anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
SULUNG= 5. MARAH
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaann bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur,o maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.p”
BAPA= 9. BIRU MUDA= BERSEDIH
Keterangan: anda bisa memakai metode emoticon ini untuk kisah-kisah lainnya !!
Evaluasi:
Saat di rumah Melody anak saya sehari setelah saya bercerita di sekolah minggu mengenai materi ini, saya chek apakah dia bisa menangkap cerita dengan baik kira kira seperti ini percakapan saya dengannnya:
Mama: kemarin mama cerita apa ya?
Mhel: ayah yang punya dua orang anak
mama: anaknya ngapain..??
Mhel: minta warisan…
Mama; Trus..?
Mhel: pergi habiskan uangnya..
Mama: Trus..?
Mhel: dia mau bertobat
mama: kalau sang sulung/kakak?
Mhel: dia tidak mau masuk kan ma..? Tidak mau bertobat kan..?
Nah buat para guru: jangan kuatir dalam games ini seolah olah anak-anak tidak memperhatikan cerita anda, sebenarnya mereka menyimak semuanya, tetapi karena mereka punya daya kompetisi yang tinggi, maka seolah-olah mereka sibuk dengan games dan lomba antar kelompok ini, tetapi nanti kita akan terkejut, ternyata semua cerita kita mereka serap…bagaimana tidak? Jika mereka tidak perhatian, mereka bisa bisa mengambil emoticon yang salah bukan..?
Untuk design materi SIL di Jawa Tengah, dikerjakan oleh Sdri Oktavia Intan Krisna, namun karena saya tidak berhasil scanning waktu itu, sehingga pelaksanaan di Kendari, didesign ulang dan untuk kali ini Kak Juwita yang bantu saya mendokumentasikan semua design.
Sadar sendiri bahwa tidak semua orang pandai menggambar ( termasuk saya) maka saya uploadkan ini untuk saudara.
Ini dia foto beliau:
JIka anda ingin berkenalan lebih jauh dengan dara cantik ini, bisa hubungi beliau di Facebook dengan nama yang sama.
Untuk sesi : Menjadi Berkat dan Terang dalam kesederhanaan, ada beberapa design yang anda perlukan
Design yang pertama adalah untuk keperluan Puisi Abjad.
Saran saya, anda print huruf A sejumlah yang diperlukan,demikian juga dengan B, dst, jangan pakai huruf yang sama berkali-kali untuk puisi beberapa kelompok, karena itu akan memakan waktu lama penyusunan bongkar pasangnya. Sebaiknya kita print lebih boros tetapi dalam pelaksanaan waktu di lapangan nantinya lebih menghemat waktu.