MINGGU XVI
MEMPERSIAPKAN SANG KAKAK MENYAMBUT KEHADIRAN SANG ADIK
Minggu ini kita akan mempelajari bagaimana cara mempersiapkan sang kakak menyambut kehadiran sang adik.
Sebuah kisah nyata:
Sebuah kisah nyata:
The Miracle of a Brother’s Song
http://www.truthorfiction.com/rumors/b/brotherssong.htm#.U38GYNKSxl8
:: Bocah ini Menyanyi untuk Nyawa Sang Adik ::
Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.
Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
Mami, … aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, … aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, … aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.
Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!
Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.
Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring
“… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey …”
Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.
You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away.
Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, … terus Michael! teruskan sayang! … bisik ibunya …
The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands..
dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur
….I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same …
Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang. Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang dan damai … lalu tertidur lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri. Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang.
Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Tuhan yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
Nama nenek bayi itu adalah: Karin Simmons Knapp
Dia mengatakan bahwa cerita beredar di internet tampaknya telah diambil dari buku khotbah yang diterbitkan oleh Konferensi Holston dari United Methodist Church di East Tennessee .
nama rumah sakitnya: Rumah Sakit St Mary di Knoxville, peristiwa ini terjadi pada tahun 1992
Bayi itu bernama Marlee dan hingga Agustus 2008 , dia adalah seorang siswa SMA berusia 16 tahun yang menggambarkan dirinya sebagai ” sama seperti gadis remaja lainnya . ” Dia mengatakan bahwa dia bernyanyi dalam paduan suara gereja nya serta paduan suara sekolah dan merupakan pelatih atletik mahasiswa untuk departemen atletik SMA -nya .
Marlee mengatakan bahwa bakatnya adalah bernyanyi dan bahwa dia senang bahwa apa yang terjadi ketika ia dilahirkan tidak menjauhkan dirinya dari mimpinya itu .


Untuk itu kita perlu memahami dahulu kondisi sang kakak yang cukup beragam:
KAKAK SULUNG
- Ada type kakak yang sudah terlalu lama menjadi ‘anak tunggal’ sehingga, ada dua macam kecenderungan:
o Sangat mendambakan hadirnya seorang adik, seperti yang dimiliki teman-temannya
o Sangat menolak hadirnya sang adik, yang ditakutkan akan merebut kasih sayang dari ayah bunda yang selama ini tertumpah ruah padanya
- Ada type kakak yang sudah memiliki adik, mungkin satu atau dua, sehingga ada kecenderungan:
o Menolak sang adik ke dua atau ke tiga yang akan lahir nanti, dalam anggapannya, dua adik saja sudah cukup bikin heboh, dengan acara berebut mainan, mengganggu dia belajar, mengotori rumah, dll
Lanjutkan membaca “MINGGU XVI MEMPERSIAPKAN KAKAK MENYAMBUT KELAHIRAN ADIK” →