PUISI TENTANG PELANGI


20150108_170326[1]

 

BUKAN KIASAN.

buah karya: Grace Sumilat.

 

Tampak pelangi tergores di langit jingga.

Berlapis-lapis berbaris-baris.

Membelah angkasa

di atas semua asa

yang pernah ada.

 

Tiada mata tak terusik

walau hanya sedetik.

Memanjakan kedua bolanya

Menelusuri busur  kenikmatan tiada tara

melebihi roti pelangi segigitpun.

Tak mungkin sedetik saja.

Itu bohong !

 

Bukan tipuan bukan kiasan.

Laksana tangga nada diatonis mayor

dalam dentingan tujuh nada warnanya…

Melody Pelangi

menambatkan pelabuhan hatiku

akan janji-janji-Mu.

 

Indah dan tinggi.

Seakan tiada tergapai tetapi nyata.

Seakan tiada ternilai tapi diberikan.

Seakan tiada terlukiskan

tetapi terpampang di hadapan.

Seakan menembus hujan di sore yang sendu

tetapi berakhir dalam kecantikan cinta-Mu.

 

Bukan mimpi bukan lukisan.

Pelangi ayu

membangunkan getar hatiku

akan lukisan janji-Mu

dalam genggaman erat

pemburu mutiara kata-Mu.

 

Kendari , 8 Januari 2015

PELANGI SEHABIS HUJAN, SEBUAH KESAKSIAN NYATA


Ini adalah foto pelangi yang benar-benar pada hari H yang saya ceritakan , 5 Juni 2014 Foto ini diambil oleh Ibu Tanjung Niasari teman saya Puji Tuhan

 

Pelangi Sehabis Hujan.

Sebuah kesaksian tentang pelangi.

Beberapa waktu yang lalu (29 Mei 2014, pas hari perayaan kenaikan Tuhan ke surga) kami team Jenius Cara Alkitab yang dulu pernah ke WAWOTOBI ( dimana team ini akan disaring kembali), sempat diundang oleh Ibu Yenny syukuran di sebuah alam yang sangat cantik sekali

Di alam nan cantik ini tak tegalah kami membiarkan pemandangan ini berlalu begitu saja tanpa foto foto.

Lanjutkan membaca “PELANGI SEHABIS HUJAN, SEBUAH KESAKSIAN NYATA” →