Andalan

PUISI TENTANG IBU


Puisi ini karya kakak saya Ibu Yvonne Oril Sumilat. Dan semua yang dia tulis tentang mamie kami, akurat adanya. Pertama kali saya membaca puisi ini, mata saya berkaca-kaca menahan rasa haru.

Terima kasih kepada Ibu Yvonne Oril Sumilat yang telah mengijinkan puisi ini di posting di website JCA ini, bisa menjadi inspirasi untuk lomba baca puisi, atau lomba menulis puisi tentang IBU.

PUISI TENTANG PELANGI


20150108_170326[1]

 

BUKAN KIASAN.

buah karya: Grace Sumilat.

 

Tampak pelangi tergores di langit jingga.

Berlapis-lapis berbaris-baris.

Membelah angkasa

di atas semua asa

yang pernah ada.

 

Tiada mata tak terusik

walau hanya sedetik.

Memanjakan kedua bolanya

Menelusuri busur  kenikmatan tiada tara

melebihi roti pelangi segigitpun.

Tak mungkin sedetik saja.

Itu bohong !

 

Bukan tipuan bukan kiasan.

Laksana tangga nada diatonis mayor

dalam dentingan tujuh nada warnanya…

Melody Pelangi

menambatkan pelabuhan hatiku

akan janji-janji-Mu.

 

Indah dan tinggi.

Seakan tiada tergapai tetapi nyata.

Seakan tiada ternilai tapi diberikan.

Seakan tiada terlukiskan

tetapi terpampang di hadapan.

Seakan menembus hujan di sore yang sendu

tetapi berakhir dalam kecantikan cinta-Mu.

 

Bukan mimpi bukan lukisan.

Pelangi ayu

membangunkan getar hatiku

akan lukisan janji-Mu

dalam genggaman erat

pemburu mutiara kata-Mu.

 

Kendari , 8 Januari 2015